Anda di halaman 1dari 37

MODEL KONSEP

KEPERAWATAN JIWA

Presented By :
Ns. Dwi Happy Anggia Sari, M.Kep

11/03/20
KONSEP DASAR
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan
Bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya serta mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Kesehatan jiwa meliputi:


Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri
Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain
Bagaimana kemampuan anda mengatasi persoalan
hidup anda Sehari - hari.

11/03/20
Beberapa pengertian manusia:

Individu yang holistik: terdiri dari jasmani dan


‘rohani’.
Terdiri dari komponen jasmani, akal, jiwa dan
qalbu (ruh)
Struktur jiwa manusia terdiri dari id (insting-
prinsip kepuasan), ego (kesadaran realitas-
prinsip realitas), super ego/ moralitas-prinsip
moralitas (Teori Freud)

11/03/20
PRINSIP KEPERAWATAN JIWA
• Roles and functions of psychiatric nurse :
competent care (peran dan fungsi
keperawatan jiwa : yang kompeten).
• Therapeutic Nurse patient relationship
• Conceptual models of psychiatric nursing
• Stress adaptation model of psychiatric
nursing
• Biological context of psychiatric nursing
care

11/03/20
• Psychological context of psychiatric
nursing care
• Sociocultural context of psychiatric nursing
care
• Environmental context of psychiatric
nursing care
• Legal ethical context of psychiatric nursing
care
• Implementing the nursing process :
standards of
• Actualizing the Psychiatric Nursing Role :
Professional Performance Standards
11/03/20
FAKTOR PREDISPOSISI
Biologis Psikologis Sosiokultural

STRESOR PRESIPITASI
Nature Origin Timing Number

PENILAIAN THDP STRESOR


Kognitif Afektif Fisiologis Perilaku Sosial

SUMBER KOPING
Kemampuan personal Suport sosial Aset material Keyakinan positif

MEKANISME KOPING

Konstruktif Destruktif

RENTANG RESPON

ADAPTIF MALADAPTIF

STUART STRESS ADAPTATION MODEL OF


PSYCHIATRIC NURSING CARE
11/03/20
11/03/20
11/03/20
11/03/20
11/03/20
11/03/20
Model: cara
PENGERTIAN mengorganisasi pokok
MODEL pengetahuan yg
kompleks.
Model membantu
klinisi:
 Latar belakang
perilaku yg diobservasi
 Strategi penanganan
terapeutik
 Peran yg sesuai untuk
pasien dan terapis
11/03/20
Mengarahkan pengorganisasian
data
Mengukur efektivitas proses
penanganan
Memfasilitasi penelitian dalam
perilaku manusia

MODEL

11/03/20
• PSIKOANALISIS (SIGMUND FREUD, E.
ERICSSON)
• INTERPERSONAL (SULLIVAN, PEPLAU)
• SOSIAL (CAPLAN, SZASZ)
• EKSISTENSIAL (ELLIS, ROGERS)
• MEDIK (MEYER, KRAEPLIN)
• SUPPORTIVE THERAPY (WERMON,
ROCKLAND)

MODEL KONSEP KEPERAWATAN


JIWA
11/03/20
MODEL VIEW OF THERAPEUTI ROLES OF PATIENT
BEHAVIORAL C PROCESS & THERAPIEST
DEVIATION
PSYCHOANALISIS Ego tidak mampu mengontrol Asosiasi bebas & analisa Klien: mengungkapkan semua pikiran
ansietas, konflik tidak selesai mimpi & mimpi

Transferen untuk Terapist : menginterpretasi pikiran dan


memperbaiki traumatic mimpi pasien
masa lalu
INTERPERSONAL Ansietas timbul & dialami secara Build feeling security Patient: share anxieties
interpersonal, basic fear is fear of
rejection Trusting relationship & Therapist : use empathy & relationship
interpersonal satisfaction
SOCIAL Social & environmental factors Environment manipulation & Pasien: menyampaikan masalah
create stress, which cause social support menggunakan sumber yang ada di
anxiety &symptom masyarakat

Terapist: menggali system social klien


EKSISTENCIAL Individu gagal menemukan dan Experience in relationship, Klien: berperan serta dalam
menerima diri sendiri conducted in group pengalaman yang berarti untuk
mempelajari diri
Encouraged to accept self &
control behavior Terapist: memperluas kesadaran diri
klien
SUPPORTIVE Faktor biopsikososial & respon Menguatkan respon koping Klien: terlibat dalam identifikasi coping
THERAPY maladaptive saat ini adaptif
Terapist: hubungan yang hangta dan
empatik
MEDICAL Combination from Pemeriksaan diagnostic, Klien: menjalani prosedur diagnostic &
physiological, genetic, terapi somatic, farmakologik terapi jangka panjang
environmental & social & teknik interpersonal
Terapist : Therapy, Repport
11/03/20 psychiatric/s1/dc
effects,Diagnose illness, Therapeutic
Approach
 Tokoh: S. Freud, Erickson, A. Freud, Klein,
Horney, Fromm-Reichmann, Menninger.
 Deviasi perilaku: didasarkan pd penyelesaian tdk
adekuat konflik perkembangan. Pertahanan ego
tdk mampu mengontrol ansietas. Terjadi apabila
ego(akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id
(kehendak nafsu atau insting). Ketidakmampuan
seseorang dalam menggunakan akalnya (ego)
untuk mematuhi tata tertib, peraturan, norma,
agama(super ego/das uber ich), akan
mendorong terjadinya penyimpangan perilaku.

MODEL PSIKOANALISA
11/03/20
Proses Terapi: penggunaan teknik asosiasi
bebas dan analisa mimpi. Klien akan
mengungkapkan semua pikiran dan
mimpinya, sedangkan therapist berupaya
untuk menginterpretasi pikiran dan mimpi
pasien.

MODEL PSIKOANALISA
11/03/20
Peran pasien: pasien mengungkapkan semua
pikiran dan mimpinya, mempertimbangkan
interpretasi terapis.
• Peran terapis: terapis menggunakan hal yg
tertinggal untuk mendorong perkembangan
transferens dan menginterpretasikan pikiran
dan mimpi pasien.
• Peran perawat: pengkajian mengenai
keadaan-keadaan traumatic atau stressor
yang dianggap bermakna pada masa lalu

MODEL PSIKOANALISA 11/03/20


Tokoh: Sullivan, Klerman, Peplau.
Gangguan Perilaku: terjadi sebagai akibat
peningkatan ansietas dan dialami dalam
hubungan interpersonal. Ancaman
mendasar yg menyebabkan kecemasan
adalah takut terhadap penolakan. Orang
membutuhkan rasa aman dan kepuasan
yang berasal dari hubungan interpersonal
yang positif.

MODEL INTERPERSONAL
11/03/20
Proses terapi: Hubungan di antara terapis
dan pasien membangun perasaan aman
(build feeling of security). Terapis
membantu pasien mengalami hubungan
saling percaya (trusting relationship) dan
meningkatkan kepuasan dalam hubungan
interpersonal (interpersonal satisfaction).

MODEL INTERPERSONAL
11/03/20
Peran pasien: membagi ansietas dan
perasaannya kepada terapis.
Peran terapis: menggunakan empati
untuk bisa merasakan perasaan pasien,
dan menggunakan hubungan untuk
memperbaiki pengalaman dalam
berhubungan interpersonal.

MODEL INTERPERSONAL
11/03/20
MODEL SOSIAL
• Tokoh: Szass, Kaplan.
• Menurut konsep ini seseorang akan
mengalami gangguan jiwa atau
penyimpangan perilaku apabila banyaknya
factor social dan factor lingkungan yang
akan memicu munculnya stress pada
seseorang dan menyebabkan ansietas
hingga penyimpangan perilaku.

11/03/20
Proses terapi: pasien dibantu untuk
mengatasi masalah dengan menggunakan
sistem sosial. Mungkin menggunakan
intervensi krisis, manipulasi lingkungan,
dan dukungan sosial.

MODEL SOSIAL
11/03/20
Peran pasien: pasien mepresentasikan
masalahnya kepada terapis, bekerja dg
terapis, dan menggunakan sumber-
sumber di masyarakat.
Peran Terapis: menggali sistem sosial
pasien dan sumber-sumber yg tersedia,
seperti suasana dirumah, di kantor, di
sekolah, di masyarakat atau tempat kerja.

MODEL SOSIAL
11/03/20
Tokoh: Perls, Glasser, Ellis, Rogers,
Frankl.
Gangguan perilaku: terjadi jika individu
tidak dapat menerima dirinya sendiri,
kurangnya rasa bersyukur. Kehidupan
berarti ketika seseorang dapat
sepenuhnya menyadari dan menerima
diri. Diri dapat disadari melalui hubungan
yang murni dengan orang lain.

MODEL EKSISTENSIAL
11/03/20
Proses terapi: Orang dibantu untuk
mengalami hubungan yang murni. Terapi
seringkali dilakukan dalam kelompok. Pasien
didorong untuk menerima diri dan
memperluas kesadaran diri dengan cara
introspeksi (self assessment), mendorong
untuk menerima jatidirinya sendiri dan
menerima kritik atau feedback tentang
perilakunya dari orang lain (encouraged to
accept self and control behavior).

MODEL EKSISTENSIAL
11/03/20
Peran pasien: pasien berpartisipasi dalam
pengalaman yang berarti untuk belajar
tentang menerima diri.
Peran terapis: membantu pasien
mengenali nilai-nilai diri, mengklarifikasi
realitas situasi, dan mengeksplorasi
perasaan-perasaan.

MODEL EKSISTENSIAL
11/03/20
Tokoh: Wermon, Rockland.
Gangguan perilaku: masalah-masalah
timbul akibat faktor-faktor biopsikososial.
Penekanan pada respon koping maladaptif
yang sekarang.

MODEL TERAPI SUPORTIF


11/03/20
MODEL SUPPORTIVE THERAPY
• Aspek biologisnya menjadi masalah seperti:
sering sakit maag, migraine, batuk-batuk.
• Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan
seperti : mudah cemas, kurang percaya diri,
perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah.
• Aspek sosialnya memiliki masalah seperti : susah
bergaul, menarik diri,tidak disukai, bermusuhan,
tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan
sebagainya.
• Semua hal tersebut terakumulasi menjadi
penyebab gangguan jiwa. Fenomena tersebut
muncul akibat ketidakmamupan dalam
beradaptasi pada masalah-masalah yang muncul
saat ini dan tidak ada kaitannya dengan masa
lalu. 11/03/20
• Prinsip proses terapinya adalah menguatkan
respon coping adaptif, individu diupayakan
mengenal telebih dahulu kekuatan-kekuatan
apa yang ada pada dirinya; kekuatan mana
yang dapat dipakai alternative pemecahan
masalahnya.
• Perawat harus membantu individu dalam
melakukan identifikasi coping yang dimiliki
dan yang biasa digunakan klien. Terapist
berupaya menjalin hubungan yang hangat
dan empatik dengan klien untuk menyiapkan
coping klien yang adaptif.

Model Suportive Therapy


11/03/20
Tokoh: Meyer, Kraeplin, Spitzer, Frances.
Gangguan perilaku: akibat dari proses
penyakit biologis. Gejala timbul akibat
kombinasi faktor-faktor fisiologis, genetik,
lingkungan, dan faktor sosial.

MODEL MEDIS

11/03/20
MODEL MEDIK
• Focus penatalaksanaannya harus lengkap
melalui pemeriksaan diagnostic, terapi
somatic, farmakologik dan teknik
interpersonal.

11/03/20
Peran pasien: patuh pada terapi yang
ditetapkan/dianjurkan dan melaporkan efek
terapi kepada terapis.
Perawat berperan dalam berkolaborasi
dengan tim medis dalam melakukan prosedur
diagnostic dan terapi jangka panjang,
therapist berperan dalam pemberian terapi,
laporan mengenai dampak terapi,
menentukan diagnose, dan menentukan jenis
pendekatan terapi yang digunakan.

MODEL MEDIS
11/03/20
Tidak ada benar/salah dalam penggunaan
model.
Perawat perlu mendasari pemberian
intervensi berdasar pemahaman tentang
model konsep keperawatan jiwa.

11/03/20
PERAN PERAWAT KESEHATAN
JIWA
• Pengkajian yg mempertimbangkan budaya
• Merancang dan mengimplementasikan
rencana tindakan
• Berperan serta dlm pengelolaan kasus
• Meningkatkan dan memelihara kesehatan
mental, mengatasi pengaruh penyakit mental
- penyuluhan dan konseling
• Mengelola dan mengkoordinasikan sistem
pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan
pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakan
• Memberikan pedoman pelayana kesehatan

11/03/20
ASUHAN KOMPETEN PERAWAT
JIWA
• Pengkajian biopsikososial yang peka terhadap budaya.
• Merancang dan implementasi rencana tindakan untuk klien
dan keluarga.
• Peran serta dalam pengelolaan kasus: mengorganisasikan,
mengkaji, negosiasi, koordinasi pelayanan bagi individu
dan keluarga.
• Memberikan pedoman pelayanan bagi individu, keluarga,
kelompok, untuk menggunakan sumber yang tersedia di
komunitas kesehatan mental, termasuk pelayanan terkait,
teknologi dan sistem sosial yang paling tepat.
• Meningkatkan dan memelihara kesehatanmental serta
mengatasi pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan
dan konseling.
• Memberikan askep pada penyakit fisik yang mengalami
masalah psikologis dan penyakit jiwa dengan masalah fisik.
• Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang
mengintegrasikan kebutuhan klien, keluarga, staf, dan
pembuat kebijakan.
11/03/20
TERIMA KASIH
11/03/20

Anda mungkin juga menyukai