COVER
Dosen Pengampu : Drs. Syamsudin, M. Pd
Disusun oleh :
Kelompok 4
2022
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................5
A. Pengertian Rencana Tindak Lanjut.............................................................................................5
B. Pentingnya Rencana Tindak Lanjut............................................................................................5
C. Kegunaan Rencana Tindak Lanjut..............................................................................................6
D. Azas dan Aspek-aspek Rencana Tindak Lanjut...........................................................................6
E. Ciri-ciri Rencana Tindak Lanjut...................................................................................................6
F. Komponen-komponen Rencana Tindak Lanjut..........................................................................7
G. Langkah-langkah pembuatan Rencana Tindak Lanjut................................................................7
H. Pendekatan Umum Pembuatan Rencana Tindak Lanjut............................................................7
I. Ruang Lingkup Rencana Tindak Lanjut.......................................................................................8
J. Unsur-unsur Rencana Tindak Lanjut..........................................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Idealnya, organisasi yang baik adalah organisasi yang memiliki ukuran besar
dengan sistem kerja yang terbirokrasi dan sistematis (Mahyuddin et al., 2021, p. 243).
Sistem tersebut didedikasikan pada semua pelaku organisasi (anggota) dengan fungsi-
fungsi yang jelas lewat job description dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan
kapasitas keahlian serta tanggung jawab yang dipikulnya. Semua pihak dalam
organisasi harus berani menyeberang menuju pada senua fungsi yang berjalan di
organisasi dan melewati batas-batas peran dan spesialisasi. Ashkenas, Ulrich, Jick dan
Kerr menyatakan bahwa untuk mencapai keberhasilan terdapat empat faktor yang
harus di penuhi yaitu : Kecepatan (Speed), Kelenturan (Flexibility), Penyatuan
(Integration), dan Penemuan (Innovation). Pembelajaran bagi komunitas organisasi
dikenal dalam satu bentuk yang disebut sebagai pelatihan (training). Dengan
demikian dapat diklarifikasikan bahwa perubahan manajemen organisasi dalam segala
bentuknya mensyaratkan adanya berbagai pemenuhan skills, knowledge dan ability
melalui proses pembelajaran dalam format pelatihan.
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai penggerak roda organisasi, oleh sebab
itu, pengelolaan dan pengembangan anggota organisasi menjadi bagian penting dalam
rangka mendorong kemajuan organisasi/ lembaga/ perusahaan. Pada prinsipnya
kegiatan pelatihan khususnya adalah peningkatan kompetensi untuk memenuhi
terjadinya gap (kesenjangan) kompentesi dari yang peserta miliki dengan yang
diharapkan oleh suatu organisasi/ kelembagaan. Pengetahuan (knowledge),
Ketrampilan (skill), dan sikap (attitude) adalah tiga topik utama dalam bahasan
peningkatan kompetensi peserta untuk memenuhi persyaratan yang diharapkan dalam
pelaksanaan tugas di instasi/ lembaga/ organisasi dimana peserta bertugas.
Sedangkan proses pelatihan merupakan suatu proses yang sistematis dan
berkesinambungan. Oleh karena itu, setiap peserta atau satu tim (bekerja pada bagian
yang sama) diharuskan menyusun kegiatan yang akan dilakukan setelah mereka
kembali ke tempat tugas, dalam rangka mengimplementasikan kompetensi yang
diperoleh selama mengikuti pelatihan. Proses ini dikenal dengan istilah Rencana
Tindak Lanjut (RTL).
Harapan besar dengan diimplentasikannya kompetensi yang didapat dari
keikutsertaannya dalam pelatihan adalah peningkatan kinerja organisasi yang tentunya
menghasilkan pula outcome organisasi/lembaga akan lebih baik lagi. Bagi
penyelenggara pelatihan, dapat tidaknya kemampuan/ kompetensi (pengetahuan,
ketrampilan dan sikap) peserta pasca pelatihan untuk diimplementasikan ditempat
tugas masih merupakan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, pendekatan yang
dilakukan adalah melalui evaluasi pasca pelatihan dengan agenda utama menilai
pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut yang didalamnya juga menilai seberapa jauh
substansi materi pelatihan dapat diaplikasikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Rencana Tindak Lanjut ?
2. Apa Pentingnya Rencana Tindak Lanjut ?
3. Apa Kegunaan Rencana Tindak Lanjut ?
4. Apa Azas dan Aspek-aspek Renacana Tindak Lanjut ?
5. Apa saja ciri-ciri Rencana Tindak Lanjut ?
6. Apa saja Komponen-komponen Rencana Tindak Lanjut ?
7. Bagaimana langkah-langkah pembuatan Rencana Tindak Lanjut ?
8. Bagaimana Pendekatan Umum dalam Perencana Rencana Tindak Lanjut ?
9. Apa saja Ruang Lingkup Rencana Tindak Lanjut ?
10. Apa saja unsur-unsur Rencana Tindak Lanjut ?
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rencana tindak lanjut merupakan langkah kelanjutan yang menjadi dasar
dalam menentukan proses kedepannya,dan juga sebagai perhitungan dalam segala
aspek yang sudah tercapai tujuan nya.kegiatan sistematik juga dapat diikutkan pada
proses tindak lanjut agar mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.
Pentingnya sebuah tindak lanjut juga merupakan indikasi penggunaan sumber
daya yang se efisien mungkin dalam penggunaannya mengingat bahwa penggunaan
sumber daya ini juga terbatas,maka dari itu perlu nya tindak lanjut juga sebagai solusi
agar terkontrol dalam pelaksanaannya.
Adapun manfaat yang didapatkan ketika rencana tindak lanjut ini juga dapat
memberikan peluang tidak pasti pada perencanaan program,alternatif yang lain untuk
perencanaan nya,dasar dalam penjabaran sebuah masalah,sebagai gambaran
kebutuhan perencanaan,dan juga sebagai alat dalam mengukur
pengendalian,pegukuran,dan pengawasan rencana kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Mahyuddin, Kurniullah, A. Z., & Rahayu, Puspita Puji Hasibuan, A. (2021). Teori Organisasi. Yayasan
Kita Menulis.
Sisar, S., & Marhayuni, F. (2019). Modul Pelatihan Calon Kepala Sekolah: Rencana Tindak Lanjut
(SPCKS - RTL). Direktorat Jenderal Guru da Tenaga Kependidikan.