Anda di halaman 1dari 11

**MAKALAH

KOMPONEN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM YANG


TERKANDUNG DALAM AL-QUR’AN
Dosen Pengampu :
Nur Hayati, M.Pd

Di susun oleh :

Imam Tantowi :23.12.01.20.0534


Inggrit Adelia Putri :23.12.01.20.0535

FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Komponen
manajemen Pendidikan islam yang terkandunng dalam Al-Qur’an”
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan dalam menyusun makalah ini. Tentunya tidak akan bisa maksimal
jika tidak ada dukungan dari dosen pengampu.
Sebagai penyusun, kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan, baik dari
menyusun maupun tata bahasa dalam penyampaian makalh ini. Oleh kaena itu kami
dengan rendah hati meneima kritik dan saran dari pembaca agar kami bisa memperbaiki
makalah ini.

Kraksaan, 02 Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. A. Latar belakang............................................................................................4
B. B. .Rumusan masalah......................................................................................4
C. C. Tujuan masalah...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
D. A. Perencanaan (Planning,)............................................................................5
E. B. Organizing...................................................................................................6
F. C. Actuating......................................................................................................7
G. D. controlling....................................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................10
H. A. Kesimpulan................................................................................................10
I. B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Al-Qur’an adalah kitab agama dan hidayah yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Nabi
Muhammad SAW untuk seluruh manusia. Dalam AlQur’an, Allah Ta’ala mengatur aspek
kehidupan manusia, menyucikanm anusia dengan berbagai ibadah, membimbing manusia
pada hal-hal yang mampumemberi kebaikan dan kemaslahatan pada kehidupan pribadi dan
masyarakat, mengarahkan manusia pada agama yang luhur untuk mewujudkan diri,
mengembangkan kepribadian serta meningkatkan diri ke taraf kesempurnaan insani.

Untuk mengembangkan diri,

Allah membekali manusia dengan hati dan juga akal serta pendidikan yang kemudian
akan mengarahkan pada cara bagaimana menjalani kehidupannya dengan baik. Di era
milenial saat ini, pendidikan tidaklah lepas dari manajemen pendidikan. Dimana
manajemen pendidikan inilah yang kemudian diterapkan dalam pengembangan pendidikan
tersebut. Dalam arti, manajemen sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

B. .Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud POAC?
2. Kenapa POAC penting?

C. Tujuan masalah
1. POAC merupakan fungsi manajemen yang bersifat umum dan mencakup seluruh
proses manajemen
2. ungsi manajemen yang menjadi rangkaian proses yang perlu dilalui untuk mencapai
tujuan yang diharapka
3.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan (Planning,)
Perencanaan (Planning,) POAC Merupakan pengaturan langkah-langkah sistematis
dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau untuk memecahkan masalah tertentu.
Selain perencanaan, perencanaan juga diartikan sebagai pengeluaran untuk penggunaan
sumber daya yang tersedia dan tersedia, dengan mempertimbangkan semua aspek dan
pembatasan, agar dapat mencapai tujuan secara efisien dan efektif.
Faktor Penting Melakukan Planing
Faktor-faktor penting untuk dipertimbangkan ketika merencanakan:
 Secara khusus, perencanaan harus jelas tentang tujuan dan ruang lingkup.
 Program kerja atau rencana kerja organisasi harus dapat diukur untuk mengukur
tingkat keberhasilannya.
 Dapat diakses, perencanaan harus dicapai, bukan hanya angan-angan.
 Secara realistis, ia harus sesuai dengan keterampilan dan sumber daya yang tersedia.
 Waktu harus memiliki tenggat waktu yang jelas, harian, mingguan, bulanan atau
tahunan.
 Langkah Dalam Melakukan Planing

Langkah-langkah perencanaan:
 Analisis situasi dan identifikasi masalah
 Saat merencanakan, pertama-tama kita harus menganalisis dan mengidentifikasi
situasi dalam organisasi dan tujuan organisasi.
 Tentukan skala prioritas
 Setelah analisis dan identifikasi, skala prioritas untuk melakukan kegiatan harus
ditetapkan sehingga persyaratan organisasi yang mendesak diutamakan untuk
memastikan keberlanjutan organisasi.
 Tetapkan tujuan program
 Agar implementasi dari semua kegiatan organisasi mengarah ke tujuan, tujuan harus
ditetapkan sehingga pencapaian program dapat diukur
 Kembangkan rencana kerja operasional
 Atur POAC
Merupakan kegiatan untuk menetapkan tugas kepada karyawan yang terlibat dalam kegiatan
organisasi sesuai dengan kualifikasi keterampilan SDM mereka. Dapat disimpulkan bahwa
kegiatan tersebut adalah proses keseluruhan dari pemilihan keterampilan dan pemberian
fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung tugas-tugas karyawan dalam organisasi.

B. Organizing
Pengorganisasian didefinisikan sebagai kegiatan berbagi tugas antara orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan organisasi sesuai dengan kompetensi SDM mereka. Jadi dapat
dikatakan bahwa kegiatan ini mencakup seluruh proses pemilihan orang dan menetapkan
fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung tugas orang-orang ini dalam organisasi. serta
mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan program dan
tujuan organisasi. Menurut George R.
Terry, tugas organisasi adalah untuk menyelaraskan kelompok orang yang berbeda,
menyatukan minat yang berbeda dan menggunakan semua keterampilan dalam arah tertentu.
Saat mengorganisir kegiatan yang dilakukan, yaitu personil (penempatan personel) dan
integrasi semua sumber daya organisasi. Personel sangat penting dalam organisasi.
Menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat dalam organisasi memastikan
kelangsungan kegiatan organisasi. Fungsi pemimpin adalah menempatkan orang yang tepat
di tempat yang tepat.
Pemimpin harus dapat mengenali potensi sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi dan bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan organisasi. Setelah karyawan
yang tepat dipekerjakan untuk tugas tertentu, seluruh potensi departemen SDM juga harus
dikoordinasikan dan diintegrasikan agar dapat bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan
organisasi.
Langkah Organizing
Langkah-langkah organisasi:
 Tujuan organisasi harus dipahami.
 Bagikan pekerjaan dengan jelas kepada karyawan.
 Tentukan staf prosedural.
 Delegasikan otoritas.
C. Actuating
Poin penting dalam aktivasi adalah membuat semua anggota kelompok bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Setiap aktor dalam organisasi harus bekerja sesuai dengan peran
dan tanggung jawabnya untuk mencapai visi, misi, dan program kerja organisasi yang telah
diterapkan.
Perencanaan dan organisasi yang baik kurang berarti jika tidak ada pekerjaan
organisasi yang dilakukan. Untuk alasan ini, semua sumber daya manusia (SDM) yang ada
harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi, dan program kerja organisasi. Pelaksanaan
pekerjaan harus sejalan dengan rencana kerja yang disiapkan.Setiap organisasi harus bekerja
sesuai dengan peran, peran dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing departemen
SDM untuk mencapai visi, misi, dan program kerja organisasi yang ditentukan.
Kunci untuk beroperasi adalah membuat semua anggota kelompok bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Aktivasi termasuk memobilisasi kepemimpinan dan koordinasi.
Kepemimpinan adalah gaya kepemimpinan pemimpin dalam mengoptimalkan semua potensi
dan sumber daya organisasi untuk mencapai program dan tujuan organisasi. Sedangkan
koordinasi adalah kegiatan yang membawa orang-orang yang terlibat dalam organisasi ke
dalam suasana kolaborasi yang harmonis.
Adanya koordinasi dapat menghindari kemungkinan persaingan tidak adil dan
kebingungan saat bertindak di antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan.
Koordinasi ini mengundang semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerja
bersama dalam arah yang ditentukan.

Tujuan Actuating
 Ciptakan kolaborasi yang efisien.
 Pengembangan keterampilan dan kemampuan staf.
 Promosikan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.
 Mempromosikan lingkungan dan suasana kerja yang meningkatkan motivasi
karyawan.
 Biarkan organisasi berkembang secara dinamis.

Pekerjaan utama melibatkan lima kegiatan, yaitu:


 membuat keputusan
 Bangun komunikasi sehingga ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
 Dorongan, inspirasi dan dorongan bagi bawahan untuk bertindak.
 Pilih orang yang menjadi anggota grup sesuai
 Tingkatkan pengetahuan dan sikap bawahan sehingga mereka mampu mencapai
tujuan yang ditetapkan.

D. controlling
Fungsi ini tidak hanya mengendalikan implementasi program, tetapi juga memonitor
pemantauannya sehingga dapat diperbaiki jika terjadi kesalahan. Ini berarti bahwa apa yang
dilakukan karyawan dapat diarahkan dengan cara yang benar untuk mencapai tujuan yang
direncanakan sebelumnya.
Pengendalian tidak hanya kontrol terhadap implementasi program dan kegiatan
organisasi, tetapi juga memonitor bahwa koreksi dapat dilakukan jika perlu. Dengan cara ini,
apa yang dilakukan karyawan dapat diarahkan ke arah yang benar untuk mencapai tujuan
yang direncanakan. Hal utama dengan pengendalian adalah proses memastikan implementasi
yang direncanakan.
Agar pekerjaan memenuhi tujuan organisasi dan program kerja, kontrol diperlukan,
baik dalam bentuk pemantauan, inspeksi atau inspeksi. Kata-kata ini memiliki makna yang
berbeda, tetapi yang paling penting adalah seberapa dini penyimpangan dapat dikenali, yang
terjadi baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun dalam fase organisasi. Ini dapat
diantisipasi, dikoreksi dan disesuaikan dengan situasi, kondisi dan perkembangan lingkungan
di sekitar organisasi dengan segera.

Manfaat Controlling
Keuntungan pemantauan / Controlling:
 Dapat mengetahui sejauh mana program tersebut telah dilaksanakan
 Bisa tahu penyimpangan
 Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya memadai
 Dapat mengetahui penyebab penyimpangan
 Dapat mengetahui karyawan mana yang perlu menerima penghargaan / promosi
Proses Controlling Meliputi
 Tentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar untuk kontrol.
 Mengukur implementasi atau hasil yang dicapai dengan menilai kinerja dan
kompetensi sumber daya manusia,
 Bandingkan implementasi atau hasil dengan standar.
 Sekali lagi membandingkan hasil melaksanakan kegiatan dengan tujuan asli (rencana)
dari kegiatan yang dilakukan dan mengukur keberhasilan keberhasilan mereka;
 Ambil tindakan korektif.
 Jika ada bug atau penyimpangan, segera lakukan perbaikan,
 Tinjau rencana dan analisis lagi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sejarah muncul dan perkembangan
tasawuf dalam Islam dimulai pada akhir abad kedua atau ada yang mengatakan pada awal
abad ketiga hijriyah pada zaman nabi. Secara garis besar, perkembangan tasawuf ini sangat
dupengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan keadaan sosial politik umat Islam
saat itu.
Sejarah munculnya tasawuf terdiri dari beberapa fase yaitu:
1. Pada abad pertama dan kedua hijriyah
2. Pada abad ketiga dan keempat hijriyah
3. Pada abad kelima hijriyah
Sebenarnya tidak perlu ada pertentangan pada ajaran tasawuf yang tidak sepenuhnya
ada dalam ajaran Islam. Hal yang penting adalah bagaimana kita bisa selalu berupaya untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan menjadikan syariat Islam sebagai pedoman
untuk mencapai hakikat.

B.Saran
Demikian makalah sejarah muncul dan berkembangnya tasawuf yang kami susun. Kami
menyadari masih terdapat banyak kesalahan dalam makalah yang kami susun. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi terciptanya kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihun. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia, 2010.


Mustofa, A. Akhlak Tasawuf.Bandung: CV Pustaka Setia, 2010.
Nasution, Ahmad Bangun, dan Riyani Hanum Siregar. Akhlak tasawuf. Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada, 2015.
Senali, Moh Saifullah Al Aziz. Risalah Memahami Ilmu Tashawwuf. Surabaya: Terbit
Terang, 1998.
Solichin, Mohammad Muchlis. Akhlak & Tasawuf Dalam Wacana Kontemporer. Surabaya:
Pena Salsabila, 2013.

Anda mungkin juga menyukai