Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpah-
an rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan mod-
ul yang berjudul “Membangun Komunikasi Dalam Tim & Organisasi”.

Modul ini merupakan salah satu modul pelatihan yang disusun dengan tujuan untuk
memperdalam pengetahuan komunikasi efektif dan komitmen organisasi serta imple-
mentasinya. Adapun materi dalam modul ini dibuat berdasarkan hasil dari analisis kebu-
tuhan dan pelatihan melalui metode FGD dan kuesioner pada komunitas Send Kebaikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mem-
bantu proses penyelesaian modul ini. Tim penyusun menyadari sepenuhn-
ya bahwa modul ini tentu punya banyak kekurangan. Untuk itu tim peny-
usun dengan berlapang dada menerima masukan dan kritikan konstruktif
dari berbagai pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan datang.

Makassar, 15 Mei 2022

Tim Penyusun

I
KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI II

PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Pelatihan 2
Waktu dan Tempat 2
Peserta Pelatihan 2
D Metode Pelatihan 2
A Susunan Pemateri 2

F PEMBUKAAN 3

T Tujuan 3
Metode
A
3
Alat Bantu 3
R Prosedur Pelaksanaan 4

ICE BREAKING 5
I Games “Apakah Itu” 5
S Games “Bisik-Bisik Tetangga” 5
I MATERI PELATIHAN 6
Pendahuluan 6
Tujuan Kegiatan 6
Komunikasi dan Komitmen Organisasi 6
Komunikasi Efektif 10
EVALUASI PELATIHAN 13
DAFTAR PUSTAKA 15

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

M
anusia merupakan makhluk so- pengaruhi perilaku manusia, sehingga seringkali
sial yang dalam memenuhi ke- organisasi akan menghadapi kesulitan di dalam
butuhannya tidak bisa berdiri menciptakan suatu keadaan yang memimpin ke
sendiri. Agar kebutuhan tersebut arah tercapainya efektivitas pelaksanaan kerja.
dapat terpenuhi maka manusia Perilaku organisasi ini dilihat dari tindakan ses-
harus berorganisasi. Organisasi adalah suatu eorang dalam suatu organisasi yang dapat mem-
alat yang dibutuhkan dalam masyarakat untuk pengaruhi organisasi itu sendiri dan salah satu
mencapai tujuan tertentu dengan melakukan bentuk perilaku organisasi yaitu komunikasi.
tindakan yang harus dilakukan dengan kerja
sama. Hardayaningrat (1983) mengemukakan Komunikasi memiliki peranan pent-
bahwa organisasi adalah suatu kelompok ma- ing dalam organisasi karena komunikasi men-
nusia yang saling bekerja sama dan menyum- jadi alat untuk menjalankan fungsi dan tugas
bangkan usahanya terhadap tercapainya suatu masing masing individu. Napitupulu (2019)
tujuan. Dalam suatu organisasi, pada dasarnya mengemukakan bahwa Seorang pemimpin or-
terdapat pola-pola hubungan yang saling ber- ganisasi tidak dapat membuat keputusan tanpa
kaitan antara satu dengan yang lainnya dan tiap informasi. Karena itu informasi harus diko-
tiap individu dalam organisasi tersebut ditun- munikasikan. Tidak ada keputusan yang dapat
jukkan dalam bentuk perilaku atau usahanya dibuat jika tidak ada rencana dan strategi yang
dalam mencapai tujuan organisasi. David dan baik. Ketika individu berinteraksi dengan
Newsrtom (1989) mengatakan bahwa perilaku orang lain, maka saat itulah komunikasi men-
organisasi adalah bidang studi yang mempela- gambil peranan penting dalam hubungan yang
jari bagaimana manusia berperilaku dan ber- tercipta. Komunikasi dapat berupa komuni-
tindak dalam organisasi. Artinya, perilaku dan kasi verbal atau pun komunikasi non verbal.
tindakan manusia merupakan variabel utama
yang mempengaruhi perilaku sebuah organisasi. Berdasarkan hasil dari Focus Group Dis-
cussion (FGD) yang dilakukan pada tanggal 17
Perilaku seseorang dalam sebuah organ- April 2022 kepada Organisasi Send kebaikan
isasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. diperoleh hasil
Adakalanya perilaku tersebut dipengaruhi oleh bahwa Perma-
kemampuannya, ada pula karena dipengaruhi salahan yang
oleh kebutuhannya dan bisa juga dipengaruhi paling banyak
oleh pengharapan dan lingkungannya. Oleh kare- muncul pada
na itu ada banyak sekali faktor yang dapat mem- anggota adalah

1
time management dan masalah terkait komuni- rang aktif dengan persentase sebesar 9,4%.
kasi yang sering kali tidak efektif dan efisien.
Kemudian berdasarkan hasil dari Quesioner, Meninjau permasalahan diatas, pe-
mayoritas anggota menjawab bahwa hambatan neliti memilih komunikasi efektif sebagai
komunikasi dalam Send Kebaikan adalah ika- topik pembahasan dalam pelatihan kali ini
tan emosional atau kurangnya keakraban den- karena dengan Keterampilan dan komunika-
gan persentase sebesar 50%, terjadi misko- si efektif yang dilakukan oleh anggota da-
munikasi dengan persentase sebesar 18,8%, lam organisasi bermanfaat dalam mewujud-
adanya perbedaan pendapat dengan persentase kan pencapaian tujuan organisasi tersebut.
sebesar 9,4%, dan pemangku jabatan yang ku-
B. Tujuan Pelatihan F. Evaluasi Pelatihan
• Memperdalam pengeta-
huan peserta mengenai komunika- Evaluasi pelatihan dilakukan untuk men-
getahui keefektifan program pelatihan yang
si organisasi serta implementasinya. telah dilaksanakan. Adapun evaluasi pelati-
han yang diberikan menggunakan kuesion-
• Memperdalam pengeta- er melalui Google Form pada pelatihan ini
huan peserta mengenai komitmen or- mencangkup pada level 1 (reaksi) dan lev-
el 2 (pembelajaran) yakni sebagai berikut:
ganisasi serta implementasinya.
• Evaluasi Level 1 (Reaksi)
• Memperdalam pengetahuan peserta
mengenai kerjasama tim serta implementasinya. Evaluasi pelatihan level 1 (reaksi) ber-
tujuan untuk mengukur respon atau interaksi
yang ditunjukan pada peserta pelatihan selama
• Memperdalam pengetahuan peserta men- mengikuti proses pelatihan.
genai komunikasi efektif serta implementasinya.
• Evaluasi Level 2 (Pembelajaran)
C. Waktu dan Tempat Evaluasi pelatihan level 2 (pembelaja-
Pelatihan ran) bertujuan untuk mengukur perkembangan
peserta pelatihan selama memperoleh pengeta-
Pelatihan dilaksanakan pada: huan pada saat. mengikuti pelatihan. Adapun
Hari/Tanggal : Sabtu, 04 Juni 2022 pemberian evaluasi pembelajaran melalui pre-
test dan post-test. Pemberian tes ini bertujuan
Pukul : 13:00 – 17:30 WITA mengukur perkembangan pengetahuan peserta
Tempat : Aula MTM Fakultas Psikologi selama menjalankan proses pelatihan.
UNM
G. Susunan Materi
D. Peserta Pelatihan
Adapun peserta pelatihan yaitu seluruh
divisi yang ada dalam komunitas Send Kebaikan

E. Metode Pelatihan
Adapun metode pelatihan yang diberi-
kan yaitu pelatihan tim dengan lecture methods.

2
BAB II
PEMBUKAAN

Foto Bersama Komunitas Send Kebaikan.


Sumber: Dok. Send Kebaikan

A. Tujuan

P
eserta pelatihan diharapkan mampu memahami konsep, tujuan, dan manfaat serta men-
erapkan pengetahuan yang didapatkan selama pelatihan.

B. Metode Penyampaian Materi


Metode yang digunakan dalam penyam- tuk meningkatkan efektivitas tim. Terdapat tiga
paian materi adalah metode lecture. Metode komponen kinerja tim yaitu pengetahuan, sikap,
ini merupakan metode yang dilakukan dengan dan perilaku. Persyaratan perilaku berarti bah-
memberikan pemahaman tentang tema pelatihan wa anggota tim harus melakukan tindakan yang
dengan maksud untuk memengaruhi sikap dan memungkinkan mereka untuk berkomunikasi,
perilaku peserta pelatihan melalui materi yang mengkoordinasikan, beradaptasi, dan menyele-
disampaikan (Bakar dan Jufri, 2017). Pelatihan saikan tugas-tugas kompleks untuk mencapai
Tim mengacu pada pelatihan yang dirancang un- tujuan mereka.
C. Alat Bantu
Adapun alat bantu yang digunakan selama pelatihan sebagai berikut:
• Ruangan Pelatihan • Laptop/PC
• Meja • Alat Tulis
• Kursi • Alat Listrik
• Proyektor
3
D. Prosedur Pelaksanaan

4
BAB III
ICE BREAKING

A. Games “Apakah Itu?”

B. Games “Bisik-Bisik Tetangga”

5
BAB IV
MATERI PELATIHAN
wa komunikasi yang efektif diharapkan dapat
A. Pendahuluan menghasilkan perubahan sikap pada individu

B
erdasarkan hasil pengumpulan data yang terlibat di dalamnya. Selain itu, diharap-
menggunakan Focus Group Dis- kan juga tujuan komunikasi efektif dapat mem-
cussion (FGD) yang dilakukan oleh beri kemudahan dalam memahami pesan yang
kelompok kepada 9 peserta dari diberikan dengan bahasa yang jelas, lengkap,
organisasi Send Kebaikan yang dan terjadi umpan balik yang seimbang an-
dilakukan pada hari selasa tanggal 17 April tara satu individu dengan individu lainnya.
2022 pukul 21.00 – 22. 00 WITA melalui
Zoom Meeting maka ditetapkan Komunika- B. Tujuan Pelatihan
si Efektif sebagai materi pelatihan yang akan Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk
diberikan pada organisasi Send Kebaikan. meningkatkan pemahaman terkait komunikasi
Komunikasi bertujuan sebagai sarana dalam efektif, hambatan dan dampak dari hambatan
menyampaikan suatu infomasi dari satu indi- komunikasi efektif, memahami implikasi dari
vidu ke individu yang lain dengan harapan ko- komunikasi yang tidak efektif, dan mengeta-
munikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. hui strategi dari komunikasi efektif sehingga
Komunikasi merupakan dasar dari kesuksesan dapat menerapkannya pada kehidupan teruta-
berorganisasi dan tanpa adanya komunikasi ma saat menjalankan organisasi Send Kebaikan
akan menjadikan suasana organisasi menjadi yang diharapkan kedepannya terjadi proses
buruk, (Octaviarnis, Maisyaroh, dan Sumarso- komunikasi dapat berjalan dengan efektif.
no, 2021). Menurut De Vries, dkk (Octaviarnis,
Maisyaroh, dan Sumarsono, 2021) mengemu- Materi I:
kakan bahwa komunikasi dalam sebuah or- Komunikasi dan Komitmen Organisasi
ganisasi perlu dijaga dengan baik agar meng-
hasilkan komitmen organisasi yang baik pula. A. Konsep Dasar
1. Pengertian Komunikasi
Rencana dan strategi terbaik tidak dapat di-
siapkan tanpa adanya komunikasi. Namun Menurut Lestari (Purba dkk, 2021)
kenyataannya komunikasi tidak selalu ber- mengemukakan bahwa komunikasi merupakan
jalan dengan lancar, sehingga diperlukann- suatu proses ketika seseorang berusaha untuk
ya komunikasi yang baik dan efektif dalam memberikan pengertian dan informasi melalui
anggota organisasi. Harivarman (2017) berbagai cara penyampaian informasi pada pi-
mengemukakan bahwa kegiatan komunikasi hak yang lain, sementara pihak lain tersebut
dikatakan berjalan secara efektif jika tujuan memberi umpan balik terhadap informasi yang
dari kegiatan komunikasi tersebut tercapai. diperolehnya. Menurut Syaiful (Suprapto, 2017)
Menurut Suprapto (2017) mengemukakan bah- mengemukakan bahwa komunikasi adalah pusat

6
minat dan situasi perilaku dimana suatu sumber organisasi. Komitmen organisasi merupa-
menyampaikan pesan kepada seorang penerima kan suatu orientasi nilai terhadap kerja yang
dengan berusaha mempengaruhi perilaku pener- menunjukkan bagaimana individu memikirkan
ima. Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat pekerjaannya, pekerjaan memberikan kepuasan
disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu hidup, dan pekerjaan memberikan status bagi
proses penyampaian informasi dari satu orang individu, Mitchell (Djati & Khusaini, 2003).
ke orang lainnya dan berusaha untuk mempen-
garuhi perilaku penerima informasi tersebut. 4. Hambatan/Permasalahan dalam Komuni-
kasi dan Komitmen Organisasi
2. Pengertian Organisasi
a. Hambatan/Permasalahan Komunikasi
Mills dan Mills (dalam Putro Utama, 2020)
Organisasi
mengemukakan bahwa organisasi adalah kum- Menurut Liliweri (Michelle, 2014) mengemu-
pulan khusus manusia yang memiliki aktivitas kakan bahwa hambatan komunikasi merupakan
secara terkoordinasi guna mencapai tujuan yangpengaruh dari dalam maupun dari luar indivi-
telah ditetapkan. Organisasi merupakan suatu du atau lingkungan yang merusak aliran atau
struktur yang melangsungkan proses pencapa- isi pesan yang dikirimkan atau yang diterima.
ian tujuan yang telah ditetapkan di mana terjad-
Terdapat beberapa hambatan komunikasi yang
inya interaksi di antara bagian yang satu dengan
dikemukakan oleh Wursanto (Michelle, 2014),
yang lainnya dan individu satu dengan individuyaitu :
lainnya berjalan secara harmonis, dinamis, dan1. Hambatan yang bersifat teknis.
pasti, Evert Rogers dan Rogers (Wijaya,2013). 2. Hambatan perilaku.
3. Hambatan bahasa.
3. Pengertian Komunikasi dan Komitmen 4. Hambatan struktur.
Organisasi 5. Hambatan jarak.
a. Menurut Wayne, Pace & Faules Don 6. Hambatan latar belakang.
F (Mulawarman & Rosilawati, 2008) men-
definisikan komunikasi organisasi sebagai b. Hambatan/Permasalahan Komitmen Or-
pertunjukan dan penafsiran pesan di antara ganisasi
unit-unit komunikasi yang merupakan bagian Permasalahan yang sering muncul akibat rendahnya
dari suatu organisasi tertentu. Komunikasi komitmen organisasi adalah sebagai berikut:
organisasi adalah bagaimana organisasi me- 1. Menurut Halimsetiono (2014) mengemukakan
wakili, menghadirkan, dan membentuk iklim bahwa salah satu cara agar angka turnover di Indo-
dan budaya organisasi, sikap, nilai, dan tu- nesia menurun adalah dengan cara memelihara dan
juan yang menjadi ciri organisasi dan anggot- mengembangkan komitmen organisasi.
anya, Katz & Kahn (Atmaja & Dewi, 2018). 2. Terjadinya perilaku-perilaku keorganisasian yang
negatif. Menurut Luthans (2006) mengemukakan
b. Menurut Russ dan McNeily (Muis, bahwa rendahnya komitmen organisasi dapat menim-
Jufrizen & Fahmi, 2018) mengemukakan bah- bulkan individu melakukan perilaku keorganisasian
wa komitmen organisasi merupakan identi- yang negatif, yaitu membolos, mangkir, meninggal-
fikasi individu dan loyalitasnya pada sebuah kan pekerjaan, dan lain sebagainya.

7
5. Dampak Komunikasi dan Komitmen Or- 4. Meningkatnya keinginan bekerja keras
ganisasi dan tetap jadi bagian dari organisasi. Se-
makin tinggi komitmen organisasi maka se-
a. Dampak Komunikasi Organisasi
makin seorang individu berkeinginan un-
Komunikasi Organisasi yang efektif dibutuhkan
tuk tetap menjadi bagian dari organisasi dan
untuk produktivitas. Koontz (Gani, 2014) mer-
mengerahkan kemampuannya untuk beker-
angkum hambatan komunikasi dengan menga-
ja keras dalam mencapai tujuan organisasi.
takan bahwa “masalah komunikasi merupakan
5. Individu lebih bertanggung jawab
gejala yang mangkar”. Demikian juga struktur
dalam menjalankan tugas. Sema-
organisasi yang dirancang buruk memiliki ke-
kin tinggi komitmen organisasi maka
mungkinan tidak jelas dalam mengkomuni-
semakin tinggi rasa tanggung jawab yang di-
kasikan hubungan organisasi. Tidak dapat di-
miliki oleh individu dalam menjalankan tugas.
pungkiri bahwa komunikasi sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari hari, begitu juga hal- 6. Implikasi Komunikasi dan Komitmen
nya bagi suatu organisasi. Dengan adanya ko- Organisasi
munikasi yang baik akan meningkatkan kinerja
a. Implikasi Komunikasi Organisasi
organisasi. Kurang baik kinerja sebuah divisi
Berdasarkan penjelasan-penjelasan sebelumn-
akan berpengaruh negatif pada divisi lain ser-
ya, tujuan komunikasi adalah mengajak orang
ta terhadap suatu organisasi itu sendiri. Begitu
lain untuk memahami apa yang kita sampaikan
pula sebaliknya, apabila tidak ada komunika-
dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomu-
si, maka koordinasi akan terganggu. Akibatnya
nikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan
akan proses pencapaian tujuan suatu organisasi
orang lain. Komunikasi dalam organisasi sangat
juga ikut terganggu.
penting. Dengan adanya komunikasi maka ses-
b. Menurut Mujiatun, Jufrizen, dan Ri- eorang bisa berhubungan dengan orang lain dan
tonga (2019) mengemukakan bahwa dampak saling bertukar pikiran, informasi, yang bisa
dari tingginya komitmen organisasi yaitu: menambah wawasan seseorang dalam bekerja
1. Rendahnya tingkat kelelahan emosion- atau menjalani kehidupan sehari-hari. Misaln-
al. Semakin tinggi komitmen organisa- ya, seorang pemimpin organisasi memberikan
si maka semakin rendah individu mengala- instruksi kepada anggotanya untuk mencapai
mi kelelahan emosional saat melakukan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam suatu or-
pekerjaan dalam sebuah organisasi. ganisasinya (produktivitas, kerja sama, kegia-
2. Tingginya kepuasan kerja. Semakin tinggi tan-kegiatan yang diagendakan).
komitmen organisasi maka semakin tinggi pula
kepuasan kerja yang di rasakan oleh individu, sep- b. Implikasi Komitmen Organisasi
erti kepuasan penghasilan, kepuasan hubungan Implikasi komitmen organisasi yang dapat
dengan rekan kerja, pengawasan, dan sebagainya. dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
3. Meningkatnya self-efficacy individu. Se- 1. Merasa bahagia menjadi bagian dari organi-
makin tinggi komitmen organisasi maka se- sasi.
makin tinggi pula self-efficacy yang di- 2. Adanya ketertarikan emosional dan rasa
miliki individu dalam sebuah organisasi. memiliki dengan organisasi.
3. Bekerja secara giat dalam menyelesaikan tu-

8
gas dalam organisasi. - Ikut serta dalam interaksi sosial informal tanpa terli-
4. Adanya loyalitas dalam organisasi sehingga bat dalam muslihat.
mampu mengorbankan diri untuk bekerja den-
gan tekun untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Hubungan Posisional
5. Memiliki kelekatan dengan rekan-rekan da- Menurut Koontz & O’Donnel (Rismayan-
lam organisasi. ti,2018) mengemukakan bahwa untuk mengatasi ke-
salahan umum yang menghambat kinerja efektif dan
7. Strategi Komunikasi dan Komitmen Or- efisien individu dalam organisasi yang disebabkan
ganisasi ketidaklancaran proses komunikasi di organisasi yai-
a. Strategi Komunikasi Organisasi tu:
Rismayanti (2018) mengemukakan bahwa beberapa a. Merencanakan dan Mengatur Penempatan atau Ja-
solusi yang dapat ditawarkan dalam mengatasi ken- batan dengan Benar
dala-kendala yang muncul dalam proses komunikasi Sebagian dari kegagalan untuk merencanakan
organisasi antara lain: dengan benar lebih banyak terletak pada pengaturan
1. Hubungan Antar Personal orang-orang dari jabatan yang diberikan dari atasan
Hubungan yang harmonis dengan orang- sehingga pada akhirnya terjadi kegagalan dalam ko-
orang lain dalam tingkat pribadi, antar teman, sesa- munikasi yang ada dalam organisasi. Untuk dapat
ma sebaya, ataupun dengan atasan, biasanya disebut mencairkan kondisi tersebut sebaiknya melakukan
hubungan antar personal. Suatu analisis khusus ten- rencana penempatan orang-orang yang ada di organ-
tang hubungan antar personal menyatakan bahwa kita isasi berdasarkan kemampuan dan kesenioritasan
akan berhasil menciptakan komunikasi dalam organi- yang diakui oleh individu-individu yang ada dalam
sasi bila melakukan beberapa hal berikut : organisasi.
- Menjaga kontak pribadi yang akrab tanpa menum- b. Berusaha Menjernihkan Hubungan
buhkan perasaan bermusuhan. Kegagalan untuk menjernihkan hubungan or-
- Menetapkan dan menegaskan identitas kita dalam ganisasi menimbulkan kecemburuan, percekcokan,
hubungan dengan orang lain tanpa membesar-besar- ketidakamanan, ketidakefisienan, dan pelepasan
kan ketidaksepakatan. tanggung jawab lebih banyak dari kesalahan lainnya
- Menyampaikan informasi kepada oranglain tanpa dalam pengorganisasian. Untuk itu perlu adanya indi-
menimbulkan kebingunngan, kesalahpahaman, peny- vidu yang dapat menjadi jembatan untuk mencairkan
impangan, atau perubahan lainnya yang disengaja. situasi kebekuan komunikasi horizontal dan vertikal
- Terlibat dalam pemecahan masalah yang terbuka antar sesama rekan dan antara anggota organisasi.
tanpa menimbulkan sikap bertahan atau menghenti-
3. Hubungan Berurutan
kan proses.
Dalam proses ini, orang di puncak hierarki
- Membantu orang-
mengirimkan pesan kepada orang kedua yang kemu-
orang lainnya untuk
dian mengirimkannya lagi kepada orang ketiga. Re-
mengembangkan
produksi pesan orang pertama menjadi pesan orang
gaya hubungan per-
kedua, dan reproduksi pesan orang kedua menjadi pe-
sona dan antar perso-
san orang ketiga. Peran kunci dalam sistem ini adalah
na yang efektif.
pengulang pesan (relayor).

9
Materi II: kunci komunikasi yang efektif.
Komunikasi Efektif e. Continuity dan Consistency yaitu pesan atau infor-
masi perlu disampaikan secara berkelanjutan.
1. Definisi Komunikasi Efektif
f. Capability of Audience yaitu penerima pesan me-
Stewart L. Tubbs dan Sylavia Moss menge- mahami dan melkukan apa yang terdapat pada isi pe-
mukakan bahwa komunikasi efektif ditandai dengan san.
adanya pengertian, menimbulkan kesenangan, dapat g. Channels of Distribution yaitu selain berbicara
mempengaruhi sikap individu, dapat meningkatkan secara langsung kepada audiens, ada cara lain un-
hubungan sosial yang baik, dan dapat menimbulkan tuk berkomunikasi, yaitu menggunakan media. Ben-
suatu tindakan. Dalam melakukan komunikasi, ko- tuk-bentuk media komunikasi yang biasa digunakan
munikator (pengirim pesan) dan komunikan (pener- saat ini adalah media cetak ataupun elektronik.
ima pesan) harus satu pengertian mengenai pesan
3. Hambatan dalam Komunikasi Efektif
yang disampaikan.
Menurut Pidarto (Dinianty, 2007) mengemu- Fallatehan (Wisman, 2017) mengemukakan
kakan bahwa komunikasi efektif merupakan komu- bahwa pentingnya sebuah komunikasi yang akurat
nikasi yang bisa ditangkap dengan benar oleh yang- dan baik sehingga apabila kesusksesan komunikasi
penerima yang menjurus kepada penyelesaian tujuan tidak dapat diwujudkan maka akan mampu menim-
organisasi danindividu baik dalam waktu dekat mau- bulkan hambatan bagi komunikator dan komunikann-
pun dalam jangka panjang. Dari beberapa definisi ya. Ismail (2021) mengemukakan beberapa hambatan
diatas, dapat disimpulkan bahwa Komunikasi efektif dalam komunikasi efektif diantaranya:
merupakan komunikasi yang dapat dimengerti oleh • Status Effect; adanya perbedaan pada pengaruh
orang lain untuk menghasilkan perubahan sikap dan status social yang dimiliki setiap manusia. Missal,
menimbulkan suatu tindakan. Karyawan dengan status social yang lebih rendah ha-
rus patuh pada perintah atasan.
2. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi • Semantic Problems; Faktor semantic ini menyang-
Efektif kut Bahasa yang digunakan komunikator sebagai alat
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi untuk menyalurkan pikiran serta perasaannya kepada
komunikasi efektif diantaranya adalah : komunikan. Pengucapan yang salah dapat menimbul-
a. Credibility yaitu yang berkaitan erat dengan ke- kan salah pengertian atau penafsiran.
percayaan. Komunikator yang baik harus memiliki • Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan
kredibilitas agat pesan yang disampaikan dapat sesuai Bahasa yang digunakan penerima.
dengan sasarannya. • Perbedaan latar belakang budaya yang menyebab-
b. Context yaitu kondisi yang mendukung ketika ber- kan salah persepsi terhdap symbol-simbol Bahasa
langsungnya komunikasi. yag digunakan.
c. Content yaitu bahan atau materi inti dari apa yang • Perceptual Dis-
ingin disampaikan. Komunikasi menjadi efektif apa- torsion; disebabkan
bila isi pesan mengandung sesuatu yag berarti untuk karena perbedaan
diketahui komunikan. cara pandang yang
d. Clarity yaitu pesan yang jelas atau yang tidak me- sempit pada diri
nimbulkan penafsiran yang bermacam-macam adalah

10
seendiri dan perbedaan cara berfikir serta cara men- c. Prinsip informatif, setiap anggota wajib mempu-
gerti yang sempit terhdap orang lain. Sehingga da- nyai kemampuan dalam mengelola dan menyam-
lam komunikasi terjadi perbedaan dalam persepsi paikan informasi yang strategis pada pemustaka
dan wawasan. secara internal, serta eksternal perpustakaan dengan
• Cultural Differences; adalah hambatan komunika- masyarakat;
si yang dapat terjadi karena disebabkan adanya per- d. Prinsip partisipatif, setiap anggota wajib dapat
bedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. menggali inspirasi serta saran dari pemutaka guna
• Physical Distractions; adalah hambatan yang dise- menentukan dan mengambil keputusan;
babkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap e. Prinsip persuasif, setiap anggota wajib profesion-
proses berlangsungnya komunikasi. al serta mempunyai kemampuan dalam memen-
• Poor Choice of Communication Channels; adalah garuhi pihak lain, dapat dipercaya, jujur, objektif,
hambatan yang disebabkan oleh media yang diper- dan memperhatikan pelayanan;
gunakan dalam melancarkan komunikasi. Missal, f. Prinsip komunikasi interpersonal, setiap anggo-
sambungan telepon yang terputus-putus, gambar ta sebagai makhluk sosial wajib dapat membangun
yang kabur pada televisi,dll. komunikasi dialogis dengan pemustaka.
• No Feedback; yaitu komunikator yang mengirim- 5. Strategi Penerapan Komunikasi Efektif
kan pesan kepada komunikan tetapi tidak adanya Cultip, Allen & Brrom (2011) menyebutkan
respons/tanggapan. Maka komunikasinya hanya bahwa untuk melakukan komunikasi yang efektif
terjalan satu arah. dapat menerapkan Seven Communication yaitu:
4. Prinsip Komunikasi Efektif • Completeness (lengkap) yang mana komunikator
Komunikasi efektif identik dengan pengertian memberikan informasi secara lengkap kepada komu-
serta bisa menimbulkan kesenangan, memengaruhi nikan.
sikap, membuat hubungan sosial yang baik mening- • Concreteness (konkret) yaitu komunikasi dilakukan
kat sehingga berujung pada suatu tindakan. Komu- untuk memperkuat kepercayaan diri dalam memban-
nikasi dipandang penting disebabkan berbagai dina- gun relasi dan menghindari agar pesan yang disam-
mika kehidupan seperti politik, bisnis, sosial dan lain paikan tidak disalah artikan.
sebagainya biasanya menimbulkan situasi yang kritis • Courtesy (menyampaikan pesan dengan sopan) da-
membutuhkan intervensi yang tepat, kecenderun- lam komunikasi sopan dan santun menjadi inti dari
gan unutk bergantung kepada teknologi komunikasi komunikasi. Komunikator menyampaikan pesan
dan berbagai kepentingan yang juga muncul. Dalam kepada komunikan secara sopan, tulus, bijaksana,
membangun komunikasi efektif dalam organisasi per- reflektif, antusias, dan komunikan menunjukkan ek-
lu memerhatikan prinsip komunikasi efektif. Sutapa, spresi, serta harus menghormati komunikan.
2002:75 (Novi, 2017) dalam membangun komunikasi • Correctness (ketetapan) komunikator menyam-
yang efektif bisa menerapkan prinsip: paikan informasi secara tepat tanpa ada kesalahan tata
a. Prinsip human relations, kepemimpinan berkorela- bahasa.
si dengan usaha pembangunan komunikasi efektif
serta menjalin relasi dengan masyarkat;
b. Prinsip membina hubungan, setiap aggota wajib
kreatif serta tinovatif dalam menjalin hubungan den-
gan pemustaka;

11
• Clarity (jelas) komunikator menyampaikan pesan memastikan harga diri komunikan tidak terluka serta
secara jelas. Penyampaian informasi secara jelas kata-kata yang disampaikan harus sesuai dengan ke-
dapat mempermudah pemahaman komunikan, men- butuhan komunikan.
jernihkan pikiran dan gagasan meningkatkan makna • Conciseness (ringkas/padat) pesan yang disam-
pesan yang disampaikan. paikan komunikator harus ringkas/padat tanpa men-
• Consideration (penuh pertimbangan) pada bagian gubah inti dari informasi yang akan disampaikan
ini dijelaskan bahwa dalam komunikasi, komunika- tujuannya agar menghemat waktu dan biaya, meng-
tor memberikan informasi dengan mempertimbang- gunakan kata-kata yang mudah dipahami dan tidak
kan latar belakang, pola pikir dan tingkat pendidikan berlebihan serta tidak perlu.
komunikan. Komunikator menyampaikan informasi
dengan mempertahankan harga diri komunikan dan

BAB V
AKTIVITAS PESERTA

A. Pendahuluan tuliskan dampak yang anda rasakan karena adan-

T
ujuan aktivitas dilakukan yaitu untuk ya hambatan dalam melakukan komunikasi dan
membantu peserta pelatihan lebih men- komitmen dalam tim
genali dan dapat melakukan komunikasi 3) Silahkan siapkan kertas dan alat tulis anda. Se-
yang efektif dalam organisasi, memiliki lama 5 menit kedepan silahkan tuliskan apakah
komitmen dalam organisasi, dan kerja anda telah menjalin komunikasi dan melakukan
sama tim secara langsung setelah pelatihan berakhir. komitmen yang baik dengan tim anda, jika iya tu-
B. Instruksi liskan alasan anda menganggap yang anda lakukan
itu baik. Jika tidak, tuliskan apa yang sebaiknya
1. Komunikasi dan Komitmen Organisasi anda lakukan agar dapat menjalin komunikasi dan
Pada sesi pemaparan materi komunikasi dan komit- komitmen yang baik dengan tim anda.
men organisasi, peserta pelatihan akan diberikan in-
struksi ditengah pemberian materi selama 3 kali, se- 2. Komunikasi Efektif
bagai berikut: Pada sesi pemaparan materi komunikasi efektif,
1) Silahkan siapkan kertas dan alat tulis anda. Selama peserta pelatihan akan diberikan instruksi ditengah
5 menit kedepan, tuliskan apa hambatan yang anda pemberian materi selama 3 kali, sebagai berikut:
rasakan dalam melakukan komunikasi dan komitmen 1) Silahkan siapkan kertas dan alat tulis anda. Se-
dengan tim di organisasi? Lalu tuliskan kembali apa lama 5 menit kedepan, tuliskan apa hambatan yang
yang sebaiknya anda lakukan untuk mengatasi ham- anda rasakan dalam melakukan komunikasi efektif
batan tersebut. dengan tim di organisasi? Lalu tuliskan kembali
2) Silahkan siapkan kembali kertas yang masih apa yang sebaiknya anda lakukan untuk mengatasi
kosong dan alat tulis anda. Selama 5 menit kedepan hambatan tersebut.

12
2) Silahkan siapkan kembali kertas yang masih
kosong dan alat tulis anda. Selama 5 menit kedepan
D. ESTIMASI WAKTU
tuliskan dampak yang anda rasakan akibat dari komu- Waktu yang dibutuhkan dalam aktivitas peserta yai-
nikasi yang tidak efektif. tu 2 x 15 menit. Pengerjaan aktivitas dilakukan mas-
3) Silahkan siapkan kertas dan alat tulis anda. Sela- ing-masing pertanyaan selama 5 menit. Jadi secara
ma 5 menit kedepan silahkan tuliskan apakah anda keseluruhan estimasi waktu yang dibutuhkan yaitu 30
telah menjalin komunikasi efektif yang baik dengan menit.
tim anda, jika iya tuliskan alasan anda menganggap
yang anda lakukan itu baik. Jika tidak, tuliskan apa
E. STIMULASI
yang sebaiknya anda lakukan agar dapat berkomuni- Pada saat pemateri memberikan pemahaman kepada
kasi dengan efektif. peserta pelatihan. Ditengah-tengah pemberian materi,
pematari akan mengajukkan pertanyaan yang akan di-
C. LEMBAR AKTIVITAS jawab oleh peserta dengan cara menuliskan jawaban-
nya di kertas yang telah disiapkan sendiri. Aktivitas
Alat yang digunakan oleh peserta dalam aktivitas ini
ini dilakukan selama 2 sesi sesuai materi pelatihan.
yaitu alat tulis dan 6 lembar kertas kosong.

BAB VI
EVALUASI PELATIHAN
A. EVALUASI LEVEL I
1. Identitas Peserta - Materi yang diberikan :
Nama : ……………………………………… a. Baik, alasan :
Jenis Kelamin : ………………………………………
Usia : ……………………………………… b. Cukup, alasan :
Pendidikan Terakhir
:……………………………………… c. Kurang, alasan :
Lama Bekerja : ………………………………………
Jabatan : ……………………………………… - Materi yang paling menarik/menyenangkan menurut
anda :……………………….
2. Evaluasi Materi Alasan:
a. Kesesuaian dengan tujuan pelatihan
1 2 3 4 5 - Materi yang paling tidak menarik
b. Kesesuaian dengan kebutuhan : …………………………
1 2 3 4 5 Alasan :
c. Kualitas
1 2 3 4 5

13
3. Evaluasi Pengajar 4. Evaluasi Sarana
a. Penguasaan materi - Masukan Anda untuk meningkatkan kualitas pelatihan
1 2 3 4 5 (semacam) ini:
b. Cara penyampaian • Tempat/fasilitas:
1 2 3 4 5 a. Baik b. Cukup c. Kurang
c. Sistematika alur materi • Konsumsi:
1 2 3 4 5 a. Baik b. Cukup c. Kurang
d. Tingkat partisipatif • Acara:
1 2 3 4 5 a. Baik b. Cukup c. Kurang
e. Kedekatan dengan peserta • Hubungan panitia dengan peserta:
1 2 3 4 5 a. Baik b. Cukup c. Kurang
f. Penampilan • Kritik untuk panitia:
1 2 3 4 5
• Saran/masukan buat panitia :
- Fasilitator/pemateri dalam pelatihan ini menurut
saya : Link Google Form:
a. Baik/bagus, alasan : https://forms.gle/vGHhx2jW74wu5sKz5
……………………………………
b. Cukup, alasan :
……………………………………
B. EVALUASI LEVEL II
c. Kurang bagus/menarik, alasan : Pre-test dan Post-test
…………………………………… 1. Apa yang dimaksud komunikasi?
- Fasilitator yang paling menarik :
alasan : …………………………… 2. Sebutkan bentuk-bentuk komunikasi!
- Manfaat yang diperoleh dari materi/sesi ini :
3. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
- Kritik/masukan untuk materi dan fasilitator:
4. Jelaskan bagaimana proses komunikasi!
- Metode/pendekatan yang dipakai dalam pelatihan
ini : 5. Sebutkan apa saja faktor yang mempengaruhi komu-
a. Menarik/menyenangkan, karena nikasi!

b. Cukup menyenangkan, karena 6. Bagaimana bentuk komunikasi yang efektif?

c. Kurang menarik/membosankan, alasan : 7. Apa saja kesalahan dalam komunikasi yang perlu di-
hindari?
- Manfaat lain yang anda rasakan/peroleh dari pela-
tihan ini :

- Hal yang paling mengesankan bagi Anda dalam


pelatihan ini adalah:

14
REFERENSI

DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, S. & Dewi, S. (2018). Komunikasi Organisasi (Suatu Napitupulu, D. S. (2019). . Komunikasi Organisasi Pendi-
Tinjauan Teoritis dan Praktis). Jurnal Komunikasi. 3 (2), dikan Islam. Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Is-
192-206. lam. 127-136.
Djati, S. P., & Khusaini, M. K. M. (2003). Kajian terhadap Octaviarnis, I., Maisyaroh, M., & Sumarsono, R. B. (2021).
kepuasan kompensasi, komitmen organisasi, dan prestasi Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala
kerja. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 5 (1), 25- Sekolah, Komunikasi Organisasi, Komitmen Organisa-
41. si dengan Kinerja Guru SMK Negeri di Kota Malang.
Gani, J. (2014). Pengaruh hambatan komunikasi terhadap kin- Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan,
erja karyawan hotel midtown surabaya. Jurnal E-Komu- 6(4), 609-621.
nikasi, 2(1). Purba, B., Banjarnahor, A. R., Kurniullah, A. Z., Handiman, U.
Halimsetiono, E. (2014). Peningkatan komitmen organisasi T., Setiawan, Y. B., Hastuti, P., ... & Jamaludin, J. (2021).
untuk menurunkan angka turnover karyawan. Kesmas: Pengantar Ilmu Komunikasi. Yayasan Kita Menulis.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Putro, P. U. W. (2020). PERILAKU ORGANISASI. Madiun :
Health Journal), 8(8), 339-345. UNIPMA Press.
Harivarman, D. (2017). Pemerintahan . Hambatan Organisasi Rismayanti. (2018) Hambatan Komunikasi Yang Sering Dih-
Internal di Organisasi Jurnal ASPIKOM. 3(3), 508 adapi Dalam Sebuah Organisasi. Jurnal Al-Hadi. 4 (1),
Kholisa, Nur. (2012). 519 . Hubungan Manajemen Waktu 825-834.
dengan Efektivitas Kerja Karyawan . Journal of Social Suprapto, H. A. (2018). Pengaruh komunikasi efektif untuk
and Industrial Psychology. 1(1). meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Khazanah Pen-
Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi. didikan, 11(1).
Michelle, A. O. (2014). Pengaruh Hambatan Komunikasi Terh- Wijaya, S. I. (2013). Komunikasi Interpersonal dan Iklim Ko-
adap Motivasi Kerja Karyawan Di Dalam Organisasi Pt munikasi dalam Organisasi. Jurnal Dakwah Tabligh. 14
Liebherr Indonesia Perkasa, Balikpapan. Jurnal E-Komu- (1), 115-126.
nikasi. 2 (1), 1-10. Ismail, Khodijah dkk. (2021). Memahami Berbagai Hambatan
Muis, M. R., Jufrizen, J., & Fahmi, M. (2018). Pengaruh budaya Komunikasi Melalui Jurnal Penelitian terkait Ilmu Ko-
organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja munikasi. Jurnal ilmu komunikasi.
karyawan. Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah). Novi. (2017). Pengaruh Komunikasi Efektif Pegawai Terhadap
1 (1), 9-25. Kepuasan Pemustaka di Perpustakaan Universitas Negeri
Mujiatun, S., Jufrizen, J., & Ritonga, P. (2019). Model Kele- Medan (UNIMED). Skripsi.
lahan Emosional: Antaseden Dan Dampaknya Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Dosen. MIX:
Jurnal Ilmiah Manajemen, 9(3), 293236.
Mulawarman, K. & Rosilawati, Y. (2008). Komunikasi Or-
ganisasi Pada Dinas Perizinan Kota Yogyakarta Untuk
Meningkatkan Pelayanan. Jurnal Makna. 5 (1), 31-41.

15

Anda mungkin juga menyukai