a)Memperlancar terjadiya proses involusi uteri.,jelaskan berdasarkan konsep keilmuan dengan disertai referensi dari jurnal atau makalah ilmiah: apa yang dimaksud proses involusi,jelaskan terjadinya proses involusi pada ibu post partum! Jawaban : Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil Proses involusi uterus adalah sebagai berikut : • Iskemia miometrium. Hal ini disebabkan oleh kontraksi dan rektrasi yang terus menerus dari uterus setelah pengeluaran plasenta sehingga membuat uterus menjadi relatif anemi dan menyebabkan serat otot atrofi • Atrofi jaringan. Atrofi jaringan terjadi sebagai reaksi penghentian hormon estrogen saat pelepasan plasenta • Autolosys. Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterus. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang sebelum hamil dan lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena penurunan hormon estrogen dan progesteron • Efek oksitosin. Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot uterus sehingga akan menekan pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi pendarahan( Yanti,2011) Referensi: https://www.academia.edu/32474861/PROSES_INVOLUSI_DAN_TAHAP_PEURPERIUM_PAD A_MASA_NIFAS
b)Jelaskan apa yang dimaksud dari mencegah komplikasi yang timbul selama mengalami masa nifas,apa saja komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas..sebutkan dan jelaskan dengan disertai referensi dari jurnal atau makalah ilmiah! Jawaban: Komplikasi yang mungkin terjadi pada saat masa nifas 1. Perdarahan pervaginam 2. Infeksi masa nifas 3. Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan kabur 4. Pembengkakan di wajah atau ekstremitas 5. Demam,muntah, rasa sakit saat berkemih 6. Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit 7. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama 8. Merasa sedih atau merasa tidak mampu untuk mengurusi bayinya (Salamah,2015)
Pencegahan komplikasi
Luka-luka pascapersalinan harus dirawat dengan baik. Menjaga kebersihan pada bekas luka mutlak dilakukan. Alat-alat, pakaian, dan kain yang dikenakan ibu harus benar-benar dijaga kebersihannya. Hal lain yang juga harus diwaspadai selama masa nifas selain infeksi adalah terjadinya anemia. Bila ibu mengalami perdarahan yang sangat banyak, atau sudah terjadi anemia selama masa kehamilan, hal ini dikhawatirkan akan memengaruhi proses kontraksi pada rahim untuk kembali seperti semula. Ini terjadi karena darah tak cukup memberikan oksigen ke rahim. Bila anemia hanya ringan, maka untuk mengatasinya cukup dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi. Namun bila kondisinya sangat parah, dokter akan melakukan transfusi darah (Salamah,2015) Referensi: https://www.academia.edu/22723515/MAKALAH_NIFAS_YPSDMI_GARUT
2) Apa yang dimaksud dengan memelihara kesehatan,memperkuat otot perut,dasar panggul dan otot pergerakan jelaskan dengan disertai referensi dari jurnal atau makalah ilmiah Jawaban :
Salah satu upaya untuk mengembalikan keadaan normal dan meningkatkan kekuatan otot perut adalah dengan olahraga. Olahraga bermanfaat untuk meningkatkan stamina, meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki peredaran darah, menjaga kekuatan otot serta memperbaiki kelenturan otot. Jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi ibu setelah melahirkan adalah senam nifas (Deka,2010)
3) Jelaskan dengan rinci berikut alasannya indikasi dan kontra indikasi dari senam nifas, jelaskan dengan disertai referensi dari jurnal atau makalah ilmiah • Indikasi : 1. Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan. 2. Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di RS / rumah bersalin dan diulang terus dirumah (Wulandari dan Handayani,2011) • Kontraindikasi: Kontra indikasi senam nifas Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan untuk melakukan senam nifas dan ibu yang keadaan umumnya tidak baik misalnya hipertensi, pascakejang dan demam (Wulandari dan Handayani, 2011). Demikian juga ibu yang menderita anemia dan ibu yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru seharusnya tidak melakukan senam nifas (Widianti dan Proverawati, 2010). Referensi : https://id.scribd.com/doc/94519143/senam-nifas