Anda di halaman 1dari 14

Dosen Pengampu : 1. Dr. Resekiani Mas Bakar, M.Psi.

, Psikolog
2. Dr. Ismarli Muis, M.Si., Psikolog
3. Dr. Hilwa Anwar, S.Psi., M.A, Psikolog
4. Andi Nasrawaty Hamid, S.Psi., M.A,
5. Rahmawati Syam, M.Psi., Psikolog
6. Siti Hadjar Nurul Istiqamah, M.Psi., Psikolog
7. Abdul Rahmat, S.Psi., M.Psi.T
8. Iradat Rayhan Sofyan, M.Psi., Psikolog

EVALUASI PELATIHAN

KELOMPOK 2

Dwi Rezki Wahyuni 1971042010

Ezza Arianty 1971041002

Khusnul Fatimah 1971040007

Dinalia Fauziah 1971041007

Feri Andriadi 1971041096

Ariqa Dyah Ulhaq 1971041069

Annisa Asy Syam. A 1971040022

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022

A. Definisi Regulasi Diri


Istilah regulasi diri pertama kali dimunculkan oleh Albert Bandura
dalam teori belajar sosial. Menurut Bandura, manusia dapat berpikir dan
mengatur tingkah lakunya sendiri sehingga mereka bukan semata-mata
menjadi objek yang dipengaruhi oleh lingkungan akan tetapi manusia dan
lingkungan dapat saling mempengaruhi (Alwisol, 2004). Sejalan dengan
hal tersebut, Friedman & Schustack (2008) mengemukakan bahwa
regulasi diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur
pencapaian dan aksi mereka sendiri, menentukan target untuk diri mereka,
mengevaluasi kesuksesan mereka saat mencapai target tersebut, dan
memberikan penghargaan pada diri mereka sendiri karena telah mencapai
tujuan tersebut.
Menurut Masril (2011) regulasi diri adalah suatu sistem motivasi
dinamis dari individu untuk mengelola dan memodifikasi pikiran,
perasaan, keinginan, dan tindakan dalam menetapkan, mengembangkan,
menilai, merevisi, dan menerapkan strategi pencapaian tujuan hidup
tertentu, sampai pada tujuan yang lebih tinggi, termasuk pengelolaan
respon emosional terhadap ransangan. Regulasi diri merupakan motivasi
internal, yang berakibat pada timbulnya keinginan seseorang utuk
menentukan tujuan-tujuan dalam hidupnya, merencanakan strategi yang
akan digunanakan, serta mengevaluasi dan memodifikasi perilaku yang
akan dilakukan (Cervone & Pervin, 2010).
Dapat disimpulkan bahwa regulasi diri merupakan proses individu
untuk mengatur dan memperbaiki diri serta mempunyai tujuan yang ingin
dicapai atau target, dan ketika selesai pada pencapaian, maka ada proses
mengevaluasi pencapaian tersebut, ketika proses maksimal dapat tercapai
individu biasanya merasakan kepuasan dalam dirinya. Regulasi diri
penting dimiliki oleh seseorang dalam membantu perkembangannya,
karena regulasi diri juga dapat mengontrol keadaan lingkungan dan implus
emosional yang sekiranya dapat mengganggu perkembangan seseorang
(Cervone & Pervin, 2010). Sehingga individu yang ingin berkembang
akan berusaha untuk meregulasi dirinya semaksimal mungkin dalam
mencapai tahap perkembangan yang diinginkannya. Sementara individu
yang kurang mampu dalam meregulasi diri, dimungkinkan tidak mampu
untuk mencapai kesuksesan yang sempurna.
B. Aspek Regulasi Diri
Terdapat beberapa beberapa aspek yang mendasari pada regulasi
diri pada setiap individu yaitu:
1. Metakognitif merupakan bagian dari kemampuan individu ketika
memikirkan untuk merancang atau merencanakan tindakan yang
ingin dilakukan.
2. Motivasi merupakan faktor penentu dalam melakukan tindakan
ataupun sebagai serangkaian usaha yang mungkin berasal dari
ransangan luar ataupun berasal dari individu sendiri, motivasi bisa
berupa hadia ataupun hukuman.
3. Tindakan positif merupakan tindakan yang dilakukan individu
ketika telah menyeleksi dan menghasilkan perilaku yang dapat
diterima oleh lingkungan masyarakat ataupun sesuai dengan tujuan
yang diharapkan, semakin besar dan optimal yang dikerahkan
individu dalam melakukan suatu aktivitas maka akan
meningkatkan regulasi individu itu tersebut.
C. Faktor-Faktor Regulasi Diri
Pada dasarnya regulasi diri terbentuk karena adanya faktor
eksternal dan faktor internal yang saling berhubungan. Dalam konteks
faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dengan dua cara, pertama
dengan memberikan standar pribadi untuk mengevaluasi tingkah laku yang
didapat dari hasil interaksi. Kedua adalah dengan pemberian penguatan
(reinforcement). Sedangkan dalam konteks faktor internal mempegaruhi
regulasi diri dengan tiga hal, di antaranya mengobservasi diri (self
observation) terhadap perilaku yang dimunculkannya. Selanjutnya adalah
pemberian penilaian dari tingkah laku tersebut (judgmental process), yaitu
tingkah laku kita akan dibandingkan dengan norma pribadi dan norma
pada masyarakat. Setelah itu akan mucul reaksi-diri-afeksi (self respon),
hasil dari penilaian tersebut akan menentukan apakah akan mendapatkan
hukuman atau hadiah (Alwisol, 2009).
D. Manfaat Regulasi Diri
Menurut Dale dan Baumeister (1999); Baumeister danVohs (2007);
Carver dan Scheier (2009); dan Bauer dan Baumeister (2011), manfaat
melakukan regulasi diri adalah:
1. Tercapainya keberhasilan dalam menjalankan tugas disekolah dan
kantor, memperoleh popularitas, dan kesehatan mental
2. Memiliki hubungan interpersonal yang baik
3. Dapat melakukan toleransi terhadap rasa frustrasi karena
menghadapi tantangan atau pekerjaan berat
4. Memiliki moral, disiplin, dan perilaku yang baik
5. Dapat menekan sifat egois dan agresif yang mengancam kelompok
6. Memiliki nilai regulasi diri yang positif seperti kesehatan,
kebahagiaan, mampu berfungsi secara optimal, dan dapat
melakukan banyak hal baik.

