i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah konseptual model dalam keperawatan jiwa ini. Makalah ini disusun
sebagai salah satu tugas dalam memperdalam pengetahuan tentang keperawatan
jiwa, yang merupakan salah satu aspek penting dalam praktek keperawatan.
Model keperawatan jiwa merupakan suatu pandangan atau kerangka kerja
dalam penerapan praktek keperawatan pada pasien dengan masalah kesehatan
mental. Model ini memperhatikan seluruh aspek dari pasien, baik itu aspek fisik,
psikologis, sosial, maupun spiritual. Dalam makalah ini, kami akan membahas
secara detail tentang konseptual model keperawatan jiwa, termasuk pengertian,
tujuan, dan komponennya.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang
berharga dalam proses pembelajaran di kampus.
2. Keluarga dan teman-teman yang memberikan dukungan dan
motivasi selama proses penyelesaian makalah ini.
3. Sumber referensi yang kami gunakan dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah
kami di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca. Terima
kasih, Tuhan Memberkati.
Kediri, 04 Maret 2023
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan..............................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................................2
Bab 2 Pembahasan...............................................................................................................3
2.1 Definisi..........................................................................................................................3
Bab 3 Penutup......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................................10
Daftar Pustaka......................................................................................................................11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
masalah kesehatan mental. Model ini memungkinkan perawat untuk
memahami kondisi pasien secara holistik, dan memberikan perawatan yang
efektif dalam mencapai kesehatan mental yang optimal bagi pasien.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Model adalah suatu cara untuk mengorganisasikan pengetahuan yang
kompleks, membantu praktisi, serta memberi arah dan dasar dalam
menentukan bantuan yang diperlukan. Model praktik keperawatan jiwa
mencerminkan sudut pandang dalam mempelajari penyimpangan perilaku dan
proses terapeutik dikembangkan. Model praktik dalam keperawatan kesehatan
jiwa ini menggambarkan sebuah psikodinamika terjadinya gangguan jiwa.
Konseptual model dalam keperawatan jiwa adalah suatu kerangka kerja
atau panduan yang digunakan oleh perawat untuk membantu memahami dan
mengorganisir pasien tentang kesehatan mental, dan intervensi yang efektif.
Konseptual model dalam keperawatan jiwa juga membantu untuk
mengembangkan rencana perawatan yang efektif, mengidentifikasi masalah,
dan tantangan yang dihadapi pasien, membantu untuk mencapai tujuan
perawatan, membantu untuk berkomunikasi dengan anggota tim perawatan
kesehatan lainnya dan memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang
holistik dan terintegrasi.
Psikodinamika terjadinya gangguan jiwa menggambarkan serangkaian
peristiwa, sehingga gangguan jiwa terjadi. Oleh karenanya, diperlukan
pengkajian mendalam terhadap berbagai faktor penyebab gangguan jiwa,
tanda dan gejala, serta urutan kejadian peristiwa. Dengan demikian, akan
tergambarkan sebagai masalah keperawatan yang ditemukan (pada komponen
pengkajian keperawatan jiwa), sehingga dapat disusun jejaring urutan kejadian
masalah dalam sebuah pohon masalah.
3
Merupakan model yang di kemukakan oleh Singmung Freund.
Psikoanalisa meyakini bahwa penyimpangan perilaku pada usia
dewasa berhubungan dengan perkembangan pada masa anak. Menurut
model psycoanalytical gangguan jiwa di karenakan ego tidak berfungsi
dalam mengontrol ansietas sehingga mendorong terjadinya
penyimpangan perilaku (Deviantion of Behavioral) dan konflik
intrapsikis terutama pada masa anak-anak. Proses terapi psikoanalisa
memakan waktu yang lama. Proses terapi pada model ini
menggunakan metode asosiasi bebas dan analisa mimpi transferen,
bertujuan untuk memperbaiki trauma masa lalu. Contoh proses terapi
pada model ini adalah: klien di buat dalam keadaan tidur yang sangat
dalam. Dalam keadaan tidak berdaya terapis akan menggali alam
bawah sadar klien dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan tentang
pengalaman traumatic masa lalu. Dengan cara demikian, klien akan
mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya, sedangkan terapis
berupaya untuk menginterpretasi. Peran perawat dalam model
psycoanalytical dengan melakukan pengkajian keadaan traumatic atau
stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu misalnya (menjadi
korban perilaku kekerasan fisik, sosial, emosional maupun seksual)
dengan menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik.
4
a) Dorongan untuk kepuasan, berhubungn dengan kepuasaan dasar
seperti: lapar, kesepian, dan nafsu.
b) Dorongan untuk keamanan, berhubungan dengan kebutuhan
budaya seperti penyesuain norna sosial, nilai suatu kelompok
tertentu
Proses terapi terbagi atas dua kompenen, yaitu Build feeling Security
(berupaya membangun rasa aman pada klien) dan Trusting
Relationship and Interpesonal Statisfaction (menjalin hubungan yang
saling percaya) Prinsip dari terapi ini adalah mengoreksi pengalaman
interpersonal dengan menjalin hubungan yang sehat. Dengan redukasi,
di harapkan klien belajar membina hubungan interpersonal yang
memuaskan, mengembangkan hubungan saling percaya. Dan membina
kepuasan dalam bergaul dengan orang lain sehinga klien merasa
berharga dan dihormati.
5
tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya support sistem dan
mekanisme koping yang maladaptif.
Proses terapi: Prinsip proses terapi yang sangat penting dalam
modifikasi lingkungan dan adanya support system. Proses terapi
dilakukan dengan menggali support system yang dimiliki klien seperti:
suami atau isteri, keluarga atau teman sejawat. Terapis juga berupaya
menggali system sosial klien seperti suasana dirumah, kantor, sekolah,
masyarakat atau tempat kerja.
6
tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Semua hal
tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa. Fenomena
tersebut muncul akibat ketidakmampuan dalam beradaptasi pada
masalah-masalah yang muncul saat ini dan tidak ada kaitannya dengan
masa lalu.
Prinsip proses terapi pada model supportif adalah menguatkan respon
koping adaptif. Terapis membantu klien untuk mengidentifikasi dan
mengenal kekuatan atau kemampuan serta koping yang dimiliki klien,
mengevaluasi kemampuan mana yang dapat digunakan untuk alternatif
pemecahan masalah. Terapis berupaya untuk menjalin hubungan yang
hangat dan empatik dengan klien untuk membantu klien menemukan
koping klien yang adaptif.
7) Model Komunikasi
Model perilaku mengatakan bahwa, penyimpangan perilaku terjadi jika
pesan yang disampaikan tidak jelas. Penyimpangan komunikasi
7
menyangkut verbal dan nonverbal, posisi tubuh, kecepatan dan volume
suara atau bicara.
Proses terapi dalam model ini meliputi :
a) Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah.
b) Memberi penguatan untuk komunikasi yang efektif.
c) Memberi alternatif koreksi untuk komunikasi yang tidak efektif.
d) Melakukan analisis proses interaksi.
8
9) Model Stress Adaptasi (Roy)
Komponen-komponen adaptasi mencangkup fungsi fisiologis, konsep
diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan. Adaptasi adalah
komponen pusat dalam model keperawatan. Didalamnya
menggambarkan manusia sebagai sistem adaptif. Adaptasi
menggambarkan proses koping terhadap stressor dan produk akhir dari
koping. Proses adaptasi termasuk fungsi holistik bertujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif yang pada akhirnya akan
meningkatkan intergritas.
Proses adaptasi termasuk didalamnya proses interaksi manusia dengan
lingkungan yang terdiri dari dua proses.
2.1 Bagian pertama dari proses ini dimulai dengan perubahan dalam
lingkungan internal dan eksternal yang membutuhkan sebuah
respon. Perubahan tersebut dalam model adaptasi Roy
digambarkan sebagai stressor atau stimulus fokal dan ditengahi
oleh faktor-faktor konstektual dan residual. Stressor menghasilkan
interaksi yang biasanya disebut stress.
3.1 Bagian kedua adalah mekanisme koping yang dirangsang untuk
menghasilkan respon adaptif dan efektif. Produk adaptasi
digambarkan dalam istilah kondisi yang meningkatkan tujuan-
tujuan manusia yang meliputi: kelangsungan hidup, pertumbuhan,
reproduksi dan penguasaan yang disebut intergritas.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model praktik dalam keperawatan kesehatan jiwa ini menggambarkan
sebuah psikodinamika terjadinya gangguan jiwa. Oleh karenanya, diperlukan
pengkajian mendalam terhadap berbagai faktor penyebab gangguan jiwa,
tanda dan gejala, serta urutan kejadian peristiwa. Beberapa model praktik yang
dikembangkan dalam keperawatan kesehatan jiwa antara lain model
psikoanalisis, model interpersonal, model sosial, eksistensial, suportif,
komunikasi, perilaku, model medik, dan yang paling sering digunakan dalam
keperawatan jiwa adalah model stres adaptasi.
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah
itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
FIK UI & WHO. (2016). Modul Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa
(MPK), Jakarta: Tidak diterbitkan
Yusuf, A., Fitryasari, R. P., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
11