Anda di halaman 1dari 14

STUDI PERILAKU KONSUMEN

MODEL PERILAKU KONSUMEN


MENURUT BEBERAPA PARA AHLI

Kelompok 2
Mahfuzhatun Nisa (212210625)
Siska Kurnia Oktavia (212210653)
Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen adalah perilaku konsumen yang ditunjukan melalui pencairan,


pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penentuan produk atau jasa yang mereka
harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. . (Schiffman & Kanuk, 1991). Perilaku
konsumen seperti didefinisikan oleh Schiffman & Kanuk, (2000), adalah “proses yang
dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,dan
bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi
kebutuhannya.”
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Suharno dan Sutarso (2014:6) Menyatakan ada empat faktor utama yang mempengaruhi dalam
melakukan pembelian, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor-faktor budaya : Budaya, sub budaya, kelas sosial
2) Faktor sosial : Kelompok, keluarga
3) Faktor pribadi : Usia dan tahapan dalam siklus hidup, situasi ekonomi, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian
4) Faktor psikologi : Motivasi, presepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap
Model Perilaku Konsumen Menurut Beberapa Para Ahli

1.Model Perilaku Konsumen dari Howard-Sheth


Tujuan model ini adalah untuk menjelaskan bagaimana konsumen
membandingkan dan memilih satu produk yang sesuai dengan
kebutuhannya. Melalui model ini konsumen bisa mendasarkan
keputusannya untuk membeli barang dan atau jasa (Suhari, 2010).
Konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali dengan
adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Setelah
itu jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka
konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang
diinginkannya. Dari berbagai informasi yang diperoleh, konsumen
melakukan seleksi atas alternatif-alternatif yang tersedia. Sesudah
melakukan proses seleksi, dengan berbagai kriteria yang ada dalam
benak konsumen, salah satu produk akan dibeli.
2.Model Perilaku Konsumen dari Kotler

Home
Model perilaku konsumen dari Kotler disajikan pada gambar menunjukkan bahwa stimuli pemasaran dan stimuli
lain masuk pada kotak hitam konsumen. Stimuli pemasaran terdiri dari: produk (product), harga (price), tempat
(place), promosi (promotion). Stimuli yang lain yaitu kekuatan dan peristiwa yang berpengaruh signifikan yang
berada di lingkungan konsumen, yaitu ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Semua stimuli ini masuk pada kotak
hitam konsumen, dimana konsumen menyerap semua stimuli tersebut dan memberikan responnya berupa: pilihan
produk, pilihan merek, pilihan dealer, waktu pembelian dan jumlah pembelian.

Stimuli berubah menjadi respon melalui dua bagian. Pertama, karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana
menerima dan bereaksi terhadap stimuli. Kedua, proses keputusan pembeli yang mempengaruhi perilaku pembeli.
Dalam proses keputusan, tahap-tahap yang dilewati oleh pembeli adalah: pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan tingkah laku setelah pembelian.
3. Model Perilaku Konsumen dari Engel, Kollat dan Blackwell (EKB)

Menurut (Suhari, 2010) model EKB membedakan tipe-tipe perilaku konsumen atas dasar situasi yang
dihadapinya, apakah pilihan membeli berlangsung secara rutin atau hanya pada saat tertentu saja. Model EKB
merupakan pengembangan dari model Howard dan Sheth mengenai situasi pemecahan masalah. Langkah-
langkah utama didalam model EKB adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan Kebutuhan
Terdapat tiga determinan pengenalan kebutuhan, yaitu informasi yang disimpan dalam ingatan, perbedaan
individu dan pengaruh lingkungan.
b. Pencarian Informasi
Langkah berikutnya setelah pengenalan kebutuhan adalah pencarian informasi internal ke dalam ingatan untuk
menentukan apakah cukup banyak yang diketahui mengenai pilihan yang tersedia untuk memungkinkan pilihan
dibuat tanpa pencarian informasi lebih lanjut.
3. Model Perilaku Konsumen dari Engel, Kollat dan Blackwell (EKB)

c. Evaluasi Alternatif Penilaian


Alternatif dimulai dengan pembentukan dan perubahan kepercayaan terhadap produk atau merek dan atributnya,
diikuti perubahan sikap terhadap tindakan pembelian, dan selanjutnya adalah niat untuk melakukan tindakan
pembelian. Dalam melakukan evaluasi alternatif memanfanfaatkan kriteria evaluasi , yaitu standar dan
spesifikasi, untuk membandingkan produk dan merek yang berbeda.

d. Pembelian dan Hasil


Pembelian merupakan langkah setelah evaluasi alternatif. Setelah membeli hasilnya adalah puas atau tidak tidak
puas. Kepuasan merupakan evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi
atau melebihi harapan. Ketidakpuasan terjadi bila alternatif yang dipilih lebih rendah dari yang diharapkan.
4. Model Perilaku Konsumen dari Schiffman dan Kanuk

Schiffman dan Kanuk membedakan model menjadi input, proses dan output. Komponen input menggambarkan
pengaruh eksternal yang memberikan sumber informasi tentang produk tertentu dan mempengaruhi nilai, sikap dan
perilaku konsumen terhadap produk tersebut. Diantara faktor intput ini aktivitas bauran pemasaran mencoba
mengkomunikasikan nilai dari produk dan jasa kepada konsumen potensial.

Pada bagian proses berkaitan dengan bagaimana konsumen membuat keputusan. Pada bagian psikologi
menggambarkan bagaimana pengaruh internal (motivasi, persepsi, belajar, kepribadian dan sikap) berpengaruh
terhadap proses pengambilan keputusan.

Pada bagian output dari model keputusan konsumen berkaitan dengan dua jenis aktivitas setelah keputusan, yaitu
perilaku pembelian dan evaluasi setelah pembelian. Pada perilaku pembelian, konsumen membuat tiga jenis
pembelian: pembelian percobaan, pembelian ulang dan pembelian yang sudah lama direncanakan. Terdapat tiga hasil
dari evalusi setelah pembelian, yaitu: (1) kinerja aktual sesuai dengan harapan, (2) kinerja aktual melebihi harapan
(yang mengarah pada kepuasan, dan (3) kinerja aktual lebih rendah dari harapan (yang mengarah pada ketidakpuasan).
5. Model Perilaku Konsumen Assael
Assael (2001) mendefinisikan keputusan pengambilan keputusan konsumen adalah proses merasadan
mengevaluasi informasi merek, mempertimbangkan bagaimana alternatif merek memenuhi kebutuhan konsumen
dan memutuskan pada suatu merek.

Menurut Assael (2001) ada dua pengaruh luas yang menentukan pilihan konsumen:
1) Pengaruh pertama yaitu konsumen individu yang mana kebutuhan, persepsi merek persepsi adalah model
proses informasi yang berguna yang mempunyai empat langkah yaitu exposure, perhatian, interpretasi, dan
ingatan. Karakteristik Personality yaitu sebuah kecende-rungan respon karakter individu yang berlaku pada
situasi yang similar dan, Sikap ke arah alternatif yang mempengaruhi pilihan merek sikap adalah suatu proses
kognitif, emosi, perceptual dan motivasi organisasi yang berlangsung lama dengan menghormati beberapa aspek
lingkungan kita.
2) Pengaruh kedua dari pengambilan keputusan konsumen adalah lingkungan.

Lingkungan pembelian konsumen digambarkan dengan budaya (norma dan nilai masyarakat), dengan sub-budaya
(bagian dari masyarakat dengan norma- norma berbeda dan nilai dalam kehidupan tertentu) dan dengan kelompok
bertatap muka (teman, anggota keluarga dan kelompok referensi). Kebudayaan bersifat sangat luas yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian moral, hukum, adat istiadat dan lain-lain kemampuan serta kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai ang-gota masyarakat. Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang
diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia
dalam masyarakat yang ada.

Ketika konsumen telah membuat suatu keputusan maka evaluasi pasca pembelian, digambarkan sebagai umpan balik
untuk konsumen individu, akan berlangsung. Selama dalam proses evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman
dan mungkin akan merubah pola dalam memperoleh informasi, mengevalusi merek dan memilih suatu merek.
Keputusan konsumen untuk melakukan pembelian dengan merek yang sama akan dipengaruhi oleh pengalaman
mengkonsumsi dari konsumen itu sendiri.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai