Anda di halaman 1dari 23

Keperawatan HIV/AIDS/NAPZA

Ns. Ratna Dewi, M. Kep., Sp.Kep.MB

Pertemuan Ke 13
1. Pengertian terapi kelompok
2. Jenis-jenis aktivitas kelompok
3. Pedoman pelaksanaan TAK

www.esaunggul.ac.id
JUDUL ESA UNGGUL
VISI DAN MISI UNIVERSITAS
o Pointers

www.esaunggul.ac.id
Visi Dan Misi FIKES Universitas Esa Unggul
Visi
oMenjadi fakultas ilmu-ilmu kesehatan yang kompeten di bdang kesehatan masyarakat, ilmu
gizi dan ilmu keperawatan, manajemen informasi kesehatan dan rekam medis dan informasi
kesehatan berbasis intelektualitas, inovasi dan kewirausahaan yang unggul serta mampu
bersaing secara global
Misi
1.Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bidang ilmu-ilmu kesehatan (manajemen
informasi kesehatan, kesehatan masyaraka, ilmu gizi dan ilmu Ners, serta rekam medis dan
informasi kesehatan) secara efisien dan efektif berbasis pada teknologi informasi
2.Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan
konsep-konsep, teori dan hasil kajian yang secara fungsional dapat mendukung
pengembangan kehidupan bermasyarakat
3.Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat
melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi
kemajuan bangsa Indonesia

www.esaunggul.ac.id
Visi dan Misi Program Studi Ners
Visi
oMenjadi pusat pendidikan Ners yang kompeten berbasis intelektualitas, kreatifitas, dan kewirausahaan,
dengan keunggulan dibidang nursing home care serta berdaya saing global pada tahun 2020
Misi:
oMengembangkan Program Pendidikan Ners dengan keunggulan nursing home care yang berwawasan
global dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
oMengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan dengan keunggulan nursing
home care melalui kegiatan penelitian.
oMenerapkan dan mengembangkan ilmu keperawatan dengan keunggulan nursing home care melalui
pengabdian masyarakat.
oMenyiapkan sumber daya manusia keperawatan dengan keunggulan nursing home care yang berdaya
saing global dan menciptakan calon pemimpin yang berkarakter bagi bangsa dan negara.
oMengelola sarana dan prasarana yang menunjang program akademik dan profesi keperawatan dengan
keunggulan nursing home care.
oBerperan aktif dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu keperawatan dengan keunggulan nursing
home care yang bermanfaat bagi organisasi profesi, bagi bangsa dan negara Indonesia serta segenap umat
manusia.

www.esaunggul.ac.id
Kemampuan Akhir yang Diharapkan

Mahasiswa mampu melakukan simulasi


terapi aktivitas kelompok pada klien dengan
penyalahgunaan NAPZA
1.Pengertian terapi kelompok
2.Jenis-jenis aktivitas kelompok
3.Pedoman pelaksanaan TAK

www.esaunggul.ac.id
PENDAHULUAN
Detoksifikasi
Penyalahgunaan NAPZA Pengobatan rawat inap
Perawatan rawat jalan

Terapi Aktivitas
Kelompok

Pengembangan dukungan sosial


Kemampuan untuk belajar dari orang lain
Kemampuan untuk berbagi informasi
Perasaan kebersamaan

www.esaunggul.ac.id
Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok

www.esaunggul.ac.id
Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok

Meningkatkan kemampuan uji realitas melalui komunikasi


dan umpan balik dari orang lain
 Melakukan sosialisasi
 Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif
 Meningkatkan identitas diri
 Menyalurkan emosi secara konstruktif
 Meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau sosial

Meningkatkan rehabilitasi pasien, diantaranya:


 Meningkatkan keterampilan ekspresi diri
 Meningkatkan keterampilan sosial
 Meningkatkan kemampuan empati
 Meningkatkan kemampuan atau pengetahuan pemecahan masalah.

