Anda di halaman 1dari 15

Latihan Keterampilan Mental

Dalam Olahraga

Kelompok 1:
Rofi Firdan
Alfansyah
A. PENGERTIAN MENTAL
 'Mental' memiliki arti yang berhubungan dengan watak dan batin manusia.
Dari kata Latin “mens” (mentis) berarti jiwa, nyawa, suksma, roh,
semangat. Adapun istilah mentalitas menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) bermakna aktivitas jiwa, cara berpikir, dan berperasaan.

 Pengertian lain “mental” didefinisikan yaitu yang berhubungan dengan


pikiran, akal, ingatan atau proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal dan
ingatan. Seperti mudah lupa, malas berfikir, tidak mampu berkonsentrasi,
picik, serakah, sok, tidak dapat mengambil suatu keputusan yang baik dan
benar, bahkan tidak mempunyai kemampuan untuk membedakan yang
benar dan yang salah, yang hak dan yang batil, antara halal dan haram,
yang bermanfaat dan yang mudharat.
B. Latihan Keterampilan Mental
 Latihan mental merupakan latihan yang melibatkan keseluruhan aspek kejiwaan
dalam menghadapi berbagai macam tekanan saat pertandingan.

 Supaya atlet memiliki kesehatan mental, atlet harus dilatih mentalnya. Karena
ketahanan mental bukanlah sesuatu yang diwariskan kepada atlet, tetapi mental
harus dipelajari. Ungkapan terseubut diperkuat oleh penda[at Loehr(1982: 10)
ketahanan mental itu dipelajari bukan diwarisi.
C. Efektivitas Latihan Mental
 Efektivitas latihan keterampilan mental akan memberikan kekuatan serta
menyehatkan jiwa dan raga. Karena dalam olahraga keterampilan mental
sangat penting dengan itu kita bisa meningkatkan performa dan meraih
prestasi maksimal.

 Untuk mencapai prestasi maksimal atlet sering dihadapkan pada berbagai


tantangan, baik dalam situasi betlatih maupun pertandingan. Oleh sebab
itu, atlet harus memiliki kemampuan yang baik dalam aspek fisik, teknik,
taktik maupun mental.
 Atlet yang dilatih mentalnya tentukan akan semakin terampil dalam
mengatasi masalah mental emosional. Hal ini dijelaskan oleh
Williams(1993: 276) bahwa keterampilan mental psikoogis merupakan
fondasi yang akan mengantar kepada kesuksesan, potensi, kenyamanan,
serta keuntungan di masa depan.
D. Keterampilan dan Metode Latihan Mental
 Keterampilan (skills) menurut Vealey (dalam Komarudin. 2013) adalah
“Qualities to be attained, as opposed to methods which are prosedures or
techniques athletes enggage in to develop skills” Maksudnya keterampilan
merupakan kualitas yang harus dicapai. Keterampilan mental dapat dibagi
menjadi tiga bagian yaitu :
 1. Keterampilan dasar (fundation skills)
 Keterampilan dasar adalah sumber daya interpersonal yang merupakan dasar
keterampilan mental untuk mencapai sukses dalam olahraga. Keterampilan
dasar meliputi :
 a. Motivasi atau motivasi berprestasi (volition, achievement drive)
 b. Kesadaran diri (self-awareness)
 c. Harga diri (self esteem)
 d. Berpikir produktif (productive thinking)
 e. Kepercayaan diri (self-confidence) Vealey (dalam Komarudin. 2013 )
 2. Keterampilan performa (performance skills)
 Keterampilan performa (performance skills) adalah kemampuan mental yang sangat
penting untuk melaksanakan keterampilan selama penampilan berolahraga.
Keterampilan performa meliputi :
 a. Pengelolaan energi (energy management)
 b. Ketergugahan fisik optimal (optimal physical management)
 c. Ketergugahan mental optimal (optimal mental arousal)
 d. Perhatian optimal (optimal attention)

 3. Keterampilan fasilitatif (fasilitative skills)


 Keterampilan fasilitatif tidak secara langsung mempengaruhi performa dalam
olahraga, tetapi ketika itu dikuasai bisa memfasilitasi prilaku dalam olahraga seperti
aspek lainnya dalam hidup. Keterampilan fasilitatif sangat penting agar atlet mampu
melakukan keterampilan performa dengan efektif. Misalnya, keterampilan
interpersonal merupakan keterampilan fasilitatif yang penting bagi atlet untuk
melakukan komunikasi secara efektif.
 Metode
 Menurut Lismadiana (tanpa tahun) latihan mental adalah suatu metode
latihan dimana penampilan pada suatu tugas diimajinasikan atau
divisualiasikan tanpa latihan fisik yang tampak. Latihan Mental atau
pelatihan otak mengacu pada penggunaan terstruktur dari latihan kognitif
atau teknik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan fungsi otak tertentu.

 Menurut Valey(1988: 326) Ada dua metode yang digunakan dalam latihan
keterampilan mental yaitu, metode dasar dan metode latihan keterampilan
mental. Metode dasar ada Latihan fisik dan Pendidikan. Sedangan metode
latihan keterampilan mental yaitu, penetapan tujuan, imageri, relaksasi,
dan mengendalikan pikiran.
E. Ruang Lingkup Latihan Keterampilan Mental
 Dalam ruang lingkup latihan keterampilan mental ada empat target yaitu:
 1. Keterampilan Performa
 2. Keterampilan Dasar
 3. Keterampilan Tim
 4. Keterampilan Perkembangan Personal

 Menurut Andrew Carnegie dalam Kaswan (2017), kerjasama tim


ialah kemampuan bekerja sama mencapai visi bersama. Kemampuan
mengarahkan pencapaian individual terhadap tujuan organisasi. Kerjasama
tim merupakan bahan bakar yang memungkinkan orang biasa mencapai
hasil yang luar biasa.
 Perkembangan personal adalah pertumbuhan sifat-sifat kepribadian yang
sifatnya menetap sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan fisik
dan sosial.(Eggen dan Kauchak 2004)

 Proses Latihan Mental


 Dalam proses latihan mental meliputi: Filosofi, Model, Strategi, dan
Efektivitas Konsultan. Konteks sosial budaya dan latihan fisik juga
memberikan pengaruh dalam latihan mental.
F. Proses Pelatihan Mental
 Proses latihan mental bersifat kompleks, yaitu dengan menggunakan berbagai
pendekatan integratif untuk mengembangkan keterampilan mental atlet. Latihan
keterampilan mental akan matang jika dimulai dari intervensi awal yang memfokuskan
kepada penerapan teknik latihan mental, seperti imagery, dan penetapan tujuan (goal
setting). Model intervensi yang digunakan dalam latihan mental harus mengikuti
beberapa tahapan.

 1. Tahap Filosofi
 Proses latihan mental harus dimulai dari filosofi psikolog atau pelatih, atau ide dan
kepercayaan psikolog atau pelatih terkait dengan latihan keterampilan mental. Biasanya
dalam filosofi terkandung tujuan dari program yang akan dilaksanakan, serta peran
psikolog, pelatih, dan atlet dalam latihan tersebut. Filosofi yang digunakan dalam
latihan mental tentu berbeda-beda. Vealey (2005); Kirschenbaum (2005: 292)
menjelaskan beberapa pendekatan yang digunakan dalam latihan mental yaitu: (a)
pendekatan edukatif vs klinis; (b) pendekatan yang berpusat pada program vs berpusat
pada atlet; dan (c) pendekatan pengembangan diri vs pengembanganpeforma. Untuk
lebih jelas mengenai hal tersebut penulis akanmenjabarkan sebagai berikut.
 2. Tahap Model
 Model intervensi adalah ruang lingkup strategi dan teknik yang spesifik
terkait dengan latihan mental yang harus dikembangkan. Model intervensi
meliputi model untuk tim, model pengorganisasian, dan model intervensi
keluarga (Hellstedt, et al., 1995).

 3. Tahap Strategi
 Strategi merupakan pengorganisasian rencana kegiatan sertabagaimana
pelaksanaan model intervensi latihan mental secaraspesifik dilaksanakan,
khususnya dalam menggunakan langkah-langkah,dan teknik praktik
latihan mental. Strategi yang bisa dilakukanmengacu kepada strategi yang
sudah dilakukan para ahli, yaituempat fase program latihan mental untuk
meningkatkan performapada keterampilan tertutup
 4. Tahap Teknik
 Tahapan terakhir dalam proses latihan mental adalah teknik atau metode.
Metode adalah cara untul mengimpletasilan strategi, atau metode berperan
penting sebagai alat yang sudah familier diketahui oleh semua psikolog
atau pelatih dalam latihan mental yang meliputi imagery, relaksasi,
penetapan tujuan, self talk, bio feedback, penampilan, dan manajemen
pelaku.
Kesimpulan
 Mengenalkan apa itu mental dan menjelaskan tentang latihan keterampilan
mental agar kita bisa mengelola keterampilan mental. Manfaat memiliki
keterampilan mental yang bagus yaitu, tidak akan mudah panik, bisa tetap
enjoy meskipun dibawah tekanan dan bisa mempengaruhi kondisi mental
orang lain.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai