Anda di halaman 1dari 37

MODEL KONSEP KEPERAWATAN JIWA

DESI ARIYANA RAHAYU

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

KONSEP DASAR
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kesehatan jiwa meliputi:
Bagaimana perasaan anda terhadap diri sendiri Bagaimana perasaan anda terhadap orang lain Bagaimana kemampuan anda mengatasi persoalan hidup anda Sehari - hari.

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

Beberapa pengertian manusia:


Individu yang holistik: terdiri dari jasmani dan rohani. Terdiri dari komponen jasmani, akal, jiwa dan qalbu (ruh) Struktur jiwa manusia terdiri dari id (instingprinsip kepuasan), ego (kesadaran realitasprinsip realitas), super ego/ moralitas-prinsip moralitas (Teori Freud)

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

PRINSIP KEPERAWATAN JIWA

Roles and functions of psychiatric nurse : competent care (peran dan fungsi keperawatan jiwa : yang kompeten). Therapeutic Nurse patient relationship Conceptual models of psychiatric nursing Stress adaptation model of psychiatric nursing Biological context of psychiatric nursing care

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

Psychological context of psychiatric nursing care Sociocultural context of psychiatric nursing care Environmental context of psychiatric nursing care Legal ethical context of psychiatric nursing care Implementing the nursing process : standards of Actualizing the Psychiatric Nursing Role : Professional Performance Standards
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Biologis

FAKTOR PREDISPOSISI Psikologis Sosiokultural STRESOR PRESIPITASI Origin Timing Number

Nature

PENILAIAN THDP STRESOR Kognitif Afektif Fisiologis Perilaku Sosial SUMBER KOPING Kemampuan personal Suport sosial Aset material Keyakinan positif MEKANISME KOPING

Konstruktif

Destruktif

RENTANG RESPON ADAPTIF MALADAPTIF

STUART STRESS ADAPTATION MODEL OF PSYCHIATRIC NURSING CARE


4/25/2013 psychiatric/s1/dc

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

PENGERTIAN MODEL

Model: cara mengorganisasi pokok pengetahuan yg kompleks. Model membantu klinisi: Latar belakang perilaku yg diobservasi Strategi penanganan terapeutik Peran yg sesuai untuk pasien dan terapis

4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Mengarahkan pengorganisasian data Mengukur efektivitas proses penanganan Memfasilitasi penelitian dalam perilaku manusia

MODEL

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

PSIKOANALISIS (SIGMUND FREUD, E. ERICSSON) INTERPERSONAL (SULLIVAN, PEPLAU) SOSIAL (CAPLAN, SZASZ) EKSISTENSIAL (ELLIS, ROGERS) MEDIK (MEYER, KRAEPLIN) SUPPORTIVE THERAPY (WERMON, ROCKLAND)

MODEL KONSEP KEPERAWATAN JIWA


4/25/2013 psychiatric/s1/dc

MODEL

VIEW OF BEHAVIORAL DEVIATION


Ego tidak mampu mengontrol ansietas, konflik tidak selesai

THERAPEUTI C PROCESS
Asosiasi bebas & analisa mimpi

ROLES OF PATIENT & THERAPIEST


Klien: mengungkapkan semua pikiran & mimpi

PSYCHOANALISIS

INTERPERSONAL

SOCIAL

Transferen untuk Terapist : menginterpretasi pikiran dan memperbaiki traumatic mimpi pasien masa lalu Ansietas timbul & dialami secara Build feeling security Patient: share anxieties interpersonal, basic fear is fear of Trusting relationship & Therapist : use empathy & relationship rejection interpersonal satisfaction Social & environmental factors Environment manipulation & Pasien: menyampaikan masalah create stress, which cause social support menggunakan sumber yang ada di anxiety &symptom masyarakat Individu gagal menemukan dan menerima diri sendiri Terapist: menggali system social klien Experience in relationship, Klien: berperan serta dalam conducted in group pengalaman yang berarti untuk mempelajari diri Encouraged to accept self & control behavior Terapist: memperluas kesadaran diri klien Menguatkan respon koping Klien: terlibat dalam identifikasi coping adaptif Terapist: hubungan yang hangta dan empatik Pemeriksaan diagnostic, Klien: menjalani prosedur diagnostic & terapi somatic, farmakologik terapi jangka panjang & teknik interpersonal Terapist : Therapy, Repport 4/25/2013 psychiatric/s1/dc effects,Diagnose illness, Therapeutic Approach

EKSISTENCIAL

SUPPORTIVE THERAPY MEDICAL

Faktor biopsikososial & respon maladaptive saat ini

Combination from physiological, genetic, environmental & social

Tokoh: S. Freud, Erickson, A. Freud, Klein, Horney, Fromm-Reichmann, Menninger. Deviasi perilaku: didasarkan pd penyelesaian tdk adekuat konflik perkembangan. Pertahanan ego tdk mampu mengontrol ansietas. Terjadi apabila ego(akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau insting). Ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan akalnya (ego) untuk mematuhi tata tertib, peraturan, norma, agama(super ego/das uber ich), akan mendorong terjadinya penyimpangan perilaku.

MODEL PSIKOANALISA
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Proses Terapi: penggunaan teknik asosiasi bebas dan analisa mimpi. Klien akan mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya, sedangkan therapist berupaya untuk menginterpretasi pikiran dan mimpi pasien.

MODEL PSIKOANALISA
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Peran pasien: pasien mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya, mempertimbangkan interpretasi terapis. Peran terapis: terapis menggunakan hal yg tertinggal untuk mendorong perkembangan transferens dan menginterpretasikan pikiran dan mimpi pasien. Peran perawat: pengkajian mengenai keadaan-keadaan traumatic atau stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu

MODEL PSIKOANALISA
4/25/2013

psychiatric/s1/dc

Tokoh: Sullivan, Klerman, Peplau. Gangguan Perilaku: terjadi sebagai akibat peningkatan ansietas dan dialami dalam hubungan interpersonal. Ancaman mendasar yg menyebabkan kecemasan adalah takut terhadap penolakan. Orang membutuhkan rasa aman dan kepuasan yang berasal dari hubungan interpersonal yang positif.

MODEL INTERPERSONAL
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Proses terapi: Hubungan di antara terapis dan pasien membangun perasaan aman (build feeling of security). Terapis membantu pasien mengalami hubungan saling percaya (trusting relationship) dan meningkatkan kepuasan dalam hubungan interpersonal (interpersonal satisfaction).

MODEL INTERPERSONAL
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Peran pasien: membagi ansietas dan perasaannya kepada terapis. Peran terapis: menggunakan empati untuk bisa merasakan perasaan pasien, dan menggunakan hubungan untuk memperbaiki pengalaman dalam berhubungan interpersonal.

MODEL INTERPERSONAL
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

MODEL SOSIAL
Tokoh: Szass, Kaplan. Menurut konsep ini seseorang akan mengalami gangguan jiwa atau penyimpangan perilaku apabila banyaknya factor social dan factor lingkungan yang akan memicu munculnya stress pada seseorang dan menyebabkan ansietas hingga penyimpangan perilaku.

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

Proses terapi: pasien dibantu untuk mengatasi masalah dengan menggunakan sistem sosial. Mungkin menggunakan intervensi krisis, manipulasi lingkungan, dan dukungan sosial.

MODEL SOSIAL
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Peran pasien: pasien mepresentasikan masalahnya kepada terapis, bekerja dg terapis, dan menggunakan sumbersumber di masyarakat. Peran Terapis: menggali sistem sosial pasien dan sumber-sumber yg tersedia, seperti suasana dirumah, di kantor, di sekolah, di masyarakat atau tempat kerja.

MODEL SOSIAL
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Tokoh: Perls, Glasser, Ellis, Rogers, Frankl. Gangguan perilaku: terjadi jika individu tidak dapat menerima dirinya sendiri, kurangnya rasa bersyukur. Kehidupan berarti ketika seseorang dapat sepenuhnya menyadari dan menerima diri. Diri dapat disadari melalui hubungan yang murni dengan orang lain.

MODEL EKSISTENSIAL
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Proses terapi: Orang dibantu untuk mengalami hubungan yang murni. Terapi seringkali dilakukan dalam kelompok. Pasien didorong untuk menerima diri dan memperluas kesadaran diri dengan cara introspeksi (self assessment), mendorong untuk menerima jatidirinya sendiri dan menerima kritik atau feedback tentang perilakunya dari orang lain (encouraged to accept self and control behavior).

MODEL EKSISTENSIAL
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Peran pasien: pasien berpartisipasi dalam pengalaman yang berarti untuk belajar tentang menerima diri. Peran terapis: membantu pasien mengenali nilai-nilai diri, mengklarifikasi realitas situasi, dan mengeksplorasi perasaan-perasaan.

MODEL EKSISTENSIAL
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Tokoh: Wermon, Rockland. Gangguan perilaku: masalah-masalah timbul akibat faktor-faktor biopsikososial. Penekanan pada respon koping maladaptif yang sekarang.

MODEL TERAPI SUPORTIF


4/25/2013 psychiatric/s1/dc

MODEL SUPPORTIVE THERAPY


Aspek biologisnya menjadi masalah seperti: sering sakit maag, migraine, batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan seperti : mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah. Aspek sosialnya memiliki masalah seperti : susah bergaul, menarik diri,tidak disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Semua hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa. Fenomena tersebut muncul akibat ketidakmamupan dalam beradaptasi pada masalah-masalah yang muncul saat ini dan tidak ada kaitannya dengan masa lalu. 4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Prinsip proses terapinya adalah menguatkan respon coping adaptif, individu diupayakan mengenal telebih dahulu kekuatan-kekuatan apa yang ada pada dirinya; kekuatan mana yang dapat dipakai alternative pemecahan masalahnya. Perawat harus membantu individu dalam melakukan identifikasi coping yang dimiliki dan yang biasa digunakan klien. Terapist berupaya menjalin hubungan yang hangat dan empatik dengan klien untuk menyiapkan coping klien yang adaptif.

Model Suportive Therapy


4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Tokoh: Meyer, Kraeplin, Spitzer, Frances. Gangguan perilaku: akibat dari proses penyakit biologis. Gejala timbul akibat kombinasi faktor-faktor fisiologis, genetik, lingkungan, dan faktor sosial.

MODEL MEDIS
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

MODEL MEDIK

Focus penatalaksanaannya harus lengkap melalui pemeriksaan diagnostic, terapi somatic, farmakologik dan teknik interpersonal.

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

Peran pasien: patuh pada terapi yang ditetapkan/dianjurkan dan melaporkan efek terapi kepada terapis. Perawat berperan dalam berkolaborasi dengan tim medis dalam melakukan prosedur diagnostic dan terapi jangka panjang, therapist berperan dalam pemberian terapi, laporan mengenai dampak terapi, menentukan diagnose, dan menentukan jenis pendekatan terapi yang digunakan.

MODEL MEDIS
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Tidak ada benar/salah dalam penggunaan model. Perawat perlu mendasari pemberian intervensi berdasar pemahaman tentang model konsep keperawatan jiwa.

4/25/2013

psychiatric/s1/dc

PERAN PERAWAT KESEHATAN JIWA



Pengkajian yg mempertimbangkan budaya Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan Berperan serta dlm pengelolaan kasus Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit mental - penyuluhan dan konseling Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakan Memberikan pedoman pelayana kesehatan
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

ASUHAN KOMPETEN PERAWAT JIWA


Pengkajian biopsikososial yang peka terhadap budaya. Merancang dan implementasi rencana tindakan untuk klien dan keluarga. Peran serta dalam pengelolaan kasus: mengorganisasikan, mengkaji, negosiasi, koordinasi pelayanan bagi individu dan keluarga. Memberikan pedoman pelayanan bagi individu, keluarga, kelompok, untuk menggunakan sumber yang tersedia di komunitas kesehatan mental, termasuk pelayanan terkait, teknologi dan sistem sosial yang paling tepat. Meningkatkan dan memelihara kesehatanmental serta mengatasi pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan dan konseling. Memberikan askep pada penyakit fisik yang mengalami masalah psikologis dan penyakit jiwa dengan masalah fisik. Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan klien, keluarga, staf, dan pembuat kebijakan.
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

MATURSUWUN
4/25/2013 psychiatric/s1/dc

Anda mungkin juga menyukai