Anda di halaman 1dari 29

BLOK 1

CRITICAL THINKING
TUTOR 17
Sonia Anela Dian Nikita
Muhammad Hanif Fathiadi 1910050
Riska Mulya Dewi
Rena Hidayanti
Aisyah Wahyudin 1910105
Kate Jennifer Lay 1910132
Jose Evant Samuel 1910145
Beverly Allenes maukar 1910157
Nenden Rahayu 1910178
POKOK BAHASAN
1. Critical Thinking
2. Evidence Based Medicine
3. Student Centered Learning
4. Adult Learning & Long Life Learning
5. Problem Based Learning
6. Seven Jumps
7. Clinical Reasoning
8. Komprehensif & Basic Knowledge
9. Dokter Layanan Primer
10. Patogenesis dan Patofisiologi
CRITICAL THINKING: DEFINITION

Proses pemikiran yang secara aktif mengkonseptualisasikan, menerapkan, menganalisis,


mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh,
pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, sebagai panduan untuk
keyakinan dan tindakan. (International Center for the Assessment of Higher Order Thinking
(ICAT, US), 1987)

Basically = Pemikiran berbasis rasa keingintahuan


CRITICAL THINKING: PEOPLE

An Experiment in the Development of Critical Thinking (Edward M. Glaser,


1941):

1. Sikap mempertimbangkan dengan seksama masalah dan subjek yang telah


ditemui dalam jangkauan pengalaman pribadi
2. Pengetahuan mendalam dalam pencarian informasi dan rasionalisasi
3. Keterampilan dalam mengaplikasikan metode-metode diatas.
CRITICAL THINKING: HOW?

1. Analyze : Identifikasi masalah serta solusinya melalui informasi, asumsi,


serta referensi-referensi. Membutuhkan pengetahuan prerekuisit/
pengetahuan dasar.

1. Assess : Periksa untuk kejelasan, akurasi, relevansi, logika, dsb.

International Center for the Assessment of Higher Order Thinking (ICAT, US) criticalthinking.org
CRITICAL THINKING: ASPECTS

- Disposisi: Selalu memiliki disposisi pikiran yang terbuka.


- Kriteria: Memiliki kriteria untuk menilai fakta dan informasi yang diterima.
- Argumentasi: Bisa mengkonstruksi argumen yang berbasis fakta.
- Reasoning: Memiliki kemampuan mengambil keputusan dari satu atau lebih
premis dengan pertimbangan logika.
- Point of View: Mampu menempatkan dirinya dalam berbagai sudut pandang
dalam menghadapi suatu fenomena.
- Prosedur: Memiliki prosedur dalam mengaplikasikan kriteria, mulai dari
formulasi masalah hingga pengambilan kesimpulan.

Beyer, Barry K. (1995). Critical Thinking. Bloomington, IN: Phi Delta Kappa Educational Foundation, ©1995.
CRITICAL THINKING: EFFECTS

Individual atau grup yang berpikir kritis dapat mengembangkan dan


menunjukkan keterampilan dalam aspek-aspek berikut:

1. Pembuktian empirikal (melalui fakta).


2. Analisis konteks untuk problem/masalah yang dihadapi.
3. Kriteria pertimbangan dan pengambilan keputusan yang relevan dan logis.
4. Kemampuan teoretikal untuk penggambaran dan pemahaman masalah.

Reynolds, Martin (2011). Critical Thinking and Systems Thinking: Towards


a Critical Literacy for Systems Thinking in Practice.
CRITICAL THINKING: ENDGAME

Untuk Dokter, secara garis besar:

Berpikir kritis dalam melayani pasien bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan
efektivitas formulasi tindakan kuratif.

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

MENJAGA KUALITAS HIDUP PASIEN

Daldiyono H. (2006), Bagaimana Dokter Berpikir dan Bekerja.


EVIDENCE-BASED MEDICINE
Suatu langkah untuk menentukan diagnosa atau menyelesaikan suatu masalah
dengan menelaah informasi dari sumber lain yang terpercaya
(jurnal,textbook,pakar terpercaya)

5 langkah dasar EBM:

1. Generating clinical question


2. Finding the evidence to answer question
3. Critically appraising the evidence
4. Applying the evidence to specific patients
5. Evaluating one’s own performance

http://eprints.qums.ac.ir/1679/1/A%20Practical%20Guide%20For%20Medic
al%20Teachers%20-%201st%20Ed.pdf [halaman 261]
STUDENT-CENTERED LEARNING

Merupakan kegiatan memperoleh pengetahuan baru dimana semakin banyak


pengetahuan didapat mahasiswa, semakin besar peluang mereka untuk
meningkatkan kualitas sikap dan perilakunya.

https://www.uinjkt.ac.id/id/student-centered-learning-2/
Mengapa lebih efektif?
SCL VS TCL

● Aktif ● Pasif
● Kreatif ● Tidak kreatif
● Efisien dalam waktu ● Waktu tetap
● Lebih banyak kerjasama ● Belajar sendiri
antar mahasiswa
ADULT LEARNING

● “ penggunaan sebagian waktu dan tenaga untuk peningkatan intelektualnya”


- menurut Bryson (1936)
● “ upaya sukarela, tanpa paksaan dan tidak menjadikan nya debagian
kegiatan utama” - menurut Fasler dan Hole.
● Karakteristik Adult Learning:
a. Dewasa bersikap otonom dan mandiri
b. Dewasa telah memiliki dasar pengetahuan dan pengalaman
c. Orang dewasa berorientasi pada tujuan
d. Orang dewasa bersikap praktis
● Seberapa penting seorang dokter dalam melakukan adult learning?
LONG-LIFE LEARNING

- Adalah proses pembelajaran sepanjang hayat


- Apa saja manfaat long life learning?
- 1. Membantu kita untuk memiliki banyak teman
- 2. Membantu kita untuk berubah menjadi lebih up to date
- 3. Membantu kita lebih terbuka wawasan nya

● Seberapa penting dokter untuk melakukan long life learning??


PROBLEM-BASED LEARNING
Problem Based
Learning
7 JUMP
Contoh dan Penerapan
SEVEN JUMPS
● Langkah-Langkah Seven Jumps:
● Memahami skenario dan menjelaskan istilah yang sulit
● Merumuskan masalah
● Menganalisis masalah
● Menyusun dan menata kembali permasalahan
● Merumuskan tujuan pembelajaran
● Pembelajaran individual
● Melaporkan kembali hasil informasi yang diperoleh

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/viewFile/1560/1444
PROBLEM BASED
LEARNING

Pengertian Umum Pengertian Para Ahli

Barrow

Sujana
PROBLEM-BASED LEARNING
Langkah-Langkah
Manfaat/Fungsi
Fase 1 : Orientasi
1. Relevan Fase 2 : Analisis
2. Terampil Fase 3 : Investigasi
3. Komprehensif
Fase 4 : Mengembangkan ->
Mempresentasikan

Fase 5 : Evaluasi
CLINICAL REASONING

Penalaran klinis dapat didefinisikan sebagai berpikir melalui berbagai aspek


pasien
perawatan untuk sampai pada keputusan yang masuk akal mengenai
pencegahan, diagnosis, atau perawatan masalah klinis pada pasien tertentu.

(David Hawkins et al., 2010)


http://prodikedokteran.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/HOW-I-SHOULD-STUDY.pdf
Dampak yang bisa dicegah melalui Clinical
Reasoning

• Miss diagnose

• Inappropiate treatment

• Inappropiate management of complications

• “failure to rescue”

(Aiken, Clarke, Cheung, Sloane, & Silber, 2003).(NSW Health,2006).


PROSES CLINICAL REASONING

1. Memahami situasi pasien


2. Mengumpulkan petunjuk atau informasi
3. Kelola informasi yang telah di dapatkan
4. Mengidentifikasi masalah
5. Mendirikan tujuan
6. Ambil tindakan
7. Evaluasi hasil
8. Merenungkan proses dan pembelajaran baru
KOMPREHENSIF

Menurut KBBI, komprehensif bersifat mampu menangkap (menerima)


dengan baik; luas dan lengkap (tentang ruang lingkup atau isi);
mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas
Menurut Sudarto, Komprehensif adalah memandang sesuatu dari segala
sudut.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/59e0f0937be2d5d719389e0d9f9002a7.
pdf
Mengapa Seorang dokter harus
memiliki kemampuan secara
komprehensif?
BASIC KNOWLEDGE

Menurut Ashley Montagu ,Basic knowledge Untuk basic knowledge bagi


merupakan dasar dari pengetahuan yang
seorang dokter diantaranya:
disusun dalam suatu sistem yang berasal dari
pengamatan,studi dan pengalaman untuk
a. Anatomi
menentukan hakikat dan prinsip tentang hal b. Fisiologi
yang sedang di jalani. c. Histologi
d. Biokimia
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_
1_dir/59e0f0937be2d5d719389e0d9f9002a7.pdf
http://eprints.qums.ac.ir/1679/1/A%20Practical
%20Guide%20For%20Medical%20Teachers%2
0-%201st%20Ed.pdf
DOKTER LAYANAN PRIMER
Dokter layanan primer yaitu dokter Definisi DLP sesuai RPP tentang
yang mengkhususkan diri peraturan pelaksanaan UU NO 20/2013
Dokter yang mendapatkan pendidikan
menjalankan profesi di pelajaran
setara spesialis yang menerapkan
kesehatan primer. Pelajaran prinsip ilmu kedokteran
kesehatan primer adalah layanan kekeluargaan,di tunjang dengan ilmu
dimana pasien pertama kali kedokteran komunitas, dan ilmu
kontak dengan dokter yang kesehatan masyarakat, serta mampu
dimana pasien tersebut memiliki memimpin dan menyelenggarakan
keluhan. pelayanan kesehatan tingkat primer
yang berkualitas
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Patogenesis:Proses perkembangan Patofisiologi adalah ilmu yang


penyakit/patogen (mikroorganisme mempelajari gangguan fungsi pada
yang nyebabin penyakit pada organisme yang sakit, meliputi asal
penyakit, permulaan perjalanan dan
organisme lain).
akibat
Fase patogenesis

1. Fase prepatognesis
2. Fase inkubasi
3. Fase penyakit dini
4. Fase penyakit lanjut
5. Fase penyakit akhir
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai