Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP PENANGANAN GANGGUAN ABNORMALITAS


TERAPI PERILAKU
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Abnormal
Dosen Pengampu : Titi Sunarti, S.Pd.,M.Pd

Di susun oleh :

Kelompok 7

Ido Atu Falatul Bukhori (13082200028)

Rospa Sari (13082200003)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah. Penulisan makalah ini
merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Psikologi Abnormal di Universitas Bina
Bangsa. Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi
yang berjudul penanganan gangguan abnormalitas terapi perilaku mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini.
Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen yg memberikan tugas dan
petunjuk kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan
para pembacanya atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Serang, 24 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Pengertian terapi perilaku.....................................................................................2
A Jenis teori terapi perilaku……...………...............................................................2
B. Prinsip-prinsip terapi perilaku…………………………………………...............3
2.2 Tahapan terapi perilaku.........................................................................................4
2.3 Contoh kasus terapi
perilaku…………………………………………………….5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................6
3.2 Saran......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Behavioristik adalah sebuah aliran dalam pemahaman tingkah laku manusia yang
dikembangkan oleh John B.Watson(1978-1958), seorang ahli psikologi Amerika.perspektif
behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia.asumsi
dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini adalah bahwa tingkah laku sepenuhnya
ditentukan oleh aturan-aturan, bisa diramalkan, dan dikendalikan.menurut teoritikus
behavioristik manusia sepenuhnya adalah mahluk reaktif, yang tingkah lakunya dikontrol
oleh faktor-faktor yang berasal dari luar.faktor lingkungan inilah yang menjadi penentu
terpenting dari tingkah laku manusia.hal-hal yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
individu selanjutnya semata-mata bergantung pada lingkungannya.

Terapi behavioral berkembang pesat dengan ditemukannya sejumlah tehnik-tehnik


pengubahan perilaku, baik yang menekankan pada aspek fisiologis, perilaku, maupun
kognitif. Terapi Behavioral dapat menangani masalah perilaku mulai dari kegagalan individu
untuk belajar merespon secara adaptif hingga menangani gejala neurosis.

1.2 Rumusan Masalah


dapat ditarik rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dari terapi perilaku ?
2. Bagaimana tahapan terapi perilaku ?
3. Adakah contoh kasus terapi perilaku ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan terapi perilaku
2. Untuk mengetahui dan memahami tahapan-tahapan terapi perilaku
3. Utuk mengetahui dan memahami contoh kasus penanganan terapi perilaku

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Terapi Perilaku


Terapi perilaku atau tingkah laku ialah penerapan aneka ragam tehnik dan prosedur yang
berakar pada berbagai teori belajar.ia menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip
belajar pada perubahan perilaku kearah cara-cara yang lebih adaptif.berlandaskan teori
belajar, modifikasi tingkah laku dan terapi tingkah laku adalah pendekatan-pendektan
terhadap psikoterapi yang berurusan dengan pengubahan tingkah laku

Terapi perlaku berakar dari eksperimen laboratorik tentang belajar yang dipublikasikan
pertama kalinya oleh Ivan Pavlov pada 1903. Ivan Pavlov adalah fisiolog rusia mengamati
bahwa ketika seekor anjing diberi makan, sebuah bel berdering, anjing itu akan mengeluarkan
air liur hanya dengan mendengar bunyi bel meskipun tidak ada makanan yang disodorkan
kepadanya. dari kejadian ini berkembanglah teori classical conditioning dan operant
conditioning (yang menjadi dasar bagi banyak terapi perilaku), teori belajar sosial, dan teori
kognitif behavioral.teori-teori ini pada gilirannya membentuk pendekatan modern di bidang
pendidikan, bisnis, dan periklanan.Behavioristik adalah sebuah aliran dalam pemahaman.

A. Jenis Teori Terapi Perilaku

Ada berbagai jenis teori terapi yang digunakan dalam praktek klinis untuk membantu
individu mengatasi masalah mental, emosional, dan perilaku. beberapa di antaranya meliputi:

1. Terapi Kognitif: Teori ini berfokus pada hubungan antara pola pikir, keyakinan, dan
perilaku seseorang.terapi kognitif membantu individu mengidentifikasi dan
mengubah pemikiran negatif yang mungkin menyebabkan masalah emosional.

2. Terapi Perilaku: Terapi ini berfokus pada perubahan perilaku dengan menggunakan
teknik-teknik seperti reinforcement positif, desensitisasi sistematis, dan pembentukan
kebiasaan baru.

3. Terapi Psikodinamik: Teori ini berasumsi bahwa masalah emosional berasal dari
konflik bawah sadar atau trauma masa lalu.terapi psikodinamik bertujuan untuk
membantu individu memahami dan mengatasi konflik-konflik ini.

2
4. Terapi Humanistik: Terapi ini menekankan pentingnya pertumbuhan pribadi,
kesadaran diri, dan aktualisasi diri.penerimaan tanpa syarat dan empathy menjadi
fokus utama dalam terapi ini.

5. Terapi Sistemik: Teori ini menekankan hubungan antara individu dan lingkungan
sosialnya, serta bagaimana dinamika keluarga dan sistem sosial mempengaruhi
kesejahteraan individu.

6. Terapi Interpersonal: Fokus terapi ini adalah pada hubungan interpersonal dan
bagaimana interaksi antara individu dengan orang lain dapat memengaruhi
kesehatan mental.

Setiap jenis terapi memiliki pendekatan dan teknik yang berbeda, namun tujuan umumnya
adalah untuk membantu individu mencapai kesejahteraan mental dan emosional yang lebih
baik.

B. Prinsip-Prinsip Teori Perilaku:

a) Konsekuensi-Konsekuensi prinsip yang paling penting pada terapi tingkah laku


ialah perilaku berubah menurut konsekuensi langsung. konsekuensi-konsekuensi
yang menyenangkan memperkuat perilaku, sedangkan konsekuensikonsekuensi
yang tidak menyenangkan melemahkan perilaku. konsekuensi-konsekuensi yang
menyenangkan pada ummnya disebut reisforser atau penguat, sedangkan
konsekuensi-konsekuensi yang tidak menyenangkan disebut hukuman.

b) Kesegaran (Immediacy) Konsekuensi Salah satu prinsip dalam terapi perilaku ialah
bahwa konsekuensi yang segera mengikuti terapi perilaku akan lebih
mempengaruhi perilaku daripada konsekuensi yang lambat datangnya.prinsip
kesegaran konsekuensi ini penting artinya dalam kelas. pujian yang diberikan
segera setelah anak itu melakukan suatu pekerjaan dengan baik, dapat menjadi
suatu reinforser yang lebih kuat daripada angka yang diberikan kemudian

c) Pembentukan (Shaping) Istilah pembentukan atau shaping digunakan dalam terapi


belajar perilaku saat mengerjakan ketrampilan baru atau perilaku yang memberikan
reinforcement pada siswa dalam mendekati perilaku akhir yang
diinginkan.ringkasan langkah-langkah dalam pembentukan perilaku baru yaitu (1)
Memilih tujuan. buat tujuan itu sekhusus mungkin, (2) Menentukan kemampuan

3
anak, (3) Mengembangkan langkah dari keadaan mereka sekarang ke tujuan yang
telah ditetapkan (4) Memberikan umpan balik selama pelajaran berlangsung.

2.2 Tahapan Terapi Perilaku

Tahapan terapi perilaku biasanya melibatkan beberapa langkah yang dirancang untuk
membantu individu mengubah perilaku yang tidak diinginkan dan mencapai tujuan tertentu.
Berikut adalah tahapan umum dalam terapi perilaku:

1. Evaluasi: Pembentukan pemahaman yang jelas tentang masalah perilaku yang sedang
dihadapi, termasuk penyebab, faktor pemicu, dan dampaknya terhadap kehidupan
sehari-hari.

2. Perencanaan: Pengembangan rencana intervensi yang spesifik dan terukur untuk


mengatasi masalah perilaku. ini mungkin melibatkan penggunaan reinforcement
positif dan negatif, teknik desensitisasi sistematis, serta perubahan pola pikir dan
sikap.

3. Implementasi: Pelaksanaan rencana intervensi dengan konsistensi dan kesabaran. Ini


mencakup pembentukan perilaku baru, penghentian perilaku yang tidak diinginkan,
dan penguatan positif dari usaha-usaha perubahan perilaku.

4. Evaluasi ulang: Menilai kemajuan dan efektivitas intervensi yang dilakukan,


melakukan perubahan jika diperlukan, dan memantau perkembangan individu secara
berkala.

Setiap tahapan dalam terapi perilaku membutuhkan kerjasama antara klien dan terapis serta
komitmen untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan menuju perubahan yang lebih
positif.

2.3 Contoh Kasus Terapi Perilaku

Berikut adalah contoh kasus yang melibatkan konsep penanganan abnormalitas dengan terapi
perilaku:
A. Kasus 1: Fobia Sosial
Seorang individu mengalami ketakutan yang berlebihan dalam situasi-situasi sosial.
Terapis menggunakan terapi perilaku dengan melakukan exposure therapy, desensitisasi

4
sistematis, dan pembentukan pola pikir yang positif untuk membantu individu mengatasi
fobianya.
B. Kasus 2: Kebiasaan Buruk
Seorang individu memiliki kecanduan merokok yang ingin dihentikan. Terapis bekerja
dengan individu untuk mengidentifikasi pemicu-pemicu merokok, mengganti kebiasaan
tersebut dengan aktivitas yang lebih sehat, dan memberikan reinforcement positif terhadap
usaha-usaha untuk berhenti merokok.

C. Kasus 3: Kecanduan Gadget pada Anak


Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun telah menunjukkan tanda-tanda kecanduan
gadget. Ia seringkali menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar tanpa memperhatikan
tugas sekolahnya atau berinteraksi dengan anggota keluarganya. Orang tua merasa khawatir
karena hal ini menggangu perkembangan anak dan hubungan keluarganya
Dalam kasus ini, terapis akan bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan perhatian
khusus terhadap kecanduan gadget anak dan membantu mereka menerapkan perubahan
perilaku yang lebih sehat. Dengan menggunakan prinsip-prinsip terapi perilaku, diharapkan
anak dapat mengurangi kecanduannya terhadap gadget dan meningkatkan interaksi sosial
serta prestasi akademisnya.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi perilaku adalah bahwa pendekatan ini fokus pada perubahan perilaku yang tidak
diinginkan melalui teknik-teknik seperti eksposur, pengkondisian, dan pembentukan asosiasi
positif.terapi perilaku mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dan internal yang
mempengaruhi perilaku, serta bertujuan untuk mengubah respons dan pola perilaku yang
tidak diinginkan.dalam praktiknya, terapi perilaku membantu individu untuk mengatasi fobia,
kecanduan, gangguan makan, depresi, dan berbagai masalah psikologis dan emosional
lainnya. Terapi ini juga efektif dalam membantu individu meningkatkan keterampilan sosial,
manajemen stress, dan pengelolaan konflik.
3.2 Saran

Kami sangat memahami bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna,kami mengharapkan masukan,keritikan dan saran yang membangun agar dapat kami
jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.makalah ini diharapkan mampu
menjadi bahan pembelajaran terkait konsep penanganan gangguan abnormalitas terapi perilaku.

6
DAFTAR PUSTAKA

Corey Gerald, Teori praktek konseling dan psikoterapi, PT Refika Anggota IKAPI, 196.
Wayne Perry, Dasar-dasar Tehnik Konseling, Pustaka Pelajar,Yogyakarta, 2010, 259-
260

Beck, J. S. (2011). Cognitive behavior therapy: Basics and beyond. New York: The Guilford
Press.

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta didik, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 44.
Latipun, Psikologi Konseling, Universitas Muhammadiyah Malang, 2001, 106.

Hayes, S. C., Strosahl, K., & Wilson, K. G. (2012). Acceptance and commitment therapy:
The process and practice of mindful change. New York: The Guilford Press.

Maltby, N., & Macaskill, A. (2010). Cognitive-behavioral therapy for depression and anxiety:

Ratna Willis Dahar, Teori-teori Belajar Dan Pembelajaran, Penerbit


Erlangga, Jakarta, 2011, 20-22.
Kazdin, A. (2007). History of behavior modification. The Behavior Analyst Today,
8(1), 5-12.

Skinner, B. F. (1953). Science and human behavior. New York: The Free Press.

Anda mungkin juga menyukai