Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA DAN MASALAH PSIKOSOSIAL

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Zuhriya Meilita, S.Kep, M.Kep

DI SUSUN OLEH :

Dayang Nur Sapaimi (2720210027)

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, terutama kepada kami sehingga
dapat Menyusun makalah ini tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini dimaksud kan untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikososial dengan judul “( Deteksi Dini Gangguan Jiwa
dan Masalah Psikososial )”.

Adapun penulisan makalah ini, disusun secaran sistematis dan berdasarkan metode-
metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami sehingga dapat menambah wawasan
pemikiran para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun kami harapkan dari para pembaca agar
dapat dijadikan sebagai bahn pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, 27 Juni 2023

( Dayang Nur Sapaimi )


RESUME

A. Pembahasan

Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk menyelidiki pendekatan deteksi dini yang
digunakan dalam mengidentifikasi gangguan jiwa dan masalah psikososial pada individu.
Melalui penelusuran literatur yang cermat, artikel-artikel yang memenuhi kriteria inklusi
dipilih untuk dianalisis. Temuan tinjauan ini memberikan wawasan tentang berbagai
instrumen dan metode yang digunakan dalam deteksi dini, serta manfaat dan tantangan yang
terkait dengan implementasinya.

Deteksi dini gangguan jiwa dan masalah psikososial adalah langkah penting dalam
memberikan intervensi yang tepat waktu dan mencegah perkembangan lebih lanjut yang
merugikan. Namun, belum ada konsensus tentang metode dan instrumen yang paling efektif
dalam deteksi dini. Oleh karena itu, tinjauan sistematis ini bertujuan untuk menggali
penelitian terbaru dalam bidang ini untuk memahami praktik terbaik dalam deteksi dini
gangguan jiwa dan masalah psikososial.

Tinjauan sistematis dilakukan dengan mencari artikel-artikel terbitan dalam database


akademik yang relevan. Kriteria inklusi yang ditetapkan meliputi studi yang fokus pada
deteksi dini gangguan jiwa dan masalah psikososial, menggunakan instrumen dan metode
yang terstandarisasi, serta memiliki sampel yang mencakup populasi yang relevan. Artikel
yang memenuhi kriteria inklusi dipilih untuk dianalisis secara rinci.

Tinjauan ini mengidentifikasi berbagai instrumen dan metode yang digunakan dalam
deteksi dini gangguan jiwa dan masalah psikososial. Beberapa pendekatan yang umum
meliputi skrining mandiri, wawancara terstruktur, dan penggunaan alat ukur psikologis.
Temuan menunjukkan bahwa deteksi dini yang efektif dapat membantu mengidentifikasi
individu dengan risiko tinggi mengalami gangguan jiwa dan masalah psikososial. Namun,
tantangan yang terkait dengan implementasi deteksi dini meliputi biaya, waktu, dan
kecukupan sumber daya manusia yang terlatih.

Hasil tinjauan ini menyoroti pentingnya deteksi dini dalam mengidentifikasi


gangguan jiwa dan masalah psikososial secara tepat waktu. Implementasi instrumen dan
metode yang terstandarisasi dalam praktek klinis dapat membantu memfasilitasi identifikasi
dini dan intervensi yang lebih efektif. Tantangan terkait dengan implementasi perlu diatasi
melalui upaya kolaboratif antara penyedia layanan kesehatan dan pemangku kepentingan
lainnya.

Tinjauan sistematis ini memberikan wawasan yang komprehensif tentang pendekatan


deteksi dini gangguan jiwa dan masalah psikososial. Temuan ini menggaris bawahi
pentingnya penggunaan instrumen dan metode yang terstandarisasi untuk mengidentifikasi
individu dengan risiko tinggi. Implementasi deteksi dini yang efektif dapat mempengaruhi
upaya pencegahan dan intervensi yang lebih baik dalam bidang kesehatan mental dan
psikososial.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Prilaku Kesehatan cenderung berisiko d.d Penyalahgunaan zat.

C. Intervensi Keperawatan

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


1. Prilaku Kesehatan cenderung Setelah dilakukan Tindakan Edukasi Penyalahgunaan
berisiko d.d Penyalahgunaan keperawatan selama 2x24 jam Zat (I. 12418).
zat (D.0099). diharapkan Pemeliharaan Tindakan :
Kesehatan meningkat Observasi
(L.12106) Dengan kriteria hasil :  Identifikasi
1. Menunjukkan prilaku pengetahuan
adaptif (5) mengenai efek zat
2. Menunjukkan pada tubuh,
pemahaman prilaku sehat  Identifikasi
(5) kemampuan
3. Kemampuan membaca, status
menjalankan prilaku kognitif, psikologis,
sehat (5) tingkat kecemasan
4. Menunjukkan minat dan budaya.
meningkatkan prilaku  Identifikasi meeode
sehat (5) pembelajaran yang
5. Memiliki sifak sesuai (mis.
pendukung (5)
Diskusi, tanya
jawab, audio atau
visual metode lisan
atau tulisan).
Terapeutik
 Rencanakan strategi
edukasi.
 Jadwalkan waktu
dan intensitas
pembelajaran sesuai
kemampuan.
 Sediakan
lingkungan
pembelajaran yang
kondusif dan
optimal (mis. di
ruang kelas atau
ruang terapi yang
kosong).
 Berikan penguatan
positif terhadap
kemampuan yang
didapat.
 Ciptakan edukasi
interaktif untuk
memicu pertisipasi
aktif selama
edukasi.
Edukasi
 Jelaskan faktor-
faktor penyebab
penyalahgunaan zat
(mis. faktor
individu,
lingkungan
keluarga, sekolah,
teman sebaya,
masyarakat).
 Jelaskan gejala
klinis saat
menggunakan zat
(mis. jalan
sempoyongan,
bicara pelo, apatis,
mengantuk, agresif,
curiga).
 Jelaskan efek buruk
penyalahgunaan zat
pada kesehatan.
 Jelaskan efek buruk
penyalahgunaan zat
pada sikap dan
prilaku.
 Ajarkan cara
menghindari
penyalahgunaan
zat.
 Ajarkan mengulang
kembali informasi
edukasi tentang
penyalahgunaan
zat.
JURNAL

NO JUDUL ARTIKEL NAMA JURNAL NAMA PENELITI HASIL PENELITIAN


1. DETEKSI DINI Jurnal Keperawatan Larasuci Arini , Setiadi Syarli Hasil tinjauan ini
GANGGUAN JIWA DAN Muhammadiyah 5 (1) 2020 menyoroti pentingnya
MASALAH PSIKOSOSIAL deteksi dini dalam
mengidentifikasi
gangguan jiwa dan
masalah psikososial secara
tepat waktu. Implementasi
instrumen dan metode
yang terstandarisasi dalam
praktek klinis dapat
membantu memfasilitasi
identifikasi dini dan
intervensi yang lebih
efektif. Tantangan terkait
dengan implementasi
perlu diatasi melalui
upaya kolaboratif antara
penyedia layanan
kesehatan dan pemangku
kepentingan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai