REHABILITASI
DOSEN PENGAJAR:
DISUSUN OLEH :
NAMA : RINA
DAHRANI
NIM :
1707201029
SEMESTER : V.B
STIKES MUHAMMADIYAH
LHOKSEUMAWE
PRODI S1 KEPERAWATAN
2019
8
A. Pengertian Terapi Okupasi
Terapi Okupasi adalah perpaduan antara seni dan ilmu pengetahuan
untuk mengarahkan penderita kepada aktivitas selektif, agar
kesehatan dapat ditingkatkan dan dipertahankan, serta mencegah
kecacatan melalui kegiatan dan kesibukkan kerja untuk penderita
cacat mental maupun fisik (American Occupatioanal Therapist
Association). Terapis okupasi membantu individu yang mengalami
gangguan dalam fungsi motorik, sensorik, kognitif juga fungsi sosial
yang menyebabkan individu tersebut mengalami hambatan dalam
melakukan aktivitas untuk mengisi waktu luang
8
4. Membantu pasien untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan
rutin dirumahnya, dan memberi saran penyederhanaan
(siplifikasi) ruangan maupun letak alat-alat kebutuhan sehari-hari,
5. Meningkatkan toleransi kerja, memelihara, dan meningkatkan
kemampuan yang masih ada,
6. Menyediakan berbagai macam kegiatan untuk dijajaki oleh pasien
sebagai langkah dalam pre-cocational training. Berdasarkan
aktivitas ini akan dapat diketahui kemampuan mental dan fisik,
kebiasaan kerja, sosialisasi, minat, potensi dan lainnya dari si
pasien dalam mengarahkan pada pekerjaan yang tepat dalam
latihan kerja,
7. Membantu penderita untuk menerima kenyataan dan
menggunakan waktu selama masa rawat dengan berguna,
8. Mengarahkan minat dan hobi agar dapat digunakan setelah
kembali ke keluarganya.
E. Pengertian Rehabilitasi
Menurut Nasution, 2006, Rehabilitasi adalah segala tindakan fisik,
penyesuaian psikososial dan latihan vokasional sebagai usaha untuk
memperoleh fungsi dan penyesuaian diri yang optimal serta
mempersiapkan klien secara fisik, mental, sosial dan vokasional untuk
suatu kehidupan penuh sesuai dengan kemampuannya.
F. Tujuan Rehabilitasi
1. Mengembalikan kemampuan individu setelah terjadinya gangguan
kepada kondisi/tingkatan fungsi yang optimum
2. Mencegah kecacatan yang lebih besar
3. Memelihara kemampuan yang ada/dimiliki oleh pasien
4. Membantu pasien untuk menggunakan kemampuannya.
Rehabilitasi untuk proses jangka panjang dimana memerlukan
program dan sarana yang mencukupi. Keberhasilan dari program
rehabilitasi tergantung kepada besarnya motivasi belajar,pola
hidup sebelum dan sesudah sakit dan dukungan dari orang-orang
yag memiliki arti bagi pasien.
8
G. Tahapan Rehabilitasi
1. Tahap persiapan
a. Orientasi
Selama fase orientasi klien akan memerlukan dan mencari
bimbingan seorang yang professional. Perawat menolong klien
untuk mengenali dan memahami masalahnya dan menentukan
apa yang diperlukannya.
b. Identifikasi
Perawat mengidentifikasi dan mengkaji perasaan klien serta
membantu klien seiring penyakit yang ia rasakan sebagai
sebuah pengalaman dan memberi orientasi positif akan
perasaan dan kepribadiannya serta memberi kebutuhan yang
diperlukan.
2. Tahap pelaksanaan
Perawat melakukan eksploitasi dimana selama fase ini klien
menerima secara penuh nilai-nilai yang ditawarkan kepadanya
melalui sebuah hubungan (Relationship). Tujuan baru yang akan
dicapai melalui usaha personal dapat diproyeksikan, dipindah dari
perawat ke klien ketika klien menunda rasa puasnya untuk
mencapai bentuk baru dari apa yang dirumuskan
3. Tahap pengawasan
Tahap pengawasan perawat melakukan resolusi. Tujuan baru
dimunculkan dan secara bertahap tujuan lama dihilangkan. Ini
adalah proses dimana klien membebaskan dirinnya dari
ketergantungan terhadap orang lain
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/343373773/Makalah-Kel-4-Terapi-
Okupasi-Dan-Rehabilitasi-1
https://www.academia.edu/31839890/TERAPI_REHABILITASI_PASIEN_GA
NGGUAN_JIWA