Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA

TERAPI INDIVIDU

KELOMPOK 1 :

1. HENNY NOPIYANTI : 191440114


2. MEGA SARI : 191440120
3. MISBACHUL MUNIR : 191440121
4. NUR AZIZA : 191440123
5. PUTRI ZAKIYAH RAHMADINI : 191440128
6. YUNIVIA DIAN HERMALA : 191440140

PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH


Ns. TAJUDIN, MM

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PANGKAL PINANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala rasa puji dan syukur kami ucapkan atas segala rahmat dan karunia yang telah
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat izinNya-lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Jiwa yang telah menjadi salah satu syarat kelulusan dari Polekkes Kemenkes Pangkalpinang.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian makalah ini tidak dapat kami selesaikan
tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, terutama dosen penanggung jawab
mata kuliah Keperawatan Jiwa.
Oleh karena itu, patutlah kiranya kami sampaikan rasa syukur dan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Demikian kata pengantar ini kami buat,
semoga makalah ini dapat digunakan untuk kepentingan di dunia perkuliahan khususnya di
mata kuliah Keperawatan Jiwa.

Pangkalpinang, 30 Agustus 2021

Kelompok 1

KEPERAWATAN JIWA 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

KEPERAWATAN JIWA 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siring dengan upaya menjadikan proses keperawatan jiwa sebagai kerangka kerja
perawat jiwa dalam memberikan asuhan keperawatannnya, tuntutan akan tindakan
keperawatan secara independent dan progresif juga semakin dibutuhkan. Kesehatan
jiwa juga dapat diartikan sebagai keadaan sejahtera yang dikaitakan dengan
kebahagiaan, kegembiraan, asan, pencapaian, optimisme, dan harapan. Sedangkan
organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan itu sendiri sebagai sehat
fisik, mental dan sosial bukan sematamata keadaan tanpa penyakit dan kelemahan. Jdi
seorang dianggap sehat jiwa jika mereka mampu bersikap positif terhadap diri sendiri,
memiliki kestabilan emosi, memiliki konsep diri yang positif dan memiliki rasa
bahagia dan puas (Videbeck, 2008).
Banyak ahli dalam kesehatan jiwa memiliki presepsi yang berbeda-beda terhadap
apa yang dimaksud terhadap gangguan jiwa itu terjadi. Perbedaan pandangan tersebut
tertuang dalam bentuk model konseptual kesehatan jiwa. Pandangan model
psikoanalisa berbeda dengan pandanagn model sosial, model prilaku, model
eksitensial, model medikal, berbeda pula dengan model stress-adaptasi. Masing-
masing model ini memiliki pendekatan unik dalam terapi gangguan jiwa. Berbagai
pendekatan penanganan klien gangguan jiwa ini lah yang dimaksud dengan terapi
modalitas yang bertujuanmengubah prilaku klien gangguan jiwa dengan prilaku
maladaptifnya menjadi prilaku adatif. Terapi modalitas merupakan terapi utama
dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam upaya mengubah prilaku pasien
dari prilaku yang maladatif menjadi prilaku yang adatif (Prabowo, 2014).

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertian terapi individu itu?
b. Bagaimana kegiatan terapi individu itu ?
c. Bagaimana tahap-tahap terapi individu itu ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian terapi individu
b. Untuk mengetahui kegiatan terapi individu
c. Untuk mengetahui tahap-tahap terapi individu

KEPERAWATAN JIWA 4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Terapi Individu


Sebuah hubungan yang tersetruktur akan dijalin antara perawat dengan klien
nantinya biasa mengubah prilaku klien. Tetapi individual merupakan penanganan
seseorang dengan macam-macam gangguan jiwa melalui pendekatan hubungan
individual anatar terapis dengan klien tersebut. Sedangkan hubungan yang dijalin sendiri
adalah hubungan yang memang disengaja dengan tujuan terapi dan dilakukan pada tahap
sistematis atau terstruktur sehingga lewat hubungan tersebut nantinya prilaku klien akan
berubah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Nasir & Muhith, 2011).
Hubungan terstruktur ini memiliki tujuan agar klien bisa menyelesaikan masalah
yang sedang dialami dan juga bisa meredakan penderitaan atau stress emosional
sekaligus mengembangkan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar ( Nasir &
Muhith, 2011)
B. Kegiatan Terapi Individu
Terdapat beberapa kegiatan yang termasuk terapi individu dalam keperawatan jiwa
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan bimbingan sosial kepada orang yang menderita penyakit parah (terminal
illnes), dan stress.
2. Membantu para pengawai yang menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam
memperoleh pelatihan dan pekerjaan baru.
3. Memberikan bimbingan sosial kepada pasangan muda yang baru menikah atau
pelatihan perenting skills kepada pasangan yang baru memiliki anak. (Nasir &
Muhith.2011)
C. Tahap-Tahap Terapi Individu
Terdapat beberapa tahapan yang digunakan dalam terapi individual ini meliputi tiga
tahapan yakni tahapan orientasi, tahapan kerja dan juga tehapan terminasi.
1. Tahapan orientasi
Tahapan orientasi dilaksanakan ketika perawat memulai interaksi dengan klien. Tahap
orientasi merupakan jenis terapi dalam psikologi yang dilakukan saat perawat
memulai interaksi dengan klien untuk membina hubungan saling percaya. Setelah

KEPERAWATAN JIWA 5
klien mempercayai perawat, tahapan selanjutnya adalah klien bersama perawat
mendiskusikan apa yang menjadi latar belakang munculnya masalah pada klien, apa
konflik yang terjadi, juga penderitaan yang klien hadapi. Tahapan orientasi diakhiri
dengan kesepakatan antara perawat dan klien untuk menentukan tujuan yang hendak
dicapai dalam hubungan perawat-klien dan bagaimana kegiatan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tersebut.(Nasir & Muhith. 2011)
2. Tahapan kerja
Tahapan kerja dilakukan saat klien mulai bisa mengeksplorasi diri dan
mengungkapkan apa saja yang sedang ia alami. Tugas perawat nantinya tidak hanya
untuk memperhatikan namun konteks cerita namun juga memperhatikan perasaan
klien saat bercerita. (Nasir & Muhith. 2021)
3. Tehapan terminasi
Tahapan terminasi dilakukan ketika terjalin hubungan terapeutik yang sudah mereda
dan terkendali yakni klien sudah merasa lebih baik, memperlihatkan peningkatan
fungsi diri, sosial dan juga pekerjaan serta yang terpenting adalah mencapai tujuan
dari terapi. (Nasir & Muhith. 2021)

KEPERAWATAN JIWA 6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

KEPERAWATAN JIWA 7
DAFTAR PUSTAKA

KEPERAWATAN JIWA 8

Anda mungkin juga menyukai