Anda di halaman 1dari 20

PSIKOLOGI KEPELATIHAN

“PENGATURAN ENERGI”

Dosen Pengampu :

Muflih Wahid Hamid S. PSI., M.PSI. T


SYAHRUNI OKTAVIA
EGI KURNIAWAN
KELOMPOK 2 WISNU ARDIAN
GILANG TRI PRAMANA PUTRA
PENGERTIAN PENGATURAN
ENERGI
Pengaturan energi dalam konteks olahraga merujuk
pada proses mengelola dan mengalokasikan sumber
daya fisik dan mental yang tersedia untuk
meningkatkan kinerja dan kesejahteraan atlet. Ini
mencakup pengelolaan energi fisik, seperti kekuatan
dan daya tahan, serta pengelolaan energi mental,
seperti fokus, motivasi, dan emosi.
Teori dan Konsep Energi

4
Konsep pengaturan energi dalam psikologi
olahraga
Konsep pengaturan energi dalam psikologi olahraga
membahas cara atlet mengelola sumber daya fisik dan
mental mereka untuk meningkatkan kinerja dan mencapai
tujuan olahraga mereka. Tinjauan tentang konsep ini
melibatkan pemahaman tentang bagaimana atlet
mengalokasikan energi mereka, mengelola kelelahan,
mempertahankan fokus, dan mengelola emosi selama
latihan dan kompetisi.
Peran energi mental dan fisik dalam kinerja atlet
Peran energi mental dan fisik dalam kinerja atlet sangat penting karena keduanya saling
terkait dan berdampak satu sama lain. Berikut adalah penjelasan tentang peran
keduanya:
1. Energi Fisik
• Daya tahan: Energi fisik merupakan fondasi utama untuk menjaga daya tahan atlet
selama latihan atau kompetisi
• Kekuatan: Kekuatan fisik memungkinkan atlet untuk melakukan gerakan dengan
kecepatan dan intensitas yang dibutuhkan dalam olahraga mereka
• Kelincahan dan koordinasi: Energi fisik juga penting untuk menjaga kelenturan
tubuh dan koordinasi gerakan.
2. Energi Mental
• Fokus dan konsentrasi: Energi mental dibutuhkan untuk mempertahankan fokus
dan konsentrasi selama latihan atau kompetisi.
• Motivasi: Energi mental juga terkait erat dengan tingkat motivasi atlet.
• Manajemen emosi: Energi mental diperlukan untuk mengelola emosi yang muncul
selama latihan atau kompetisi.

6
Teori-teori dalam Pengaturan Energi
• Teori kelelahan dan pemulihan: Teori ini membahas bagaimana latihan fisik
yang intens dapat menyebabkan kelelahan pada tubuh, dan perlunya periode
pemulihan yang memadai untuk memperbaiki dan memperkuat tubuh.
• Teori self-regulation: Teori ini berfokus pada bagaimana atlet menggunakan
proses self-regulation untuk mengatur perilaku mereka, termasuk pengaturan
energi. Ini melibatkan perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan penyesuaian
diri atlet untuk mencapai tujuan mereka
• Teori motivasi: Teori ini mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
atlet, yang pada gilirannya memengaruhi pengaturan energi

7
Pengaruh Faktor Psikologi terhadap
Pengaturan Energi

8
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengaturan Energi Atlet

• Motivasi: Motivasi adalah dorongan internal yang mendorong seseorang untuk


mencapai tujuan tertentu
• Persepsi stress: Persepsi stres merupakan cara seseorang
menginterpretasikan dan merespons situasi atau tuntutan yang menantang
secara mental atau emosional.
• Emosi: Emosi yang dialami oleh atlet, baik itu positif maupun negatif, dapat
memengaruhi tingkat energi mereka. Emosi positif seperti kegembiraan,
kepercayaan diri, dan antusiasme dapat meningkatkan energi dan motivasi
atlet, sementara emosi negatif seperti kecemasan, frustrasi, atau ketakutan
dapat menyebabkan penurunan energi dan konsentrasi.
• Focus perhatian: Fokus perhatian mengacu pada kemampuan seseorang
untuk memusatkan perhatian mereka pada tugas atau tujuan yang relevan.

9
Strategi Psikologis untuk Mengatur
Energi

10
Teknik-teknik psikologis yang dapat membantu atlet
mengatur energi
1. Visualisasi: Visualisasi melibatkan penciptaan gambaran mental
tentang suatu tindakan atau hasil yang diinginkan.
2. Pemusatan perhatian: Pemusatan perhatian adalah kemampuan untuk
memusatkan perhatian pada tugas yang ada dan mengabaikan
distraksi.
3. Pemantauan self-regulasi: Pemantauan self-regulasi melibatkan
kesadaran diri terhadap pikiran, emosi, dan tingkat energi saat ini.
4. Manajemen emosi: Manajemen emosi melibatkan pengenalan,
penerimaan, dan pengaturan emosi yang muncul selama latihan atau
kompetisi.

11
Pelatihan Mental untuk
Pengaturan Energi

12
Pentingnya Pelatihan Mental Dalam Pengaturan Energi Atlet
1. Meningkatan kesadaran diri: Pelatihan mental membantu atlet mengembangkan
kesadaran diri terhadap pikiran, emosi, dan tingkat energi mereka.
2. Manajemen emosi: Pelatihan mental membantu atlet mengembangkan keterampilan
untuk mengelola emosi yang muncul selama latihan dan kompetisi. Ini termasuk
mengatasi stres, kecemasan, dan tekanan yang dapat menguras energi mental dan
mengganggu konsentrasi.
3. Meningkatkan focus dan konsentrasi: Pelatihan mental membantu atlet meningkatkan
fokus dan konsentrasi mereka selama latihan dan kompetisi.
4. Meningkatkan motivasi: Pelatihan mental membantu atlet meningkatkan motivasi
mereka untuk mencapai tujuan olahraga mereka.
5. Meningkatkan kinerja: Dengan meningkatkan kesadaran diri, mengelola emosi,
meningkatkan fokus, dan meningkatkan motivasi, pelatihan mental secara keseluruhan
dapat membantu meningkatkan kinerja atlet.

13
Evaluasi Efektivitas Program Pelatihan Mental Dalam
Meningkatkan Pengaturan Energi dan Kinerja Olahraga
1. Pengukuran kinerja atlet: Salah satu cara untuk mengevaluasi efektivitas program
pelatihan mental adalah dengan mengukur kinerja atlet sebelum dan setelah program.
2. Pengukuran tingkat energi dan kelelahan: Evaluasi program pelatihan mental juga dapat
melibatkan pengukuran tingkat energi dan kelelahan atlet selama latihan dan kompetisi.
3. Pengukuran tingkat kesadaran diri: Pelatihan mental sering kali bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran diri atlet terhadap pikiran, emosi, dan tingkat energi mereka
4. Pengukuran kepuasan atlet: Evaluasi program pelatihan mental juga harus mencakup
pengukuran kepuasan atlet terhadap program tersebut. Ini dapat dilakukan melalui
survei atau wawancara yang meminta umpan balik atlet tentang pengalaman mereka
dengan program pelatihan.
5. Studi kasus atau testimoni: Studi kasus atau testimoni dari atlet yang telah mengikuti
program pelatihan mental juga dapat memberikan wawasan tentang efektivitasnya

14
Penyesuaian dan Pengembangan Diri

15
Pentingnya Refleksi Diri dan Penyesuaian dalam Pengaturan
Energi Atlet
1. Pemahaman kebutuhan tubuh: Melalui refleksi diri, atlet dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan tubuh mereka.
2. Pengenalan tanda-tanda overtraining: Refleksi diri membantu atlet mengenali
tanda-tanda overtraining atau kelelahan yang berlebihan.
3. Optimasi kinerja: Dengan penyesuaian yang tepat berdasarkan refleksi diri, atlet
dapat mengoptimalkan kinerja mereka dalam latihan dan kompetisi.
4. Meningkatkan konsistensi: Atlet yang melakukan refleksi diri secara teratur dan
melakukan penyesuaian berdasarkan hasil refleksi tersebut cenderung lebih
konsisten dalam kinerja mereka.
5. Meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik: Dengan mengatur energi mereka
secara efektif melalui refleksi diri dan penyesuaian, atlet dapat meningkatkan
kesejahteraan mental dan fisik mereka secara keseluruhan.