www.esaunggul.ac.id
Jenis Terapi Aktivitas Kelompok

www.esaunggul.ac.id
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif atau
Persepsi
Terapi yang bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduran
orientasi, menstimuli persepsi dalam upaya memotivasi proses berfikir dan afektif
serta mengurangi perilaku maladaptif
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan orientasi realita
Meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian
Meningkatkan kemampuan intelektual
Mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain
Mengemukakan perasaanya
Karakteristik :
Penderita dengan gangguan persepsi yang berhubungan dengan nilai-nilai
Menarik diri dari realitas
Inisiasi atau ide-ide negative
Kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi verbal, kooperatif dan mau mengikuti
kegiatan

www.esaunggul.ac.id
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori

Terapi untuk menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami


kemunduran fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitasi
penggunaan panca indera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari
internal maupun eksternal.
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan sensori
Meningkatkan upaya memusatkan perhatian
Meningkatkan kesegaran jasmani
Mengekspresikan perasaan
Karakteristik
Penderita yang mengalami kemunduran fungsi sensoris dan dapat mengikuti
terapi

www.esaunggul.ac.id
Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas
Terapi untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). dilaksanakan
pada kelompok yang menghalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan
tempat. Teknik yang digunakan meliputi inspirasi represif, interaksi bebas maupun
secara didaktik.
Tujuan :
Penderita mampu mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan, sensasi
somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar)
Penderita dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan
Pembicaraan penderita sesuai realita
Penderita mampu mengenali diri sendiri
Penderita mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat
Karakteristik :
Penderita dengan gangguan orientasi realita (GOR); (halusinasi, ilusi, waham, dan
depresonalisasi ) yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
Penderita dengan GOR terhadap orang, waktu dan tempat yang sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain
Penderita kooperatif
Dapat berkomunikasi verbal dengan baik
Kondisi fisik dalam keadaan sehat

www.esaunggul.ac.id
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

Meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial dan berperan dalam lingkungan sosial.
Sosialisasi dimaksudkan memfasilitasi psikoterapis untuk :Memantau dan meningkatkan hubungan
interpersonal Memberi tanggapan terhadap orang lain Mengekspresikan ide dan tukar persepsi, Menerima
stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan
Tujuan umum :
Mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok, berkomunikasi, saling
memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekpresikan ide serta menerima stimulus
eksternal.
Tujuan khusus :
Penderita mampu menyebutkan identitasnya
Menyebutkan identitas penderita lain
Berespon terhadap penderita lain
Mengikuti aturan main
Mengemukakan pendapat dan perasaannya
Karakteristik :
Penderita kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan ruangan
Penderita sering berada ditempat tidur
Penderita menarik diri, kontak sosial kurang
Penderita dengan harga diri rendah
Penderita gelisah, curiga, takut dan cemas
Tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban sesuai pertanyaan
Sudah dapat menerima trust, mau berinteraksi, sehat fisik

www.esaunggul.ac.id
Terapi Aktivitas Penyaluran Energy

Terapi untuk menyalurkan energi secara kontruktif dimana memungkinkan


penembanghan pola-pola penyaluran energi seperti katarsis, peluapan marah
dan rasa batin secara konstruktif tanpa menimbulkan kerugian pada diri
sendiri maupun lingkungan.

Tujuan
Menyalurkan energi; destruktif ke konstrukstif.
Mengekspresikan perasaan
Meningkatkan hubungan interpersonal

Karakteristik
pasien dengan perilaku kekerasan, energik

www.esaunggul.ac.id
Delapan Aspek Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi
1. Struktur kelompok
2. Besaran Kelompok
3. Lamanya Sesi
4. Komunikasi
5. Peran Kelompok
6. Kekuatan Kelompok
7. Norma Kelompok
8. Kekohesifan

www.esaunggul.ac.id
Pedoman Pelaksanaan TAKS
Pelaksanaan TAKS dapat dilakukan oleh salah satu terapis yang sudah mendapat
pelatihan/ terlatih ahli terapis dapat beasal dari berbagai profesi
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi ini terdiri dari 7 sesi :
1. Kemampuan memperkenalkan diri,
2. Kemampuan berkenalan,
3. Kemampuan bercakap-cakap,
4. Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu,
5. Kemampuan bercakap-cakap masalah pribadi
6. Kemampuan bekerja sama
7. Kemampuan menyampaikan pendapat.
Tahapan Pelaksanaan TAKS
a. Pre kelompok
b. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi,
konflik atau kebersamaan.

www.esaunggul.ac.id
Pedoman Pelaksanaan TAK
c. Fase kerja
d. Tahap Kerja

Pada Tahap Pelaksanaan TAKS


Tahap perkenalan, tergantung dari proposal yang sudah diajukan,apakah dengan
menggunakan musik dan bola, kegiatan ini dilakukan dengan cara:
1. Terapis terlebih dahulu menjelaskan cara permainan, setelah semua peserta
memahami, terapis akan memberikan bola kepada peserta dan menghidupkan
musik, bola akan berpindah antar peserta, kemudian terapis mematikan musik
dan peserta yang memegang bola saat musik dimatikan akan memperkenalkan
diri dimulai dengan salam, kemudian nama lengkap, nama panggilan, hobi, asal,
dan biasanya hal ini akan dimulai oleh terapis terlebih dahulu.
2. Selanjutnya peserta akan menuliskan nama panggilan di papan nama/ kertas
yang ditempel/ dipakai, kegiatan ini dilakukan sampai semua peserta mendapat
giliran.
3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan yang telah dicapai, dapat disertai
dengan tepuk tangan.

www.esaunggul.ac.id
Pedoman Pelaksanaan TAK

e.Fase terminasi
Dua jenis terminasi (akhir dan sementara).

1.Terminasi premature, tidak sukses atau sukses.


2.Tahap terminasi dilakukan evaluasi, bagaimana perasaan dari peserta
setelah mengikuti kegiatan TAKS, serta memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
3.Pada tahap terminasi juga dibuat rencana tindak lanjut, yaitu
menganjurkan tiap peserta untuk dapat melakukan kegiatan dengan
orang lain disekitar, serta memasukkan sebagai salah satu agenda harian
aktivitas yang dilakukan.
4.Selanjutnya dilakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya yaitu tahap
berkenalan dengan anggota kelompok, kemudian disepakati untuk tempat
dan waktu

www.esaunggul.ac.id
Peran Perawat Dalam Pelaksanaan
Terapi Aktivitas Kelompok

www.esaunggul.ac.id
Kesimpulan

1. Dalam terapi aktivitas kelompok, peranan ahli terapi adalah sebagai


fasilitator.
2. Idealnya anggota kelompok sendiri adalah sumber primer
penyembuhan dan perubahan.
3. Iklim yang ditimbulkan oleh kepribadian ahli terapi adalah agen
perubahan yang kuat.
4. Ahli terapi lebih dari sekedar ahli yang menerapkan tehnik; ahli terapi
memberikan pengaruh pribadi yang menarik seperti empati,
kehangatan dan rasa hormat
5. Peran perawat adalah sebagai leader/co leader, sebagai observer dan
fasilitator serta mengevaluasi hasil yang dicapai dalam kelompok.
6. Untuk memperoleh kemampuan sebagai leader/co leader, observer
dan fasilitator dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok, perawat perlu
mendapat latihan dan keahlian yang professional

www.esaunggul.ac.id
Link e- Journal

https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.01928

www.esaunggul.ac.id
Daftar Pustaka

https://www.oxfordtreatment.com/
Keliat, B. A., & Prawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas
Kelompok. (B. Angelina, Ed.). Jakarta: EGC.
Kun W, et all (2019).Effect of Physical Activity on Drug Craving of Women With
Substance Use Disorder in Compulsory Isolation: Mediating Effect of Internal
Inhibition .JOURNAL=Frontiers in Psychology. Vol 10

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai