Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ PENTINGNYA PERUBAHAN PERILAKU TERKAIT


KESEHATAN PADA MASYARAKAT “
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dosen Pengampu : Ibu Hadijah Alimuddin, SKM, M.Kes

OLEH :
SYALLI FAUZIAH ( 02003034 )

JURUSAN DIII KEPERAWATAN GIGI


STIKES AMANAH MAKASSAR

PTA. 2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah segala puji dan syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pentingnya
Perubahan Perilaku Terkait Kesehatan Pada Masyarakat“ tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir jaman.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu bahan penunjang
materi pembelajaran pada mata kuliah “ Ilmu Kesehatan Masyarakat “. Melalui makalah
ini saya mencoba memberikan gambaran dari beberapa sumber yang ada.
Ucapan terima kasih tidak lupa saya ucapkan kepada Ibu Hadijah Alimuddin,
SKM,M.Kes selaku dosen mata kuliah yang bersangkutan. Sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat kepada para
pembaca dan dapat dipahami secara ringkas dan mendalam sehingga dapat dijadikan
referensi untuk kedepannya.

Wassalamu’allaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Banggai Laut, 13 Februari 2021


Hormat saya,

Syalli Fauziah

DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………………
……………………….………i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………….
…………………………ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
……………......iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………………………………
………..1
1.2 Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………………....
1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………….………….
…………………………………..1

2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku……..
……………………………………………………………………………….…2
2.2 Perubahan Perilaku…..………………..………….….………………………………..
………………....3
2.3 Pengertian Kesehatan
…………………………………………………………………………………..7
2.4 Pentingnya Perubahan Perilaku Terkait Kesehatan Pada Masyarakat…………..8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………….
………………………………………………………….……11
3.1 Saran…………………………………………………….
……………………………………………………….…..11

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………
……………………

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perilaku,
lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Diantara faktor – faktor tersebut
pengaruh perilaku terhadap status kesehatan , baik kesehatan individu
maupunkelompok sangatlah besar. Salah satu usaha yang sangat penting di dalam
upaya merubah perilaku adalah dengan melakukan kegiatan pendidikan kesehatan
atau yang biasa dikenal dengan penyuluhan. Sejauh mana kegiatan tersebut
bisamerubah perilaku masyarakat akan sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor lain
yang ikut berperan dan saling berkaitandalam proses perubahan perilaku itu sendiri.
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas
organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manuasia pada hakekatnya adalah

3
suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu perilaku manusia mempunyai
bentangan yang sangat luas mencakup berjalan, berbicara, berpakaian dan lain
sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berpikir, persepsi dan emosi juga
merupakan perilaku manusia.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan.

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari perilaku?
2. Apa pengertian dari kesehatan ?
3. Apa pentingnya perubahan perilaku terkait kesehatan pada masyarakat ?

3.1 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada para pembaca tentang pentingnya perubahan perilaku terkait kesehatan
masyarakat. Dan bukan hanya itu, tetapi ada juga tentang hal-hal yang berkaitan
dengan hal tersebut. Disamping itu, makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarkat.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku


Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. Perilaku berarti cara berbuat
kelakuan perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan. .
Belajar dapat didefinisikan sebagai satu proses dimana suatu organisasi berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Skinner membedakan perilaku menjadi
dua, yakni :

1. perilaku yang alami (innate behaviour), yaitu perilaku yang dibawa sejak
organisme dilahirkan yang berupa refleks-refleks dan insting-insting.
2. perilaku operan (operant behaviour) yaitu perilaku yang dibentuk melalui
proses belajar.

Pada manusia, perilaku operan atau psikologis inilah yang dominan. Sebagian
terbesar perilaku ini merupakan perilaku yang dibentuk, perilaku yang diperoleh,
perilaku yang dikendalikan oleh pusat kesadaran atau otak (kognitif). Timbulnya
perilaku (yang dapat diamati) merupakan resultan dari tiga daya pada diri
seseorang, yakni :

4
1. daya seseorang yang cenderung untuk mengulangi pengalaman yang enak
dan cenderung untuk menghindari pengalaman yang tidak enak (disebut
conditioning dari Pavlov & Fragmatisme dari James);
2. daya rangsangan (stimulasi) terhadap seseorang yang ditanggapi, dikenal
dengan “stimulus-respons theory” dari Skinner;
3. daya individual yang sudah ada dalam diri seseorang atau kemandirian
(Gestalt Theory dari Kohler).

Perilaku adalah suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya. Dari


batasan dapat diuraikan bahwa reaksi dapat diuraikan bermacam-macam bentuk,
yang pada hakekatnya digolongkan menjadi 2, yaitu bentuk pasif (tanpa tindakan
nyata atau konkret) dan dalam bentuk aktif dengan tindakan nyata atau (konkret) .
Tentunya banyak juga para ahli memiliki pandangan masing-masing tentang
Pengertian perilaku ini, berikut daftar pengertian menurut para ahli di bidangnya:

1. Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi
organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan
terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan
yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu
akan menghasilkan perilaku tertentu pula. Robert Y. Kwick (1972)
2. menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme
yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
3. Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut
merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –
Organisme – Respon.
4. Menurut HERI PURWANTO, perilaku adalah pandangan-pandangan atau
perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi.
5. Menurut PETTY COCOPIO, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat
manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue.

2.2 Perubahan Perilaku


2.3.1 Teori-Teori Perubahan Perilaku

a) Teori S-O-R:

Perubahan perilaku didasari oleh: Stimulus – Organisme — Respons.

- Perubahan perilaku terjadi dgn cara meningkatkan atau


memperbanyak rangsangan (stimulus).
- Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran
(learning process).
- Materi pembelajaran adalah stimulus.

Proses perubahan perilaku menurut teori S-O-R.:

5
a. Adanya stimulus (rangsangan): Diterima atau ditolak
b. Apabila diterima (adanya perhatian) mengerti (memahami) stimulus.
c. Subyek (organisme) mengolah stimulus, dan hasilnya:
• Kesediaan untuk bertindak terhadap stimulus (attitude)
• Bertindak (berperilaku) apabila ada dukungan fasilitas (practice)
b) Teori “Dissonance” : Festinger

Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara


sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil (conssonance). Apabila
terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan terjadi
ketidak seimbangan (dissonance). Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons
positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti terjadi perilaku baru (hasil
perubahan), dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi (conssonance).

Rumus perubahan perilaku menurut Festinger:

Terjadinya perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif


yang seimbang dengan elemen tidak seimbang. Contoh: Seorang ibu hamil
memeriksakan kehamilannya terjadi karena ketidak seimbangan antara keuntungan
dan kerugian stimulus (anjuran perikasa hamil).

c) Teori fungsi: Katz

- Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu


stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).
- Prinsip teori fungsi:
a. Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek)
b. Perilaku merupakan pertahanan diri dalam mengahadapi lingkungan (bila
hujan, panas)
c.Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons terhadap
gejala sosial)
d.Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi.(marah,
senang)
d) Teori “Driving forces”: Kurt Lewin

- Perilaku adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan pendorong


(driving forces) dan kekuatan penahan (restraining forces).

6
- Perubahan perilaku terjadi apabila ada ketidak seimbangan antara kedua
kekuatan tersebut.
- Kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan perilaku:
a. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatanpenahan tetap.

b. Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun.

c. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.

e) Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)

Model perilaku ini dikembangkan pada tahun 50an dan didasarkan atas
partisipasi masyarakat pada program deteksi dini tuberculosis. Analisis terhadap
berbagai faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat pada program tersebut
kemudian dikembangkan sebagai model perilaku. Health belief Model didasarkan
atas 3 faktor esensial ;

1.Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu


penyakit atau memperkecil risiko kesehatan.
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah
perilaku.
3.Perilaku itu sendiri.
Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berhubungan
dengan kepribadian dan lingkungan individu, serta pengalaman berhubungan
dengan sarana & petugas kesehatan.

Kesiapan individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi tentang


kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi untuk memperkecil
kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, dan adanya kepercayaan bahwa
perubahan perilaku akan memberikan keuntungan. Faktor yang mempengaruhi
perubahan perilaku adalah perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik
individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di tawarkan, interaksi dengan
petugas kesehatan yang merekomen-dasikan perubahan perilaku, dan pengalaman
mencoba merubah perilaku yang serupa.

Menurut Rosenstock (1974, 1977), model ini dekat dengan Pendidikan


Kesehatan

7
Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap. Secara
khusus bahwa persepsi sesorang tentang kerentanan dan kemujaraban pengobatan
dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku kesehatannya

Aspek-aspek pokok perilaku kesehatan menurut Rosenstock:

a) Ancaman

• Persepsi tentang kerentanan diri terhadap penyakit (atau


kesediaanmenerima diagnosa penyakit)
• Persepsi tentang keparahan penyakit/kondisi kesehatannya
b) Harapan

• Persepsi tentang keuntungan suatu tindakan

• Persepsi tentang hambatan-hambatan untuk melakukan tindakan itu

c) Pencetus tindakan:

• Media

• Pengaruh orang lain

• Hal-hal yang mengingatkan (reminders)

d) Faktor-faktor Sosio-demografi (pendidikan, umur, jenis kelamin/gender,


sukubangsa)

e) Penilaian diri (Persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan


tindakan itu)

Ancaman suatu penyakit dipersepsikan secara berbeda oleh setiap individu.


Contoh: kanker. Ada yang takut tertular penyakit itu, tapi ada juga yang menganggap
penyakit itu tidak begitu parah, ataupun individu itu merasa tidak akan tertular
olehnya karena diantara anggota keluarganya tidak ada riwayat penyakit kanker.
Keputusan untuk mengambil tindakan/upaya penanggulangan atau pencegahan
penyakit itu tergantung dari persepsi individu tentang keuntungan dari tindakan
tersebut baginya, besar/kecilnya hambatan untuk melaksanakan tindakan itu serta
pandangan individu tentang kemampuan diri sendiri. Persepsi tentang ancaman
penyakit dan upaya penanggulangannya dipengaruhi oleh latar belakang sosio-
demografi si individu. Untuk menguatkan keputusan bertindak, diperlukan faktor
pencetus (berita dari media, ajakan orang yang dikenal atau ada yang
mengingatkan). Jika faktor pencetus itu cukup kuat dan individu merasa siap,

8
barulah individu itu benar-benar melaksanakan tindakan yang dianjurkan guna
menanggulangi atau mencegah penyakit tersebut.

Health Belief Model menurut Becker (1979) ditentukan oleh :

• Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan


• Menganggap serius masalah
• yakin terhadap efektivitas pengobatan
• tidak mahal
• menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan

2.3.2. Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku


a. Perubahan alamiah (natural change): Perubahan perilaku karena terjadi
perubahan alam (lingkungan) secara alamiah
b. Perubahan terencana (planned change): Perubahan perilaku karena
memang direncanakan oleh yang bersangkutan
c. Kesiapan berubah (Readiness to change): Perubahan perilaku karena
terjadinya proses internal (readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana proses
internal ini berbeda pada setiap individu.

2.3.3. Strategi Perubahan Perilaku


1. Inforcement:
a. Perubahan perilaku dilakukan dengan paksaan, dan atau menggunakan
peraturan atau perundangan.
b. Menghasilkan perubahan perilaku yang cepat, tetapi untuk sementara
(tidak langgeng)

2. Persuasi
Dapat dilakukan dengan persuasi melalui pesan, diskusi dan argumentasi.
Melalui pesan seperti jangan makan babi karna bisa menimbukkan penyakit H1N1.
Melalui diskusi seperti diskusi tentang abortus yang membahayakan jika digunakan
untuk alasan yang tidak baik

3.Fasilitasi

9
Strategi ini dengan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung.
Dengan penyediaan sarana dan prasarana ini akan meningkatkan Knowledge
(pengetahuan) Untuk melakukan strategi ini mmeerlukan beberapa proses yakni
kesediaan, identifikasi dan internalisasi.

4. Education:

a. Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran, mulai dari


pemberian informasi atau penyuluhan-penyuluhan.
b. Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi makan waktu
lama.

2.3 Pengertian Kesehatan


Pengertian kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian KesehatanmenurutOrganisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan
adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”

Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan,
mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan
sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan
sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.

Dalam Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah:

 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
 Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat.
 Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
 Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan.
 Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan


gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak


secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan

10
berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan
pribadinya dan orang lain.

2.4 Pentingnya Perubahan Perilaku Terkait Kesehatan Pada Masyarakat

Hal yang penting di dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan


dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari
pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program
kesehatan lainnya. Perubahan yang dimaksud bukan hanya sekedar covert
behaviour tapi juga overt behaviour. Pada manusia khususnya dan pada berbagai
spesies hewan umumnya memang terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif
(species-specific behavior) yang didasari oleh kodrat untuk mempertahankan
kehidupan. Perilaku manusia merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman
serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan tindakan. Bentuk dari perilaku tersebut ada dua yaitu pasif
dan aktif. Perilaku pasif merupakan respon internal dan hanya dapat dilihat oleh diri
sendiri sedangkan perilaku aktif dapat dilihat oleh orang lain. Masyarakat memiliki
beberapa macam perilaku terhadap kesehatan. Perilaku tersebut umumnya dibagi
menjadi dua, yaitu perilaku sehat dan perilaku sakit. Perilaku sehat yang dimaksud
yaitu perilaku seseorang yang sehat dan meningkatkan kesehatannya tersebut.
Perilaku sehat mencakup perilaku-perilaku dalam mencegah atau menghindari dari
penyakit dan penyebab penyakit atau masalah, atau penyebab masalah (perilaku
preventif). Contoh dari perilaku sehat ini antara lain makan makanan dengan gizi
seimbang, olah raga secara teratur, dan menggosok gigi sebelum tidur.

Yang kedua adalah perilaku sakit. Perilaku sakit adalah perilaku seseorang
yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan untuk memperoleh penyembuhan
atau pemecahan masalah kesehatannya. Perilaku ini disebut perilaku pencarian
pelayanan kesehatan (health seeking behavior). Perilaku ini mencakup tindakan-
tindakan yang diambil seseorang bila terkena masalah kesehatan untuk memperoleh
kesembuhan melalui sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah
sakit.

Secara lebih detail, Becker (1979) membagi perilaku masyarakat yang


berhubungan dengan kesehatan menjadi tiga, yaitu:

1. Perilaku kesehatan: hal yang berkaitan dengan tindakan seseorang dalam


memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Contoh : memilih makanan
yang sehat, tindakan-tindakan yang dapat mencegah penyakit.
2. Perilaku sakit : segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang
individuyang merasa sakit, untuk merasakan dan mengenal keadaan
kesehatannya atau rasa sakit. Contoh pengetahuan individu untuk
memperoleh keuntungan.
3. Perilaku peran sakit : segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesehatan.

11
Terdapat dua paradigma dalam kesehatan yaitu paradigma sakit dan paradigma
sehat.

1. Paradigma sakit adalah paradigma yang beranggapan bahwa rumah sakit


adalah tempatnya orang sakit. Hanya di saat sakit, seseorang diantar masuk
ke rumah sakit. Ini adalah paradigma yang salah yang menitikberatkan
kepada aspek kuratif dan rehabilitatif.
2. Paradigma sehat Menitikberatkan pada aspek promotif dan preventif,
berpandangan bahwa tindakan pencegahan itu lebih baik dan lebih murah
dibandingkan pengobatan.

Di dalam program – program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang


sesuai dengan norma – norma kesehatan diperlukan usaha – usaha yang konkrit
dan positip. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku bisa
dikelompokkan menjadi tiga bagian :

1) Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan


Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia mau
melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan – peraturan /
undang – undang yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini menyebabkan
perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak berlangsung lama karena
perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran sendiri. Sebagai contoh adanya
perubahan di masyarakat untuk menata rumahnya dengan membuat pagar rumah
pada saat akan ada lomba desa tetapi begitu lomba / penilaian selesai banyak pagar
yang kurang terawat.
2) Pemberian informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan ,
cara menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan
masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan kesadaran
masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai
pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan semacam ini akan memakan waktu lama
tapi perubahan yang dicapai akan bersifat lebih langgeng.
3) Diskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian informasi
kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif. Hal ini berarti
bahwa masyarakat bukan hanya penerima yang pasif tapi juga ikut aktif
berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi yang diterimanya. Cara ini

12
memakan waktu yang lebih lama dibanding cara kedua ataupun pertama akan tetapi
pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku akan lebih mantap dan mendalam
sehingga perilaku mereka juga akan lebih mantap.
Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku akan
terjadi ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan, propaganda
politis yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk mewujutkan perubahan
yang langgeng.
Dapat disimpulkan bahwa perubahan perilaku sangat harus dilakukan pada
tiap-tiap individu karena agar dapat mengubah paradigma salah satunya paradigma
sakit yaitu paradigma yang beranggapan bahwa rumah sakit adalah tempatnya
orang sakit. Hanya di saat sakit, seseorang diantar masuk ke rumah sakit. Ini adalah
paradigma yang salah yang menitikberatkan kepada aspek kuratif dan rehabilitative.
Jika perubahan perilaku dapat berubah atau tidak adanya paradigma ini maka
kehidupan tentang kesehatan mungkin akan berjalan dengan lancar dan terlaksana
dengan baik terutama dalam dunia medis baik pasien maupun tenaga
medis.Sehingga, perubahan ini sangat penting bagi kesehatan terutama pada
masyarakat. Karena berbicara tentang kesehatan berarti bebicara tentang seluruh
aspek yang berarti juga melibatkan banyak orang atau disebut masyarakat. Jadi
kesehatan masyarakat dapat terkendali.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perilaku adalah cara berbuat kelakuan perbuatan, dan laku berarti perbuatan,
kelakuan, cara menjalankan. Perilaku berlandaskan beberapa teori juga pendapat
para ahli dan bahkan ada perbedaan antara perubahan perilaku yang telah terjadi
dari individu tersebut dan yang belum. Dan perubahan perilaku sangatlah penting
bagi kesehatan pada masyarakat karena dari perubahan satu orang ini dapat
mempengaruhi seluruh aspek kesehatan masyarakat mulai dari pandangan –
pandangan tentang kesehatan maupun hal yang bersangkutan dengan ini.
3.2 Saran
Jangan pernah bosan untuk memperbaiki diri karena manfaatnya bukan hanya
untuk kita pribadi tapi dapat untuk semua orang disekitar kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://yuliaekaputri9.wordpress.com/2014/12/13/perilaku-masyarakat-dan-kesehatan/
https://ruangguruku.com/pengertian-kesehatan/#:~:text=Pengertian%20Kesehatan
%20Pengertian%20Kesehatan%20Menurut%20WHO.%20Pengertian%20Kesehatan,adalah
%20sebagai%20%E2%80%9Csuatu%20keadaan%20fisik,%20mental,%20dan
http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-perilaku-menurut-
ahli.html#:~:text=Definisi%20dan%20Pengertian%20Perilaku%20Menurut%20Para
%20Ahli.%20Pengertian,tersebut%20bisa%20disimpulkan%20bahwa%20perilaku
%20manusia%20adalah
http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/definisi-dan-pengertian-perilaku-
konsep.html#:~:text=Perilaku%20adalah%20keteraturan%20tertentu%20dalam%20hal
%20perasaan%20(afeksi),,suatu%20aksi%20dan%20reaksi%20suatu%20organisme
%20terhadap%20lingkungannya.
https://zumrohhasanah.wordpress.com/2010/07/06/makalah-perubahan-perilaku-sebagai-
dampak-adanya-promosi-kesehatan/
https://kesmas-ode.blogspot.com/2012/10/makalah-perubahan-perilaku.html
https://dhesheindry.blogspot.com/2012/04/makalah-perilaku-kesehatan.html

14

Anda mungkin juga menyukai