2020
Community Mental Healtih Nursing / Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas adalah
pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistik, dan paripurna yang berfokus pada
masyarakat yang sehat jiwa, rentan terhadap stress (risiko) dan dalam tahap pemulihan serta
pencegahan kekambuhan (gangguan jiwa) (Keliat, dkk, 2012).
Pilar CMHN
I. Manajemen Keperawatan Kesehatan Jiwa
Perencanaan :
Visi :
“Masyarakat Sehat Jiwa Melalui Desa Siaga Sehat Jiwa”.
Misi :
Menjadikan anggota masyarakat sehat jiwa
Masyarakat yang mengalami gangguan jiwa dapat dipertahankan di lingkungan masyarakat
Menjadikan masyarakat dengan gangguan jiwa yang produktif dan inovatif
Filosofi
“Hargai tubuhmu dengan selalu berpikiran positif”
Rencana Bulanan dan Tahunan
1. Rencana bulanan
a. Rencana bulanan perawat CMHN.
o Kegiatan manajerial. Contoh: supervisi kader dan rapat/pertemuan
o Kegiatan asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga terdiri
atas:
1) Pendidikan kesehatan bagi kelompok masyarakat yang sehat (dikelompokkan dalam
8 tahap perkembangan), kelompok yang berisiko mengalami masalah psikososial
dan kelompok keluarga pasien gangguan jiwa
2) Asuhan keperawatan masalah psikososial
3) Asuhan keperawatan resiko masalah psikososial
4) Asuhan gangguan jiwa
5) Terapi aktivitas kelompok dan rehabilitas untuk kelompok pasien yang mengalami
gangguan jiwa.
Rencana bulanan kader kesehatan jiwa.
Bulan Ke 1, 2, 3 dst
Kegiatan
Mgg Ke 1 Mgg Ke 2 Mgg Ke 3 Mgg Ke 4
Mendeteksi keluarga di Desa Siaga Sehat Jiwa: sehat,
resiko, dan gangguan.
Menggerakkan keluarga sehat untuk menghindari
penyuluhan sehat jiwa sesuai dengan usianya
Menggerakkan keluarga berisiko untuk menghadiri
penyuluhan tentang risiko masalah psikososial
Menggerakkan keluarga pasien gangguan jiwa untuk
mengikuti pendidikan kesehatan
Menggerakkan pasien gangguan jiwa untuk mengikuti
TAK dan rehabilitas.
Melakukan kunjungan rumah kepada pasien
gangguan jiwa yang telah mandiri
Merujuk pasien gangguan jiwa ke perawat CMHN
Rencana tahunan perawat CMHN
a) Menyusun laporan tahunan yang membahas kinerja layanan keperawatan kesehatan jiwa
komunitas berupa kegiatan yang di laksanakan berikut hasil evaluasinya (wilayah kerja
puskesmas dan Desa Siaga Sehat Jiwa).
b) Penyegaran terkait dengan materi layanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas, terutama
untuk kegiatan yang masih rendah pencapaiannya yang bertujuan untuk mementapkan hal-
hal yang belum optimal.
c) Pengembangan SDM (perawat CMHN dan kader kesehatan jiwa) dalam bentuk rekomendasi
untuk melanjutkan pendidikan formal dan informal.
Pembina
Camat Kecamatan A
Koordinator
Sekmat Kec.A /
Lurah Kelurahan A dan B
Ketua
Kepala Puskesmas A
Wakil Ketua
Ka.Subag TUPuskesmas A
Bendahara Sekretaris
Perangkat Kelurahan A Seklur Kelurahan A
Wk.Bendahara Wk.Sekretaris
Perangkat Kelurahan B Seklur Kelurahan B
Perangkat Kelurahan A
Tujuan dilakukannya posyandu desa adalah untuk mencegah dan menggurangi resiko
seseorang untuk mengalami gangguan jiwa dan memberikan pengobatan dan terapi bagi
mereka yang mengalami ganngguan jiwa.
e. Upaya- upaya yang dilakukan dalam melaksanakan posyandu jiwa adalah:
a. Preventive
Dilakukan dengan cara mencegah dan menggurangi resiko gangguan jiwa dengan menci
ptakan masyarakat yang terbuka.
Contoh kegiatan untuk menciptakan masyarakat yang terbuka yaitu:
1) Dengan membentuk suatu kegiatan di lingkungan masyarakat,
bertujuan untuk menjaga keharmonisan dan silaturahmi antar warga.
2) Selalu melakukan interaksi social.
3) Memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat untuk selalu menjagakeseh
atan jiwa mereka.
b. Promotif
Dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan masyakat tentang gangguan
jiwa baik pengertian, tanda dan gejala, dan cara menghadapi orang yang
mengalami gangguan jiwa .
c. Kuratif
Memberikan pengobatan dan terapi dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya seperti tenaga medis dan psikiatri.
d. Rehabilitative
Dilakukan dengan cara memberikan terapi sederhana pada pasien gangguan jiwa.
Namun bukan hanya pasien gangguan jiwa yang perlu
diterapi namun lingkungan juga harus diberi pengertian untuk dapat menerima
seseorang yang sudah sembuh dari gangguan jiwa dan tidak mengucilkannya.
Dalam pelaksana posyandu jiwa terdapat beberapa tahapan yaitu:
a. Mejapertama ( meja I)
Meja pertama adalah pos untuk melakukan pendaftaran, yang dilakukan oleh
kader posyandu.
b. Mejakedua ( meja II)
Meja kedua adalah pos untuk melakukan pemeriksaan fisik, mengecek tanda-tanda vital
( biasanya yang umum dilakukan adalah melakukan pemeriksaan tekanan darah),
tinggi badan, berat badan dan keluhan pasien. Ini dilakukan oleh kader yang
terlatih atau tenaga kesehatan seperti perawat.
c. Mejaketiga ( meja III)
Meja ketiga adalah untuk pengobatan .pengobatan ini dilakukan oleh dokter.
d. Mejakeempat ( meja IV)
Meja keempat adalah posterapi yang dilakukan oleh perawat, contohnya melakukan
TAK ( Terapi Aktivitas Kelompok) dan okupasi.
e. Mejakelima ( meja V)
Pemberian makanan ( Snack) untuk pasien, ini dapat dilakukan oleh kader posyandu
jiwa.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan hasil pengkajian, baik yang
bersifat actual (gangguan kesehatan jiwa) maupun yang beresiko mengalami gangguan
jiwa. Jika perawat menemukan anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa,
maka perawat harus berhati-hati dalam peyampainnya kepada pasien dan keluarga agar
tidak menyebutkan gangguan jiwa karena hal tersebut merupakan stigma dalam
masyarakat.
Adapun diagnose keperawatan yang diidentifikasi ;penting untuk paska bencana
adalah:
a. Masalah kesehatan jiwa pada anak atau remaja
1) Depresi
2) Perilaku kekerasan
b. Masalah kesehatan pada usia dewasa
1) Harga diri rendah
2) Isolasi soial
3) Gangguan persepsi sensori atau halusinasi
4) Gangguan proses fikir atau faham
5) Perilaku kekerasan
6) Resiko bunuh diri
7) Deficit perawatan diri
c. Masalah kesehatan jiwa pada lansia
1) Demensia
2) Depresi
3. Perencanaan keperawatan
Rencana tindakan keperawatan disesuaikan dengan standar asuhan keperawatan
kesehatan jiwa yang mencakup tindakan psikoterapetrik yaitu penggunaan berbagai
tehnik komunikasi terapetik dalam membina hubungan dengan pasien, pendidikan
kesehatan ltentang prinsip-prinsip kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, aktivitas kesehatan
kehidupan sehari-hari meliputi perawatan diri (kebrsihan diri, berdandan, makan dan
minum, buang air besar dan buang air kecil), terapi modalitas seperti terapi aktifitas
kelompok, terapi lingkungan dan terapi keluarga, tindakan kolaborasi (pemberian obat-
obatan dan memonitor efek samping). Dalam menyusun rencana tindakan harus
dipertimbangkan bahwa untuk mengatasi satu diagnosa diperlukan beberapa kali
pertemuan hingga tercapai kemampuan yang diharapkan baik untuk pasien maupun
keluarga. Rencana tindakan keperawatan ditunjukan pada individu, keluarga, kelompok
dan komunitas.
a. Pada tindakan individu difokuskan pada peningkatan ketrampilan dalam ADI dan
ketrampilan koping adaptif dalam mengatasi masalah
b. Pada tingkat keluarga difokuskan pada pemberdayaan keluarga dalam merawat
pasien dan mensosialisasikan pasien dengan lingkungan
c. Pada tingkat kelompok difokuskan pada kegiatan kelompok dalam rangka
sosialisasi agar pasien mampu beradaptasi dengan lingkungan
d. Pada tingkat komunitas difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, menggerakan sumber-sumber yang ada
dimasyarakat yang dimanfaatkan oleh keluarga dan pasien
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana yang telah dibut. Tindakan
keperawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien pada saat ini.
Perawat berkerja sama dengan pasien, kluarga dan dan tim kesehatan lain dalam
malakukan tindakan. Tujuannya adalah memberdayakan pasien dan keluarga agar mampu
mandiri memenuhin kebutuhannya serta meningkatkan kemampuan koping dalam
menyelesaikan masalah. Perawat berkerja sama dengan pasien dan keluarga untuk
mengidentifikasi kebutuhan mereka dan memfasilitasi pengobatan melalui kolaborasi dan
rujukan.
Pada tahap awal, lebih difokuskan pada modul asuhan keperawatan pada individu
dan keluarga