E. Langkah-langkah Regulasi Diri


Adapun beberapa langkah regulasi diri yang dapat diterapkan yakni
mengatur tujuan, mengevaluasi, membuat adaptasi terhadap tujuan atau
kondisi yang ingin dicapai. Dalam regulasi diri terdapat 4 komponen
menurut Pintrich (2004) yakni kognitif, motivasi, perilaku, dan terhadap
konteks (Rachmah, 2015). Dari beberapa komponen dan aspek dari
regulasi diri bergantung pada keyakinan dan kemampuan individu dalam
mengharapkan hingga mencapai apa yang diinginkan agar berhasil
contohnya dengan cara manajemen waktu, pengaturan tujuan, komitmen
menyelesaikan tugas-tugas yang mudah maupun sulit, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, perlunya evaluasi dari diri sendiri maupun orang
lain terkait masalah yang tengah dihadapi serta mengolah informasi yang
telah diperoleh. Adapun skala yang dikembangkan oleh Sumarmo (dalam
Sari, 2014) untuk dijadikan acuan evaluasi post-test dan pretest yang
disesuaikan dengan target komunitas. Hal ini bertujuan untuk mengukur
bagaimana regulasi diri sebelum dan sesudah menerima pelatihan regulasi
diri. Oleh karena itu, diharapkan materi yang disajikan mudah dimengerti
dan mudah untuk dilaksanakan oleh siapa saja.

Berikut Link evaluasi reaksi antara lain

 https://www.menti.com/sduv1c5pgr

Berikut Link evaluasi pembelajaran antara lain,

 https://7w57m480hwj.typeform.com/to/rjkZm2Z8
 https://forms.gle/C12uDQGbmg8jHWk2A (Pretest)
 https://forms.gle/rt2JRTMCCpbRB43H9 (Post-test)

Referensi

Ahmar, D. S. (2016). Hubungan antara regulasi diri dengan kemampuan berpikir


kreatif dalam kimia peserta didik kelas XI IPA Se-Kabupaten
Takalar. Sainsmat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam, 5(1).

Alfiana, A. D. (2013). Regulasi diri mahasiswa ditinjau dari keikutsertaan dalam


organisasi kemahasiswaan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(2), 245-
259.

Manab, A. (2016). Memahami regulasi diri: Sebuah tinjauan konseptual. In


Seminar ASEAN Psycology & Humanity.

Manoranjitham, S., & Jacob, K. S. (2007). Focus group discussion. The Nursing
Journal of India, 98(6), 125–127. https://doi.org/10.1108/978-1-78973-973-
220191007

Rachmah, D. N. (2015). Regulasi Diri dalam Belajar pada Mahasiswa yang


Memiliki Peran Banyak. Jurnal Psikologi, 42(1), 61.
https://doi.org/10.22146/jpsi.6943
Sari, D. P. (2014). Mengembangkan Kemampuan. Delta-Pi: Jurnal Matematika
Dan Pendidikan Matematika, 3, 16–39.

Suwartini, S. (2016). Teori kepribadian social cognitive: kajian pemikiran Albert


Bandura personality Theory social cognitive: Albert Bandura. Al-Tazkiah:
Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 5(1), 37-46.

Widjaja, L. (2014). Hubungan lokus kontrol internal dengan regulasi diri pada
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Budha (STAB) Maha Prajna
Jakarta. Psiko Edukasi, 12(2), 124-134.

Lampiran

Evaluasi Tahap I: Reaksi

Video:
https://drive.google.com/file/d/1PJarCJdXxfdo8cyMMcq424nQpTqFVoP
C/view?usp=sharing

EVALUASI Indikator Pernyataan STS TS S SS


REAKSI Materi Materi yang disampaikan        
menarik minat saya
Saya memperoleh informasi-
informasi baru pada materi
yang disampaikan        
Materi tertulis yang diberikan
bermanfaat dan mudah
dipahami        
Ketersediaan dan kualitas
media (laptop/LCD) mampu
Sarana
mendukung proses pelatihan
berjalan dengan baik        
Perangkat Audio-Visual
digunakan dengan baik dan
membantu pemahaman saya        
Menyampaikan
materi/ide/konsep/ secara jelas
dan mudah dimengerti        
Pengajar hadir tepat waktu        
Menyampaikan materi secara
runut dan terstruktur        
Pengajar menggunakan metode
mengajar yang bervariasi
Pengajar (ceramah, tanya jawab, diskusi
dll) yang dapat membantu saya
memahami materi dengan
mudah        
Pengajar mendengar dan
merespon peserta dengan baik        
Pengajar menggunakan bahasa
yang mudah dipahami        
       
Pengajar mampu memotivasi
peserta untuk aktif
berpartisipasi dalam diskusi
Jawaban Pengajar sesuai
dengan pertanyaan yang
diberikan        
Pengajar Memberikan contoh-
contoh yang faktual dan mudah
dipahami        
Secara keseluruhan saya
memperoleh manfaat dalam
pelatihan ini        
Menurut anda, apa yang
dirasakan paling bermanfaat
dalam pelatihan ini?  
Saran
Apa saran anda untuk 
pengembangan program
pelatihan ini?  

Evaluasi Tahap 2: Pembelajaran

EVALUASI Indikator Pernyataan Jawaban


PEMBELAJARAN Materi Menurut Anda, Apa  
Pembelajaran: yang dimaksud  
(Pertanyaan dengan self regulation  
terbuka dan atau regulasi diri?  
tertutup di Menurut Anda, apa  
Typeform) saja yang  
mempengaruhi  
regulasi diri?  
Istilah regulasi diri
pertama kali
dimunculkan oleh?
Berikut yang bukan
merupakan regulasi
diri adalah?
Berikut di bawah ini
adalah 3 aspek dari
regulasi diri, kecuali?
Metakognitif
merupakan tindakan
yang dilakukan
individu ketika telah
menyeleksi dan
menghasilkan
perilaku yang dapat
diterima oleh
lingkungan
masyarakat ataupun
sesuai dengan tujuan
yang diharapkan,
semakin besar dan
optimal yang
dikerahkan individu
dalam melakukan
suatu aktivitas maka
akan meningkatkan
regulasi individu itu
tersebut.
Motivasi merupakan
faktor penentu dalam
melakukan tindakan
ataupun sebagai
serangkaian usaha
yang mungkin berasal
dari ransangan luar
ataupun berasal dari
individu sendiri,
motivasi bisa berupa
hadia ataupun
hukuman.
Bagaimana tips atau
langkah-langkah yang
dapat dilakukan dalam
regulasi diri?

Apa saja dampak dari


regulasi diri?
Apakah anda pernah
mengalami masalah
regulasi diri?
Pertanyaan
Ceritakan masalah
terbuka Pre-test
yang pernah Anda
alami terkait regulasi
diri?
Indikator: Skala Regulasi Diri Jawaban
Orientasi
Tujuan
Pembelajaran
STS TS S SS

Saya belajar hanya


pada saat
mengerjakan tugas        
Saya pernah belajar
dan mengikuti
pelatihan mengenai
regulasi diri        
Saya jenuh jika harus
berdiskusi dengan
Indikator: teman        
Kemampuan Saya belajar dengan
mengontrol menggunakan media
diri apa saja agar lebih
memahami materi
yang disampaikan        
Saya berusaha
mengerjakan sesuatu
Indikator:
dengan inisiatif saya
Motivasi untuk
sendiri        
memecahkan
Saya akan berhenti
masalah
jika tidak menemukan
jawaban atau solusi        
Indikator: Hasil Saya merasa yakin
Belajar yang dengan usaha saya
ingin dicapai untuk mencapai hasil
yang maksimal        
Saya tidak mampu        
mengimplementasikan
apa saja yang pelajari
dari materi yang
dijelaskan
Saya percaya diri jika
diminta untuk
mengungkapkan
pendapat        
Pertanyaan Post Isu-isu yang
test didiskusikan
menjawab
permasalahan-
permasalahan saya.        
 Pelatihan yang
diberikan bisa dan
relevan untuk
diterapkan dalam
tugas atau pekerjaan
saya        
Informasi yang
didapat tergolong baru
bagi saya        
Tugas dan aktivitas
yang diberikan selama
pelatihan menarik
Penyampaian materi
oleh fasilitator sudah
jelas dan mudah
dimengerti
Saya berpartisipasi
aktif dalam pelatihan
Fasilitas dan suasana
tempat pelatihan
nyaman dan
mendukung saya
belajar
Fasilitator mendorong
partisipasi peserta
secara aktif
Pelatihan ini
membantu saya
berpikir lebih dalam
tentang pendekatan
saya dalam
menjalankan tugas.
Saya merasa menjadi
lebih percaya diri
dalam menjalankan
tugas.
Secara keseluruhan,
saya merasa mendapat
manfaat dari pelatihan
ini.
Secara keseluruhan,
pelatihan ini sudah
efektif bagi saya
Apakah ada saran,
Saran kritik, atau pendapat  
terkait pelatihan ini?  

Google form post-pretest dan typeform terkait materi regulasi diri


Video:
https://drive.google.com/file/d/1KADsCAFX1ifnj0Gml0TmQlHfZLMT6
ZzH/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai