Di susun oleh :
Kelompok 7
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah. Penulisan makalah ini
merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Psikologi Abnormal di Universitas Bina
Bangsa. Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi
yang berjudul penanganan gangguan abnormalitas terapi perilaku mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini.
Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen yg memberikan tugas dan
petunjuk kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan
para pembacanya atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Pengertian terapi perilaku.....................................................................................2
A Jenis teori terapi perilaku……...………...............................................................2
B. Prinsip-prinsip terapi perilaku…………………………………………...............3
2.2 Tahapan terapi perilaku.........................................................................................4
2.3 Contoh kasus terapi
perilaku…………………………………………………….5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................6
3.2 Saran......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Terapi perlaku berakar dari eksperimen laboratorik tentang belajar yang dipublikasikan
pertama kalinya oleh Ivan Pavlov pada 1903. Ivan Pavlov adalah fisiolog rusia mengamati
bahwa ketika seekor anjing diberi makan, sebuah bel berdering, anjing itu akan mengeluarkan
air liur hanya dengan mendengar bunyi bel meskipun tidak ada makanan yang disodorkan
kepadanya. dari kejadian ini berkembanglah teori classical conditioning dan operant
conditioning (yang menjadi dasar bagi banyak terapi perilaku), teori belajar sosial, dan teori
kognitif behavioral.teori-teori ini pada gilirannya membentuk pendekatan modern di bidang
pendidikan, bisnis, dan periklanan.Behavioristik adalah sebuah aliran dalam pemahaman.
Ada berbagai jenis teori terapi yang digunakan dalam praktek klinis untuk membantu
individu mengatasi masalah mental, emosional, dan perilaku. beberapa di antaranya meliputi:
1. Terapi Kognitif: Teori ini berfokus pada hubungan antara pola pikir, keyakinan, dan
perilaku seseorang.terapi kognitif membantu individu mengidentifikasi dan
mengubah pemikiran negatif yang mungkin menyebabkan masalah emosional.
2. Terapi Perilaku: Terapi ini berfokus pada perubahan perilaku dengan menggunakan
teknik-teknik seperti reinforcement positif, desensitisasi sistematis, dan pembentukan
kebiasaan baru.
3. Terapi Psikodinamik: Teori ini berasumsi bahwa masalah emosional berasal dari
konflik bawah sadar atau trauma masa lalu.terapi psikodinamik bertujuan untuk
membantu individu memahami dan mengatasi konflik-konflik ini.
2
4. Terapi Humanistik: Terapi ini menekankan pentingnya pertumbuhan pribadi,
kesadaran diri, dan aktualisasi diri.penerimaan tanpa syarat dan empathy menjadi
fokus utama dalam terapi ini.
5. Terapi Sistemik: Teori ini menekankan hubungan antara individu dan lingkungan
sosialnya, serta bagaimana dinamika keluarga dan sistem sosial mempengaruhi
kesejahteraan individu.
6. Terapi Interpersonal: Fokus terapi ini adalah pada hubungan interpersonal dan
bagaimana interaksi antara individu dengan orang lain dapat memengaruhi
kesehatan mental.
Setiap jenis terapi memiliki pendekatan dan teknik yang berbeda, namun tujuan umumnya
adalah untuk membantu individu mencapai kesejahteraan mental dan emosional yang lebih
baik.
b) Kesegaran (Immediacy) Konsekuensi Salah satu prinsip dalam terapi perilaku ialah
bahwa konsekuensi yang segera mengikuti terapi perilaku akan lebih
mempengaruhi perilaku daripada konsekuensi yang lambat datangnya.prinsip
kesegaran konsekuensi ini penting artinya dalam kelas. pujian yang diberikan
segera setelah anak itu melakukan suatu pekerjaan dengan baik, dapat menjadi
suatu reinforser yang lebih kuat daripada angka yang diberikan kemudian
3
anak, (3) Mengembangkan langkah dari keadaan mereka sekarang ke tujuan yang
telah ditetapkan (4) Memberikan umpan balik selama pelajaran berlangsung.
Tahapan terapi perilaku biasanya melibatkan beberapa langkah yang dirancang untuk
membantu individu mengubah perilaku yang tidak diinginkan dan mencapai tujuan tertentu.
Berikut adalah tahapan umum dalam terapi perilaku:
1. Evaluasi: Pembentukan pemahaman yang jelas tentang masalah perilaku yang sedang
dihadapi, termasuk penyebab, faktor pemicu, dan dampaknya terhadap kehidupan
sehari-hari.
Setiap tahapan dalam terapi perilaku membutuhkan kerjasama antara klien dan terapis serta
komitmen untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan menuju perubahan yang lebih
positif.
Berikut adalah contoh kasus yang melibatkan konsep penanganan abnormalitas dengan terapi
perilaku:
A. Kasus 1: Fobia Sosial
Seorang individu mengalami ketakutan yang berlebihan dalam situasi-situasi sosial.
Terapis menggunakan terapi perilaku dengan melakukan exposure therapy, desensitisasi
4
sistematis, dan pembentukan pola pikir yang positif untuk membantu individu mengatasi
fobianya.
B. Kasus 2: Kebiasaan Buruk
Seorang individu memiliki kecanduan merokok yang ingin dihentikan. Terapis bekerja
dengan individu untuk mengidentifikasi pemicu-pemicu merokok, mengganti kebiasaan
tersebut dengan aktivitas yang lebih sehat, dan memberikan reinforcement positif terhadap
usaha-usaha untuk berhenti merokok.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi perilaku adalah bahwa pendekatan ini fokus pada perubahan perilaku yang tidak
diinginkan melalui teknik-teknik seperti eksposur, pengkondisian, dan pembentukan asosiasi
positif.terapi perilaku mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dan internal yang
mempengaruhi perilaku, serta bertujuan untuk mengubah respons dan pola perilaku yang
tidak diinginkan.dalam praktiknya, terapi perilaku membantu individu untuk mengatasi fobia,
kecanduan, gangguan makan, depresi, dan berbagai masalah psikologis dan emosional
lainnya. Terapi ini juga efektif dalam membantu individu meningkatkan keterampilan sosial,
manajemen stress, dan pengelolaan konflik.
3.2 Saran
Kami sangat memahami bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna,kami mengharapkan masukan,keritikan dan saran yang membangun agar dapat kami
jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.makalah ini diharapkan mampu
menjadi bahan pembelajaran terkait konsep penanganan gangguan abnormalitas terapi perilaku.
6
DAFTAR PUSTAKA
Corey Gerald, Teori praktek konseling dan psikoterapi, PT Refika Anggota IKAPI, 196.
Wayne Perry, Dasar-dasar Tehnik Konseling, Pustaka Pelajar,Yogyakarta, 2010, 259-
260
Beck, J. S. (2011). Cognitive behavior therapy: Basics and beyond. New York: The Guilford
Press.
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta didik, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 44.
Latipun, Psikologi Konseling, Universitas Muhammadiyah Malang, 2001, 106.
Hayes, S. C., Strosahl, K., & Wilson, K. G. (2012). Acceptance and commitment therapy:
The process and practice of mindful change. New York: The Guilford Press.
Maltby, N., & Macaskill, A. (2010). Cognitive-behavioral therapy for depression and anxiety:
Skinner, B. F. (1953). Science and human behavior. New York: The Free Press.