Anda di halaman 1dari 29

MODEL KONSEPTUAL

TEORI KEPERAWATAN
PADA TATANAN KOMUNITAS

Chatarina Indriati Kusumaningsih, Ns.Sp.Kep.Kom


 Landasan teori digunakan untuk memandu aplikasi
praktek keperawatan komunitas.


 Aplikasi dalam
 mengumpulkan dan menganalisa data,
 mengidentifikasi masalah keperawatan komunitas,

 menyusun rencana penyelesaian masalah keperawatan


komunitas,
 melaksanakan hingga

 mengevaluasi implementasi keperawatan komunitas.

 Peran serta komunitas yang meliputi individu,


keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat.
Teori Sistem - Betty Neuman

Teori Kesemestaan dan


Keanekaragaman Asuhan Budaya
- Madeleine Leininger

PRECEDE PROCEED – Lawrence W. Green


Teori Sistem - Betty Neuman
 Fokus teori ini memperhatikan respon sistem klien
pada stressor lingkungan yang aktual maupun
potensial.
 Teori ini juga menggunakan pendekatan intervensi
pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
 Komponen dan terminologi yang terkait dengan ranah-
ranah tersebut adalah :
 Sistem klien : struktur dasar (basic structure), garis perlawanan
(lines of resistance), garis pertahanan normal (normal line of
defense), dan garis pertahanan fleksibel (flexible line of defense).
 Lingkungan : internal, eksternal, diciptakan, dan stressor.
 Kesehatan : rentang sehat-sakit (wellness-illness continuum)
 Keperawatan : upaya pencegahan (preventif), konstitusi ulang
(reconstitution), promosi kesehatan
Struktur dasar ~ sistem klien

 Fisiologis  fungsi struktur tubuh dan internal


 Psikologis  efek lingkungan interaktif dan proses
mental, baik internal maupun eksternal
 Sosiokultural  efek kombinasi kondisi sosio
kultural, dan pengaruhnya
 Perkembangan proses perkembangan terkait usia
dan aktivitasnya
 Spiritual  keyakinan spiritual dan pengaruhnya
Garis pertahanan yang melindungi
struktur dasar
 Garis pertahanan fleksibel (flexible lines of defence) mrp
pertahanan awal untuk melawan stressor dan penyangga kondisi
kesehatan yang normal. Garis ini bervariasi pada setiap hari,
dipengaruhi oleh hal-hal yang ada di luar individu atau sejumlah
interaksi yang terjadi.
 Garis pertahanan normal (normal lines of defence) adl basis yang
dimanfaatkan oleh sistem klien untuk menghindari dampak dari
stressor, dimana tergantung dari kondisi kesehatan seseorang.
 Garis pertahanan perlawanan (lines of resistance) melindungi
struktur dasar bilamana suatu stressor dapat melampaui garis
pertahanan fleksibel dan garis pertahanan normal. Keadaan ini
bervariasi untuk tiap individu tergantung tingkat perkembangan,
gaya hidup, dan pengalaman masa lalu.
Asumsi Betty Neuman tentang empat
konsep utama keperawatan komunitas
1. Manusia  mrp sistem terbuka yg selalu mencari
keseimbangan dr harmoni dan mrp satu kesatuan dr variabel
yg utuh, yaitu fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual.
2. Lingkungan  meliputi semua faktor internal dan eksternal
atau pengaruh-pengaruh dari sekitar atau sistem klien.
3. Sehat  kondisi terbebas dr gg pemenuhan kebutuhan. Mrp
keseimbangan dinamis sbg dampak dr keberhasilan
menghindari/mengatasi stressor
4. Keperawatan  ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan dengan berfokus pd intervensi yg bersifat
promosi, prevensi, kuratif dan rehabilitatif.
Intervensi yang dilakukan dalam
bentuk pencegahan
 Pencegahan primer : Menangani stressor yang merugikan sebelum
terjadi sakit. Berfokus melindungi lapisan perlawanan normal dan
memperkuat lapisan perlawanan fleksibel.
 Pencegahan sekunder: Intervensi dilakukan setelah stressor melewati
garis pertahanan dan menimbulkan reaksi. Bertujuan membantu
klien kembali kepada kondisi kesehatan yang normal, mengurangi
dampak melalui diagnosis awal dan penanganan efektif dari
gejala penyakit. Berfokus memperkuat lapisan pertahanan internal,
mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor pertahanan.
 Pencegahan tersier: Intervensi untuk membantu individu menstabilkan
status kesehatan, menghindari kemungkinan kambuh kembali dengan
mengurangi dampak residual stressor setelah penanganan atau
pengobatan. Berfokus pd readaptasi dan stabilitas serta melindungi
rekonstitusi.
Stressor
 Stressor intrapersonal
 Stressor yg terjadi dalam diri individu, misal:infeksi

 Stressor interpersonal

 Stressor yg terjadi antara individu, misal: harapan peran yg


tidak realistis
 Stressor ekstrapersonal

 Stressor yg terjadi di luar pribadi individu tsb, misal:


masalah keuangan
Reaksi thd stressor bergantung pd kekuatan lapisan perlawanan.
Saat lapisan perlawanan gagal, reaksi yg muncul tgt pd
kekuatan pertahanan. Sbg bagian dr reaksi, sistem seseorang
dpt menyesuaikan diri thd stressor, suatu efek yg dikenal sbg
rekonstitusi.
Teori Kesemestaan dan
Keanekaragaman Asuhan
Budaya - Madeleine Leininger
 Tujuan model ini adl untuk membantu studi ttg
bgm komponen teori mempengaruhi status
kesehatan dan pelayanan yg diberikan bagi
individu, keluarga, kelompok, komunitas, dan institusi
dalam sebuah budaya.
 Budaya: nilai, keyakinan, norma, dan gaya hidup yg
dipelajari, di-sharing-kan, dan disebarkan pd sebuah
kelompok yg memandu cara berpikir, mengambil
keputusan dan bertindak.
 ditampilkan dalam cara pandang, bahasa,
agama/spiritual, sosial, politik/legal, pendidikan,
ekonomi, teknologi, sejarah budaya, dan lingkungan.
Cultural care diversity
vs
cultural care universality
 Pelayanan kemanusiaan adalah
universal lintas budaya namun
dapat ditampilkan lewat berbagai ekspresi,
tindakan, pola, gaya, dan makna.
 Cultural care : nilai, keyakinan & pola gaya hidup
yg dipelajari & ditransmisikan secara subyektif dan
obyektif sehingga membantu, mendukung,
memfasilitasi atau memampukan individu/kelompok
untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi
kesehatannya dan gaya hidupnya atau mengatasi
terjadinya masalah kesehatan, cacat atau
kematian.
 World wide: bagaimana memandang dunia dan
membuat gambaran tentang dunia dan hidupnya
 Dimensi struktur sosial budaya: pola dinamis dan
gambaran faktor organisasional dan struktural yg
terkait dari budaya (masyarakat) yg meliputi
agama, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, nilai
teknologi dan budaya, faktor sejarah budaya,
serta bagaimana faktor-faktor tsb berhubungan
dan berfungsi dalam mempengaruhi perilaku
manusia dalam konteks lingkungan yg berbeda.
 Generic/folk care system: pengetahuan dan ketrampilan
tradisional yg dipelajari dan ditransmisikan secara budaya
guna memberikan bantuan, dukungan, kemampuan dan
fasilitasi tindakan bagi individu, kelompok atau institusi
dengan kebutuhan yg nyata atau antisipasi dalam
meningkatkan gaya hidup manusia, kondisi kesehatan atau
beradaptasi dengan kecacatan atau situasi kematian
 Professional care system: pengetahuan dan ketrampilan
praktik pelayanan kesehatan profesional yang dipelajari
secara formal dalam institusi profesional yg melayani
konsumen lewat multidisiplin
Tiga bentuk pelayanan keperawatan

