Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DIKLAT

“PROSEDUR PENYELENGGARAAN DIKLAT GIZI”

KELOMPOK 5:

Anggun Trinanda : 212210599


Haviva Hanum : 212210613
Nabila Angraini : 212210627
Putri Ayu Sartika : 212210639
Siska Kurnia Oktavia : 212210653
Velya Vernanda : 212210667

DOSEN PEMBIMBING:
Novelasari, S.KM, M.Kes

KEMENKES POLTEKKES PADANG


SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 3A
2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prosedur
Penyelenggaraan Diklat Gizi”. Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan dan Pelatihan Gizi.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Padang, 31 Januari 2024

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB ll...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Analisis Masalah........................................................................................................................3
B. Faktor – Faktor yang Perlu Dipertimbangan..............................................................................5
C. Perencanaan...............................................................................................................................5
D. Pengorganisasian.......................................................................................................................8
E. Pelaksanaan...............................................................................................................................9
F. Evaluasi.....................................................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan diklat yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan


peserta dalam hal pelaksanaan tugas. Proses diklat merupakan suatu proses yang
sistematis dan berkesinambungan. Suatu pelatihan yang baik prosesnya bukan hanya
ketika pembelajaran di kelas belaka, melainkan harus. dilanjutkan dengan
implementasi di dunia kerja nyata asal peserta.

Hal ini dapat dilakukan dengan jalan setiap peserta (individu atau tim)
menyusun kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan setelah mereka kembali ke
tempat tugas dalam rangka mengimplenetasikan. kemampuan hasil diklat. Proses ini
dikenal dengan istilah Rencana Tindak Lanjut (RTL), dengan demikian. proses
pembelajaran dalam suatu diklat itu sebenarnya tidak pernah berakhir hanya dengan
upacara penutupan. Hal ini karena sebenarnya ketika diklat ditutup, saat itulah peserta
memulai babak baru untuk pembelajaran penerapan di tempat tugas (dunia nyata)
yang ia hadapi sehari-hari.

Demikian juga bagi penyelenggara diklat, upacara penutupan merupakan


"batas nyata" suatu pelatihan yang perlu dipertanggung-jawabkan secara
"administratif" belaka, sedangkan peningkatan kemampuan. mantan peserta terhadap
substansi materi dan dapat-tidaknya substansi materi untuk diaplikasikanditempat
tugas merupakan tanggung jawab berikutnya. Hal ini biasanya dilakukan melalui
evaluasi pasca pelatihan dengan agenda utama menilai pelaksanaan RTL dan
sekaligus menilai seberapa jauh substansi materi diklat dapat diaplikasikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu analisis masalah dalam penyelenggaraan diklat gizi?
2. Apa saja faktor faktor yang perlu dipertimbangkan?
3. Apa itu perencanaan dalam penyelenggaraan diklat gizi?
1
2

4. Apa itu pengorganisasian dalam penyelenggaraan diklat gizi?


5. Bagaimana pelaksanaan penyelenggaraan diklat gizi?

6. Bagaimana evaluasi dalam penyelenggaraan diklat gizi?

C. Tujuan
1. Mengetahui analisis masalah dalam penyelenggaraan diklat gizi
2. Mengetahui faktor faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyelenggaraan
diklat gizi
3. Mengetahui perencanaan dalam penyelenggaraan diklat gizi
4. Mengetahui pengorganisasian dalam penyelenggaraan diklat gizi
5. Mengetahui pelaksanaan penyelenggaraan diklat gizi
6. Mengetahui evaluasi dalam penyelenggaraan diklat gizi
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Analisis Masalah
Adalah suaatu proses yang sistematis dalam mengidentifikasi ketimpangan antara
sasaran dengan keadaan nyata yang untuk penyelesaiannya melalui pelatihan/diklat. Atau
Suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk menemukan dan mengenali adanya suatu
kesenjangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat ditingkatkan melalui
pelatihan/diklat.

Focusing Formulating Managing tools

Objective And methode

Collecting data

Reporting Interpreting Data Analysis


Result

1. Focusing

Sebelum melakukan analisis kebutuhan diklat, terlebih dahulu tentukan konteks


fokus kegiatan. Dalam kegiatan ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut :

a. Mengapa analisis ini dilakukan? Siapa yang menginginkan dan tidak


menginginkan penyelesaian masalah yang ada. Masalah-masalah yang ada
biasanya dapat dijumpai dalam analisis kinerja.

b. Apa cakupan analisis ini?

c Solusi apa yang diharapkan dalam pemecahan masalah. Solusi dalam hal ini
dapat berupa training atau non training.

3
4

d. Siapa sumber informasi, misalnya atasan, pemangku jabatan, staf, pelanggan atau
bahkan data sekunder seperti laporan, hasil kerja, surat kabar dan lain sebagainya.

e. Catatan dan bukti apakah yang dibutuhkn dalam pengumpulan bahan Analisis.

f. Seberapa besar bantuan organisasi terhadap kegiatan Analisis tersebut.

g. Siapa saja yang harus diberitahu hasil kegiatan analisis? Mengapa?

2. Formulating Objective
Setelah kita menentukan konteks focus kegiatan di atas, selanjutnya tentukan
tujuan kegiatan (formulating Objective). Dalam tahapan ini Analis kebutuhan diklat
menetapkan tujuan kegiatan Analisis.
3. Managing Tools and Methos
Setelah tujuannya ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
metode dan peralatan yang akan digunakan dalam Analisi, misalnya interviu,
observasi lapangan, survey melalui kuesioner. Setelah menentukan hal tersebut maka
langkah selanjutnya adalah membuat instrumen yang akan digunakan dalam
pengumpulan data, baik berupa pedoman interviu, pedoman observasi lapangan
maupun kuesioner untuk survey lapangan..
4. Collecting Data
Data yang akan dikumpulkan bisa data primer maupun data sekunder. Data
sekunder bisa berupa laporan (mingguan, bulanan atau tahunan), kebijakan pimpinan,
struktur organisasi serta masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Data primer adalah data yang langsung di dapat dan hasil wawancara, observasi
atau survey. Dan jeinis data yang dikumpul hendaknya sudah jelas betul sebelum
mengumpulkan data.
5. Data Analysis
Tahapan analisis data ini dilakukan apabila data yang diperlukan telah terkumpul.
Berdasarkan data sekunder atau data primer yang terkumpul ini selanjutnya dilakukan
analisis sesuai dengan teknik atau pendekatan yang digunakan, karena berbeda
5

pendekatan berbeda teknik analisis datanya. Analisis data ini dimulai dan tabulasi data
terlebih dahulu.
6. Interpreting Result (Inteipretasi data)
Interpretasi dan formulasi kesimpulan hasil analisis data dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berpengaruh. Namun hasil interpretasi ini
belum bisa langsung diterima, tetapi harus dikonfirmasi dulu dengan pihak-pihak
terkait.
7. Reporting
Tahap terakhir dan rangkaian kegiatan Analisis adalah pelaporan dan formulasi
kesimpulan mengenai hasil analisis kebutuhan diklat. Hal-hal yang penlu
dipertimbangkan dalam pembuatan laporan adalah sebagai berikut:

a. Siapa yang akan membaca dan menggunakan hasil analisis.

b. Apa saja informasi yang harus masuk dalam laporan.

c. Bagaimana hasil itu akan dilaporkan.

d. Apa yang perlu dilakukan untuk membantu audience memehami laporan.

e. Kapan laporan dikerjakan sampai selesai.

B. Faktor – Faktor yang Perlu Dipertimbangan


Dalam penyelenggaraan diklat gizi, ada faktor- faktor yang perlu dipersiapkan antara
lain adalah:
a. Pengetahuan, keterampilan dan sikap
b. Metoda (proses, mesin/alat, bahan)
c. Organisasi/ prosedur

C. Perencanaan
1. Menetapkan tujuan pelatihan
Tujuan sangat penting karena berfungsi sebagai pemandu arah dari seluruh
kegiatan diklat. Tujuan pelatihan yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas,
terukur dan dapat dicapai. Dalam hal ini ditetapkan tujuan diklat baik tujuan
umum maupun tujuan khusus.
6

Tujuan umum: menggambarkan tujuan yang ingin dicapai pada akhir diklat
Tujuan khusus: menguraikan secara lebih spesifik, tujuan yang ingin dicapai untuk
tercapainya tujuan umum pelatihan. Setelah penetapan tujuan maka dapat
dirumuskan strategi pelatihan yang sesuai.

2. Menyusun strategi pelatihan


Penyusunan strategi pelatihan ini dilakukan untuk mengatur mekanisme
pelatihan agar pelaksanannya efektif dan efisien.

3. Menentukan metode pelatihan


Ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam kegiatan diklat:
 Ceramah
Metode ini sangat efektif diterapkan pada kondisi pembelajaran dimana
jumlah pesertanya banyak, sernentara waktu yang tersedia sedikit, serta
bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi dan fasilitator memiliki
kemampuan presentasi yang baik.
 Tanya jawab
Metode tanya jawab ini bertujuan mengembangkan pengetahuan dan sikap
serta melatih peserta berkomunikasi lisan dan mengukur tingkat pemahaman
mereka terhadap materi yang telah disampaikan.

 Diskusi kelompok
Metode ini cocok diterapkan dalam kondisi pembelajaran dengan peserta
berjumlah sedikit. Metode ini dapat dijadikan sebagai media berinteraksi
dalam memecahkan suatu permasalahan dan mengembangkan kepercayaan
diri.

 Latihan
Cara meningkatkan ketrampilan dengan memberikan latihan-latihan dan
praktek. Hal-hal yang perlu dilatih tidak saja ketrampilan, gerakan, tetapi juga
7

kemampuan verbal olah vocal serta kemampuan berfikir. Untuk melatih


kemampuan verbal misalnya bisa dilakukan dengan micro teaching,
presentasy, diskusi, dll.

 Studi kasus
Metode ini sangat efektif digunakan untuk mengembangkan kepekaan dan
kreatifitas peserta dalam memecahkan suatu permasalahan/kasus. Metode ini
sering pula disebut dengan metode problem solving.

 Brainstorming
Metode ini sangat penting tidak saja untuk mengembangkan kreatifitas peserta
diklat, tetapi yang lebih penting lagi adalah untuk mengetahui apakah
sebenarnya yang dipikirkan dan dikehendaki oleh peserta diklat.

 Seminar
Metode pembelajaran dengan membahas permasalahan secara bersama-sama
dan mengambil kesimpulan dan pemecahan terhadap permasalahan tersebut.
Seminar biasanya dilengkapi dengan penyajian suatu makalah kemudian
membahasnya secara bersama- sama.

 Resitation
Cara memperdalam materi dengan memberikan tugas tertentu kepada peserta
diklat, baik individu ataupun kelompok.

4. Menyusun kurikulum dan silabus


Merupakan ringkasan dari topik yang dibahas atau unit yang akan diajarkan dalam
diklat.

5. Menentukan materi pelatihan


8

Materi pelatihan yang akan diberikan harus sesuai dengan tujuan pelatihan. Materi
pelatihan (modul pelatihan, diktat/buku-buku referensi, unit-unit kompetensi yang
dipilih dan lain-lain) yang akan diberikan kepada peserta pelatihan disusun
berdasarkan silabus pelatihan.

6. Membuat session plan.


Session plan ini berisi tentang struktur dan prosedur dari diklatLangkah-langkah
perencanaan diklat dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini.

D. Pengorganisasian
Pengorganisasian dimaknai sebagai keseluruhan proses memilih individu-
individu serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas individu-
individu tersebut dalam organisasi dan mengatur mekanisme pekerjaan sehingga
tercapai tujuan yang diinginkan. Pengorganisasian dalam Diklat Gizi ada proses
memilih individu (klp masyarakat), mengalokasikan sarana pra sarana untuk
menunjang tugas dan mengatur mekanisme pekerjaan.
Pengorganisasian merupakan salah satu faktor penentu di dalam fungsi
manajemen, di samping faktor-faktor lain seperti; perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi, dan pengembangan. Pengorganisasian yang dilakukan dalam
organisasi kepanitiaan diklat gizi ternyata cukup efektif untuk menggerakkan
organisasi tersebut melaksanakan tugas dan berhasil dengan hasil yang memuaskan.
Model pengorganisasian pendidikan & latihan (diklat) gizi berbasis
masyarakat merupakan suatu kerangka konsep dalam sebuah kegiatan
pengorganisasian diklat yang dibangun berbasis masyarakat secara bottom up untuk
mengatasi terjadinya Masalah Gizi seperti:
- Anemia gizi besi pada ibu-ibu usia produktif.
- GAKY di masyarakat pesisir.
- KEP (Stunting) pd masyarakat pedalaman.
9

E. Pelaksanaan
Secara garis besardalam penyelenggaraan pelatihan ada dua hal penting yang
perlu dilakukan oleh "Panitia Penyelenggara", yaitu Tahap Persiapan dan Tahap
Pelaksanaan Pelatihan.
a. Tahap Persiapan
Persiapan operasional ini antara lain meliputi:
 Pemberitahuan/undangan kepada peserta.
 Pemberitahuan/undangan kepada fasilitator/narasumber.
 Menetapkan tempat penyelenggaraan dan fasilitas yang tersedia.
 Mempersiapkan kelengkapan bahan pelatihan.
 Mempersiapkan konsumsi.
b. Tahap Pelaksanaan Pelatihan
Secara umum, alur pokok yang ditempuh dalam pelaksanaan pelatihan adalah
sebagai berikut di bawah ini:
 Pembukaan pelatihan
 Pencairan suasana
 Pembahasan materi pelatihan
 Rangkuman, evaluasi dan tindak lanjut pelatihan

F. Evaluasi
Evaluasi pelatihan dilakukan dengan tujuan:
a. Menemukan bagian-bagian mana saja dari suatu pelatihan yang berhasil mencapai
tujuan, serta bagian-bagian yang tidak mencapai tujuan atau kurang berhasil
sehingga dapat dibuat langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
b. Memberi kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan pemikiran dan saran
saran serta penilaian terhadap efektifitas program pelatihan yang dilaksanakan.
c. Mengetahui sejauh mana dampak kegiatan pelatihan terutama yang berkaitan
dengan terjadinya perilaku di kemudian hari.
10

d. Identifikasi kebutuhan pelatihan untuk merancang dan merencanakan kegiatan


pelatihan selanjutnya. Atas dasar inimaka kegiatan evaluasi pelatihan dapat berupa
:
 Evaluasi Proses Pelatihan
Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan terhadap langkah-
langkah kegiatan selama proses pelatihan berlangsungEvaluasi proses
dilakukan dengan mengungkapkan pendapat seluruh peserta tentang
Fasilitator, Peserta, Materi/lsi, dan proses pelatihan. Pada umumnya evaluasi
proses pelatihan dapat dilakukan dengan beberapa model atau cara, yaitu:
Evaluasi harian, Evaluasi mingguan dan Evaluasi akhir.
 Evaluasi Hasil Pelatihan
Evaluasi hasil pelatihan berguna untuk mengetahui dan mengukur
akibat-akibat yang ditimbulkan oleh suatu tindakan pelatihan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hal yang perlu kita ketahui tentang dasar pendidikan dan pelatihan adalah
konsep dan prosedur analasis kebutuhannya. Ialah suatu proses kegiatan yang
sistematis antara standar kinerja dan kompetensi pegawai sehingga dapat ditingkatan
melalui pendidikan dan pelatihan. Mengingat pentingnya pelatihan yang diberikan
kepada para peserta, maka berbagai persiapan yang berkaitan dengan keberhasilan
dalam pelaksanaan kegiatan ini sangat membutuhkan persiapan yang matang. Melalui
analisa kebutuhan pelatihan, berbagai kebutuhan pendukung kegiatan harus benar-
benar dipersiapkan.
Perencanaan diklat dilakukan sebagai langkah awal untuk panduan
pelaksanaan dan evaluasi program diklat. Perencanaan yang tepat akan menghasilkan
sasaran diklat yang efektif sehingga diharapkan peserta diklat mendapatkan
knowledge, skill dan kompetensi yang sesuai dengan 'need' nya. Keberhasilan
penyelenggaraan Diklat ditentukan oleh berbagai macam faktor antara lain penentuan
tujuan Diklat, pengembangan kurikulum, penyusunan program Diklat, penetapan
peserta dan wisyaiswara, penyelenggaraan administrasi dan keuangan, proses
pembelajaran dan administrasi dan keuangan, proses pembelajaran dan lingkungan
fisik serta lingkungan emosional.

B. Saran
Penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan yang
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S. (2011). Perencanaan, Analisis, Tujuan dan Jenis dari Pelatihan


Toruntju, Sultan Akbar. 2020. Model Pengorganisasian Pengembangan Diklat Gizi
http://bp3ambon-kkp.org/wp-content/uploads/2014/01/Analisis-Kebutuhan-
Diklat.docx

12

Anda mungkin juga menyukai