Anda di halaman 1dari 27

Macam –Macam Model

Konseptual Keperawatan Jiwa

Andri Nurmansyah, S.Kep.,Ners.,M.Kep


Macam-Macam Konseptual Keperawatan Jiwa :
1. Psikoanalitik
2. Interpersonal
3. Model Adaptasi
4. Model Komunikasi
5. Medikal
6. Sosial
7. Supportif Terapi
8. Existensial
9. Model Prilaku
10. Model Keperawatan
1. Psikoanalitik Menurut Freud (1856-1939) & Erikson
A. Psycoanalytical Menurut Sigman Freud (1856-1939)
1) Psikodinamik
Teori ini berasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-
konflik dari aspek psikologis tersebut. Psikodinamik percaya bahwa
perkembangan merupakan suatu proses aktif dan dinamis yang sangat
dipengaruhi oleh dorongan-dorongan atau impuls-impuls individual yang
dibawa sejak lahir serta pengalaman-pengalaman social dan emosional mereka.
2) Psikoseksual
Kepribadian manusia d=dibagi menjadi 3 struktur yaitu Id, Ego dan Super Ego.
 Id merupakan struktur kepribadian yang asli yang berisi segala sesuatu yg
secara psikologis sudah ada sejak lahir seperti insting-insting pada dirinya.
 Ego adalah struktural kepribadian yg berurusan dg tuntutan realistis & badan
pelaksana kepribadian.
 Super Ego adalah struktur kepribadian yg merupakan badan moral
kepribadian & memutuskan apakah itu benar atau salah .
Continue . . .

B. Psycoanalytical Menurut Erikson


Perkembangan manusia dari setiap tahapan mulai dari lahir sampai meninggal yang
dipengaruhi oleh interaksi dengan individu yang menjadi matang secara fisik dan psikologis.
1) Trust vs Mistrust / Percaya vs Tidak Percaya
2) Autonomy vs Shame and Doubt / rasa mandiri dan kebebasan vs rasa malu dan ragu-ragu.
3) Initiative vs Guilt / inisiatip vs kesalahan
4) Industry vs Inferiority / ketrampilan dan kreatifitas vs keadaan dan sifat yg rendah
5) Identity vs Identity Confusion / identitas diri vs kebingungan
6) Intimacy vs Isolation / perkembangan seksual vs keterpencilan
7) Generativity vs Stagnation / apa yg dihasilkan (keturunan, ide, produk dll) vs tidak aktif
8) Integrity vs Despair / kejujuran dan ketangguhan vs keputusasaan dan patah hati
2. Teori Interpersonal Menurut Sullivan (1953) & Pepplau

1. Menurut Sullivan
Teori Interpersonal Sullivan menekankan  pentingnya beragam tahap
perkembangan masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak muda, masa
praremaja, masa remaja awal, masa remaja akhir, dan masa dewasa.
Menurut Sullivan, tahap perkembangan kepribadian yang paling
krusial sesungguhnya bukan pada masa kanak-kanak awal, melainkan
pada masa praremaja, sebuah periode ketika anak-anak pertama kali
memiliki kemampuan untuk menjalin persahabatan yang intim dan
belum sepenuhnya terganggungu oleh ketertarikakan-ketertarikan hawa
nafsu. (Jess Feist, Theories of  personality. 2008).
Continue . . .
Dinamise

Struktur Sistem Diri


Kepribadian
Personifikasi
Kebutuhan :
Proses Kognitif keintiman, cinta,
kelembutan, makan,
minum, dll
Tegangan –
Dinamika tegangan (Potensi ) Kecemasan
Kepribadian Transformasi Tindakan u/
Energi mengurangi
Kecemasan.
Continue . . .

Pengalaman yang
1. Prototaksis bersifat personal /
private

Tingkatan Pengalaman yg
2. Parataksis dikomunikasikan
Kognisi
ke org lain

Pengalaman
3. Sintaksis konsensual yg
valid dan akurat
Continue . . .
2. Menurut Peplau
Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif yang
menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini
klien adalah proses interpersonal dan terapeutik. Hubungan antar manusia
yang mencakup 4 komponen :
 Pasien
 Perawat
 Masalah Kecemasan yg terjadi akibat sakit / sumber kesulitan
 Proses Interpersonal
3. Model Adaptasi Stress Menurut Roy (1983)

 Model adaptasi stress Stuart adalah bahwa alam ditetapkan sebagai


hierarki sosial yang paling sederhana sampai yang paling kompleks
 Asumsi kedua dari model ini menjelaskan bahwa pelayanan keperawatan 
yang diberikan meliputi konteks biologis, psikologis, sosiokultural, legal
etika, kebijakan, advokasi.
 Teori adaptasi stres stuart memandang perilaku manusia dari perspektif
yang holistik yaitu biologi, psikologi, sosial budaya.
Komponen biopsikososial spesifik dari model adaptasi stress stuart (2009) :
4. Model Komunikasi Menurut Schram (1950)
A. Berbagai penelitian komunikasi dan empiris dipengaruhi oleh model komunikasi
Schramm. Terdapat tiga model komunikasi Schramm, yaitu :
1) Model komunikasi Schramm sejatinya berakar dari model komunikasi Shannon
dan Weaver. Perbedaannya adalah bahwa model komunikasi Shannon dan
Weaver bersifat matematis dan teknologis sedangkan model komunikasi
Schramm bersifat psikologis.
2) Model Komunikasi Osgood dan Schram

3) Model Komunikasi Rasional


komponen interaksi ketika ia berbicara tentang khalayak yang aktif, selektif dan
manipulatif dalam model komunikasi relasional.
Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Schramm
Kelebihan Komunikasi Schramm Kelebihan Komunikasi Schramm
 Model komunikasi Schramm bersifat  Model komunikasi Schramm tidak dapat
dinamis dan selalu berubah sehingga sangat digunakan dalam berbagai tingkatan
membantu dalam berbagai praktek komunikasi dan proses komunikasi yang
komunikasi secara umum. kompleks.
 Pengirim pesan dan penerima pesan saling  Pesan yang dikirimkan dan diterima
bertukar pesan dalam tingkatan yang sama mungkin saja ditafsirkan secara berbeda.
aktifnya.  Hanya ada dua sumber yang berkomunikasi,
 Umpan balik memberikan kemudahan untuk beberapa sumber membuat proses menjadi
mengetahui apakah pesan yang ditafsirkan lebih kompleks dan model tidak dapat
oleh penerima pesan sesuai dengan tujuan diimplementasikan.
atau tidak.
 Bidang pengalaman atau efek psikologis
membantu pemahaman proses komunikasi
dalam beberapa cara dibandingkan dengan
cara tradisional.
5. Teori Medikal Keperawatan Jiwa Menurut Meyer & Kreaplin

Medikal Model • Menurut konsep gangguan jiwa


cenderung muncul akibat
multifaktor yang kompleks
meliputi: aspekfisik, genetik,
lingkungan dan faktorsosial.
mengobati yang sakit • Berfokus pada diagnosa penyakit,
dan proses pengobatan sehingga pengobatan didasarkan
Fungsi Medikal pada fisik, tidak pada diagnosa itu. Medikal model
Model menyalahkan perilaku terus mengekplorasi penyebab
kliennya. gangguan jiwa secara ilmiah.
Implementasi
Keperawatan
Continue . . .

• Akibat menisfestasi penyakit, kerusakan sistem


persyarafan dan ketidakseimbangan hormonal.
Penyebab
• Faktor lingkungan dan sosial dianggap sebagai Skizofrenia
faktor pencetus dan faktor pendukung.

• Faktor genetik dianggap cukup berperan.


Penyimpangan perilaku karena klien tidak Model Adaptasi
mampu bertoleransi terhadap stress. Stress (Stuart).
Continue . . .
Proses terapi medis didefinisikan
dengan baik dan akrab bagi
Terapi Medis kebanyakan pasien. Pemeriksaan
pasien meliputi sejarah penyakit ini,
sejarah sosial, sejarah medis, kajian
sistem tubuh, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan status mental.

• Pengkajian Psikososial
• Strategi Pelaksanaan ( SP )
• Pengkajian Gangguan Jiwa
Peran Perawat dalam Terapi psikofarmalogi Menurut Stuart
(2002, Hal. 377)
1. Pengkajian pasien. Pengkajian pasien memberikan landasan pandangan tentang masing-
masing pasie.
2. Koordinasi modalitas terapi. Koordinasi ini mengintegrasikan berbagai terapi pengobatan
dan sering kali membingungkan bagi pasien.
3. Pemantauan efek obat. Termasuk efek yang diinginkan maupun efek sampng yang dapat
dialami pasien.
4. Penyuluhan pasien. Memungkinkan pasien untuk meminum obat dengan aman dan efektif.
5. Program rumatan obat. Dirancang untuk mendukung pasien disuatu tantangan perawatan
tindak lanjut dalam jangka panjang.
6. Partisipasi dalam penelitian klinis antar disiplin tentang uji coba obat. Perawat merupakan
anggota tim yang penting dalam peneitian obat yang digunakan untuk mengobati pasien
gangguan jiwa.
6. Model Konseptual Sosial Menurut Caplan & Szasz
 Konsep ini dikemukan oleh Gerard Caplan, yang menyatakan bahwa perilaku
dipengaruhi lingkungan sosial dan budaya. Caplan percaya bahwa situasi sosial
dan menjadi faktor predisposisi klien mengalami gangguan mental, seperti
kejadian kemiskinan, masalah keluarga dan pendidikan yang rendah. Pada
lingkungan sosial yang mempengaruhi individu dan pengalaman hidupnya.
kondisi sosial bertanggung jawab terhadap penyimpangan perilaku.
 Menurut Szasz, setiap individu bertanggung jawab terhadap perilakunya, mampu
mengontrol dan menyesuaikan perilaku sesuai dengan nilai atau budaya yang
diharapkan masyarakat
Continue . . .
1. Seseorang akan mengalami gangguan jiwa atau penyimpangan perilaku apabila
banyaknya factor sosial dan factor lingkungan yang akan memicu munculnya
stress pada seseorang (social and environmental factor create stress, which
cause anxiety and symptom). Beberapa factor predisposisi stress yaitu :
 Pengaruh genetik
 Pengaruh masa lalu
 Pengaruh konflik
2. Caplan, meyakini bahwa situasi sosial dapat mencetuskan gangguan jiwa. Oleh
karena itu situasi yang dapat menjadi Presipitasi :
 Kemiskinan, situasi keuangan tidak stabil, pendidikan tidak adekuat.
 Kurang mampu mengatasi stress.
 Kurang support system
 Faktor - faktor perubahan prilaku Continue . . .
 Fisik
 Psikologi
 Sosial
 Budaya
 Spiritual
 Kelebihan dan kelemahan terapi sosial
 Kelebihan :
 Dasar teori yang kuat
 Lebih fokus dalam mengetahui menghadapi masalah klien
 Dapat membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya
 Kelemahan :
 Memakan waktu yang lama
 Klien menjadi jenuh akibat waktu yang lama
 Dibutuhkan terapis yang benar-benar sudah terlatih
7. Supportive Therapi menurut Rockland
Pengertian

Terapi suportive merupakan psikoterapi yang ditujukan untuk klien baik secara
individu maupun kelompok yang ingin mengevaluasi diri dan melihat kembali
cara menjalani hidup .

Tujuan
Mengurangi konflik intrapsikis yang menghasilkan gejala gangguan mental
mendorong dan mendukung dalam hubungan interpersonal, membantu individu
dalam mendapatkan pemahaman yang lebih tentang situasi dan alternatif
mereka
Tehnik Terapi Suppportive

1. Teknik Bimbingan, prosedur pemberian pertolongan dengan cara pemberian fakta dan interpretasi.
2. Manipulasi Lingkungan, usaha untuk menyelesaikan masalah-masalah emosional klien dengan cara
menghilangkan atau mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan.
3. Ekternalisasi Perhatian, usaha untuk mengalihkan perhatian klien yang mengalami depresi dengan jalan
memberikan dorongan agar klien dapat memulai lagi aktivitasnya yang pernah disenangi.
4. Sugesti-Prestis, usaha terapi untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh psikis tanpa daya kritik.
5. Meyakinkan kembali, terapi ini biasanya menyertai pada setiap terapi.
6. Dorongan dan Paksaan, dengan memberikan punishmen untuk menstimulasi perilaku klien sesuai dengan
yang diharapkan.
7. Persuasi , mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai suatu kekuatan untuk proses
emosinya yang patologis dengan kekuatan dan kemampuan.
8. Pengakuan dan Penyaluran, mengeluarkan isi hati kepada orang lain.
9. Terapi Kelompok, berfungsi sebagai pemberi inspirasi dari klien lainnya yang mempunyai masalah
sejenis.
8. Eksistensial Menurut Ellis dan Roger

 Model ekistensial menyatakan bahwa gangguan perilaku atau gangguan


jiwa terjadi apabila individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan
hidupnya.

1. Pengalaman Interaksi dengan org lain


2. Intropeksi diri ( Self Assement )
Prinsip Terapi 3. Bergaul dengan kelompok sosial &
kemanusiaan ( Conducted in group )
4. Menerima kritik
9. Model Prilaku Menurut H.J. Eysenck,
J.Wilpe & B.F Skinner
 Hans Eyseck et al menggunakan pendekatan behaviorisme dalam melihat
kepribadian manusia. Sebagian besar teori ini didasarkan pada fisiologi dan
genetika.
 Terapi modifikasi perilaku dikembangkan dari teori belajar (learning
theory).Belajar terjadi jika ada stimulus dan timbul respon, serta respon dikuatkan
(reinforcement).

Terapi model prilaku 1. Relaksasi


dilakukan dengan cara 2. Asertif training
3. Positif training
Sifat yang dimiliki oleh Perawat

1. Menerima (Acceptance)
2. Kehangatan (Warmth)
3. Tampil apa adanya (Genuine)
4. Empati
5. Penerimaan tanpa syarat
6. Transparasi (misalnya : tanpa penutup muka)
7. Kongruensi ( Hubungan sejajar antara konselor dan pasien)
10. Model Konseptual Keperawatan Jiwa
“Model Psikoanalisa”
 Model Konseptual Keperawatan Jiwa mengurai situasi yang terjadi dalam
lingkungan atau stressor yang diakibatkan seorang individu menciptakan
perubahan yang adaptif baik secara mandiri mauupun bantuan perawat (Videbeck,
2008)
 Model ini merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan
yang melibatkan perawat didalamnya. Misalnya bertanya tentang keadaan pasien
maupun penyakitya (Brockopp, 1999).
 Menurut Kaplan & Sadock (2010) Psikoanalisa merupakan model yang pertama
ditemukan oleh Sigmund freud. Model ini meyakini bahwa penyimpangan
perilaku pada usia dewasa berhubungan dengan perkembangan yang harus
dicapai.
Peran perawat dalam keperawatan jiwa
1. Peran perawat kesehatan jiwa sudah muncul pada tahun 1950. Weiss (1947) yang
dikutiip oleh Stuart & Sundenn (1995) peran perawat adalah sebagai attitude
therapy, yaitu :
 Mengobservasi perubahan
 Mendemontrasi penerimaan
 Respek
 Memahami klien
 Mempromosikan ketertarikan klien dan berpartisipasi dalam interaksi
2. Menurut Peplau dikutip dari Yosep (2009) peran perawat meliputi :
 Sebagai pendidik
 Sebagai pemimpin dalam situasi bersifat lokal
 Sebagai konselor
Thanks you

Anda mungkin juga menyukai