Oleh :
S1 Ilmu Keperawatan
Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
2023
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil ‘alamin puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah dengan judul
“KOMUNIKASI DALAM KONTEKS KEPERCAYAAN
(AGAMA)” dapat di selesaikan dengan baik. Makalah ini di susun guna memenuhi mata kuliah
KOMUNIKASI DASAR KEPERAWATAN, program studi Ilmu Keperawatan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah agar
menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini tidak bisa mendekasi atas kesempurnaan karena kesempurnaan itu
hanyalah milik Allah SWT. semata, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami,kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengahapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat baik bagi saya maupun untuk semuanya.
Penulis
Daftar isi
MAKALAH.......................................................................................................................................1
BAB I pendahuluan...................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
2.1 Pengertian komunikasi keyakinan...................................................................................5
2.2 Komunikasi dalam konteks spiritual................................................................................6
2.3 Komunikasi dalam konteks ritual....................................................................................7
2.4 Manfaat komunikasi keyakinan kesehatan.....................................................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
daftar isi........................................................................................................................................11
BAB I
pendahuluan
Acaman yang dirasakan dari sakit atau luka (perceived threat of injury or illness)
mengacu pada sejauh mana seseorang berpikir bahwa penyakit atau rasa sakt benar-
benar mengancan dirinya. Jika ancaman meningkat, maka perilaku pencegahan juga akan
meningkat. Penilaian tentang ancaman berdasar pada kerentanan (perceived
vurnerabilitiy) dan derajat keparahan (perceived severity) yang dirasakan. Induidu
mungkin dapat menciptakan masalah kesehatannya sendiri sesuai dengan kondisi.
Individu mengevaluasi keseriusan penyakit jika penyakit tersebut muncul akibat ulah
dirinya sendiri atau penyakit sengaja tidak ditanagani.
Pertimbanagan antara keuntungan dan kerugian perilaku memengaruhi seseorang
untuk memutuskan melakukan melakukan tindakan pencegahan atau tidak. Petunjuk
berperilaku yang disebut sebagai keyakinan terhadap posisi yang menonjol (salient
position) diduga tepat memulai proses perperilaku. Hal ini berupa berbagai informasi dari
luar atau nasihat mengenai permasalahan kesehatan (misalnya media massa, kampanye,
nasihat orang lain, pengalaman penyakit dari anggota keluarga yang lain atau teman.
Selain dari konsep di atas, Hamad (2006 ; 2-3) memberikan penjelasan tentang
komunikasi ritual ialah suatu ikatan hubungan yang erat dengan aktivitas atau kegiatan
berbagi, berpartisipasi, berkumpul, bersahabat, dari suatu komunitas atau kelompok
mempunyai satu keyakinan yang sama.
Adapun contoh dari salah satu kegiatan komunikasi ritual ialah kegiatan yang dilakukan
oleh masyarakat Desa Sumbermujur akan membuat sesajen gunungan yang terdiri dari
hasil alam yang dipanen oleh petani sekitar dan membuat nasi ingkung dalam porsi
besar. Nantinya gunungan tersebut akan dibagikan kepada seluruh warga yang
menyaksikan ataupun yang mengikuti prosesi ritual tersebut dan nasi ingkung tersebut
akan dimakan bersama-sama pada akhir acara ritual, dalam arti lain yaitu selamatan.
Masyarakat mempercayai bila diletakkannya sesajen pada acara ritual tersebut arwah
leluhur yang bersemayam di tempat tersebut akan merasa dihargai keberadaannya.
manusia dan ada pula yang merugikan kehidupan manusia. Oleh sebab itu, manusia
berusaha untuk menaklukan makhluk-makhluk halus yang sebelumnya buruk agar
menjadi jinak, sehingga dapat hidup berdampingan dengan manusia, salah satu dari
usaha tersebut yaitu dengan memberikan berbagai ritus atau upacara. Selain itu,,
masyarakat Jawa juga mempercayai akan keberadaan Dewa. Dalam hal ini yang
dimaksudkan komunikasi spritual mengandung makna rohaniah atau sesuatu terkait
dengan karunia Tuhan (rohani) diberikan pada manusia dan spritual itu merupakan
pancaran sifat-sifat ketuhanan.
Penilaian kedua yang dibuat adalah antara keuntungan dan kerugian dari perilaku
dalam usaha untuk memutuskan tindakan pencegahan atau tidak yang berkaitan dengan
dunia medis dan mencakup berbagai ancaman, seperti check up untuk pemeriksaan awal
dan imunisasi.
Penilaian ketiga yaitu petunjuk berperilaku sehat. Hal ini berupa berbagai informasi
dari luar atau nasihat mengenai permasalahan kesehatan, misalnya media massa, promosi
kesehatan dan nasihat orang lain atau teman (Maulana, 2009).
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Model Keyakinan Kesehatan (Health Belif Model-HBM) dikembangkan sejak 1950 olehn
kelompok ahli psikologi sosial dalam pelayanan kesehatan masyarakat Amerika. Model ini
digunakan untuk menjelaskan kegagalan partisipasi masyarakat secara luas dalam program
pencegahan atau deteksi penyakit. Model ini juga sering dipertimbangkan sebagai kerangka
utama perilaku kesehatan yang dimulai dari pertimbangan orang-orang tentang kesehatan. Selain
itu, model keyakinan kesehatan digunakan untuk mengidentifikasi prioritas beberapa faktor
penting yang berdampak terhadap pengambilan keputusan secara rasional dalam situasi yang
tidak menentu (Rosenstock, 1990).
Firdastin (2012), Komunikasi Spiritual menurut Nina Syam adalah peristiwa komunikasi
yang terjadi antara manusia dengan Tuhannya. Atau dapat dipahami pula bahwa komunikasi
spiritual berhubungan dengan dengan hal keagamaan. Artinya: komunikasi yang didasari dengan
nuansa keagamaan.
10
daftar isi
11