Administrasi Publik Universitas Hasanuddin 2024 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 2.1 Konsep Dasar Perilaku ............................................................................................. 2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ................................................................... 2.3 Klasifikasi Perilaku................................................................................................... 2.4 Bentuk-Bentuk perilaku........................................................................................... BAB III KESIMPULAN .......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perwujudan dari adanya suatu kebutuhan merupakan sikap perilaku. Perilaku dapat dikatakan wajar apabila terdapat penyesuaian diri yang diselaraskan dengan peran manusia sebagai makhluk sosial, individu dan berketuhanan. Perilaku merupakan suatu yang dapat diamati sebagai sebuah gerakan dari luar yang terjadi seperti orang berjalan, berbicara, menulis, membaca dan sebagainya. Sebenarnya perilaku terdapat dibalik tirai tubuh manusia itu sendiri, dengan pengamatan dari luar yang sangat minimal, seseorang dapat dikatakan sedang berperilaku ketika duduk diam sambil membaca sebuah buku ditangannya. Perilaku terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun duliar. Perilaku manusia merupakan semua aktivitas atau kegiatan manusia, baik yang diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sikap biasanya dikaitkan dengan perilaku. Perilaku menjadi suatu perwujudan atas pernyataan dari respon seseorang terhadap peransang untuk menjadi lingkungan sosial tertentu. perilaku tidak hanya sekedar psikomotor tetapi merupakan penampilan atau performance kecakapan. Aspek-aspek ketepatan, kecepatan, dan stabilitas suatu respon terhadap dorongan lingkungan berkaitan dengan kecakapan. Perilaku manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu perilaku dasar (umum) sebagai makhluk hidup dan perilaku makhluk sosial. Perilaku dalam arti umum, mempunyai pengertian berbeda dengan perilaku makhluk sosial, perilaku makhluk sosial adalah perilaku khusus atau spesifik yang diarahkan kepada orang lain (Kuswana, 2014). Perilaku manusia sebagian terbesar ialah berupa perilaku yang dibentuk dan perilaku yang dipelajari manusia. dalam membentuk perilaku dibagi menjadi 3 cara yaitu (1) cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri utnuk berperilaku seperti yang diharapkan akhirnya akan terbentuklah perilaku kondisioning atau kebiasaan, (2) pembentukan perilaku dengan pengertian (insight), (3) pembentukan perilaku dengan menggunakan model. Sikap mempengaruhi perilaku dengan melalui proses mengambilan keputusan yang berdampak. Pertama, perilaku ditentukan sikap yang spesifik. Kedua, perilaku dipengaruhi oleh normanorma subjektif. Ketiga, sikap terhadap perilaku bersama norma-norma subjektif menjadikan niat untuk berperilaku tertentu. Perilaku yang ditentukan oleh sikap spesifik adalah sikap sosial yang dijelaskan dengan cara berulang-ulang pada aktivitas yang sama atau kebiasaan. Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan (Okviana, 2015). Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku merupakan respon ataupun reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Perilaku merupakan suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.Perilaku adalah kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Perilaku manusia ditinjau dari sudut pandang apakah perilaku itu tepat dan sesuai dengan situasi kehidupannya atau tidak tepat dan salah (maladjusted). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan diselesaikan melalui essay gagasan ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana konsep dasar perilaku? 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku? 3. Bagaimana klasifikasi perilaku? 4. Apa saja bentuk-bentuk perilaku?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan Makalah Perkembangan Administrasi di Indonesia sebagai berikut. 1. Mengetahui pengertian atau definisi dari perilaku; 2. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku; 3. Mengetahui klasifikasi perilaku; 4. Mengetahui bentuk-bentuk perilaku. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dasar Perilaku Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang dalam melalukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati maupun tidak dapat diamati oleh interaksi manusia dengan lingungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan Tindakan. Perilaku dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku manusia dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang sangat kompleks sifatnya, antara lain perilaku dalam berbicara, berpakaian, berjalan, persepsi, emosi, pikiran dan motivasi (Notoatmodjo, 2017). Menurut Skiner dalam (Notoatmodjo, 2014) merumuskan respon atau reaksi seorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skiner ini disebut “S-O-R” atau Stimulus Organisme Respon. Menurut Blum dalam Adventus, dkk (2019) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku kedalam tiga kawasan yaitu kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikannya itu mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku, yang terdiri dari : ranah kognitif (cognitive domain) ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotor (psychomotor domain). Skinner dalam Inten (2018) membedakan adanya dua respon, yaitu: a. Respondent response (reflexsive) yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsanganrangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus ini disebut eleciting stimulation karena menimbulkan respon yang relatif tetap, misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata tertutup, dan sebagainya. Responden response ini juga mencangkup perilaku emosional, misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih dan menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraanya dengan mengadakan pesta dan sebagainya. b. Operant response (instrumental response) yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perangsang ini disebut reinforcing stimulator dan reinforce, karena memperkuat respon. Misalnya seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap uraian tugasnya) kemudian memperoleh penghargan diri atasannya maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya. 2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menurut Lawrence Green dalam (Damayant, 2017) kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu: faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non-behavior causes). Perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor, yakni: a. Faktor predisposisi (predisposing factors). Faktor ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi, dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. b. Faktor pendukung (enabling factors). Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat pembuangan tinja ketersediaan makanan yang bergizi, dan sebagainya, termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit (RS), poliklinik, pos pelayanan terpadu (Posyandu), pos poliklinik desa (Polindes), pos obat desa, dokter atau bidan praktik swasta, dan sebagainya. Masyarakat perlu sarana dan prasarana pendukung untuk berperilaku sehat. c. Faktor penguat (reinforcing factors). Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan, termasuk juga di sini Undang-undang, peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun pemerintah daerah, yang terkait dengan kesehatan. 2.3 Klasifikasi Perilaku Menurut Becker dalam (Damayanti, 2017) perilaku yang berhubungan dengan kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi : a. Perilaku sehat (health behavior) adalah hal–hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu: 1) Makan dengan menu seimbang. 2) Kegiatan fisik secara teratur dan cukup. 3) Tidak merokok dan minum – minuman keras serta menggunakan narkoba. 4) Istirahat yang cukup. 5) Pengendalian atau menejemen stress. 6) Perilaku dan gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan. b. Perilaku sakit (illness behaviour) adalah segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang individu sakit, untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakitnya. c. Perilaku peran sakit (the sick role behaviour) adalah segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan. Perilaku peran sakit antara lain : 1) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan. 2) Tindakan untuk mengenal fasilitas kesehatan yang tepat untuk memperoleh kesembuhan. 3) Melakukan kewajibannya sebagai pasien antara lain memenuhi nasihat – nasihat dokter atau perawat untuk mempercepat kesembuhannya. 4) Tidak melalukan sesuatu yang merugikan bagi proses penyembuhan. 5) Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya. 2.4 Bentuk-Bentuk Perilaku Pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan. Penulisan Roger mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni : a. Awareness : Orang (subjek) menyadari dalam arti dapat mengetahui stimulus (obyek) terlebih dahulu. b. Interest : Orang ini sudah mulai tertarik kepada stimulus yang diberikan. Sikap subyek sudah mulai timbul. c. Evaluation: Orang tersebut mulai menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya sendiri. Berarti sikap responden sudah mulai lebih baik. d. Trial : Orang (subjek) mulai mencoba perilaku baru sesuai dengan apa yang dikehendaki stimulus. e. Adoption : Orang (subjek) tersebut telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. BAB III KESIMPULAN Perilaku merupakan inti dari kehidupan manusia, dipengaruhi oleh interaksi sosial, lingkungan, motivasi, pengalaman, dan pembelajaran. Memahami konsep dasar perilaku membuka pintu untuk pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri dan orang lain, serta memungkinkan untuk interaksi yang lebih baik dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menjelajahi dan memahami perilaku manusia, karena hal itu memainkan peran sentral dalam pengembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Perilaku merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, mempengaruhi berbagai aspek dari interaksi sosial hingga kesehatan individu. Dengan memahami konsep dasar perilaku, kita dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana perilaku manusia dipengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Perilaku manusia tidak terisolasi, itu terbentuk dan dipengaruhi oleh interaksi sosial. Manusia adalah makhluk sosial yang secara alami cenderung berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai konteks. Interaksi sosial ini memainkan peran kunci dalam membentuk perilaku individu, dari norma-norma sosial hingga tekanan kelompok. Lingkungan tempat individu tinggal, belajar, dan bekerja memiliki dampak signifikan pada perilaku mereka. Faktor-faktor seperti budaya, nilai, norma, dan struktur sosial dalam lingkungan memainkan peran penting dalam membentuk perilaku individu. Selain itu, faktor fisik lingkungan juga dapat mempengaruhi perilaku, seperti desain kota yang memengaruhi kegiatan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological Review, 84(2), 191–215. Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic motivation and self-determination in human behavior. Plenum Press. Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention, and behavior: An introduction to theory and research. Addison-Wesley Publishing Company. Skinner, B. F. (1953). Science and human behavior. Simon and Schuster. Goffman, E. (1959). The presentation of self in everyday life. Anchor Books. Prochaska, J. O., & DiClemente, C. C. (1983). Stages and processes of self-change of smoking: Toward an integrative model of change. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 51(3), 390–395. Rotter, J. B. (1954). Social learning and clinical psychology. Prentice-Hall.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu