Anda di halaman 1dari 23

1.

Batasan Kesehatan Jiwa dan


Penyakit Jiwa

Kriteria Kesehatan Jiwa:


◦ Sikap positif terhadap diri sendiri
◦ Bertumbuh, berkembang, aktualiasasi diri
◦ Memiliki integritas dan ketanggapan emosional
◦ Memiliki otonomi dan kemantapan diri
◦ Persepsi realitas akurat
◦ Memiliki penguasaan lingkungan dan kompetensi
sosial
2. Batasan Penyakit Jiwa
a. Hipotesa Biologis:
Usulan disfungsi anatomi & fisiologi

b. Hipotesa Pembelajaran:
Usulan pola perilaku maladaptif yang dipelajari

c. Hipotesa kognitif:
Usulan ketidak sesuaian atau defisit pengetahuan dan
kesadaran
(lanjutan)
c. Hipotesa psikodenamik:
Usulan konflik intrapsikik dan defisit perkembangan

d. Hipotesa lingkungan:
Usulan respon-respon terhadap stressor dan penolakan lingkungan
3. Model Praktik Kesehatan Jiwa
1. Psikoanalitik: S. Freud, Erickson, Horney
2. Interpersonal: Sullivan, Peplau
3. Sosial: Szasz, Caplan
4. Eksistensial: Perls, Glasser, Ellis, Rogers
5. Komunikasi: E. Berne, Watzlawick
6. Perilaku: Bandura, Pavlov, Skiner
4. Ciri-ciri model praktik kes. Jiwa
a. Psikoanalitik:
Pandangan tentang penyimpangan p.l.
- Perkembangan dini dan resolusi konflik
yang tidak adekuat.
- Pertahanan ego tidak adekuat untuk
mengontrol ensietas
- Gejala sebagai akibat upaya untuk
mengatasi ensietas berkaitan konflik yang
tak terselesaikan
Lanjutan….
Proses terapeutik
- Menggunakan tehnik asosiasi bebas dan analisa mimpi
- Interpertasi perilaku
- Transferen untuk memperbaiki pengalam-
an traumatik masa lalu dan identifikasi
area masalah melalui interpertasi resis-
tens klien
Peran terapis:
-Mengupayakan perkembangan transferens

-Menganalisa mimpi pasien dalam kaitannya dengan


konflik yang terjadi

Peran klien
-Mengungkapkan semua pikiran dan mimpi.
b. Interpersonal
Pandangan tentang
penyimpangan perilaku
◦ Ensietas timbul dan dialami secara personal
◦ Rasa takut yang mendasar adalah takut terhadap penolakan
◦ Individu membutuhkan rasa aman dan kepuasan memalui hubungan
interpersonal

Proses terapeutik:
◦ Menjalin hubungan interpersonal sehingga timbul rasa aman dan kepuasan
keduanya
◦ Mengmbangkan hub. Interpersonal di luar terapeutik
Peran terapis:
Menjalin hubungan interpersonal
Menggunakan empati

Peran klien:
Menceriterakan ensietas dan perasaannya kepada terapis
c. Sosial
Pandangan tentang penyimpangan perilaku
◦ Faktor sosial yang menciptakan stress dan menimbulkan ensietas
◦ Perilaku yang tidak diterima oleh lingkung-

an dan sistem sosial


Proses terapeutik:
◦ Pasien dibantu mengatasi sistem sosial
◦ Intervensi krisis
◦ Manipulasi lingkungan dan menunjukkan dukungan social dukungan kel. sebaya
Peran terapis:
Menggali sistem sosial klien
Membantu klien menggunakan sumber yang tersedia atau sumber baru

Peran klien:
Secara aktif menceriterakan masalahnya
Menggunakan sumber yang ada di masyarakat.
d. Eksistensial

Pandangan tentang penyimpangan


perilaku
◦ Hidup ini berarti jika individu dapat menerima diri
◦ Menjadi diri sendiri dapat dialami melalui hubungan murni dengan
orang lain

Proses terapeutik
◦ Individu dibantu untuk menjalin hubungan kemurnian dengan orang
lain
◦ Aktifitas kelompok
Peran terapis:

Membantu klien memperluas kesadaran diri dengan


mengklarifikasi realita
Membantu klien mengenal nilai diri

Peran klien:
Berperan aktif dalam suatu pengalaman yang berarti
sebagai sarana belajar mengenal diri
Berlatih bertanggungjawab terhadap perilakunya
e. Komunikasi

Pandangan tentang penyimpangan perilaku


◦ Pesan tidak dikomunikasikan dengan jelas
◦ Bahasa dapat merusak makna
◦ Pesan verbal dan non verbal tidak selaras

Proses terapeutik
◦ Analisa proses komunikasi
◦ Memperbaiki komunikasi
◦ Analisa transaksional
Peran terapis
◦ Menginterpertasi komunikasi kepada klien
◦ Menyadarkan akan proses komunikasi
◦ Melatih komunikasi yang assertif

Peran klien
◦ Belajar menyadari kekurangan dan kelebihan cara
berkomunikasi yang sudah dilakukan
◦ Berlatih assertif
F. Perilaku

Pandangan tentang penyimpangan


perilaku
◦ Perilaku dapat dipelajari: positif dan negatif
◦ Perilaku tidak pernah dipelajari
◦ Penyimpangan perilaku terjadi berulang karena untuk
mengurangi ensiatas
Proses terapeutik
◦ Melalui proses pendidikan
◦ Berlatih assertif
◦ Mendukung perilaku positif
◦ Memperbaiki perilaku negatif
Peran terapis

Mengajar perilaku yang diinginkan


Mendukung perilaku yang diinginkan yang telah
dilakukan klien
Membantu mengembangkan tingkat perilaku

Peran klien

Aktif latihan perilaku yang diinginkan


Mengembangkan tingkat perilaku
FAKTOR PREDISPOSISI

Biologik psikologik Sosial budaya

STRESSOR PRESIPITASI

Sifat asal waktu jumlah

PENILAIAN TERHADAP STRESSOR

Kognitif afektif fisiologik perilaku sosial

SUMBER-SUMBER KOPING

Kemampuan personal Duk. Sosial Aset materi Keyakinan pos

MEKANISME KOPING

Konstruktif destruktif

RENTANG ROSPON KOPING

ADAPTIF MALADATAPTIF
7. Hubungan diagnose keperawatan dan diagnose
medik

Ilmu NURSING MEDICINE

Penyebab Vulnerability Cause

Pengkajian Risk Factor Disease

Human Responses Health problem


Diagnosis

Care Cure
Intervensi
Keterangan
Pengkajian
Keperawatan:
mengkaji faktor resiko dengan mempertim-
bangkan atau berdasarkan apa yang telah
terjadi pada klien

Medis:
Pemeriksaan fisik difokuskan pada tanda dan
gejala penyakit dan penyebabnya
Lanjutan
Diagnosis
Keperawatan:
Berfokus pada faktor resiko dan adaptif/ maladaptif
Koping yang digunakan oleh individu / keluarga

Medis:
Berfokus pada penyakit dan problem kesehatan

Intervensi
Keperawatan:
Memberikan bantuan dalam bentuk kegiatan yang berhubungan
dengan koping maladaptif

Medis: Obat, pembedahan, alat elektrik


Daftar Rujukan:
Gail W. Stuart Michele T. Laraia : Prnciple and
practice of Psychiatric Nursing , 8th ed, Elsevier
Mosby , 2005

Gail W. Stuart Michele T. Laraia : Prnciple and


practice of Psychiatric Nursing , 8th ed, Elsevier
Mosby , 1995

Gail Wiscarz Stuart, Sandra J. Sundeen : Buku Saku


Keperawatan Jiwa. Edisi 3, alih bahasa Achir Yani S.
Hamid, EGC Jakarta 2005

Anda mungkin juga menyukai