Anda di halaman 1dari 25

KONSEP ASUHAN

KEPERAWATAN JIWA &


PROSES KEPERAWATAN

Oleh: Tim CMHN


KEPERAWATAN JIWA
 “A specialized area of nursing practice,
employing the wide range of
explanatory theories of human behavior
as its science and purposeful use of self
as its art” (ANA, 2000)
ELEMEN PERAN KEPERAWATAN
 Klinikus: mampu memberikan asuhan dan
pelayanan di tatanan klinik.
 Advokasi: memberikan perlindungan kepada
klien dan keluarga.
 Legal dan etis: mentaati kode etik dan
hukum yang berlaku.
 Tanggung jawab sosial: mampu
mempertanggungjawabkan terhadap
masyarakat.
PERAN PERAWAT
Kolaborasi

Askep lgs Komunikasi

Delegasi
Manajemen

Koordinasi
PenKes
ELEMEN PERAN KEPERAWATAN
 Kolaborasi antar disiplin: bisa bekerja
sama dengan disiplin ilmu lain (profesi
kesehatan lain) demi pelayanan yang
komprehensif dan profesional.
 Tanggung jawab fiskal: mampu
memberikan pelayanan yang efektif dan
efisien secara keuangan.
FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA
 Individu memiliki harkat dan martabat
 Tujuan individu adl tumbuh dan berkembang
 Setiap individu memiliki potensi berubah
 Setiap orang berfungsi holistik (berinteraksi
dan bereaksi thd lingkungan)
 Semua org memiliki kebutuhan dasar
 Semua perilaku bermakna
 Perilaku terdiri dari: persepsi, pikiran,
perasaan, dan tindakan.
FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA
 Kapasitas koping individu bervariasi
 Sakit menjadi pengalaman bertumbuh
bagi individu
 Semua org berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan
 Kesehatan jiwa mpk komponen penting
 Setiap org berhak menentukan diri
sendiri
FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA
 Tujuan askep: meningkatkan
kesehatan, memaksimalkan fungsi, dan
meningkatkan aktualisasi diri
 Hub interpersonal dpt menghasilkan
perubahan dan pertumbuhan bagi
individu
SETTING PELAYANAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
 Inpatient: di rumah sakit, rawat inap.
 Partial: perawatan paroh hari. Daycare atau
night care.
 Outpatient: rawat jalan
 Residential: kunjungan ke panti-panti
rehabilitasi mental.
 Home: memberikan perawatan di rumah,
melalui home visit dan home care.
BENTUK PELAYANAN KESWA
 Prevensi Primer: promotif dan
preventif.
 Prevensi Sekunder: kuratif
 Prevesi Tertiary: rehabilitatif

Keperawatan berperan di ketiga tatanan


ini
MODEL KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
 Model Psikoanalisa (Sigmund Freud)
 Model Interpersonal (H.S.Sullivan, G.
Klerman, H. Peplau)
 Model Sosial (T. Szasz, G. Caplan)
 Model Eksistensial (A. Ellis, V.E. Franki, W.
Glasser, F.S. Peris, C. Rogers)
 Model T. Suportif (Rockland)
 Model Medikal (Kandel)
 Model Stress-Adaptasi (Gail W. Stuart)
MODEL STRES-ADAPTASI STUART
F. Predisposisi

Stresor Presipitasi

Penilaian Stresor

Sumber Koping

Mekanisme Koping
Konstruktif Destruktif

Respon Adaptif Respon Maladaptif


FAKTOR PREDISPOSISI
 Biologi: genetik, status nutrisi, kesehatan
umum, pemaparan toksin.
 Psikologi: integensi, keterampilan verbal,
moral, kepribadian, pengalaman masa lalu,
konsep diri, motivasi, pertahanan psikologis,
lokus kontrol dan kemampuan kontrol.
 Sosiokultural: Usia, jenis kelamin,
pendidikan,penghasilan, pekerjaan, posisi
sosial, latar blk budaya, agama dan
keyakinan, pengalaman sosialisasi, integrasi
sosial.
STRESOR PRESIPITASI
 Adl stimulus yg dipersepsikan individu sbg
tantangan, ancaman, kebutuhan.
Membutuhkan energi banyak, menimbulkan
ketegangan.
 Nature: bio-psiko-sosial
 Origin: Lingkungan internal atau eksternal
 Timing: kapan terjadi, lama, frekuensi
 Number: jumlah pada saat sama
PENILAIAN THD STRESOR
 Penilaian kognitif: harm/loss, threath,
challenge
 Afektif: reaksi kecemasan umum:
senang, susah, takut, marah,
menerima, curiga, antisipasi, surprise.
 Fisiologis: aktivasi hormon
SUMBER KOPING
 Aset ekonomi
 Keterampilan dan
kemampuan
 Teknik pertahanan
 Dukungan sosial
 Motivasi
MEKANISME KOPING
 Berfokus kepada masalah: tasks and direct
efforts to cope with the threath ~ negosiasi,
konfrontasi, dan mencari nasihat.
 Berfokus pada kognitif: attempts to control
the meaning of the problem and thus
neutralize it.~ pembandingan positif,
mengabaikan scr selektif, substitusi reward,
devaluasi obyek yg diinginkan.
 Berfokus pada emosi: moderating emotional
distress ~ penggunaan mekanisme
pertahanan diri.
POLA RESPON
 Adaptif: Support integrated functioning.
Lead to growth, learning, and goal
achievement.
 Maladaptif: block integrated
functioning. Prevent growth, decrease
otonomy, intervere with mastery of the
environment.
SIKLUS PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian/Evaluasi

Dx Keperawatan
Implementasi

Perencanaan
PENGKAJIAN
 Proses
mengidentifikasi
data.
 Metode: wawancara,
observasi,
pemeriksaan fisik,
pemeriksaan
diagnostik.
 Data: obyektif dan
subyektif.
PERUMUSAN DX
KEPERAWATAN
 Data dianalisa untuk mengidentifikasi
masalah keperawatan.
 Masalah keperawatan dianalisa ~ pohon
masalah ~ dx keperawatan.
 Standar: PES.
 Pembakuan rumusan: menurut NANDA.
PERENCANAAN
Unsur NCP:
 Diagnosa keperawatan

 Data penunjang

 Tujuan umum: goal

 Tujuan khusus: objectives

 Intervensi

 Rasional
IMPLEMENTASI
 Penerapan tindakan yang telah direncanakan
dalam NCP.
 Media: komunikasi terapeutik ~ fase pra
interaksi, orientasi, kerja, dan terminasi.
 Penerapan terapi modalitas keperawatan: T
individual, T. perilaku, T. Kognitif, T.
Kelompok (TAK).
 Didokumentasikan disertai dg tanda tangan
perawat.
EVALUASI
 Proses mengkaji setelah tindakan
keperawatan dilaksanakan.
 Evaluasi formatif dan sumatif.
 Dengan menggunakan format SOAP
( Subyektif data, Obyektif data,
Assesment, Planning)
 Planning: utk perawat dan utk klien.
KESIMPULAN
 Keperawatan jiwa: mandiri.
 Jelas kerangka ilmunya.
 Proses keperawatan dapat
membuktikan kemandirian perawat.
 Perlu diterapkan tidak sekedar
diajarkan.
 Menimbulkan dampak yang dapat
dirasakan oleh klien/keluarga.

Anda mungkin juga menyukai