Anda di halaman 1dari 60

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

1
Ns. Nurul Arifah, S.Pd.,
M.Tefl., M.Kep
(Ifa)

ifAria_na@yahoo.co.id

081703133553

2
Buku Rujukan
Keperawatan Kesehatan Jiwa, Achir Yani, EGC.
Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Budi Anna Keliat,
dkk. EGC.
Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Kesehatan
Jiwa, Marry Townsend, EGC.
Principle and Practice of Psychiatric Nursing, Stuart
Laraia.
PPDGJ III
Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, WF Maramis, AUP.
Browsing…. Apa aja… dll.

3
GANGGUAN JIWA???
 Sering Ngamuk,
Dipasung warga
selama 6 tahun

4
HOSPITAL

5
6
AT RESTAURANT

7
JIWA
Unsur manusia yg non-materi, tetapi fungsi dan
manifestasinya terkait pada materi

Manifestasi Jiwa:
 Kesadaran, afek & emosi, psikomotor,
 proses berpikir, persepsi, & sifat-sifat kepribadian, dll.
Sehat Jiwa:
 Mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan,
berintegrasi & berinteraksi dengan baik, tepat, dan bahagia.
 Orang yang bebas dari gejala-gejala gangguan psikis dan dapat
berfungsi optimal sesuai dengan apa yang ada padanya.
Sehat Jiwa: (WHO)
1. Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan,
meskipun kenyataan itu buruk
2. Merasa bebas secara relative dari ketegangan dan
kecemasan
3. Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan
hidupnya
4. Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima
5. Berhubungan dg orla secara tolong menolong dan saling
memuaskan
6. Mempunyai daya kasih sayang yang besar
7. Menerima kekecewaan untuk dipakai pelajaran di
kemudian hari
8. Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang
kreatif dan konstruktif
Sehat Jiwa:
 Melihat setiap hari adalah baik, tidak ada satu alasan
sehingga pekerjaan harus ditunda, karena setiap hari
adalah baik.
 Hari besok adalah hari yang baik
 Tahu apa yang diketahui dan tahu apa yang tidak
diketahui
 Bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
membuat lingkungan menjadi lebih baik
 Selalu dapat mengembangkan usahanya
 Selalu puas dengan hasil karyanya
 Dapat memperbaiki dirinya dan tidak menganggap
dirinya selalu benar.
UU Kesehatan Jiwa

 Suatu kondisi dimana dapat menciptakan


keadaan yang memungkinkan /
mengijinkan perkembangan fisik,
intelektual, dan emosional yang optimal
pada seseorang, dan perkembangan ini
selaras dengan orang-orang lain.
KEPERAWATAN JIWA

Suatu bidang spesialisasi dari praktik keperawatan, yang menerapkan teori


perilaku sebagai ilmunya, dan penggunan diri secara terapeutik sebagai
kiatnya
13
14
Penggunaan Diri secara Terapeutik

KUALITAS PERSONAL KOMUNIKASI FASILITATIF


 Kesadaran Diri
 Perilaku Verbal
 Klarifikasi Nilai
 Eksplorasi Perasaan
 Perilaku Non Verbal
 Model Peran  Analisis Masalah
 Tanggung Jawab  Teknik Terapeutik

DIMENSI RESPON DIMENSI TINDAKAN


 Ikhlas  Kesegeraan
 Keterbukaan
 Hormat
 Emosi
 Empaty  Bermain Peran
 Konkrit

KEBUNTUAN TERAPEUTIK
 Resistens
Pelanggaran Batasan

15
KEPERAWATAN
JIWA

Suatu proses interpersonal yang


berupaya meningkatkan dan
mempertahankan perilaku, yang
mengkontribusi pada fungsi yg
terintegrasi

16
Filosofi
 Individu memiliki harkat & martabat, shg
masing” perlu dihargai.
 Masing” individu mempunyai potensi untuk
berubah
 Manusia adalah mahluk holistic yang
berinteraksi & bereaksi dgn lingkungan sbg
manusia yg utuh
 Masing-masing orang memiliki kebutuhan dasar
yang sama
 Semua perilaku individu adalah bermakna
 Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran,
perasaan, dan tindakan, dll.
17
SEJARAH SINGKAT
Jaman Mesir Kuno
 Gg jiwa; adanya roh jahat yang
bersarang di otak,
 Cara menyembuhkan;
 membuat lobang pada tengkorak kepala
, dibakar, dipukuli atau dimasukkan
dalam air dingin.
Jaman Zunani (Hypocrates)
 Gangguan jiwa sudah dianggap suatu penyakit.
 Upaya pengobatannya dilakukan oleh dokter
dan do’a
 RSJ untuk pasien ggn jiwa yang miskin, kotor
dan jorok.
 Dorothea Line Dick; memperbaiki pelayanan
kesehatan jiwa.
 Herofillus & Era Sistratus; ada apa dengan otak
???
 Khale ; mempelajari seluruh system tubuh
hewan.
 Jaman Vesalius; mempelajari
anatomi manusia
 Revolusi Perancis
 Phillipe Pinel memanfaatkan
Revolusi Perancis untuk
membebaskan belenggu pada klien
gangguan jiwa.
Revolusi Kesehatan Jiwa II
 Gg jiwa diterima sebagai suatu
penyakit, perubahan orientasi
pada organo biologis
 Qubius; gg jiwa masuk dalam
bidang kedokteran
 Emil Craepelee mampu membuat
penggolongan gg jiwa
Revolusi Kesehatan Jiwa III

 Upaya community mental health


centre yg dipelopori oleh JF
Kennedy , dll.
Upaya Kesehatan Jiwa

 Start from cradle till the grave


 Start from conception till the grave
 Start from pre married till the grave
PERAN PERAWAT JIWA
KOMPETENSI KILINIK

KEWAJIBAN ADVOKASI
ETIK & HUKUM KLIEN

PERAN PERAWAT
JIWA

TG GUGAT TG JAWAB

SOSIAL FISKAL

KOLABORASI
PROFESIONAL

24
INDIKATOR HASIL KLINIK
 Perilaku risiko tinggi
 Simptomatologi
 Respons koping
 Kekambuhan
 Kejadian berulang
 Masuk kembali di rumah sakit
 Jumlah episode penanggulangan
 Komplikasi medik
 Laporan insidens
 Mortalitas

25
INDIKATOR HASIL FUNGSIONAL
 Status fungsional
 Interaksi sosial
 Aktivitas hidup sehari-hari
 Kemampuan okupasional
 Kualitas hidup
 Hubungan keluarga
 Penataan rumah
26
INDIKATOR HASIL PERSEPTUAL,
KEPUASAN PASIEN & KELUARGA
 Hasil
 Pemberi pelayanan
 Sistem pelayanan
 Pelayanan yang diterima
 Organisasi

27
INDIKATOR HASIL FINANSIAL
 Biaya perepisode penanggulangan
 Pajak tiap episode penanggulangan
 Lama masa rawat inap
 Penggunaan sumber pelayanan
kesehatan
 Biaya yang berhub. dengan kecacatan

28
ASUHAN YANG
KOMPETEN

Tiga Domain Praktik Kep. Jiwa


• Aktivitas Asuhan Langsung
• Komunikasi
• Penata Laksanaan

29
AKTIVITAS KEPERAWATAN JIWA

AKTIVITAS ASUHAN AKTIVITAS AKTIVITAS


LANGSUNG KOMUNIKASI PENATALAKSANAAN
Advokasi Konferensi kasus Alokasi sumber &
Tindak lanjut setelah klinik anggaran
keperawatan Mengembangkan Penyelia klinik
Penanggulangan rencana Kolaborasi
perilaku penanggulangan Peran serta komite
Konsultasi kasus Dokumentasi asuhan Tindakan komunitas
Pengelolaan kasus Kesaksian forensik Hubungan konsultasi
Penanggulangan kognitif Hubungan antar agen Negosiasi kontrak
Penyuluhan komunitas Umpan balik sejawat Koordinasi pelayanan
Konseling komplians Menyiapkan laporan Delegasi penugasan
Intervensi krisis Jaringan kerja Penulisan jaminan
Perencanaan pulang perawat profesional Pemasaran & humas
Intervensi keluarga Pertemuan staf Dst….
Dst…. Penulisan ordr
Pertemuan tim
Laporan verbal tentang
asuhan

30
Model Konseptual
Praktik Keperawatan Jiwa
Model:
Suatu cara untuk
mengorganisasikan pengetahuan
yang komplek
Membantu praktisi, memberi arah
& dasar dalam menentukan:
Pengkajian, Diagnosis, Intervensi,
Implementasi, Evaluasi

31
Beberapa
Model Praktik:

Psikoanalisa
Interpersonal
Sosial
Eksistensial
Supportif
Komunikasi
Perilaku
Medik
32
Model Psikoanalisa
Pandangan Thd Peran Terapis &
Penyimpangan Proses Terapeutik Klien
Perilaku

Didasarkan pd perkembangan Psikoanalisis menggunakan Pasien mengungkapkan semua


dini dan resolusi konflik yang teknik asosiasi bebas dan pikiran dan mimpi serta
tidak adekuat. analisis mimpi. Hal ini mempertimbangan interprestasi
Pertahanan ego tidak adekuat menginterprestasi perilaku, terapis.
untuk mengontrol ansietas. menggunakan transferens Terapis tetap mengupayakan
Gejala sebagai dari upaya untuk untuk memperbaiki pengalaman perkembangan transferens, dan
mengatasi ensietas dan masa lalu, dan mengidentifikasi menginterpretasikan pikiran dan
berkaitan dengan konflik yang area masalah melalui mimpi pasien dalam kaitannya
tidak terselesaikan interpretasi resistensi pasien. dengan konflik, transferen dan
resistens.

33
Model Interpersonal
Pandangan Thd Peran Terapis &
Penyimpangan Proses Terapeutik Klien
Perilaku

Ansietas timbul dan dialami Hubungan antara terapis Pasien menceritakan


secara interpersonal. dan pasien membangun ansietas dan perasaannya
Rasa takut yg mendasar: perasaan aman. pada terapis.
takut terhadap penolakan. Terapis membantu pasien Terapis menjalin hubungan
Seorang membutuhkan rasa mengalami hubungan yang akrab dengan pasien;
aman dan kepuasan yang penuh rasa percaya dan menggunakan empati untuk
diperoleh melalui hubungan mencapai kepuasan merasakan perasaan pasien,
interpersonal yang positif. interpersonal. Pasien dan menggunakan hubungan
kemudian dibantu untuk sebagai suatu pengalaman
mengembangkan hubungan interpersonal korektif
akrab diluar situasi terapi

34
Model Eksistensial
Pandangan Thd Peran Terapis & Klien
Penyimpangan Proses Terapeutik
Perilaku
Hidup ini akan sangat berarti Individu dibantu untuk Pasien bertanggung jawab thd
apabila seseorang dapat mengalami kemurnian perilakunya & berperan serta
mengalami dan menerima self hubungan. dlm suatu pengalaman yg
(diri) sepenuhnya. Terapi sering dilakukan dalam berarti u/ mempelajari ttg diri
Penyimpangan perilaku terjadi kelompok. yang sebenarnya.
jika individu gagal dalam Pasien dianjurkan untuk Terapis membantu pasien
upayanya untuk menemukan menggalio dan menerima diri untuk mengenal nilai diri.
dan menerima diri dan dibantu untuk Terapis mengklarifikasi
mengendalikan perilakunya realitas dari suatu situasi dan
mengenalkan pasien tentang
perasaan tulus dan
memperluas kesadaran
dirinya.

35
Model Stress Adaptasi
Dalam Keperawatan Psikiatri

 Mengidentifikasi sehat sakit


sbg hasil bbg karakteristik
individu yg berinteraksi dgn
faktor lingkungan
Komponen;
 Faktor Predisposisi
 Stressor Presipitasi
 Penilaian terhadap Stress
 Sumber Koping
 Mekanisme Koping
 Rentang Respon Koping
 Aktivitas Tahap Pengobatan

36
TAHAPAN PENGOBATAN
PADA MODEL STRESS ADAPTASI
PENINGKATAN PEMELIHARAAN AKUT KRISIS
KESEHATAN
PENGO
BATAN

TAHAP

Tingkat Kesejahteraan Pemulihan Remisi Stabilisasi


Optimal
TUJUAN PENGO
BATAN

Kualitas Hidup dan Status Fungsi Gejala dan Respon Faktor Resiko
keasejahteraan Koping
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Inspirasi dan Validasi Advokasi Penguatan Perencanaan Penanganan 37


Pengobatan timbal Lingkungan
K
Standar Praktik
Keperawatan Jiwa
 Standar I Pengkajian
 Standar II Diagnosa
 Standar III Perencanaan
 Standar IV Implementasi
 Standar V Evaluasi
 Standar VI Dokumentasi

38
Standar I Pengkajian
 Perawat kesehatan mental psikiatri
mengumpulkan data kesehatan klien
secara menyeluruh, akurat, sistematis,
dan berkesinambungan

39
Standar II Diagnosa
 Perawat kesehatan mental psikiatri
menganalisis data pengkajian dalam
menentukan diagnosis yang didukuing
oleh data serta pendapat ilmiah terbaru
 NANDA (2005-2006): 172 diagnosis,
ada beberapa diagnosis yang
berhubungan dg keperawatan jiwa

40
7 Masalah Keperawatan
Terbanyak di RSJ (Des, 2000)
 perilaku kekerasan
 halusinasi
 menarik diri
 waham
 bunuh diri
 defisit perawatan diri (berpakaian/berhias,
kebersihan diri, makan, aktivitas sehari-hari,
toileting)
 harga diri rendah
41
10 Diagnosis Keperawatan
terbanyak di RSJ (Konas II, 2005)
 Perilaku kekerasan
 Risiko perilaku kekerasan (pada diri sendiri, orang lain,
lingkungan, verbal)
 Gg persepsi sensori; halusinasi (pendengaran,
pengelihatan, pengecap, peraba, penghidu)
 Gg proses pikir
 Kerusakan komunikasi verba;
 Risiko bunuh diri
 Isolasi sosial
 Kerusakan interaksi sosial
 Defisit perawatan diri ( mandi, berhias, makan,
eliminasi)
 Harga diri rendah kronis

42
Standar III Perencanaan
1. Perilaku Kekerasan

 Tujuan: tidak mencederai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan
 Rencana tindakan:
Anger control assistance

43
2. Risiko Kekerasan ….
 Tujuan: tidak melakukan tindak
kekerasan pada diri sendiri, orang lain,
lingkungan, kekerasan verbal
 Rencana tindakan:
* anger control assistance
* environmental management
* impulse control training
* family mobilization
44
3. Gangguan Persepsi Sensori
 Tujuan: klien mampu menetapkan dan
menguji realitas serta menyingkirkan
kesalahan sensori persepsi
 Rencana tindakan:
* complex relationship building
* self responsibility facilitation
* halisination management
* teaching: desease process
* learning facilitation
45
4. Gangguan Proses Pikir
 Tujuan: klien memahami gangguan pola pikir
dan berfungsi optimal di lingkungan sosialnya
 Rencana tindakan:
* memory training
* cognitive stimulation
* delusi management
* learning facilitation
* reality orientation
* family involvement promotion

46
5. Kerusakan Komunikasi Verbal
 Tujuan: tidak mengalami kerusakan
komunikasi verbal dan menunjukkan
kemampuan melakukan komunikasi verbal dg
orang lain, dg cara yang dapat diterima
 Rencana tindakan:
* active listening
* cognitive stimulation & restrukturing
* memory training
* active listeninf & learning facilitation
* family involvment promotion
47
6. Risiko Bunuh Diri
 Tujuan: tidak ada ide bunuh diri dan
tidak melakukan percobaan bunuh diri
 Rencana tindakan:
 Suicide prevention
 Coping enhancement

48
7. Isolasi Sosial
 Tujuan: mendemonstrasikan keterlibatan
sosial secara mandiri dan mempunyai sistem
pendukung yang dapat membantu
mengekspresikan perasaan dan fikirannya
 Rencana tindakan:
 Socialization enhancement
 Mood management
 Behavior modification
 Family involvement promotion

49
8. Kerusakan Interaksi Sosial
 Tujuan: mampu berinteraksi sosial dg orang
lain dalam aktivitas sosial secara mandiri dg
cara yang pantas dan dapat diterima, tanpa
hambatan / kesulitan
 Rencana tindakan:
 Complex relationship building
 Behavior modivication: social skills
 Socialization enhancement
 Family integration promotion

50
9a. Defisit Perawatan Diri: Mandi
 Tujuan: mampu melakukan perawatan
diri / memenuhi kebutuhan personal
hygiene
 Rencana tindakan:
 Self care assistance: bathing

51
9b. Defisit Perawatan Diri: Makan
 Tujuan: mampu memenuhi kebutuhan
makan secara mandiri
 Rencana tindakan:
 Self care assistance:feeding

52
9c. Defisit Perawatan Diri: Berhias
 Tujuan: mampu mempertahankan
penampilannya dan mampu memenuhi
kebutuhan berpakaian dan berhias
secara mandiri
 Rencana tindakan:
 Self care assistance: grooming

53
9d. Defisit Perawatan Diri: Toileting /
eliminasi
 Tujuan: mampu memenuhi kebutuhan
eliminasi secara mandiri
 Rencana tindakan:
 Self care assistance: toileting / elimination

54
10. HDR kronis
 Tujuan: mampu meningkatkan harga
dirinya dan mempunyai system
pendukung yang dapat membantu
mengekspresikan perasaan dan
pikirannya secara optimal
 Rencana tindakan:
 Self esteem enhancement

55
Standar IV Implementasi
 Perawat kesehatan mental psikiatri
mengimplentasikan intervensi yang
teridentifikasi dalam rencana tindakan
keperawatan

56
Standar IV Implementasi
 Standar IVa. Konseling
 Standar IVb. Terapi Lingkungan
 Standar IVc. Aktivitas Asuhan Mandiri
 Standar IVd. Intervensi Psikobiologis
 Standar IVe. Penyuluhan Kesehatan
 Standar IVf. Manajemen Kasus
 Standar IVg. Pemeliharaan Dan Peningkatan
Kesehatan
 Standar IVh. Psikoterapi
 Standar IVi. Preskripsi Agen Farmakologis
 Standar IVj. Konsultasi

57
Standar V Evaluasi
 Perawat kesehatan mental psikiatri
mengevaluasi perkembangan klien
dalam mencapai hasil yang diharapkan
setelah melakukan tindakan
keperawatan

58
Standar VI Dokumentasi
 Perawat kesehatan mental psikiatri
mendokumentasikan keseluruhan
proses keperawatan yang dilakukan
pada klien mulai dari awal pengkajian
sampai akhir rangkaian proses asuhan
keperawatan yaitu hasil evaluasi

59
Terima Kasih

60

Anda mungkin juga menyukai