Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEGAWATDARURATAN TRAUMA

TULANG BELAKANG DENGAN SIKAP MASYARAKAT DALAM


MERENCENAKAN TINDAKAN TRAUMA TULANG BELAKANG DI
DESA CURAH MALANG KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN
JEMBER

Jl. Karimata 49 Jember Telp :(0331) 332240Fax :(0331) 337957 Email


:fikes@unmuhjember.ac.idWebsite :http://fikes.unmuhjember.ac.id

Oleh:
1.Tiyas Wahyu Anggraeni
2.Cipto Susilo
3.Mohammad Ali Hamid

ABSTRAK

Gawat artinya mengancam nyawa, sedangkan Darurat adalah perlu mendapatkan


penanganan atau tindakan dengan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa
korban. Penanganan kegawatdaruratan trauma dimasyarakat desa curah malang di
awali dari pengetahuan dan sikap masyarakat saat pertama kali menemukan
korban trauma. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan tentang
kegawatdaruratan trauma tulang belakang pada masyarakat, mengidentifikasi
sikap masyarakat dalam merencanakan tindakan penanganan trauma tulang
belakang, menganalisis hubungan pengetahuan tentang kegawatdaruratan trauma
tulang belakng dengan sikap masyarakat dalam merencanakan tindakan trauma
tulang belakang. Jenis penelitian ini adalah koresional dengan rancangan cross
sectional, dan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling pada
anggota keluarga sejumlah 34 responden di Desa Curah Malang. Analisis data
penelitian ini menggunakan rumus Uji Kendall’s Tau didapatkan nilai P value =
0,000 atau <0,05 berarti H1 diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan tentang kegawatdaruratan trauma tulang belakang
dengan sikap masyarakat dalam merencanakan tindakan trauma tulang belakang.
Berdasarkan ini direkomendasikan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas layanan fasilitas kesehatan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Kegawatdaruratan, Sikap Masyarakat, Trauma Tulang


Belakang.
Daftar Pustaka : 8 (2003-2016)

1
Abstract

Means serious life threatening emergency whereas it is necessary to get treatment


or action immediately to eliminate the threat of live of the victim. Handling
emergency trauma begins in the community of knowledges and attitudes when
he/she first found the victim’s trauma. Target of the research is to identify
knowledge about emergency of trauma spinal at community , identifying attitude
of community in planning handling action at trauma spinal, analysing knowledge
relation about emergency of trauma spinal with the attitude of community in
planning handling action at trauma spinal. This research type is koresional with
device of cross sectional, and technique intake of sampel with sampling purposive
at Population of Family a number of 34 responder in Countryside Curah Malang.
This Analysis Data research use formula Test Kendall’s Tau obtained value P
value = 0,000 or <0,05 means that H1 is accept. Result of research indicate that
there is relation among knowledge about emergency of trauma spinal with
attitude of community in planning action at trauma spinal. This research
recommended to health workers to improve the quality and quantity of services
medical facilities.

Keyword : Knowledge, Emergency, Attitude of Society, Trauma Spinal.


Bibliography : 8 (2003-2016)

2
PENDAHULUAN turun 9,83 persen menjadi 18.205
A. Latar Belakang kasus pada tahun 2009 (Mabes polri,
Gawat artinya mengancam 2009).
nyawa, sedangkan darurat adalah Saat ini, cedera trauma
perlu mendapatkan penanganan atau merupakan penyebab dari lebih
tindakan dengan segera untuk 120.000 kematian setiap tahunnya
menghilangkan ancaman nyawa serta bertanggung jawab atas 80%
korban. Sebenarnya dalam tubuh kita kematian remaja dan 60% kematian
terdapat berbagai organ dan semua anak. Sementara itu, setiap tahun ada
itu terbentuk dari sel-sel, sel tersebut lebih dari 50 juta cedera yang
akan tetap hidup bila pasokan dikategorikan sebagai trauma dan
oksigen tidak terhenti, dan kematian sebagian dari cedera tersebut cukup
tubuh itu akan timbul jika sel tidak parah sehingga pasien harus dirawat
bisa mendapatkan oksigen. Kematian di rumah sakit. Selain koma atau
ada dua macam yaitu mati klinis dan kematian, trauma juga dapat
mati biologis, mati klinis adalah menyebabkan kelumpuhan pasien,
apabila seorang penderita henti nafas seperti yang telah terjadi pada sekitar
dan henti jantung, waktunya 6-8 8 juta orang di seluruh dunia.
menit setelah terhentinya pernafasan Trauma memiliki banyak jenis,
dan sistem sirkulasi tubuh sedangkan yang dibedakan berdasarkan bagian
mati biologis adalah mulai terjadinya tubuh yang mengalami trauma dan
kerusakan sel-sel otak dan waktunya seberapa parah trauma yang dialami.
dimulai 6 sampai dengan 8 menit Beberapa jenis cedera yang paling
setelah berhentinya sistem sering diderita adalah cedera pada
pernafasan dan sirkulasi (Musliha, otak, tulang belakang, perut, dan
2010). dada. Jenis cedera ini juga dapat
Organisasi Kesehatan Dunia dikategorikan sebagai cedera tertutup
(WHO) dalam World Report on atau tembus. Cedera dianggap
Road Traffic Injury Prevention, tertutup ketika trauma terjadi di
menjelaskan bahwa setiap tahunnya dalam tubuh. Sementara itu, cedera
di seluruh dunia terdapat sekitar 1,2 dianggap menembus dalam kasus
juta orang meninggal akibat seperti luka akibat tusukan pisau atau
kecelakaan lalu lintas dan 50 juta gunting. Patah tulang dan luka bakar
lainnya mengalami luka-luka. juga merupakan cedera traumatis,
Sedangkan di Indonesia, lebih dari sama halnya dengan memar,
39 ribu warga meninggal dunia terutama ketika terjadi pada organ
akibat kecelakaan lalu lintas vital seperti jantung (Amirudin,
sepanjang tahun 2008 hingga tahun 2007).
2009. Selain korban jiwa, lebih dari Cedera servikal adalah cedera
79 ribu warga mengalami luka-luka tulang belakang yang paling sering
akibat kecelakaan lalu lintas untuk dapat menimbulkan kecacatan dan
tahun 2009 saja. Jika ditambah kematian, dari beberapa penelitian
dengan tahun sebelumnya mencapai ternyata terdapat korelasi tingkat
lebih dari 150 ribu jiwa lebih yang cedera servikal dengan morbiditas
mengalami luka-luka. Lebih lanjut dan mortalitas, artinya semakin
dijelaskan bahwa angka kematian tinggi tingkat cedera servikal maka
akibat kecelakaan lalu lintas tahun semakin tinggi pula morbiditas dan
2008 sebanyak 20.188 kasus dan mortalitasnya. Sebanyak 10%

3
penderita dengan penurunan B. Tujuan Penelitian
kesadaran yang dikirim ke IGD 1. Tujuan Umum
(Instalasi Gawat Darurat) oleh karena Mengetahui hubungan
kecelakaan lalu lintas selalu pengetahuan kegawatdaruratan
mendapat cedera servikal, baik trauma tulang belakang dan sikap
cederanya pada tulang servikal, masyarakat dalam merencanakan
jaringan penunjang, dan cedera pada tindakan trauma tulang belakang di
cervical spine. Kecelakaan lalu lintas Desa Curah Malang Kecamatan
dan terjatuh adalah penyebab Rambipuji Kabupaten Jember.
sebagian besar fraktur tulang 2. Tujuan Khusus
servikal. Trauma pada servikal a. Mengindentifikasi pengetahuan
subaksis (C3–7) lebih umum terjadi tentang kegawatdaruratan
dibandingkan dengan C1 dan C2, dan trauma tulang belakang pada
potensial menjadi trauma yang perlu masyarakat di Desa Curah
banyak perhatian. Hampir selalu Malang Kecamatan Rambipuji
dipikirkan bahwa akan terjadi trauma Kabupaten Jember.
servikal pada penderita dengan b. Mengidentifikasi sikap
riwayat kecelakaan kendaraan masyarakat dalam merencanakan
bermotor kecepatan tinggi, trauma tindakan pada trauma tulang
pada wajah dan kepala yang belakang di Desa Curah Malang
signifikan, terdapat defisit Kecamatan Rambipuji
neurologis, nyeri pada leher, dan Kabupaten Jember.
trauma multipel. c. Menganalisis hubungan
Oleh karena itu latar belakang pengetahuan tentang
tentang kecelakaan dan pelatihan kegawatdaruratan trauma tulang
penanganan pertama dalam belakang dengan sikap
merencanakan tindakan kecelakaan masyarakat dalam merencanakan
pada korban sangat penting diberikan tindakan penanganan pada
pada masyarakat Desa Curah Malang trauma tulang belakang di Desa
dalam usaha meningkatkan Curah Malang Kecamatan
pengetahuan dan memberikan pilihan Rambipuji Kabupaten Jember.
dalam merencanakan tindakan pada
korban kecelakaan lalu lintas. METODE PENELITIAN
Kemampuan ini memerlukan Penelitian ini menggunakan
penguasaan pengetahuan dan sikap desain penelitian koresional.
yang baik untuk memberikan Penelitian ini menggunakan
pertolongan pada korban sebelum pendekatan Cross Sectional yang
korban dibawa ke rumah sakit. dilaksanakan pada bulan Agustus
Berdasarkan uraian di atas 2016 dengan menggunakan uji
maka peneliti tertarik untuk meneliti Kendall’s Tau, uji tersebut dilakukan
apakah ada hubungan pengetahuan untuk menganalisis dua variabel
kegawatdaruratan trauma tulang yang diduga berhubungan atau
belakang dan sikap masyarakat berkorelasi dengan tingkat signifikan
dalam merencanakan tindakan α = 0,05 atau p value< 0,05 artinya
trauma tulang belakang di Desa H1 diterima, yang berarti ada
Curah Malang Kecamatan Rambipuji hubungan pengetahuan
Kabupaten Jember. kegawatdaruratan trauma tulang
belakang dengan sikap masyarakat

4
dalam merencanakan tindakan kelamin Responden adalah Laki-laki
trauma tulang belakang di Desa sebanyak 19 Responden (55,9%).
Curah Malang Kecamatan Rambipuji
Kabupaten Jember. 3. Berdasarkan Tingkat
Sampel pada penelitian ini Pendidikan
sebanyak 34 responden dengan Table 5.3
teknik pengambilan sampel Distribusi Responden Berdasarkan
menggunakan teknik Purposive Tingkat Pendidikan di Desa Curah
Sampling yaitu teknik penentuan Malang Kecamatan Rambipuji
sampel dengan pertimbangan tertentu Kabupaten Jember September 2016.
sesuai yang dikehendaki peneliti. Tingkat Persenta
Pendidikan Frekuensi se (%)
HASIL PENELITIAN SD 1 2,9
A. Data Umum SMP 14 41,2
1. Karakteristik Responden SMU 17 50
Berdasarkan Umur Perguruan 2 5,9
Tabel 5.1 Tinggi
Distribusi Responden Total 34 100
Berdasarkan Umur di Desa Curah
Berdasarkan tabel 5.3 dapat
Malang Kecamatan Rambipuji
diketahui bahwa sebagian besar
Kabupaten
tingkat pendidikan Responden adalah
Jember September 2016.
SMU sebanyak 17 Responden
Umur Persentase (50,0%).
Frekuensi
(Tahun) (%)
20 – 25 7 20,6 4. Berdasarkan Pekerjaan
26 – 30 6 17,6 Table 5.4
31 – 35 16 47,1 Distribusi Responden
36 – 40 5 14,7 Berdasarkan Pekerjaan di Desa
Total 34 100 Curah Malang Kecamatan
Rambipuji Kabupaten Jember
Berdasarkan tabel 5.1 dapat
September 2016.
diketahui bahwa sebagian besar umur
Responden adalah antara 31 – 35
tahun sebanyak 16 Responden Persenta
(47,1%). Pekerjaan Frekuensi
se (%)
Buruh 2 5,9
2. Berdasarkan Jenis Kelamin Petani 2 5,9
Tabel 5.2 Pegawai 2 5,9
Distribusi Responden Sipil
Berdasarkan Umur di Desa Curah Wira 15 44,1
Malang Kecamatan Rambipuji
Swasta
Kabupaten
Jember September 2016. Tidak 13 38,2
Bekerja
Jenis Persenta Total 34 100
Frekuensi
Kelamin se (%) diketahui bahwa sebagian besar jenis
Laki-laki 19 55,9
Perempuan 15 44,1
Total 34 100
Berdasarkan tabel 5.2 dapat

5
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat
diketahui bahwa sebagian besar
pekerjaan Responden adalah
wiraswasta sebanyak 15
Responden (44,1%).

6
B. Data Khusus Berdasarkan tabel 5.6 diperoleh
1. Distribusi Pengetahuan data bahwa sebagian besar sikap
Kegawatdaruratan Trauma masyarakat dalam merencanakan
Tulang Belakang tindakan trauma tulang belakang
Table 5.5 adalah tidak baik sebanyak 25
Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden (73,5%) dan nilai tengah
Kegawatdaruratan Trauma (mean) adalah 39,2941.
Tulang Belakang di Desa
Curah Malang Kecamatan 3. Distribusi Hubungan
Rambipuji Kabupaten Jember Pengetahuan
September Kegawatdaruratan Trauma
2016. Tulang Belakang Dengan
Pengetahu Frekuen Persenta Sikap Masyarakat Dalam
an si se (%) Merencanakan Tindakan
Tinggi 13 38,2 Trauma Tulang Belakang
Rendah 21 61,8 Tabel 5.7
Total 34 100 Distribusi Tabel Hubungan
Minimum 15 Pengetahuan
Maximum 19 Kegawatdaruratan Trauma
Mean 16,0882 Tulang Belakang Dengan
Berdasarkan tabel 5.5 diperoleh Sikap Masyarakat Dalam
data bahwa sebagian besar merencanakan Tindakan
tingkatpengetahuankegawatdaruratan Trauma Tulang Belakang di
trauma tulang belakang adalah Desa Curah Malang
rendah sebanyak 21 Responden Kecamatan Rambipuji
Kabupaten Jember September
(61,8%) dan nilai tengah (mean)
2016.
adalah 16,0882.
Pengetahua Sikap
2. Distribusi Sikap Dalam
Pengetahu Koefisiens 1 ,763*
Merencanakan Tindakan
Signifikan 0
Trauma Tulang Belakang
N 34 34
Table 5.6
Sikap Ma Koefisiens ,763* 1
Distribusi Sikap
Signifikan 0
Dalam
N 34 34
Merencanakan Tindakan Trauma
Berdasarkan tabel 5.7 hasil uji
Tulang Belakang di Desa Curah
Kendall Tau didapatkan bahwa
Malang Kecamatan Rambipuji
signifikan atau p value = 0,000 < ɑ
Kabupaten Jember September
Persentase (0,05) berarti H1 diterima. Artinya
Sikap 2016.
Frekuensi
(%) ada hubungan pengetahuan
Baik 9 26,5 kegawatdaruratan trauma tulang
Tidak belakang dengan sikap masyarakat
Baik 25 73,5 dalam merencanakan tindakan
Total 34 100 trauma tulang belakang di Desa
Minimum 32 Curah Malang Kecamatan Rambipuji
Maximum 45 Kabupaten Jember.
Mean 39,2941

7
PEMBAHASAN Trauma Tulang Belakang Di Desa
A. Interpretasi dan Diskusi Hasil Curah Malang Kecamatan Rambipuji
1. PengetahuanKegawatdaruratan Kabupaten Jember.
Trauma Tulang Belakang Berdasarkan hasil uji statistik
Berdasarkan hasil penelitian yang dengan metode Kendall’s Tau
telah dilakukan pada seluruh sampel didapatkan penilaian rata – rata
penelitian yang berjumlah 34 pengetahuan kegawatdaruratan
Responden di Desa Curah Malang trauma tulang belakang dengan nilai
Kecamatan Rambipuji Kabupaten minimal 15 dan maksimal 19 dengan
Jember, dapat diketahui bahwa 13 standart deviasi 1,50489. Penilaian
Responden dengan jumlah (38,2%) Sikap masyarakat dalam
dinyatakan bahwa tingkat merencanakan tindakan trauma
pengetahuan yang dimiliki tinggi tulang belakang dengan nilai
sedangkan sebagian besar 21 minimal 32 dan maksimal 45 dengan
Responden dengan jumlah (61,8%) standart deviasi 2,90798. Dengan
dinyatakan bahwa tingkat hasil uji statistik Kendall’s Tau pada
pengetahuan yang dimiliki rendah. responden yaitu terdapat pengaruh
yang signifikan dimana nilai
2. Sikap Masyarakat Dalam diperoleh hasil p value 0,000 < 0,05,
Merencanakan Tindakan dengan demikian H1 diterima yang
Trauma Tulang Belakang berarti ada Hubungan Pengetahuan
Berdasarkan keseluruhan data Kegawatdaruratan Trauma Tulang
penelitian, sikap masyarakat dalam Belakang Dengan Sikap Masyarakat
merencanakan tindakan trauma Dalam Merencanakan Tindakan
tulang belakang berdasarkan Truama Tulanag Belakang Di Desa
pengetahuan dapat disimpulkan Curah Malang Kecamatan Rambipuji
bahwa sikap responden baik yaitu Kabupaten Jember. Adanya
sebanyak 9 responden (26,5 %) dan hubungan pengetahuan masyarakat
responden yang bersikap tidak baik (76,3%) dan sikap masyarakat
sebagian besar 25 responden (73,5%) berdasarkan pengetahuan (23,7%).
di Desa Curah Malang Kecamatan
Rambipuji Kabupaten Jember. B. Keterbatasan Penelitian

3. Hubungan Pengetahuan Menurut Nursalam (2011)


Kegawatdaruratan Trauma Keterbatasan adalah kelemahan atau
Tulang Belakang Dengan Sikap hambatan dalam penelitian.
Masyarakat Dalam Keterbatasan dalam penelitian
Merencanakan Tindakan tentang hubungan pengetahuan
Trauma Tulang Belakang kegawatdaruratan trauma tulang
Hasil penelitian menunjukkan, belakang dengan sikap masyarakat
berdasarkan uji Kendall’s Tau dalam merencanakan tindakan
ditemukan bahwa dari 34 responden trauma tulang belakang di Desa
diperoleh hasil p value 0,000 < 0,05. Curah Malang Kecamatan Rambipuji
Dengan demikian H1 diterima yang Kabupaten Jember yang ditemui oleh
berarti ada Hubungan Pengetahuan peneliti yaitu:
Kegawatdaruratan Trauma Tulang 1. Jumlah responden yang sesuai
Belakang Dengan Sikap Masyarakat kriteria inklusi terbatas
Dalam Merencanakan Tindakan

8
2. Instrumen kuesioner penelitian Curah Malang Kecamatan
tidak dilakukan uji validitas dan Rambipuji Kabupaten Jember
reabilitas adalah rendah sebanyak 21
Responden (61,8%) dan nilai
C. Implikasi Terhadap Pelayanan tengah (mean) adalah 16,0882.
Keperawatan 2. Sebagian besar sikap masyarakat
Penelitian ini mempunyai dalam merencanakan tindakan
implikasi yang cukup besar terhadap trauma tulang belakang adalah
tatanan layanan kesehatan pada tidak baik sebanyak 25
umumnya dan layanan keperawatan Responden (73,5%) dan nilai
pada khususnya. Penelitian ini tengah (mean) adalah 39,2941.
diharapkan menjadi inovasi baru 3. Ada pengaruh yang signifikan
bagaimana cara penatalaksanaan dimana nilai diperoleh hasil p
trauma tulang belakang dengan value 0,000 < 0,05, dengan
melibatkan penolong awam, demikian H1 diterima yang
sehingga dapat membantu artinya ada Hubungan
mengurangi beban kerja petugas Pengetahuan Kegawatdaruratan
layanan kesehatan dan membantu Trauma Tulang Belakang Dengan
menurunkan resiko kecacatan serta Sikap Masyarakat Dalam
kematian korban diluar rumah sakit. Merencanakan Tindakan Trauma
Untuk pelayanan keperawatan, Tulang Belakang Di Desa Curah
diharapkan penelitian ini bermanfaat Malang Kecamatan Rambipuji
untuk pelayanan keperawatan Kabupaten Jember.
khususnya di area keperawatan
gawatdarurat dimana membantu B. Saran
tenaga medis dirumah sakit dalam 1. Bagi masyarakat awam memberi
memberikan penanganan informasi bagi masyarakat
hospitalisasi kegawatdaruratan tentang perencanaan atau
trauma tulang belakang guna penatalaksanaan tindakan trauma
mencegah kematian, kecacatan, dan tulang belakang.
memberikan rasa aman. 2. Bagi institusi pendidikan
mengembangkan konsep dan
KESIMPULAN DAN SARAN kajian yang lebih mendalam
A. Kesimpulan tentang penanganan korban
Berdasarkan hasil analisis trauma tulang belakang.
hubungan pengetahuan 3. Bagi rumah sakit membantu
kegawatdaruratan trauma tulang tenaga para medis dan medis
belakang dengan sikap masyarakat dirumah sakit dalam
dalam merencanakan tindakan memberikan penanganan
trauma tulang belakang di Desa hospitalisasi kegawatdaruraan
Curah Malang Kecamatan Rambipuji pada korban trauma tulang
Kabupaten Jember dapat ditarik belakang guna mencegah
kesimpulan sebagai berikut: kematian, kecacatan, dan
memberikan rasa aman.
1. Sebagian besar tingkat 4. Untuk peneliti menerapkan ilmu
pengetahuan kegawatdaruratan yang diperoleh dan pengalaman
trauma tulang belakang di Desa nyata dalam melakukan
penelitian khususunya tentang

9
perencanaan sikap tindakan Penelitian
trauma tulang belakang. Keperawatan/Nursalam. Jakarta:
Salemba Medika.
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin. (2007). Penanggulangan Nursalam. (2011). Konsep dan
Penderita Gawat Darurat Untuk Penerapan Metodologi
Awam Dalam SPGDT Kader. Penelitian Ilmu Keperawatan.
http://www.academia.edu/. Jakarta: Salemba Medika.
Diakses Pada Tanggal 19 Juli
2016.

Jefri, & M. Z. Arifin. (2013).


Functional Independence
Measure Penderita Cedera
Servikal.
http://journal.fk.unpad.ac.id/inde
x.php/mkb/article/view/15.
Diakses Pada Tanggal 23 Juni
2016.

Mabes Polri. (2009). Laporaan Akhir


Tahun.
http://www.jpnn.com/index.php?
mib=berita.detail&id=55816.
Diakses Pada Tanggal 11 Juni
2016.

Mitra. (2016). Pertolongan Pada


Cedera Tulang Belakang Oleh
Awam.
http://mitrakeluarga.com/suraba
ya/pertolongan-pada-cedera-
tulang-belakang-oleh-awam/.
Diakses Pada Tanggal 18 Juli
2016.

Musliha. (2010). Keperawatan


Gawat Darurat. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Notoatmodjo. (2010). Metode


Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep dan


Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi, dan Instrumen

1
0

Anda mungkin juga menyukai