Disusun Oleh:
FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya
baik itu berupa sehat fisik maupun pikiran, sehingga penyusun mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Promosi Kesehatan.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengampu kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui konsep precede dan proceed
2. Mahasiswa mengetahui faktor predisposing
3. Mahasiswa mengetahui faktor reinforcing
4. Mahasiswa mengetahui faktor enabling
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Model precede proceed adalah suatu konsep yang dibuat oleh Laurence W. Green
pada tahun 1974, yang dapat membantu perencanaan suatu program kesehatan, pembuat
kebijakan dan evaluator untuk mengatasi situasi dan program kesehatan yang efektif dan
efisien. Model proceed memberikan desain yang lengkap untuk menilai kesehatan, kebuthan
hidup serta merancang, melaksanakan dan mengevaluasi promosi kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Ada beberapa faktor yang dipengaruh terhadap perilaku kesehatan baik dari faktor
individu ataupun lingkungan. Modal precede proceed dikemas dalam dua bagian, yaitu:
v
Dicari bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah kesehatan
(mortalitas, morbiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang timbul)
dan cara menanggulanginya (imunisasi, perawatan atau
pengobatan, modifikasi lingkungan atau perilaku)
Informasi ini sangat penting untuk menetapkan masalah, yang
didasarkan pertimbangan besarnya masalah dan akibat yang
ditimbulkan kemungkinan untuk diubah
C. Diagnosis Perilaku dan Lingkungan (Behavioral and Enviromental
Diagnosis)
Masalah perilaku dan lingkungan yang mempengaruhi perilaku dan
status kesehatan atau kualitas hidup seseorang atau masyarakat
Penting bagi promotor kesehatan untuk membedakan masalah
perilaku yang dapat dikontrol secara individu melalui institusi
D. Diagnosis Pendidikan dan Organisasional (Educational and
Organisational Diagnosis)
Faktor predisposisi (Predisposing Factor): pengetahuan, sikap,
persepsi, kepercayaan, nilai atau norma yang diyakini
Faktor pendorong (Enabling Factor): lingkungan yang
memfasilitasi perilaku seseorang
Faktor penguat (Reinforcing Factor): perilaku orang yang
berpengaruh (toma, guru, petugas, orang tua, pemegang kekuasaan)
yang menjadi pendorong
vi
E. Diagnosis Administrasi dan Kebijakan (Administrativ and Policy
Diagnosis)
Analisis terhadap kebijakan, sumber daya, dan peraturan yang
berlaku untuk memfasilitasi atau menghambat pengembangan
program promosi
Data yang dibutuhkan untuk perencanaan promosi kesehatan:
a. Dokumen yang ada
b. Langsung dari masyarakat
c. Petugas kesehatan dilapangan
d. Tokoh masyarakat
Berdasarkan teori precede proceed, perilaku seseorang ditentukan tiga faktor. Faktor
pertama Predisposisi (Predisposing factors), faktor yang kedua faktor pemungkin (Enabling
factors) dan faktor penguat (Reinforcing factors).
vii
Contoh:
a. Seorang ibu akan membawa anaknya ke Posyandu karena tahu bahwa di Posyandu
akan dilakukan penimbangan dan akan dipantau kesehatannya. Anaknya akan
memeperoleh imunisasi untuk pencegahan penyakit. Tanpa adanya pengetahuan ini
ibu tersebut tidak mungkin akan datang ke posyandu.
b. Seorang bapak mempercayai bahwa jika keluar malam anak-anak akan diganggu roh-
roh jahat.
viii
Contoh:
a. Sebuah keluarga akan berupaya berperilaku hidup sehat dengan tidak membuang
sampah sembarangan setelah salah satu anggota keluarganya terserang typoid ,
dengan menyediakan bak sampah.
2.4 Faktor Penguat (Reinforcing Factor)
Merupakan perubahan perilaku kesehatan diantaranya sikap dan perilaku
petugas kesehatan, dukungan (teman sebaya, guru, orang tua, dan keluarga),
dukungan tokoh masyarakat, dukungan program, dukungan kebijakan yang berlaku di
daerah tersebut. Faktor yang perlu dikaji:
Faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, para
petugas termasuk petugas kesehatan
Undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pusat maupun
pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan
Contoh:
a. Terkadang ibu merasa kecewa datang ke posyandu karena ketika mengikuti posyandu
ingin mendapatkan layanan vitamin A ternyata petugas kesehatannya (bidan) tidak
datang, sehingga ibu tadi merasa kecewa. Untuk posyandu bulan berikutnya ibu
memutuskan tidak akan hadir. Hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk berperilaku
sehat memerlukan contoh dari masyarakat.
HEALTH Predisposing
Behavior
PROMOTION Factor
And
Health
Reinforcing Lifesyle Quality
Education
Factor Oflife
Health
Policy
Enabling
Regulation
Factor
Organization Environment
ix
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model precede proceed adalah suatu konsep yang dibuat oleh Laurence W. Green pada
tahun 1974, yang dapat membantu perencanaan suatu program kesehatan, pembuat kebijakan
dan evaluator untuk mengatasi situasi dan program kesehatan yang efektif dan efisien.
Precede (Predisposing, Rainforcing, Enabilng, Constructs in, Educational/Ecological,
Diagnosis, Evaluation) terdiri dari 5 fase, diantaranya:
x
DAFTAR PUSTAKA
xi