16
Strategi untuk Membantu Atlet Mengidentifikasi Pola Perilaku dan Pikiran yang
Tidak Efektif dalam Pengaturan Energi dan Membuat Perubahan yang Diperlukan

1. Self-awareness: Ajarkan atlet untuk meningkatkan kesadaran diri mereka terhadap pola perilaku dan
pikiran mereka selama latihan dan pertandingan.

2. Pencatatan dan pemantauan: Ajarkan atlet untuk mencatat dan memantau pola perilaku dan pikiran
mereka terkait pengaturan energi

3. Konseling atau konsultasi dengan psikologi olahraga: Bekerjasama dengan seorang psikolog olahraga
dapat membantu atlet dalam mengidentifikasi dan memahami pola perilaku dan pikiran yang tidak efektif

4. Pelatihan mental: Ajarkan atlet teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau
visualisasi untuk membantu mereka mengelola stres dan memperbaiki pengaturan energi.

5. Penegembangan rencana Tindakan: Bantu atlet untuk mengembangkan rencana tindakan yang konkret
untuk mengubah pola perilaku dan pikiran yang tidak efektif.

6. Umpan balik konstruktif: Berikan umpan balik konstruktif kepada atlet tentang kemajuan mereka dalam
mengidentifikasi dan mengubah pola perilaku dan pikiran yang tidak efektif.
Pendekatan Pembangunan Diri untuk
Meningkatkan Kemampuan Pengaturan Energi
Atlet
1. Self-awareness (kesadaran diri): Penting bagi atlet untuk memiliki kesadaran diri yang baik
tentang tingkat energi mereka, pola tidur, pola makan, dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi pengaturan energi.
2. Goal-setting (Penetapan tujuan): Bantu atlet untuk menetapkan tujuan yang terkait dengan
pengaturan energi, seperti meningkatkan tingkat energi selama latihan atau
mempertahankan konsistensi dalam performa selama pertandingan
3. Manajemen waktu: Bantu atlet untuk mengelola waktu mereka dengan baik agar dapat
memprioritaskan istirahat, pemulihan, dan latihan yang efektif.
4. Strategi pemulihan: Ajarkan atlet tentang pentingnya strategi pemulihan untuk
mengembalikan energi fisik dan mental mereka setelah latihan atau pertandingan.
5. Pola makan yang sehat: Berikan penekanan pada pola makan yang sehat dan seimbang
yang mendukung pengaturan energi yang optimal.
6. Latihan mental: Latihan mental seperti visualisasi, pemusatan perhatian, dan afirmasi
positif dapat membantu atlet untuk mengembangkan keterampilan pengaturan energi
mental.
7. Evaluasi dan adaptasi: Dorong atlet untuk secara teratur mengevaluasi kemajuan mereka
dalam pengaturan energi dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan 18
Tinjauan Penelitian yang Mendukung Hubungan Antara
Faktor-Faktor Psikologis dan Pengaturan Energi dalam
Olahraga
Terdapat banyak penelitian  Motivasi dan pengaturan energi: Studi oleh Vallerand dan
ilmiah yang mendukung koleganya pada tahun 2003 menemukan bahwa atlet yang
hubungan antara faktor- memiliki motivasi intrinsik yang tinggi
faktor psikologis dan  Persepsi stress dan pengaturan energi: Studi oleh Hanton
pengaturan energi dalam dan Jones pada tahun 1999 menemukan bahwa atlet yang
olahraga. Berikut adalah mampu mengelola stres dengan efektif cenderung memiliki
beberapa contoh penelitian tingkat energi yang lebih tinggi selama pertandingan.
yang relevan:  Emosi dan pengaturan energi: Studi oleh Lane dan
koleganya pada tahun 2012 menemukan bahwa atlet yang
mampu mengatur emosi mereka dengan baik memiliki
tingkat energi yang lebih stabil selama pertandingan.
 Fokus perhatian dan pengaturan energi: Studi oleh Jackson
dan Baker pada tahun 2001 menemukan bahwa atlet yang
memiliki tingkat fokus perhatian yang tinggi cenderung
menggunakan energi mereka secara lebih efisien selama
latihan dan pertandingan
19
thank you

Ig;@___yoongii

Anda mungkin juga menyukai