KEPERAWATAN JIWA
PREVENSI,PRIMER,SEKUNDER,DAN
TERTIER
DOSEN PENGAMPU:
NS. AMELIA SUSANTI, M.KEP., SP.KEP.J
Definisi Model Konseptual
a) Share anxieties (berbagi pengalaman mengenai apa-apa yang dirasakan klien dan
apa yang menyebabkan kecemasan klien saat berhubungan dengan orang lain)
b) Therapist use empathy and relationship (Empati dan turut merasakan apa-apa yang
dirasakan oleh klien). Perawat memberiakan respon verbal yang mendorong rasa
aman klien dalam berhubungan dengan orang lain.
C.Social ( Caplan, Szasz)
Model ini berfokus pada lingkungan fisik dan situasi sosial yang dapat menimbulkan
stress dan mencetuskan gangguan jiwa(social and environmental factors create stress,
which cause anxiety and symptom).Menurut Szasz, setiap individu bertanggung jawab
terhadap perilakunya, mampu mengontrol dan menyesuaikan perilaku sesuai dengan nilai
atau budaya yang diharapkan masyarakat
D.Existensial ( Ellis, Rogers)
Model ekistensial menyatakan bahwa gangguan perilaku atau gangguan jiwa terjadi
apabila individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya. Individu tidak
memiliki kebanggan akan dirinya. Membenci diri sendiri dan mengalami gangguan
dalam Bodi-imagenya Prinsip terapinya pada model ini adalah mengupayakan individu
agar memiliki pengalaman berinteraksi dengan orang yang menjadi panutan atau sukses
dengan memahami riwayat hidup
E. Supportive Therapy ( Wermon, Rockland)
Wermon dan Rockland meyakini bahwa penyebab gangguan jiwa adalah faktor biopsikososial dan
respos maladaptive saat ini. Contoh aspek biologis yaitu sering sakit maag, migraine, batuk-batuk
G.Model Komunikasi
Model perilaku mengatakan bahwa, penyimpangan perilaku terjadi jika pesan yang disampaikan tidak
jelas
H.Model Perilaku
Dikembangkan oleh H.J. Eysenck, J. Wilpe dan B.F. Skinner. Terapi modifikasi perilaku
dikembangkan dari teori belajar (learning theory).
Prevensi Primer
situasi/iklim yang membahayakan yang memberi kontribusi pada gangguan, melalui
upaya Prevensi primer merupakan kegiatan yang bersifat proaktif, berbasis pada masyarakat,
mengantisipasi gangguan yang potensial untuk populasi yang berada dalam resiko, sebelum
intervensi diberikan langsung untuk mengurangi insiden atau gangguan melalui upaya
mengurangi meningkatkan kekuatan mosional masyarakat dalam resiko agar terproteksi dan
lebih kompeten.
Tujuan prevensi primer ini adalah mengurangi resiko terjadinya gangguan jiwa dan
menunda atau menghindari munculnya gangguan jiwa.
Prevensi Sekunder