Anda di halaman 1dari 27

KONSEPTUAL MODEL

KEPERAWATAN JIWA
Oleh: Ns.Sri Maryatun,Skep,MKep

PENGERTIAN

Model: cara mengorganisasi pokok


pengetahuan yg kompleks.
Model membantu klinisi:
Latar belakang perilaku yg diobservasi
Strategi penanganan terapeutik
Peran yg sesuai untuk pasien dan
terapis

MODEL

Mengarahkan pengorganisasian data


Mengukur efektivitas proses
penanganan
Memfasilitasi penelitian dalam perilaku
manusia

MODEL KONSEP
KEPERAWATAN JIWA

Model
Model
Model
Model
Model
Model

psikoanalisa
Interpersonal
Sosial
Eksistensial
Terapi Suportif
Medis

MODEL PSIKOANALISA

Tokoh: S. Freud, Erickson, A. Freud, Klein,


Horney, Fromm-Reichmann, Menninger.
Deviasi perilaku: didasarkan pd penyelesaian
tdk adekuat konflik perkembangan.
Pertahanan ego tdk mampu mengontrol
ansietas. Gejala muncul sbg upaya mengatasi
ansietas dan berkaitan dg konflik yg tdk
terselesaikan

MODEL PSIKOANALISA

Proses Terapi: penggunaan teknik


asosiasi bebas dan analisa mimpi.
Identifikasi area masalah melalui
interpretasi resistensi dan transferens
pasien

MODEL PSIKOANALISA

Peran pasien: pasien mengungkapkan


semua pikiran dan mimpinya,
mempertimbangkan interpretasi terapis.
Peran terapis: terapis menggunakan hal
yg tertinggal untuk mendorong
perkembangan transferens dan
menginterpretasikan pikiran dan mimpi
pasien

MODEL INTERPERSONAL

Tokoh: Sullivan, Klerman, Peplau.


Gangguan Perilaku: terjadi sebagai akibat
peningkatan ansietas dan dialami dalam
hubungan interpersonal. Ketakutan mendasar
adalah takut terhadap penolakan. Orang
membutuhkan rasa aman dan kepuasan yang
berasal dari hubungan interpersonal yang
positif.

MODEL INTERPERSONAL

Proses terapi: Hubungan di antara


terapis dan pasien membangun
oerasaan aman. Terapis membantu
pasien mengalami hubungan saling
percaya dan meningkatkan kepuasan
dalam hubungan interpersonal

MODEL INTERPERSONAL

Peran pasien: membagi ansietas dan


perasaannya kepada terapis.
Peran terapis: menggunakan empati
untuk bisa merasakan perasaan pasien,
dan menggunakan hubungan untuk
memperbaiki pengalaman dalam
berhubungan interpersonal.

MODEL SOSIAL

Tokoh: Szasz, Kaplan.


Gangguan perilaku: faktor-faktor sosial
dan lingkungan menciptakan stres,
yang menyebabkan ansietas dab gejala
gangguan perilaku. Perilaku
menyimpang/ yg tak dpt diterima
ditentukan oleh lingkungan sosial.

MODEL SOSIAL

Proses terapi: pasien dibantu untuk


mengatasi maslah dengan
menggunakan sistem sosial. Mungkin
menggunakan intervensi krisis,
manipulasi lingkungan, dan dukungan
sosial

MODEL SOSIAL

Peran pasien: pasien mepresentasikan


masalahnya kepada terapis, bekerja dg
terapis, dan menggunakan sumbersumber di masyarakat.
Peran Terapis: menggali sistem sosial
pasien dan sumber-sumber yg tersedia.

MODEL EKSISTENSIAL

Tokoh: Perls, Glasser, Ellis, Rogers,


Frankl.
Gangguan perilaku: Kehidupan berarti
ketika seseorang dapat sepenuhnya
menyadari dan menerima diri. Diri
dapat disadari melalui hubungan yang
murni dengan orang lain.

MODEL EKSISTENSIAL

Proses terapi: Orang dibantu untuk


mengalami hubungan yang murni.
Terapi seringkali dilakukan dalam
kelompok. Pasien didorong untuk
menerima diri dan mengambil kendali
perilaku.

MODEL EKSISTENSIAL

Peran pasien: pasien berpartisipasi


dalam pengalaman yang berarti untuk
belajar tentang menerima diri.
Peran terapis: membantu pasien
mengenali nilai-nilai diri, mengklarifikasi
realitas situasi, dan mengeksplorasi
perasaan-perasaan.

MODEL TERAPI SUPORTIF

Tokoh: Wermon, Rockland.


Gangguan perilaku: masalah-masalah
timbul akibat faktor-faktor
biopsikososial. Penekanan pada respon
koping maladaptif yang sekarang.

MODEL TERAPI SUPORTIF

Proses Terapi: Pengukuran kemampuan


pengetesan realita dan peningkatan
harga diri. Dukungan sosial diperoleh
dan respon koping adaptif dikuatkan.
Peran pasien: aktif terlibat dalam
penanganan.
Peran terapis: bersikap hangat, empati,
bergabung(akrab) dg pasien.

MODEL MEDIS

Tokoh: Meyer, Kraeplin, Spitzer,


Frances.
Gangguan perilaku: akibat dari proses
penyakit biologis. Gejala timbul akibat
kombinasi faktor-faktor fisiologis,
genetik, lingkungan, dan faktor sosial.

MODEL MEDIS

Proses terapi: penanganan


dihubungkan dengan diagnosis dan
meliputi terapi somatik dan berbagai
teknik interpersonal. Pendekatan
penanganan ditentukan dengan
tergantung pada respon simptomatik.

MODEL MEDIS

Peran pasien: patuh pada terapi yang


ditetapkan/dianjurkan dan melaporkan
efek terapi kepada terapis.
Peran terapis: mendiagnosa penyakit
dan menetukan pendekatan terapeutik.

Model

Psycoanalytical
(Freud,
Erickson)

Ego tidak mampu


mengontrol
ansietas, konflik
tidak selesai

Therapeutic
process

Roles of a
patient &
therapist

Asosiasi bebas &


analisa mimpi
Transferen untuk
memperbaiki
traumatic masa
lalu

Klien:
mengungkapkan
semua pikiran &
mimpi
Terapist :
menginterpretasi
pikiran dan mimpi
pasien

Interpersonal (
Sullivan, peplau)

Ansietas timbul & dialami


secara interpersonal,
basic fear is fear of
rejection

Build feeling security


Trusting relationship
& interpersonal
satisfaction

Patient: share
anxieties
Therapist : use
empathy &
relationship

Social ( Caplan,
Szasz)

Social &
environmental
factors create
stress, which
cause anxiety
&symptom

Environment
manipulation &
social support

Pasien:
menyampaikan
masalah
menggunakan
sumber yang ada
di masyarakat
Terapist: menggali
system social klien

Existensial (
Ellis, Rogers)

Individu gagal
menemukan dan
menerima diri
sendiri

Experience in
relationship,
conducted in
group
Encouraged to
accept self &
control behavior

Klien: berperan
serta dalam
pengalaman yang
berarti untuk
mempelajari diri
Terapist:
memperluas
kesadaran diri
klien

Supportive
Therapy (
Wermon,
Rockland)

Faktor
biopsikososial &
respon
maladaptive saat
ini

Menguatkan
respon koping
adaptif

Klien: terlibat
dalam identifikasi
coping
Terapist:
hubungan yang
hangta dan
empatik

Combination from
physiological,
genetic,
environmental &
social

Pemeriksaan
diagnostic, terapi
somatic,
farmakologik &
teknik
interpersonal

Klien: menjalani
prosedur
diagnostic &
terapi jangka
panjang
Terapist :
Therapy, Repport
effects,Diagnose
illness,
Therapeutic
Approach

Anda mungkin juga menyukai