Anda di halaman 1dari 29

BUKU PANDUAN TUTOR

BLOK 1.6
SIKLUS KEHIDUPAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2014
Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.:
+62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail :
fk2unand@pdg.vision.net.id
PENANGGUNG JAWAB

BLOK 1.6
SIKLUS KEHIDUPAN

Wakil Dekan I, Koordinator Blok 1.6

dr. Rina gustia, Sp.KK dr. Eka Agustia Rini Sp A(K)


NIP. 196408191991032001 NIP. 196108271987032001
DAFTAR ISI

Penanggung Jawab
Daftar isi
Daftar lampiran
Pendahuluan
Tujuan Pembelajaran Umum dan Khusus
Lingkup bahasan
Metode Pembelajaran
Evaluasi
Daftar Kuliah Pengantar
Daftar topik praktikum
Jadwal kegiatan
Modul 1. Kehamilan pertama
Modul 2. Ny Murni keluar air-air
Modul 3. Anakku kurus
Modul 4. Doa dan harapanku
Modul 5. Kakekku sayang
Modul 6. Panti Geria
Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tim Pengelola Blok Siklus kehidupan


Lampiran 2. Daftar nama tutor Blok siklus kehidupan
Lampiran 3. Daftar nama moderator dan narasumber diskusi pleno
Lampiran 4. Metode Seven Jump
Lampiran 5. Lembaran evaluasi tutorial
PENDAHULUAN

Tumbuh kembang adalah proses yang terjadi pada setiap makhluk hidup. Anak
bukanlah dewasa kecil, tapi mempunyai sifat dan fisiologi yang berbeda dengan
dewasa, ia harus bertumbuh dan berkembang dengan baik agar menjadi sosok
berkualitas dan berguna bagi masarakat.
Siklus kehidupan dimulai dari pertumbuhan sel, tumbuh dan berkembang
menjadi manusia dewasa dan selanjutnya mengalami proses penuaan serta penurunan
fungsi organ.
Pada blok ini akan dipelajari pertumbuhan dan perkembangan intrauterin, bayi
baru lahir , masa perinatal, neonatus, bayi ,balita, usia sekolah, remaja, dan perubahan
pada usia tua serta semua faktor yang mempengaruhi proses ini.
Setelah bayi lahir akan terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan yang
terdiri dari beberapa tahapan penting sejak masa bayi, anak, remaja, mencapai dewasa
dan akhirnya akan mengalami penuaan.
Dalam tahapan proses bertumbuh dan berkembang sangat banyak keadaan
yang dapat mempengaruhi yaitu faktor internal maupun eksternal. Untuk dapat
mencapai tumbuh kembang yang optimal memerlukan tiga kebutuhan utama yang
harus didapatkan seorang anak antara lain asah, asuh dan asih

Menua adalah proses yang mengubah seorang dewasa sehat menjadi seorang
yang fraildengan berkurangnya sebagian besar cadangan system fisiologis dan
meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian. Sering dengan
bertambahnya usia , terjadi berbagai perubahan fisiologis yang tidak hanya
berpengaruh terhadap penampilan fisik, namun juga terhadap fungsi dan tanggapannya
pada kehidupan sehari-hari.
Gerontology adalah ilmu yang mempelajari proses menua dan semua aspk
biologi, sosiologi, dan sejarah yang terkait dengan penuaan. Geriatric merupakan
cabang ilmu kedokteran yang mengobati kondisi dan penyakit yang dikaitkan dengan
proses menua dan usia lanjut. Pasien geriatric adalah pasien usia lanjut dengan
multipatologi.
Karakteristik pasien geriatri adalah :Multipatologi, tampilan klinis tidak khas,
polifarmasi, fungsi organ menurun, usia lebih dari 60 tahun, gangguan status
fungsional, gangguan nutrisi dan gizi.
Menatalaksana pasien anak membutuhkan pendekatan paripurna dimulai dari usaha
promotif, preventif, kuratif dan kuratif dengan memperhatikan kebutuhan asa, asih dan
asuh. Menatalaksana pasien geriatri juga mebutuhkan penatalaksanaan yang paripurna
yang dilakukan dengan system kerja yang bersifat interdisiplin.

Proses pembelajaran yang dipersiapkan adalah kuliah pengantar, diskusi tutorial,


praktikum, diskusi pleno, laboratorium keterampilan (skills lab) dan evaluasi di akhir
blok.
Blok ini merupakan integrasi beberapa bidang ilmu seperti anatomi, histologi, fisiologi,
biokimia, IPD, IKA, OBGIN, IKM, Farmakologi, Psikiatri, Ilmu Syaraf, dan Ilmu Gizi.
Area kompetensi yang diacu adalah komunikasi efektif, landasan ilmiah ilmu
kedokteran, pengelolaan informasi, mawas diri dan pengembangan diri, etika, moral,
medikolegal dan professionalisme serta keselamatan pasien.

Tujuan blok 1.6 adalah : Mahasiswa mampu menjelaskan siklus hidup / tumbuh
kembang anak mulai dari masa janin sampai tua serta faktor yang mempengaruhinya.
LINGKUP BAHASAN

Lingkup bahasan dalam blok siklus kehidupan berdasarkan pada masalah


kesehatan yang terjadi pada masa janin sampai menua, sesuai dengan lampiran
daftar penyakit pada standar kompetensi dokter. Tingkat pencapaian mahasiswa pada
masing-masing penyakit ditentukan berdasarkan standar dan insidens penyakit.

Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir pendidikan dokter :

Tingkat Kemampuan 1
Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit
ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik
ini, dan tahubagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan
overview level.
Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter
segera merujuk.

Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke
spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya

Tingkat Kemampuan 3
3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat).
3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).

Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan
laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani
problem itu secara mandiri hingga tuntas.
METODE PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran.
a. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan
menggunakan metode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal,
mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam
waktu 2 x 24 jam.

b. Skills Lab.
Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi,
keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik

c. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang teori.

d. Kuliah pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman
kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

e. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.


Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian
sebelumnya

f. Belajar mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar
mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan
perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri,
mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia,
mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda
dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi
kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan
kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan
PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas
untuk memperoleh informasi.

g. Diskusi kelompok tanpa tutor


Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan
kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa
bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis,
mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa
kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk
mengidentifikasi pertanyaan praktis
EVALUASI

NO KOMPONEN BOBOT

1 Penilaian Tutorial 20%

2 Ujian Skills Lab 20%

3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%

Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus
mengikuti persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90%
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%
2. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana
Universitas Andalas tahun 2006.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu


90-100 A+ 4.00 Sangat cemerlang
85-89 A 3.75 Cemerlang
80-84 A- 3.50 Hampir cemerlang
75-79 B+ 3.25 Sangat baik
70-74 B 3.00 Baik
65-69 B- 2.75 Hampir baik
60-64 C+ 2.25 Lebih dari cukup
55-59 C 2.00 Cukup
50-54 C- 1.75 Hampir cukup
40-49 D 1.00 Kurang
<40 E 0.00 Gagal

Blue print ujian tulis

NO KOMPONEN PERSENTASE (%)


1 Modul 1 16.7
2 Modul 2 16.7
3 Modul 3 16.7
4 Modul 4 16.7
5 Modul 5 16.7
6 Modul 6 16.7
DAFTAR KULIAH PENGANTAR

KODE KULIAH
MGG NO TOPIK DOSEN TEMPAT
PENGANTAR
Pengenalan Blok 1.6 dr. Eka Agustia Rini, Lokal J FK Jati
1 KP 1.6.1.1
Sp A(K)
Fisiologi pertumbuhan janin Prof. dr. Rahmatina Lokal J FK Jati
2 KP 1.6.1.2 intrauterin dan faktor-faktor yang B Herman, PhD, AIF
mempengaruhinya
Prinsip dasar diagnosis dr. Syamel Lokal J FK Jati
3 KP 1.6.1.3 kehamilan Muhammad, Sp.OG
Fisiologi kehamilan sebagai dr. Andi Friadi, Lokal J FK Jati
4 KP 1.6.1.4 indikator pertumbuhan normal Sp.OG
janin intra uterine
I Peran nutrisi dan ANC terhadap dr. Yusrawati, Lokal J FK Jati
5 KP 1.6.1.5 tumbuh kembang janin Sp.OG(K)
Farmakologi obat (farmakokinetik- dr. Rahmatini, Lokal J FK Jati
farmakodinamik) yang M.Kes
6 KP 1.6.1.6
berpengaruh terhadap
pertumbuhan janin intrauterin
Peran IMR dan indikator lainnya Prof. Dr.dr Rizanda Lokal J FK Jati
7 KP 1.6.1.7 sebagai salah satu indikator Machmud,
kesehatan Nasional M. Kes
Infanticide dr. Rika Susanti, Lokal J FK Jati
8 KP 1.6.1.8 Sp.F
Perawatan dan pemeriksaan fisik dr. Eni Yantri, Sp A Lokal J FK Jati
9 KP 1.6.2.1 bayi baru lahir
Bayi berat lahir rendah dan dr. Eni Yantri, Sp A Lokal J FK Jati
10 KP 1.6.2.2 kompilkasinya
ASI, Manajemen laktasi dr. Gustina Lubis, FK Limau
11 KP 1.6.2.3
Sp A(K) Manis
Beberapa kelainan kongenital dr. Gustina Lubis, FK Limau
12 KP 1.6.2.4
yang sering pada bayi baru lahir Sp A(K) Manis
II
Hipotermia, hipoglikemia pada dr. Eka Agustia Rinii, FK Limau
13 KP 1.6.2.5
bayi dan anak Sp A(K) Manis
Problem pernapasan pada bayi dr. Eni Yantri, Sp A FK Limau
14 KP 1.6.2.6
baru lahir Manis
Hiperbilirubinemia pada bayi baru dr. Eni Yantri, Sp A Lokal J FK Jati
15 KP 1.6.2.7
lahir
Infeksi dan kejang pada bayi dr. Eni Yantri, Sp A Lokal J FK Jati
16 KP 1.6.2.8 baru lahir
Tahapan proses pertumbuhan dr. Eka Agustia Rini, Lokal J FK Jati
17 KP 1.6.3.1 anak (ICP model) Sp A(K)
Tahapan perkembangan pada dr. Eva FK Limau
bayi dan balita dan stimulasi dini Chundrayetty, Sp Manis
III 18 KP 1.6.3.2
(termasuk peran imunisasi) A(K)

Kebutuhan nutrisi pada bayi dan dr. Gustina Lubis, FK Limau


19 KP 1.6.3.3
balita Sp A(K) Manis
Gangguan pertumbuhan dr. Eka agustia Rini, FK Limau
(perawakan pendek dan Sp A(K) Manis
20 KP 1.6.3.4 perawakan tinggi) dan deteksi
dininya

Gangguan perkembangan pada dr. Eva Lokal J FK Jati


21 KP 1.6.3.5 anak Chundrayetty, Sp
A(K)
Gangguan gizi pada anak dr. Gustina Lubis, FK Limau
22 KP 1.6.3.6
Sp A(K) Manis
Tumbuh kembang anak usia dr. Eva Lokal J FK Jati
sekolah dan remaja dan faktor- Chundrayetty, Sp
23 KP 1.6.4.1
faktor yang mempengaruhinya A(K)

Gangguan tumbuh kembang dr. Eva Lokal J FK Jati


24 KP 1.6.4.2 pada anak usia sekolah dan Chundrayetty, Sp
remaja A(K)
Perkembangan mental/psikologi dr. Amelyanis, Sp KJ FK Limau
25 KP 1.6.4.3
bayi sampai remaja (K) Manis
Gangguan perkembangan dr. Yaslinda Yaunin, FK Limau
26 KP 1.6.4.4 mental/psikologi bayi sampai Sp KJ Manis
remaja
IV Proses terjadinya pubertas dr. Eka Agustia Rini, FK Limau
27 KP 1.6.4.5
Sp A(K) Manis
Gangguan pubertas dr. Eka Agustia Rini, Lokal J FK Jati
28 KP 1.6.4.6
Sp A(K)
Ganggiuan emosional dan dr. Najmir Sp KJ FK Limau
perilaku pada masa anak dan Manis
29 KP 1.6.4.7 remaja (Retardasi mental,
ADHD, Autisme)

Penyalah gunaan obat / zat pada Dr. dr. Adnil Edwin Lokal J FK Jati
30 KP 1.6.4.8 bayi anak Nurdin, Sp KJ
Farmakologi hormon (hormon Dra. Elly Usman, Lokal J FK Jati
31 KP 1.6.4.9
pertumbuhan, sex steroid, dll) Msi.Apt
Pengenalan geriatri dr. Rose Dinda Lokal J FK Jati
32 KP 1.6.5.1 Martini, Sp PD-
K.Ger
Fisiologi (teori) proses menua dan dr. Roza Mulyana, Lokal J FK Jati
33 KP 1.6.5.2
implikasi kliniknya Sp.PD
Sindrom geriatri dr. Rose Dinda FK Limau
V 34 KP 1.6.5.3 Martini, Sp PD- Manis
K.Ger
Penurunan fungsi kognitif pada dr. Yuliarni FK Limau
35 KP 1.6.5.4 usia lanjut (gangguan fungsi Syafrita, Sp S Manis
kognitif/ demensia)
Kebutuhan dan masalah gizi pada dr. Desmawati, Lokal J FK Jati
36 KP 1.6.5.5
usia lanjut M.Gizi
Jatuh dan instabilitas pada usia dr. Rose Dinda Lokal J FK Jati
37 KP 1.6.5.6 lanjut Martini, Sp PD-
K.Ger
Rasionalisasi pemberian obat - Dra. Erlina Rustam, Lokal J FK Jati
Polifarmasi, farmakokinetik, Apt. MS
38 KP 1.6.5.7
farmakodinamik dan interaksi
obat - pada usia lanjut
Imobilisasi dan komplikasinya dr. Roza Mulyana, Lokal J FK Jati
39 KP 1.6.6.1
Sp.PD
Kesehatan mental dan depresi Dr.dr. Adnil Edwin FK Limau
40 KP 1.6.6.2
pada usia lanjut Nurdin, Sp KJ Manis
Sindrom delirium akut dr. Roza Mulyana, FK Limau
41 KP 1.6.6.3
Sp.PD Manis
VI
Inkontinensia (urin dan alvi) dr. Rose Dinda FK Limau
42 KP 1.6.6.4 Martini, Sp PD- Manis
K.Ger
Pengkajian paripurna geriatri dan dr. Rose Dinda FK Limau
43 KP 1.6.6.5 tatalaksana interdisiplin Martini, Sp PD- Manis
K.Ger
Peran rehabilitasi medik pada dr. Linda Merpati, FK Limau
44 KP 1.6.6.6 Geriatri, Olah raga (kebugaran Sp.RM Manis
pada geriatri)
Tanatologi dr. Rika Susanti, Lokal J FK Jati
45 KP 1.6.6.7
Sp.F

DAFTAR TOPIK PRAKTIKUM

Minggu Topik Praktikum Kode topik Penanggung Jawab Tempat


praktikum
1 Histologi Placenta P.1.6.1 Lab.Histologi
muda dan tua
2 Gambaran mikroskopik P.1.6.2 Lab.Histologi
payudara aktif/non
aktif
JADWAL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 1.6 ( SIKLUS KEHIDUPAN )
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
SEMESTER GENAP T.A 2013-2014

MINGGU I
NO JAM KEGIATAN
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
12 5 - 14 13 5 - 14 14 5 - 14 15 5 - 14 16-5-14
1 07.00-07.50 Upacara Bendera KP 1.6.1.3 (CD) KP 1.6.1.6(AB) KP 1.6.1.8(CD)
2 08.00-08.50 KP 1.6.1.1 KP KP 1.6.1.6 (CD) KP 1.6.1.8 (AB)
(ABCD) 1.6.1.3
(AB) P.1.6.1
3 09.00-09.50 KP (D)
1.6.1.4
Tutorial 1 (AB) Tutorial 2 Diskusi Pleno
4 10.00-10.50 ( A, B, C & D ) KP ( A, B, C & D ) Minggu 1
1.6.1.4
(CD) P.1.6.1
5 11.00-11.50 KP (A)
KP 1.6.1.2 (CD) 1.6.1.5 KP 1.6.1.7 (AB)
(CD)
6 12.00-12.50 KP
1.6.1.2 KP
KP 1.6.1.5 (AB)
(AB) 1.6.1.7
P.1.6.1 P.1.6.1
(CD)
(C) ( B)
7 13.00-13.50 KP 1.6.1.5 (CD)

8 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)

MINGGU II
KEGIATAN
NO JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
19 5 - 14 20 5 - 14 21 5 - 14 22 5 - 14 23 5 - 14
1 07.00-07.50 KP 1.6.2.1 (CD) KP 1.6.2.7 (AB) KP 1.6.2.8(CD)
2 08.00-08.50 KP 1.6.2.1 (AB) KP KP KP KP KP 1.6.2.8 (AB)
1.6.2.3 1.6.2.5 1.6.2.4 1.6.2.6 KP 1.6.2.7(CD)
(CD) (AB) (AB) (CD)
3 09.00-09.50 KP KP KP KP
Tutorial 3 1.6.2. 5 1.6.2.3 165.2.6 1.6.2.4 Tutorial 4 Diskusi Pleno
( A, B, C & D ) (CD) (AB) (AB) (AB) ( A, B, C & D ) Minggu 2
4 10.00-10.50
5 11.00-11.50 KP 1.6.2.2 (CD)
6 12.00-12.50 KP P.1.6. P.1.6.2 P.1.6.2 P.1.6.2
1.6.2. 2 (D) ( A) ( B)
2 (AB) ( C )
7 13.00-13.50
8 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)
MINGGU III
NO JAM KEGIATAN
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
2 6 - 14 3 6 - 14 4 6 - 14 5 6 -14 6 6 - 16
1 07.00-07.50 KP 1.6.3.1 (AB) KP 1.6.3.6 CD
2 08.00-08.50 KP 1.6.3.1(CD) KP KP KP KP KP 1.6.3.6 AB
1.6.3.2 1.6.3.3 1.6.3.4 1.6.3.5
(CD) (AB) (AB) (CD)
3 09.00-09.50 KP KP KP KP
Tutorial 5 1.6.3.3 1.6.3.2 1.6.3.5 1.6.3.4 Tutorial 6
Diskusi Pleno
( A, B, C & D ) (CD) (AB) (AB) (CD) ( A, B, C & D )
Minggu 3
4 10.00-10.50
5 11.00-11.50
6 12.00-12.50
7 13.00-13.50
8 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab ( C ) Skills lab (D)

MINGGU IV
KEGIATAN
NO JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
9 6 - 14 10 6 - 14 11 6 -14 12 6 -14 13 6 - 14
1 07.00-07.50 KP 1.6.4.1 K P1.6.4.6 (AB) K P 1.6.4.9 ( AB)
( CD)
2 08.00-08.50 KP 1.6.4.1 KP KP KP KP KP 1.6.4.6(CD) KP 1.6.4.9 (CD)
( AB) 1.6.4.3 1.6.4.4 1.6.4.5 1.6.4.7
( CD) (AB) ( CD) (AB)
3 09.00-09.50 KP KP KP KP
Tutorial 7
1.6.4.4 1.6.4.3 1.6.4.7 1.6.4.5 Tutorial 8 Diskusi pleno
( A, B, C & D )
(CD) ( AB) (CD) ( AB) ( A, B, C & D ) Minggu 4
4 10.00-10.50
5 11.00-11.50 KP 1.6.4.2 ( KP 1.6.4.8( AB)
CD)
6 12.00-12.50 KP 1.6.4.2 ( KP 1.6.4.8(CD)
AB)
7 13.00-13.50
8 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)

MINGGU V
KEGIATAN
NO JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
16 6 - 14 17 - 6- 14 18 6 - 14 19 6 - 14 20 6 - 14
1 07.00-07.50 KP 1.6.5.1 (AB) KP 1.6.5.5 (AB) KP 1.6.5.7 (CD)
2 08.00-08.50 KP 1.6.5.1 (CD) KP 1.6.5.3 KP 1.6.5.4 KP 1.6.5.5 (CD) KP 1.6.5.7 (AB)
(AB) (CD)
3 09.00-09.50 Tutorial 9 KP 1.6.5.4 KP 1.6.5.3 Tutorial 10 Diskusi pleno
4 10.00-10.50 ( A, B, C & D ) UJIAN (AB) (CD) ( A, B, C & D ) Minggu 5
5 11.00-11.50 KP 1.6.5.2 (CD) SNBPTM KP 1.6.5.6 (CD)
6 12.00-12.50 KP 1.6.5.2 (AB) KP 1.6.5.6 (AB)
7 13.00-13.50
8 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)
MINGGU VI
KEGIATAN
NO JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
23 6 - 14 24 6 -14 25 6 - 14 26 6 - 14 27 6 -14
1 07.00-07.50 KP 1.6.6.1 (CD) KP 1.6.6.7 (CD)
2 08.00-08.50 KP 1.6.6.1 (AB) KP KP KP KP 1.6.6.7 (AB)
1.6.6.2 1.6.6.5 1.6.6.6
(CD) (CD) (AB)
3 09.00-09.50 Tutorial 11 KP KP KP KP
( A, B, C & D ) 1.6.6.3 1.6.6.2 1.6.6.6 1.6.6.5
(CD) (AB) (CD) (AB) Tutorial 12 Diskusi Pleno
4 10.00-10.50 KP KP ( A, B, C & D ) Minggu 6
1.6.6.4 1.6.6.3
(CD) (AB)
5 11.00-11.50 KP
1.6.6.4
(AB)
12.00-12.50
6 13.00-13.50
7 14.00-16.00 Skills lab (A) Skills lab (B) Skills lab (C) Skills lab (D)

MINGGU VII
KEGIATAN
NO JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
30 6 - 14 1 7 -14 2 7 - 14 3 7 - 14 4 7 - 14
1 08.00-10.00 Ujian tulis hari I Ujian tulis hari II
2

Keterangan :
1. Kuliah dilaksanakan di gedung I FKAU Jati dan Kampus Limau Manis
2. Diskusi pleno dilaksanakan di Aula Student Center
3. Praktikum dilaksanakan di laboratorium terkait
4. Ujian tulis akhir blok dilaksanakan di Aula Student Center, ruang EF, ruang GH
SKENARIO BLOK 1.6.SIKLUS KEHIDUPAN
TAHUN 2014

MODUL 1

SKENARIO 1 : BETAPA BERUNTUNGNYA NY.MIRA.....


Ny. Mira berusia 27 tahun, baru menikah lima bulan yang lalu datang ke
puskesmas dengan keluhan tidak datang haid lagi sejak dua bulan ini. Ia juga
merasakan payudaranya menegang serta sering buang air kecil. Dokter melakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium rutin, gula darah dan urin. Pada hasil
pemeriksaan USG didapatkan embrio dengan ukuran GS intra uterin 2,5 cm dan CRL
1,4 cm. Dokter memberiksan suplemen dan dinyatakan bahwa kehamilannya baik, dan
ANC selanjutnya dapat dilakukan di puskesmas. Dokter menjelaskan kepada Ny Mira
bahwa asupan asam folat, Zn, Fe dan mikronutrien lainnya sangat penting dalam
perkembangan organ janin.
Satu bulan kemudian Ny. Mira kembali kontrol kehamilan ke puskesmas dan
dokter menjelaskan bahwa jantung janinnya sudah berdetak dengan jelas. Ny.Mira
menanyakan apakah janin yang dikandungnya dalam kondisi baik? sebab ia membaca
jika ditemukan kelainan yang fatal, janinnya dapat digugurkan. Dokter menyatakan saat
ini Ia tidak menemukan adanya kelainan. Ny. Mira juga merasakan bahwa rasa
mualnya sudah berkurang dan nafsu makannya mulai membaik. Dokter mengatakan
bahwa kondisi tersebut adalah normal.
Pada saat kontrol kehamilan tujuh bulan, pada pemeriksaan dokter menemukan
tinggi fundus pertengahan antara umbilikus dengan proecesus xypoideus. Dari
pemeriksaan Leopold didapatkan janin letak kepala, punggung dikiri. Ny. Mira cemas
dalam menjalani kehamilan ini, karena ia membaca IMR di Indonesia masih tinggi.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami Ny.Mira dan janinnya?
MODUL 2

SKENARIO 2 : DOKTER MUDA YANG BAIK


Dokter muda Rano datang ke rumah sakit membawa bayi laki-laki umur 6 hari,
anak tetangganya yang terlihat sangat kuning dan malas menyusu. Bayi tersebut lahir
spontan langsung menangis, ditolong bidan dengan berat badan 2200 gr. Bayi diberi
ASI dan susu formula, karena ibu menganggap ASInya tidak cukup. Rano membawa
bayi ini ke rumah sakit karena ia berpendapat, bahwa bayi malas menyusu adalah salah
satu tanda infeksi. Hal ini diketahuinya sewaktu mengikuti kepaniteraan klinik di Bagian
Anak. Dalam perjalanan, Rano menjelaskan kepada ibu tentang keutamaan ASI, dan
menganjurkan untuk menghentikan pemberian susu formula.
Sampai di IGD, bayi terlihat letargi, merintih, sesak napas , ikterik derajat 4,
berat badan 1800 gr, reflex isap lemah. Mata terlihat cekung, frekuensi nafas 82
kali/menit dan terlihat retraksi epigastrium, Downes Score 4. Pangkal tali pusat
hiperemis, terdapat pus dan berbau busuk.
Pada saat diperiksa, bayi mengalami kejang, dokter jaga segera memberikan
Phenobarbital IV dan kejangpun berhenti. Terhadap bayi dilakukan pemasangan cairan
intravena, diberikan oksigen, antibiotika, perawatan tali pusat dan blue light therapy.
Dilakukan pemeriksaan analisis gas darah, kultur dan uji sensitivitas, bilirubin, gula
darah dan elektrolit.
Setelah menolong bayi ini, dokter jaga mengucapkan terimakasih dan apresiasi
kepada Rano yang telah menolong bayi ini. Dokter jaga menjelaskan kepada Rano
bahwa bayi tersebut mungkin mengalami sepsis neonatorum dan beberapa kelainan
yang bisa disebabkan oleh prematuritas.
Setelah selesai, Rano bermaksud akan pulang, sewaktu melewati ruang tunggu
pasien, ia mendengar berita tentang infanticide dari sebuah acara berita di televisi.
Rano heran mendengar berita ini, sementara ada orang tua yang bersusah payah
mempertahankan kehidupan anaknya masih ada orang yang tega membunuh anaknya
sendiri. Mestinya orang tua ini harus dihukum berat, pikir Rano.
Bagaimana anda menjelaskan skenario diatas?
MODUL 3

SKENARIO 3 : ADIK LEBIH BESAR DARI KAKAK ?

Seorang ibu muda membawa kedua anaknya ke dokter untuk berkonsultasi


karena anak tertua Ridho 6 tahun terlihat lebih kecil dibandingkan anak seusianya.
Asupan dan nafsu makannya cukup baik. Ridho mendapat ASI eksklusif dan diteruskan
sampai usia 2 tahun. Ridho sudah dibawa ke dokter Puskesmas dan mendapat
konseling tentang pola makan yang sesuai untuk umurnya. Ibunya merasa tidak puas,
karena takut Ridho menderita marasmus, sebaliknya adiknya yang perempuan, usia 4
tahun terlihat lebih besar dan gemuk. Adik Ridho hanya mendapat susu formula karena
ditinggal ibunya yang sedang menjalani pendidikan dan diasuh oleh pembantu. Sampai
saat ini adiknya malas makan, hanya mengkonsumsi susu sepanjang hari dan belum
lancar berbicara. Ia juga sering menderita demam, batuk, pilek dan diberi obat yang
dibeli di toko obat.
Dokter melakukan pemeriksaan antropometri terhadap keduanya, ternyata
pertumbuhan Ridho dalam batas normal, sesuai dengan potensi genetiknya, sedangkan
adiknya obesitas karena BMI nya lebih besar dari normal. Dokter menjelaskan bahwa
nutrisi yang benar adalah gizi seimbang dan komplit serta imunisasi itu sangat penting,
karena kedua anaknya belum pernah mendapat imunisasi. Dokter juga melarang ibu
untuk memberi obat tanpa konsultasi ke dokter, karena pemberian obat harus rasional
dan mempertimbangkan banyak hal.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami kedua anak tersebut ?
MODUL 4

SKENARIO 4 : KENAPA BERBEDA...?


Remi anak perempuan umur 13 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas karena berbeda
dengan temannya. Remi kelihatan lebih pendek dan belum ada tanda pubertas. Ibu Remi masih
ingat kakak laki-laki Remi pada usia yang sama tumbuh tinggi dan besar melebihi tinggi
ayahnya dan berotot kekar, juga sudah tumbuh kumis dan suaranya berubah. Kakaknya ini juga
berprestasi di sekolah, hampir setiap tahun mendapatkan juara umum dan menjabat sebagai
ketua OSIS serta senang main basket. Ibu Remi makin cemas karena Remi anak perempuan
satu-satunya, akan mengalami pubertas yang terlambat dan tidak bisa memiliki keturunan
nantinya.
Dokter Puskesmas melakukan anamnesis tentang riwayat orangtuanya, seperti riwayat
menarche, stunting dalam keluarga, dan mengalami gangguan perkembangan seperti ADHD,
autisme, dll. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan antropometri serta akan merujuk Remi
ke KlinikTumbuh Kembang RS.Dr.M.Djamil Padang. Ibu Remi merasa khawatir dengan keadaan
anak perempuannya. Ia bersyukur anak laki-lakinya yang berusia 16 tahun tidak meniru anak
tetangganya yang nakal, (sering bolos sekolah, perokok dan sering ikut tawuran), sehingga
orang tuanya sering dipanggil ke sekolah. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh karena kedua orang
tuanya yang aktif berorganisasi, apalagi saat ini sama-sama sibuk di partai untuk menjadi
Caleg. Ibu Remi juga khawatir dengan tetangganya ini, kalau tidak terpilih nanti bisa
mengalami depresi dan anak-anaknya makin tidak terurus. Saat ini anaknya yang kecil diurus
oleh pembantu saja yang tidak merawat dengan baik dan sering memukul dan mencubit anak
tersebut.
Bagaimana anda dapat menjelaskan apa yang dialami Remi dan keluarga tetangganya ini?
MODUL 5

SKENARIO 5: KAKEK TERSAYANG

Kakek Geri, 72 tahun, berat badan 45 kg, tinggi badan 160 cm rambut sudah
beruban dan gigi ompong, pagi tadi terjatuh ketika bangun tidur. Saat itu kakek
mengalami pusing berputar. Kakek hanya mengalami hematom di pelipis dan sudah
dapat berjalan kembali.
Satu minggu yang lalu, kakek berobat ke dokter keluarga karena nyeri pada
kedua lutut. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 160/60 mmHg. Dokter
memberikan enam macam obat. Sejak itu kakek merasa mual, nafsu makan menurun.
Dari allo anamnesis diketahui bahwa sejak satu tahun yang lalu kakek sering lupa
dengan kejadian yang baru dialami, sering mengulang pertanyaan, bahkan akhir-akhir
ini lupa sudah sholat atau belum. Sehingga sekarang kakek ditemani oleh caregiver
untuk membantu melakukan aktifitas sehari-hari.
Akhirnya kakek berobat ke poliklinik geriatri RSU Dr.M. Djamil. Dokter melakukan
pemeriksaan tekanan darah saat berbaring dan duduk. Dokter mengatakan kakek
mengalami multipatologi dan mendapat polifarmasi. Masalah yang dialami Kakek Geri
adalah vertigo, osteoarthritis genu, hipotensi orthostatik, malnutrisi, instabilitas dan
penurunan fungsi kognitif.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Kakek Geri ?
MODUL 6

SKENARIO 6 : BOROK DI BOKONG NENEK


Sejak mengalami stroke satu bulan yang lalu, nenek Atri hanya terbaring di
tempat tidur. Segala keperluannya dibantu oleh anaknya, seorang janda buruh cuci
pakaian. Buang air besar dan buang air kecil tidak dirasakan lagi oleh nenek. Karena
kemiskinan, keluarga tidak mampu berobat ke tenaga kesehatan, hanya berobat ke
dukun kampung. Keadaan nenek semakin lemah, otot lengan atas dan betis atrofi dan
sendi-sendi kaku bila digerakkan.
Satu minggu ini nenek tidak banyak bicara, sering batuk dan menolak bila
disuapi, raut muka tampak sedih. Sejak dua hari yang lalu nenek mengalami demam
tinggi, gelisah dan meracau. Atas anjuran ketua RT, nenek dibawa ke IGD RS Dr. M.
Djamil untuk dirawat. Dokter mengatakan penyakit nenek sudah berat. Dokter
melakukan pengkajian paripurna pada pasien geriatri, didapatkan keadaan umum
tampak sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 116 x/menit, pernapasan 26
x/menit, suhu 380C dan didapatkan tanda-tanda dehidrasi. Terdapat ulkus dekubitus
stadium IV di bokong dan stadium 1 di kedua tumit. Keesokan harinya keadaan nenek
semakin berat, kesadaran soporos, napas semakin sesak, ujung tangan dan kaki teraba
dingin. Pada malam hari nenek dinyatakan meninggal oleh dokter jaga.
Bagaimana seharusnya pengkajian paripurna dan tatalaksana komprehensif yang harus
dilakukan pada kasus di atas?
Lampiran 1 :

TIM PENGELOLA
BLOK1.6 ( SIKLUS KEHIDUPAN )
TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013

Koordinator : dr. Eka Agustia Rini Sp A(K)


Wakil koordinator : dr. Rose Dinda,Sp.PD-K.Ger
Anggota : 1. dr. Amelyanis Sp KJ(K)
2. dr. Rahmi Lestari, Sp.A
3. dr. Laila Isrona, MSc
4. dr Eka Novita, M.Biomed

Sekretariat : Bagian Akademik


Lampiran 2 :

DAFTAR NAMA TUTOR BLOK SIKLUS KEHIDUPAN


TAHUN AKADEMIK 2013/ 2014

No Nama Tutor Klp Tempat


1 Abdiana , SKM, M.Epid 1 Ruang A1 ( Gedung A,B,C,D )
2 Dr.Dra. Eti Yerizel, MS 2 Ruang A2 ( Gedung A,B,C,D )
3 Dessy Arisanti, S.Si, MSc 3 Ruang A3 ( Gedung A,B,C,D )
4 drg. Mustafa, MS 4 Ruang A4 ( Gedung A,B,C,D )
5 Dr. drg. Isnindiah Koerniati 5 Ruang A5 ( Gedung A,B,C,D )
6 Drs. Julizar, M.Kes.Apt 6 Ruang B1 ( Gedung A,B,C,D )
7 Dra. Eliza Anas, MS 7 Ruang B2 ( Gedung A,B,C,D )
8 Dra. Asterina, MS 8 Ruang B3 ( Gedung A,B,C,D )
9 Dra. Machdawati Masri, MSi.Apt 9 Ruang B4 ( Gedung A,B,C,D )
10 dr. Nora Haminarti, M.Biomed 10 Ruang B5 ( Gedung A,B,C,D )
11 Dr.Dra. Gusti Revilla, M.Kes 11 Ruang C1 ( Gedung A,B,C,D )
12 Dra. Elizabeth Bahar, M.Kes 12 Ruang C2 ( Gedung A,B,C,D )
13 Dra. Elly Usman, MSi.Apt 13 Ruang C3 ( Gedung A,B,C,D )
14 Drs. Almurdi, M.Kes 14 Ruang C4 ( Gedung A,B,C,D )
15 Dra. Dian Pertiwi, MS 15 Ruang C5 ( Gedung A,B,C,D )
16 Dra. Arni Amir, MS 16 Ruang C6 ( Gedung A,B,C,D )
17 Dra. Elmatris SY, mS 17 Ruang D1 ( Gedung A,B,C,D )
18 dr. Efrida, M.Kes, Sp.PK 18 Ruang D2 ( Gedung A,B,C,D )
19 Drs. Endrinaldi, MS 19 Ruang D3 ( Gedung A,B,C,D )
20 dr. Laila Isrona, MSc 20 Ruang D4 ( Gedung A,B,C,D )
21 dr. Detty Iryani, M.Kes. MPd.Ked 21 Ruang D5 ( Gedung A,B,C,D )
22 dr. Siti Nurhajah, Msi.Med 22 Ruang D6 ( Gedung A,B,C,D )
23 dr. Hirowati Ali, PhD 23 Ruang E1 ( Gedung E / F )
24 dr. Hardisman, MHID, DrPH 24 Ruang E2 ( Gedung E / F )
25 Dra. Erlina Rustam, MS.Apt 25 Ruang E3 ( Gedung E / F )
26 Dra. Yustini Alioes, MS. Apt 26 Ruang E4 ( Gedung E / F )
27 Prof.Dr.Dra. Nuzulia Irawati, MS 27 Ruang E5 ( Gedung E / F )
28 dr. Djusmaini Ismail 28 Ruang Tutorial Bagian Kimia
29 Dra. Nasni Yetti 29 Ruang Tutorial Bagian Biologi
30 Prof.Dr.dr. Eryati Darwin, PA(K) 30 Ruang Tutorial Bagian Histologi
31 Dr.Dra.. Yusticia Katar, Apt 31 Ruang Tutorial Bagian Farmakologi
32 Drs. Adrial, M.Kes 32 Ruang Tutorial Bagian Parasitologi
Lampiran 3 :
DAFTAR NAMA MODERATOR DAN NARASUMBER
DISKUSI PLENO BLOK 1.6 SIKLUS KEHIDUPAN
TAHUN AKADEMIK 2013/2014

MINGGU HARI/ JAM NAMA NAMA NARASUMBER


KE TANGGAL MODERATOR
1 JUMAT 09.00-11.00 dr. Rose Dinda 1. dr. Eka Agustia Rini, Sp.A(K)
16-5-2014 Martini, Sp.PD- 2. Prof.dr. Rahmatina B Herman,
K.Ger PhD, AIF
3. dr. Syamel Muhammad, Sp.OG
4. dr. Andi Friadi, Sp.OG
5. dr. Yusrawati, Sp.OG(K)
6. dr. Rahmatini, M.Kes
7. dr. Rika susanti, Sp.F
2 JUMAT 09.00-11.00 dr. Rahmi 1. dr. Eni Yantri, Sp.A
23 - 5 - 2014 Lestari, Sp.A 2. dr. Gustina Lubis, Sp.A(K)
3. dr. Eka agustia Rini, Sp.A(K)
3 JUMAT 09.00-11.00 dr. Amel Yanis, 1. dr. Eva Chundrayetti, Sp.A(K)
6 - 6 - 2014 Sp.KJ(K) 2. dr. Eka Agustia Rini, Sp.A(K)
3. dr. Gustina Lubis, Sp.A(K)
4 JUMAT 09.00-11.00 dr. Laila Isrona, 1. dr. Eva Chundrayetti, Sp.A(K)
13 - 6 - 2014 MSc 2. dr. Amel Yanis, Sp.KJ(K)
3. dr. Yaslinda Yaunin, Sp.KJ
4. dr. Eka Agustia Rini, Sp.A(K)
5. dr. Nadjmir, Sp.KJ
6. Dr.dr. Adnil Edwin Nurdin, Sp.KJ
7. Dra. Elly Usman, Msi.Apt
5 JUMAT 09.00-11.00 dr. Eka Agustia 1. dr. Rose Dinda Martini, Sp.PD-
20 - 6 - 2014 Rini, Sp.A(K) K.Ger
2. dr. Roza Mulyana, Sp.PD
3. dr. Yuliarni Syafrita, Sp.S
4. dr. Desmawati, M.Gizi
5. Dra. Erlina Rustam, MS. Apt
6 JUMAT 09.00-11.00 dr. Eka Novita, 1. dr. Roza Mulyana, Sp.PD
27 - 6 - 2014 M.Biomed 2. Dr.dr. Adnil Edwin Nurdin, Sp.KJ
3. dr. Rose Dinda Martini, Sp.PD-
K.Ger
4. dr. Linda Merpati, Sp.RM
5. dr. Rika Susanti, Sp.F

TEMPAT : AULA FKUA


Lampiran 4 :

METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)

LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/terminologi asing (yang tidak dimengerti)

Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota
kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa
harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa
yang mereka tidak mengerti.

Alasan
Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya
sebagian bisa mengawali proses belajar.

Output tertulis
Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan
tujuan pembelajaran (learning objectives)

LANGKAH 2. Menetapkan masalah

Proses
Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk
berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua
mahasiswa untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas.

Alasan
Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang
berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan
ini akan memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas
berikutnya.

Output tertulis
Daftar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan

Proses
Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba
memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis mereka
sebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar
diskusi berada pada tingkat hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke
penjelasan yang sangat detail. Dalam konteks ini:
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman,
dengan tujuan untuk saling pengertian
Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge
dan memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan
pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak
lengkap dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok,
langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih
dalam.

Output tertulis
Daftar hipotesis atau penjelasan

LANGKAH 4. Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara

Proses
Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan
secara rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan,
untuk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah
ini memulai proses penentuan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun
tidak disarankan untuk menuliskannya terlalu cepat.

Alasan
Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada
secara aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan
pembelajaran terlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses
intelektual cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu melebar dan
dangkal.

Output tertulis
Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan
ide-ide baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks
yang berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antar potongan
informasi yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam memori
jangka panjang. (Perhatian: Dalam memori, unsur-unsur pengetahuan disusun
secara skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara semantis seperti
kamus).

LANGKAH 5. Menetapkan Tujuan Pembelajaran

Proses
Anggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning
objectives) yang akan mereka pelajari. Tutor mendorong mahasiswa untuk fokus,
tidak terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang tersedia.
Beberapa mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan
merupakan tujuan pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan
pribadi.
Alasan
Proses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggota kelompok (dan
tutor) untuk mensintesis diskusi sebelumnya menjadi tujuan pembelajaran yang
tepat dan dapat dicapai. Proses ini tidak hanya menetapkan tujuan pembelajaran,
akan tetapi juga mengajak semua anggota kelompok bersama-sama
menyimpulkan diskusi.
Output tertulis
Tujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan
pembelajaran seharusya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau
hipotesis spesifik. Misalnya, "penggunaan grafik cantle untuk menilai pertumbuhan
anak" lebih baik dan lebih tepat daripada topik global pertumbuhan

LANGKAH 6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiri

Proses
Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang
terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi
pakar, atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi
yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi buku program
atau buku blok yang memuat saran cara memperoleh atau mengontak sumber
pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau diakses.

Alasan
Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh
informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa

Output tertulis
Catatan individual mahasiswa.

LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri

Proses
Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa
memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama, mereka
mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar
mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang
sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka
berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.
Alasan
Langkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan
mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut.
Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini
agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika pemicu yang tepat
terjadi di masa datang.

Output tertulis
Catatan individual mahasiswa.
Lampiran 5 :
LEMBAR PENILAIAN TUTORIAL
KELOMPOK ..
NAMA TUTOR : .

Blok : Diskusi ke :
Modul : Tanggal :

UNSUR PENILAIAN
Keaktifan TOTAL
NO NO.BP NAMA MAHASISWA
Kehadiran dan Relevansi Sikap NILAI
kreativitas
1
2
3
4
5

Keterangan :
1. Kehadiran
0 Tidak hadir atau terlambat > 10 menit
1 Terlambat <10 menit
2 Hadir tepat waktu
2. Keaktifan dan kreatifitas
0 Tidak memberikan pendapat selama diskusi tutorial
0,5 Memberikan pendapat setelah diminta ketua/tutor
1 Memberikan pendapat pada sebagian kecil LO atau selalu menyampaikan pendapat dengan cara
membacakan buku/catatan/handout/dll
2 Memberikan pendapat pada sebagian besar LO atau kadang-kadang menyampaikan pendapat
dengan cara membacakan buku/catatan/handout/dll
2,5 Memberikan pendapat pada sebagian besar LO tanpa membacakan buku/catatan/handout/dll
dan atau kreatif (menyampaikan secara sistematis atau menggunakan gambar/skema sehingga
mudah dimengerti)
3 Menyampaikan pendapat pada setiap LO tanpa membacakan buku/catatan/handout/dll dan
kreatif (menyampaikan secara sistematis atau menggunakan gambar/skema sehingga mudah
dimengerti)
3. Relevansi
0 Pendapat yang disampaikan tidak relevan dengan LO atau tidak memberikan pendapat
1 Sebagian kecil dari pendapat yang disampaikan relevan dengan LO
2 Sebagian besar dari pendapat yang disampaikan relevan dengan LO
3 Semua pendapat yang disampaikan relevan dengan LO
4. Sikap
0 Menghambat jalannya diskusi atau tidak menghargai pendapat anggota lain (dominasi,
mengejek atau menyela) atau tidak menghargai tutor
1 Tidak acuh atau melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan tutorial
1,5 Memberikan pendapat tanpa melalui ketua kelompok
2 Menunjukkan sikap menghargai pendapat dan peran anggota lain dan tutor

Padang,..
Tutor,
()

Anda mungkin juga menyukai