Oleh Kelompok 1
ZASMA JUITA
ANIDAR
HERNIDA YENTI
ASNANI
ILENDRA YENTI
ICE ANDRIANI
YULIA FITRIANI
RIDHA JANNAH
NUR ASNI
HENNY DESLIA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya
akhirnya penyusunan makalah “Teori-Teori dan Tahap Perencanaan” ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, namun kami
mengharapkan dengan adanya makalah ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi dan
sebagai bahan pembelajaran bagi kami begitu juga bagi pihak yang membutuhkannya.
Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan pendapat yang konstruktif dari berbagai
pihak kami perbaikan dan penyempurnaan makalah ini, sehingga apa yang menjadi tujuan
pembelajaraan mata kuliah Perencanaan Pangan dan Gizi menjadi lebih baik dan sesuai dengan
yang diharapkan. Demikianlah makalah ini kami susun agar dapat dipedomani bersama .
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………3
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………..3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori-teori Perencanaan ………………………………………………………. 4
2.2 Langkah-langkah perencanaan ……………………………………………….. 12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas
kesehatan dan non-kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program
kesehatan. Dengan kata lain manajemen kesehatan adalah penerapan manajemen umum dalam
sistem pelayanan kesehatan sehingga menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem
pelayanan kesehatan masyarakat. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terpadu dari berbagai
elemen (sub-sistem) yang saling menghubungkan dalam suatu proses atau struktur dalam upaya
menghasilkan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu.
Perencanaan merupakan kegiatan inti manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur
dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan tersebut memungkinkan para
pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil
guna dan berdaya guna. Di bidang kesehatan, proses perencanaan ini pada umumnya
menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving).
Untuk memahai perencanaan kesehatan maka pada makalah ini kami membahas teori-teori
perencanaan dan bagaimana langkah-langkah dalam perencanaan suatu kegiapan kesehata,
Berdasarkan latar belakang masalah maka diketahui rumusan masalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN
4. Model Precede-Procede
Model Precede-Proceed adalah suatu konsep yang dibuat oleh Lawrence W. Green pada
tahun 1974, yang dapat membantu perencanaan suatu program kesehatan, pembuat kebijakan
dan evaluator untuk menganalisis situasi dan program kesehatan yang efektif dan efesien. Model
Proceed memberikan desain yang lengkap untuk menilai kesehatan dan kebutuhan hidup serta
merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Model Precede-Proceed dikemas dalam dua bagian:
a. PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, Enabling, Constructs in, Educational/Ecological,
Diagnosis, Evaluation) yang berfokus pada perencanaan program.
b. PROCEED (Policy, Regulatory, Organizational, Constructs in, Educational,
Enviromental, Development) yang berfokus pada implementasi dan evaluasi.
Berdasarkan teori Precede-Proceed, perilaku seseorang ditentukan oleh tiga faktor, yaitu:
Faktor predisposisi (predisposing factors)
Faktor predisposisi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku
seseorang, diantaranya pendidikan, pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, sistem,
keyakinan, nilai-nilai serta norma yang berlaku di masyarakat dan persepsi
Faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor pemungkin merupakan faktor-faktor yang memungkinkan atau mendukung
perubahan perilaku diantaranya lingkungan fisik, fasilitas dan sarana prasarana yang
mendukung perubahan perilaku, sumber daya manusia, serta akses atau keterjangkauan
terhadap fasilitas dan sarana prasarana tersebut
Faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor penguat terjadinya perubahan perilaku kesehatan diantaranya sikap dan perilaku
petugas kesehatan, dukungan (teman sebaya, guru, orang tua dan keluarga), dukungan
tokoh masyarakat, dukungan program, dukungan kebijakan yang berlaku di daerah
tersebut serta komitmen pemangku kepentingan dan mitra kerja.
Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7 tahun.
Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya berlaku hanya untuk 1 tahun.
Rencana operasional (opertional planning), lebih menitik beratkan pada pedoman atau
petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
Rencana harian (day to day planning), adalah rencana harian yang bersifat umum.
Rencana taktis (tactical planning), rencana yang berisi uraian yang bersifat jangka
pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan tidak berubah.
Perencanaan akan mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak produktif
Perencanaan dapat dipakai untuk mengukur hasil kegiatan yang telah dicapai karena
dalam perencanaan ditetapkan berbagai standar.
Sebaliknya, pimpinan dan staf organisasi juga perlu memahami bahwa perencanaan juga
memiliki kelemahan yaitu:
Perencanaan mempunyai keterbatasan mengukur informasi dan fakta-fakta dimasa yang
akan datang dengan tepat.
Perencanaan mempunyai hambatan psikologis dari pimpinan dan staf karena harus
menunggu dan melihat hasil yang akan dicapai.
Perencanaan juga akan menghambat tindakan baru yang harus diambil oleh staf.
Proses pengumpulan data untuk analisis situasi dapat dilakukan dengn cara:
Mendengarkan keluhan masyarakat melalui pengamatan langsung kelapangan.
a. Melalui teknik skoring, yakni memberikan nilai (scor) terhadp masalah tersebut dengan
menggunakan ukuran (parameter) antara lain:
Prevelensi penyakit (prevelence) atau besarnya masalah.
Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).
Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (reseources
availability).
Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya besar
diberi 5 paling tinggi, dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut
dijumlahkan. Masalah yang mempunyai nilai tertinggi (terbesar) adalah yang di prioritaskan,
masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua dan selanjutnya.
Delbeg technique: menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga
melalui dikusi kelompok, namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama
keahliannya, maka sebelumnya dijelaskan dulu, sehingga mereka mempunyai persepsi
yang sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah
prioritas masalah yang disepakati bersama.
4. Menentukan tujuan
Menentukan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah membuat ketetapan-ketetapan tertentu
yang ingin dicapai oeh perencanaan tersebut. Semakin jelas rumusan masalah kesehatan maka
akan semakin mudah menentukan tujuan. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskan secar
kongkret dan dapat diukur.
Perumusan sebuah tujuan operasional program kesehatan harus bersifat SMART: spesific (jelas
sasarannya dan mudah dipahami oleh staf pelaksana), measurable (dapat diukur kemajuannya),
appropriate (sesuai dengan strategi nasional, tujuan program dan visi/misi institusi, dan
sebagainya), realistic (dapat dilaksanakan sesuai dengan fasilitas dan kapasitas organisasi yang
ada), time bound (sumber daya dapat dialokasikan dan kegiatan dapat direncanakan untuk
mencapai tujuan program seuai dengan target waktu yang telah ditetapkan).
Tujuan harus sesuai dengan masalah, terget ditetapkan sesuai dengan kemampuan
organisasi, dan dapat diukur.
Tujuan operasional basanya ditetapkan dengan batas waktu (batas pencapaiannya) dan
hasil akhir yang ingi dicapai pada akhir kegiatan program (dead line).
Masalah, faktor penyebab masalah, dan dampak masalah yang telah dan akan mungkin
terjadi dimsa depan sebaiknya dikaji terlebih dahulu.
Kriteria penyusunan masing-masing tujuan sesuai dengan hierarkinya adalah sebagai berikut:
Goal (tujuan umum): bersifat jangka panjang, masih umum, abstrak, dan tidak
terpengaruh oleh perubahan situasi.
Tujuan kebijaksanaan: merupakan bagian dari goal, sasaran populasinya belum ada.
Tujuan ini sudah bersifat spesifik karena bersifat sektoral dan ditujukan untuk masyarakat
di desa.
Tujuan program: target populasinya sudah lebih jelas, ada identifikasi dampak khusus
yang dapat diukur jika tujuan program tercapai.
Tujuan pelayanan: tujuan ini sudah memiliki kejelasan atau spesialisasi jenis dan tingkat
pelayanan yang perlu dilaksanakan.
Tujuan sumber: tujuan di sini memerlukan identifikasi masukan spesifik (input atau
sumber daya tertentu) untuk mencapai tujuan pelayanan.
Tujuan implementasi: tujuan di sini menjelaskan produk spesifik yang ingin di capai dan
juga dapat di ukur.
Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni kegiatan pokok program yang bersangkutan.
Kegiatan pada tahap penilaian yakni kegiatan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dalam
rangka pencapaian program tersebut.
Langkah-langkah sebelum menetapkan rencana kegiatan:
a. Alasan utama disusun rencana kegiatan.
b. Tujuan yang ingin dicapai.
c. Kegiatan program (bagaimana cara mengerjakannya).
d. Pelaksana dan sasarannya (siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran kegiatan).
e. Sumber daya pendukung.
f. Tempat (dimana kegiatan akan dilaksanakan).
g. Waktu pelaksanaan (kapan kegiatan akan dikerjakan).
11. Pelaksanaan
Melaksanakan semua kegiatan yang sudah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati.
12. Evaluasi
Rencana evalusi adalah suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk menilai sejauh
mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut telah dicapai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah
3. Menetapkan prioritas masalah
4. Menentukan tujuan
5. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
6. Menyusun rencana kegiatan
7. Menetapkan sasaran (target group).
8. Menyusun jadwal pelaksanaan
9. Organisasi dan staf (Pelaksana kegiatan)
10. Rencana anggaran
11. Pelaksanaan
12. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Desak Putu Yuli Kurniati, Bahan Ajar Perencanaan Dan Evaluasi Program Promosi Kesehatan :
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
2016
http://adhkediri.ac.id/media/file/1923230476PERENCANAAN_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
http://adhkediri.ac.id/media/file/28974944213EVALUASI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/13200/5/Bab%202.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2194/3/BAB%20II.pdf
http://ilmukesehatanreproduksi.blogspot.com/2014/09/teori-precede-and-proceed.html
http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/karyadosen/MODUL_MANAJEMEN_PROMKES.pdf
http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/karyadosen/MODUL_MANAJEMEN_PROMKES.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/13449/5/BAB%20II.pdf
http://www.repository.trisakti.ac.id/webopac_usaktiana/digital/00000000000000087363/2017_T
A_MJ_022080231_Bab-2.pdf
https://bbs.binus.ac.id/gbm/2017/07/07/teori-yang-biasa-digunakan-untuk-mengukur-perilaku-
konsumen-theory-of-reasoned-action/
https://kuliahmarket.wordpress.com/2017/01/29/teori-tindakan-beralasan-theory-of-reasoned-
action/
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/7a6d058259637c5aa6c706abbaca7d71.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/7a6d058259637c5aa6c706abbaca7d71.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/9cf2088cde778cde6c0faf56641e067f.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/dabffac42c366039cd454bc9efd3fbba.pdf
https://slideplayer.com/slide/2781877/
https://smartsholehah93.wordpress.com/2012/12/25/mengembangkan-gaya-hidup-sehat-dengan-
pendekatan-health-belief-model/
https://www.academia.edu/5637029/6_Promosi_Kesehatan
https://www.neliti.com/publications/244719/theory-of-reasoned-action-dan-theory-of-planned-
behavior-sebuah-kajian-historis
https://www.slideshare.net/DraculaDeath/model-perencanaan-program-promosi-kesehatan