* Tindakan dan keputusan profesional dalam memberikan


bantuan, dukungan, fasilitasi, dan kemampuan guna
1. Cultural care preservation: mempertahankan * guna
membantu masyarakat dengan budaya tertentu
mempertahankan keadaannya, pulih dari sakit, atau
menerima kecacatan/kematian
2. Cultural care accomodation: negosiasi * guna membantu
masyarakat mendesain budaya untuk beradaptasi atau
negosiasi demi outcome kesehatan yg
menguntungkan/memuaskan dari pemberi pelayanan
profesional.
3. Cultural care repatterning:
Tiga bentuk pelayanan keperawatan
* Tindakan dan keputusan profesional dalam memberikan
bantuan, dukungan, fasilitasi, dan kemampuan guna
3. Cultural care repatterning: restrukturisasi * guna membantu
masyarakat meminta kembali, mengubah, atau memodifikasi
besar-besaran gaya hidup yg baru, beda, dan
menguntungkan dengan menghargai nilai dan keyakinan
budaya dibandingkan sebelumnya.
 Cultural congruent (nursing) care  Tindakan
dan keputusan profesional dalam memberikan
bantuan, dukungan, fasilitasi, dan kemampuan
yg dirangkai sehingga cocok dengan nilai,
keyakinan, dan gaya hidup budaya pada
individu, kelompok, atau institusi untuk
menyediakan/mendukung pelayanan
kesehatan/kemanusiaan yg bermakna,
menguntungkan dan memuaskan
PRECEDE PROCEED –
Lawrence W. Green

 PRECEDE/PROCEED berorientasi pada komunitas,


model partisipasi untuk menciptakan intervensi
promosi kesehatan komunitas yang sukses.
 PRECEDE – Predisposing Reinforcing Enabling
Constructs in Educational/Environmental Diagnosis
Evaluation
 PROCEED – Policy Regulatory Organizational
Constructs Educational Environmental Development
 Digunakan untuk mendesain,mengimplementasikan
dan mengevaluasi program perubahan perilaku
kesehatan
PRECEDE memiliki 5 fase
 Phase 1: Social diagnosis  tanyakan ke komunitas:
keinginan dan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas
hidup (pemahaman kondisi komunitas); melakukan
pengumpulan data melalui wawancara, survei, FGD,
observasi mengenai kebutuhan dan keinginan komunitas;
memperhatikan kapasitas, kekuatan, sumber daya dan
kesiapan untuk berubah.
 Phase 2: Epidemiological diagnosis  identifikasi isu
kesehatan yang sangat berdampak pada komunitas
Misal: Mortalitas, Morbiditas, Disabilitas, Fertilitas,
Incidence rates, Prevalence rates
Pada kedua fase diatas, perawat membuat tujuan intervensi
PRECEDE memiliki 5 fase
 Phase 3: Behavioral and environmental diagnosis 
identifikasi faktor perilaku dan gaya hidup dan/atau
lingkungan yang harus diubah agar mempengaruhi isu
kesehatan yang telah diidentifikasi di fase 2, dan
menentukan mana yang perlu diubah
Misal: Genetik, Usia, Gender, penyakit yang diderita,
pekerjaan, fasilitas kesehatan yang tersedia
Decision Matrix More Important Less Important

More High Priority for Low Priority Except


Changeable Program Focus to Demonstrate
Change for Political
Purposes
Less Priority for Innovative No Program
Changeable Program;
Evaluation Crucial
PRECEDE memiliki 5 fase
 Phase 4: Educational and organizational diagnosis 
identifikasi faktor predisposisi, enabling dan reinforcing yang
mendukung atau menghambat perubahan faktor perilaku
dan lingkungan yang telah diidentifikasi di fase 3.
 Faktor predisposisi: pengetahuan, sikap, nilai, keyakinan,
persepsi terhadap kemampuan dan kebutuhan
 Faktor enabling: lingkungan dan personal, akses-daya beli-
kemampuan ke yankes, program dan pelayanan,
ketrampilan, dana dan waktu, fasilitas, hukum
 Faktor reinforcing: umpan balik positif atau negatif dari

sebaya, keluarga, nakes, bantuan hukum, media dll.


Pada ke-3 dan 4 ini, perawat membuat intervensi
PRECEDE memiliki 5 fase
 Phase 5: Administrative and policy diagnosis 
identifikasi isu administratif internal dan kebijakan
internal dan eksternal yang dapat mensukseskan
jalannya intervensi
Kebijakan dan administratif tersebut meliputi
pendanaan dan sumber lain untuk intervensi.
PROCEED memiliki 4 fase
 Phase 6: Implementation  intervensi dikerjakan
 Phase 7: Process evaluation  evaluasi
perkembangan intervensi – mengacu pada
perencanaan.
 Phase 8: Impact evaluation  evaluasi apakah
intervensi tersebut telah memberi dampak pada
faktor perilaku dan lingkungan yang ingin dicapai
 Phase 9: Outcome evaluation  evaluasi apakah
dampak intervensi menghasilkan outcome yang
diidentifikasi pada fase 1
Aplikasi MODEL SISTEM NEUMAN.doc

Anda mungkin juga menyukai