Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

Keperawatan Jiwa Masyarakat, Rehabilitasi dan Recovery

Nandita Milda Hidayat


215119045

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2020
Kesimpulan :

“Pengaruh budaya pada proses recovery”

Trend pelayanan global untuk mengatasi gangguan jiwa sudah bergerak ke arah
pemberdayaan individu yang mengalami gangguan jiwa melalui sebuah proses recovery dengan
dukungan dari lingkungan, masyarakat, pemerintah, dan tenaga kesehatan. Dan dibutuhkan
pelayanan yang memadai di masyarakat untuk mendukung proses recovery orang dengan
gangguan jiwa.

 Penanganan gangguan jiwa yang ada di Indonesia hingga saat ini masih berfokus pada
pengobatan dan mengandalkan rumah sakit jiwa sebagai pelayanan utama bagi penderita
gangguan jiwa, sehingga banyak penderita yang kambuh setelah pulang ke rumah,  disebabkan
pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat tidak memadai. Terlebih keadaan lingkungan atau
budaya si pasien yang mungkin masih dianggap kuno atau kurang up to date terhadap
pengobatan pasien dengan gangguan jiwa, keluarga atau budaya di sekitar pasien misalnya masih
mempercayai dukun untuk proses kesembuhan pasien hal tersebut juga menjadi salah satu faktor
penghambat akan proses recovery orang yang mengalami gangguan jiwa. Peran kita sebagai
tenaga kesehatan/ khususnya perawat jiwa pada saat konseling baik dengan pasien ataupun
keluarga harus bisa mengarahkan kembali bahwa recovery yang dijalani pasien bukan hanya
untuk sekadar pulih dari penyakit, tapi untuk membuat kehidupan orang yang mengalami
keterbatasan akibat penyakitnya menjadi lebih berarti.   Recovery menekankan bahwa meskipun
individu tidak bisa mengontrol gejala penyakitnya tapi mereka bisa mengontrol kehidupan
mereka. Karena itu selama menjalani proses recovery, individu membutuhkan dukungan dari
lingkungan dan membutuhkan supportive environment dari keluarga, tetangga, masyarakat dan
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai