Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEMAHAMI ISU PENTING DAN PENGGUNAAN METODELOGI


PENELITIAN DALAM SETTING PSIKOLOGI KLINIS

DOSEN PEMBIMBING:
Muhammad Haikal, S.Psi., M.SI, Psikolog

DISUSUN OLEH:
Nafilatil Amna ( 220901071 )
Cut Maresa Putri irda ( 220901076 )
Della Herfima ( 220901049 )

PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2024
KATA PENGATAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Memahami
Isu Penting Dan Penggunaan Metodelogi Penelitian Dalam Setting Psikologi Klinis”. Terima
kasih kami ucapkan kepada Bapak Muhammad Haikal, S.Psi., M.Si., Psikolog, yang telah
memberikan tugas ini untuk memperdalam ilmu bagi kami.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Psikologi Klinis. Selain itu tugas makalah ini juga bertujuan untuk menambah ilmu
dan wawasan tentang Psikologi Klinis untuk kami penulis dan pembaca. Kami menyadari
tugas makalah yang kami tulis ini belum sempurna oleh karena itu kami menantikan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas makalah ini.

Banda Aceh, 28 Januari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................2
2.1 Isu-Isu Penting Dalam Psikologi Klinis........................................................2
2.2 Penggunaan metodelogi Penelitian Dalam Setting Psikologi Klinis............4
BAB III PENUTUP....................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kamus Webster’s New International, penelitian adalah pencarian yang cermat
dan kritis terhadap fakta dan prinsip. Konsisten dengan pengertian tersebut, Hillway (1956)
menunjukkan bahwa penelitian adalah suatu metode penyelidikan yang dilakukan oleh
seseorang dengan cara menyelidiki masalah secara cermat dan seksama guna memperoleh
pemecahan masalah yang tepat. Azwar (2011) mengambil pandangan yang mirip dengan
Hillway bahwa penelitian adalah serangkaian kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk
memecahkan masalah. Hasil penelitian tidak dimaksudkan untuk memecahkan masalah
secara langsung. Penelitian hanyalah bagian dari upaya untuk memecahkan masalah yang
lebih besar.

Fungsi penelitian adalah menemukan gambaran dan jawaban atas masalah serta
memberikan alternatif-alternatif terhadap kemungkinan- kemungkinan yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah tersebut. (Latipah, 2014). Meneliti menjadi aktivitas yang
penting bagi sebuah ilmu, termasuk psikologi klinis. Sebelum melakukan penelitian yang
bermanfaat dalam perkembangan keilmuan khususnya Psikologi klinis, seorang peneliti
sebaiknya memiliki nilai akuntabel. Dalam penelitian perlu diperhatikan masalah kepraktisan,
biaya, manfaat bagi masyarakat dan pengetahuan sebagai dasar praktisi klinis untuk
berkembang. Melaksanakan riset evaluasi dengan tujuan pemberian umpan balik dari
program yang sedang berjalan, merupakan salah satu isu penting dalam penelitian di bidang
psikologi klinis (Lestari et al., 2016).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Isu – Isu Penting Dalam Psikologi Klinis


Psikologi klinis: ilmu yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teori, dan praktek
untuk memahami, memprediksi dan mengurangi maladjusment, disabilitas dan rasa tidak
nyaman seperti meningkatkan adaptasi, penyesuaian manusia dan perkembangan pribadi
manusia. Psikologi klinis adalah cabang psikologi yang berkaitan dengan identifikasi dan
penanganan masalah-masalah psikologis dan emosional pada individu. Isu-isu penting dalam
psikologi klinis mencakup berbagai aspek, termasuk tetapi tidak terbatas pada:

1) Gangguan Mental

Identifikasi, diagnosis, dan penanganan berbagai gangguan mental seperti depresi,


kecemasan, gangguan kepribadian, skizofrenia, dan lainnya.

2) Terapi dan Intervensi

Pengembangan metode terapeutik yang efektif untuk membantu individu mengatasi


masalah psikologis mereka. Penerapan berbagai pendekatan terapi seperti kognitif, perilaku,
psikoanalisis, dan humanistik.

3) Kesehatan Mental

Penekanan pada promosi kesehatan mental dan pencegahan gangguan mental.


Pemahaman tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesehatan mental dan
kesejahteraan psikologis.

4) Keanekaragaman Budaya

Memahami dan menghargai perbedaan budaya dalam konteks psikoterapi.


Menyesuaikan metode terapi untuk mencakup keanekaragaman budaya dan memahami
dampaknya pada pemahaman masalah psikologis.
5) Trauma dan Stress

Penanganan trauma dan stres, termasuk pengembangan strategi untuk membantu


individu mengatasi pengalaman traumatis.

6) Neurobiologi dan Psikofarmakologi

Penelitian dan pemahaman tentang dasar neurobiologis dari gangguan mental.


Pengembangan dan penggunaan obat-obatan psikiatri sebagai bagian dari pendekatan
pengobatan.

7) Etika Profesional

Penerapan standar etika profesional dalam praktik psikologi klinis. Perlindungan hak
dan keamanan klien, serta menjaga kerahasiaan informasi.

8) Penelitian dan Inovasi

Penelitian untuk memahami lebih baik aspek-aspek psikologis dan pengembangan


pendekatan baru dalam psikologi klinis. Pengintegrasian temuan penelitian terbaru ke dalam
praktik klinis.

9) Kolaborasi Interdisipliner

Kerja sama dengan profesional kesehatan lainnya, seperti psikiater, pekerja sosial,
dokter umum, dan spesialis lainnya untuk memberikan perawatan holistik.

10) Kualitas Hidup dan Kesejahteraan

Pemahaman tentang bagaimana faktor psikologis mempengaruhi kualitas hidup dan


kesejahteraan individu.

Isu-isu ini mencerminkan kompleksitas dan relevansi psikologi klinis dalam


membantu individu mengatasi tantangan psikologis mereka dan meningkatkan kesejahteraan
mental mereka.
2.2 Penggunaan Metodelogi Penelitian Dalam Setting Psikologi Klinis

Metode penelitian psikologi klinis pada dasarnya sama dengan metode penelitian
umum, namun tujuan dan fokusnya adalah pada kebutuhan populasi tertentu. Misalnya,
mengetahui efektivitas pengobatan dalam kelompok tertentu dan mengidentifikasi tes yang
mengukur kerentanan individu terhadap stroke dan lain-lain. Terdapat berbagai macam
metode penelitian yang digunakan dalam psikologi klinis diantaranya yaitu: metode
observasi, penelitian epidemiologi, metode korelasi, penelitian longitudinal versus cross-
sectional, metode eksperimen dan desain single case (satu kasus).

1. Metode Observasi

Observasi merupakan metode yang penting dan dasar dari banyak metode lainnya. Metode ini
merupakan metode penelitian yang berdiri sendiri dan sebagai teknik pengumpulan data
untuk jenis penelitian lain. Adapun observasi menurut Ediati et al., (2020) terbagi menjadi 4,
yaitu:

a) Observasi Non Sistematis

Observasi ini adalah observasi yang paling umum dan jarang digunakan saat fenomena yang
akan diteliti tidak dapat diteliti menggunakan metode lainnya. Jenis ini memiliki kelemahan
dalam mengungkapkan fenomena secara ilmiah dan akurat. Observasi ini hanya menekankan
pada pengamatan langsung terhadap fenomena yang sedang diamati. Setelah melakukan
observasi, peneliti dapat menarik kesimpulan dari pengamatan tersebut. Jenis observasi ini
menimbulkan banyak kritik karena peneliti kesulitan mempertanggungjawabkan validitas dan
reabilitasnya.

b) Observasi Alamiah

Merupakan turunan dari observasi non-sistematis, tetapi lebih sistematis dan menyeluruh.
Peneliti telah menyiapkan seperangkat alat observasi, atau panduan observasi, yang
memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang suatu fenomena tertentu. Selain itu,
karena jenis observasi ini tidak melibatkan kontrol penelitian, pengamat membentuk dan
menjalankan fenomena itu sendiri dan mengamatinya secara langsung . Misalnya,
penelitian tentang gejala-gejala trauma pada anak penyintas bencana alam. Sebelum
melakukan penelitian, membuat panduan observasi mengenai gejala trauma dan depresi.
Penelitian ini juga dapat menimbulkan kritik secara metodologis karena mempunyai potensi
menimbulkan bias. Peneliti cenderung mengamati perilaku tertentu untuk mendukung
hipotesis penelitian, dan mengabaikan terjadinya perilaku lain yang bertentangan dengan
harapan peneliti terhadap hasil penelitian.

c) Observasi Terkontrol

Observasi ini merupakan tanggapan atas kritik terhadap dua metode observasi sebelumnya.
Terkontrol merupakan upaya untuk meningkatkan validitas penelitian. Upaya untuk
mengontrol ini menghasilkan berbagai riset yang sangat terkemuka, seperti penelitian yang
dilakukan oleh Pavlov pada anjingnya, hingga pengondisian klasik muncul sebagai rumusan
akhir. (Trull, 2012).

d) Studi Kasus

Jenis observasi dalam konteks psikologi klinis yang terakhir adalah studi kasus. Trull (2012)
menyatakan bahwa studi kasus biasanya dilakukan dalam pengaturan intervensi klinis.
Observasi dilakukan dengan mencari respon perilaku selama proses konseling, psikotes, dan
psikoterapi. Pengamatan dari studi kasus juga dapat digabungkan dengan data pendukung
berupa catatan harian pelanggan, surat khusus, riwayat kesehatan, latar belakang pendidikan,
dan lainnya.

2. Metode Penelitian Epidemiologi

Metode penelitian epidemiologi ini mengkaji insidensi, prevalensi, dan luasnya penyakit
atau kecacatan pada populasi tertentu. Misalnya, suatu kecamatan memiliki sejumlah
penderita gangguan psikosis. Jumlah ini merupakan yang tertinggi di kabupaten bahkan
provinsi. Prevalensi adopsi pasien psikotik di daerah ini adalah 50:1 dibandingkan dengan
prevalensi nasional. Secara umum, prevalensi psikotik di Kecamatan tersebut secara
signifikan tidak berbeda dengan prevalensi nasional, namun kecamatan tersebut merupakan
penyumbang terbesar prevalensi gangguan psikotik di kabupaten.

3. Metode Korelasi

Penelitian korelasi adalah metode yang umum digunakan dalam psikologi klinis. Studi ini
menyelidiki besarnya hubungan antara faktor-faktor yang terlibat dalam fenomena ini.
Metode korelasi ini memungkinkan Anda untuk melihat hubungan antara dua variabel
(bivariat) atau tiga variabel atau lebih (multivariat). Misalnya, studi korelasi bivariat
meneliti bagaimana gender dikaitkan dengan tingkat sosial ekonomi yang terkait dengan
depresi atau stres psikologis. Studi korelasi multivariat, di sisi lain, meneliti efek dari pola
asuh otoriter pada perkembangan emosional anak-anak dan perilaku bullying di sekolah.
Studi korelasi memiliki hipotesis, dan hipotesis yang diajukan dapat berupa korelasi positif
atau negatif. Selain korelasi positif dan negatif, penelitian sering mengarah pada penolakan
hipotesis. Artinya, tidak ada korelasi antara variabel yang diteliti.

4. Metode Longitudinal Versus Cross Sectional

Sebuah penelitian cross-sectional adalah perbandingan antara variabel karena survei tidak
dapat dimanipulasi dalam waktu. Misalnya, korelasi antara setiap kategori usia dan tingkat
tekanan mental. Berbeda dengan studi cross-sectional, studi longitudinal menekankan subjek
atau subjek yang sama dari waktu ke waktu. Studi longitudinal mengharuskan peneliti untuk
mengikuti subjek dengan jangka waktu yang lama untuk mendeteksi terjadinya perubahan
pada variabel tertentu. (Ediati etal., 2020).

5. Metode Experimental

Perbedaan metode eksperimental dengan yang metode lain dapat dilihat dari karakteristik
khusu yang dimiliki, yaitu:

 Didedikasikan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat.


 Adanya manipulasi variable bebas.
 Adanya control ketat pada situasi eksperimen.
 Mneciptakan suatu fenomena dengan memunculkan penyebab.
 Adanya observasi objektif.

6. Metode Single-Case (Desain satu kasus)

Metode single-case adalah pengembangan dari metode penelitian eksperimental dan


observasi studi kasus yang hanya membahas satu topik. Karena jumlah subjek yang sangat
terbatas, hanya satu subjek yang dapat dipilih, memungkinkan penelitian dilakukan dengan
kontrol validitas internal yang sangat ketat, bahkan ketika hanya satu subjek yang tersedia.
Selain itu, Anda dapat menggunakan desain kasus individu untuk memverifikasi efektivitas
intervensi individu jika Anda tidak dapat melakukan intervensi dalam pengaturan kelompok.
BAB III
KESIMPULAN

Metode penelitian dalam psikologi klinis ini juga dapat ditujukan untuk memperluas
dan memodifikasi teori-teori yang ada, karena penelitian dapat mengembangkan kegunaan
dan kegunaan teori tersebut. Ada hubungan yang sangat erat antara teori dan penelitian. Teori
merangsang dan mengarahkan penelitian, tetapi teori juga dimodifikasi oleh hasil penelitian.
Selain itu, alasan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam
memprediksi dan memahami perilaku, emosi, dan pikiran individu di bawah asuhan psikolog
klinis.
DAFTAR PUSTAKA

American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of Mental


Disorder Edition-DSM-5. Washinton DC: American Psychiatric Publishing.

Ardani, T. A., Rahayu, I. T., & Solichatun, Y. 2007. Psikologi Klinis. Graha Ilmu.

Ediati, A., Kaloeti, D. V. S., Sakti, H., Dewi, K. S., Kahija, Y. La, Rahmandani, A., & Salma.
2020. Psikologi Klinis: Teori dan Aplikasi (H. M. W. Hardani (ed.)). Penerbit
Erlangga.

Himpunan Psikologi Indonesia. 2010. KODE ETIK PSIKOLOGI INDONESIA. Pengurus


Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.

Latipah, E. 2014. Metode Penelitian Psikologi (1st ed.). Deepublish.

Lestari, M. D., Widiasavitri, P. N., Astiti, D. P., Herdiyanto, Y. K., Indrawati, K. R.,
Susilawaty, L. K. P. A., Marheny, A., Vembrianti, N., & Wilani, N. M. A. 2016. Bahan
Ajar Psikologi Klinis. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana.

Prasetyo, A. R., Kaloeti, D. phil. D. V. S., Rahmandani, A., Salma, & Ariati, J. 2020. Buku
Ajar Metodologi Penelitian Eksperimen. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Sulistiyowati, A. 2021. Psikologi Klinis (pp. 51–52).


http://digilib.iainjember.ac.id/2959/1/A.4.Diktat Psikologi Klinis..pdf

Trull, T. J. 2012. Clinical psychology. Cengage Learning. Wiramihardja, S. A. 2017.


Pengantar Psikologi Klinis (A. Gunarsa (ed.); Revisi Cet). Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai