Anda di halaman 1dari 5

KONSEP

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LAPANGA N

TBM Vertex FK UNEJ

Setiap organisasi pada saat melaksanakan pelatihan akan dihadapkan pada pertanyaan –
pertanyaan sebagai berikut :

 Pelatihan apa yang dibutuhkan?


 Siapa yang harus dilatih?
 Dimana tempat pelatihan ?
 Bagaiman cara pemberian pelatihan?
 Bagaimana cara mengetahui efektivitas pelatihan?

Oleh karena itu perlu disusun sebuah konsep pelatihan dan pendidikan calon anggota baru yang
akan dilakukan oleh TBM vertex FK unej untuk tahun 2018. Konsep diklat lapangan TBM Vertex FK
Unej , bisa digambarkan dari empat poin berikut ini, yaitu :

1. Menganalisis kebutuhan pelatihan organisasi, yang sering disebut need analysis atau need
assessment.
2. Menentukan sasaran dan materi program pelatihan.
3. Menentukan metode pelatihan dan prinsip-prinsip belajar yang digunakan.
4. Mengevaluasi program.

1. Analisis Kebutuhan Organisasi (Need Assesment)

TBM vertex FK unej merupakan UKM yang memiliki prinsip persaudaraan demi
kemanusiaan, dimana kompetensi yang harus dimiliki adalah seseorang yang memiliki jiwa
persaudaraan dan kemanusaiaan untuk diterapkan baik untuk diri sendiri, organisasi dan
masyarakat yang membutuh kan di bidang kegawat daruratan, serta kepekaan terhadap
ekologi sekitar sebagai pendukung utama kelangsungan kesehatan manusia. Karena itu
Kompetensi dan perilaku sumber daya manusia yang harus dimiliki adalah:

1. Inisiatif, mampu bekerja sama.


2. Kemampuan bekerja dalam kelompok.
3. Kemampuan evaluasi kinerja.
4. Kemampuan berkomunikasi dan mendengarkan.

TBM VERTEX FK UNEJ by SNH Page 1


5. Kemampuan menganalisis masalah.
6. Kemampuan mengambil keputusan.
7. Kemampuan mendapatkan dan memahami informasi.
8. Kemampuan untuk melakukan rencana.
9. Kemampuan multikultural

2. Sasaran Dan Materi Program Latihan

Sasaran diklat lapangan disini adalah para mahasiswa kedokteran yang mendaftar
untuk menjadi anggota TBM vertex dan sudah mengikuti proses recruit dan seleksi sampai
tahap wawancara/interview. Materi program latihan disesuaikan dengan kebutuhan TBM
vertex , yaitu perubahan perilaku organisasi.

3. Metode Pelatihan Dan Prinsip Belajar Yang Dibutuhkan

Metode yang dipakai adalah metode Off the job training, yaitu pelatihan dan
pengembangan yang dilakukan secara khusus di luar pekerjaan, Antara lain yang digunakan
adalah

a) Vestibule training
Adalah metode pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, terutama yang
bersifat teknikal, di tempat pekerjaan, akan tetapi tanpa mengganggu aktivitas kerja
sehari-hari. Scenario penggunaannya adalah sebagai berikut : Misalkan sebuah
organisasi akan melakukan vestibule training. Organisasi akan menyediakan lokasi
tertentu dalam organisasi untuk “meniru” kegitan-kegiatan yang berlangsung dalam
organisasi yang bersangkutan. Akan tetapi, karena lokasi “meniru” itu disediakan di
tempat khusus, kegiatan-kegiatan sebenarnya tidak terganggu sama sekali.

b) Role playing.
Adalah metode pelatihan dengan teknik memainkan peran tertentu dalam

suatu situasi kerja. Calon anggota kemudian diminta untuk memberikan response

terhadap peran yang lain, memberikan sejumlah tanggapan berupa kritikan atau

pujian yang membangun. Metode ini biasanya digunakan untuk sensivity job, dengan

sasaran pelatihan terutama bukan untuk meningkatkan keterampilan, melainkan

TBM VERTEX FK UNEJ by SNH Page 2


yang menyangkut keperilakuan, terutama yang berwujud kemampuan

menumbuhkan sikap empati dan melihat sesuatu dari “kacamata” orang lain.

Teknik penggunaannya ialah dengan mengharuskan peserta pelatihan

terlibat dalam suatu “permainan” dimana seseorang memainkan peranan pihak lain

tertentu. Misalnya, agar seorang calon anggota memahami pandangan dan cara

kerja pimpinannya, maka calon anggota tersebut melakukan “role play” sebagai

pimpinan dan menyelesaikan masalah tertentu dengan orang lain yang berperan

sebagai anggota/bawahannya. Teknik ini sering pula digunakan jika yang menjadi

sasaran ialah peningkatan kemampuan menyelesaikan konflik dan melakukan

interaksi positif dengan orang lain yang mungkin berbeda dalam berbagai hal,

seperti latar belakang social, pendidikan, daerah asal, dan lain-lain.

c) Simulation
Metode simulasi berbeda dengan vestibule training karena metode simulasi
lebih menekankan pada penguasaan penggunaan alat mekanikal yang persis sama
dengan yang akan digunakan saat bekerja, sedangkan vestibule training
memusatkan tujuan pelatihan pada peningkatan keterampilan yang bersifat
teknikal.
Contoh dari penerapan metode simulasi ini adalah pelatihan yang ditujukan
bagi seorang pilot. Salah satu bagian penting dari pelatihan, misalnya adalah
bagaimana cara menerbangkan pesawat dalam ruangan simulasi. Hal-hal yang harus
dipahami contohnya tentang bagaimana cara menghidupkan mesin, meminta ijin
meninggalkan apron menuju landasan pacu, tinggal landas, terbang dalam berbagai
cuaca dan segala bentuk situasi yang nantinya mungkin akan dihadapi saat bekerja.

d) Self study.

Inti dari metode ini adalah pembelajaran terhadap informasi kerja yang

dilakukan secara mandiri oleh anggota. Banyak organisasi yang mendorong

anggotanya untuk belajar sendiri, akan tetapi terkendali melalui proses belajar yang

terprogram. Organisasi dapat menyediakan bahan pelajaran yang beraneka ragam

TBM VERTEX FK UNEJ by SNH Page 3


bentuknya, seperti buku pedoman, buku petunjuk, rekaman video, slide presentasi

atau yang lainnya yang kesemuanya mengandung bahan-bahan pelajaran yang

dianggap penting dikuasai oleh anggota.

Sedangkan Prinsip prinsip pelatihan yang dilakukan dalam diklat lapangan kali ini adalah

a. Prinsip Pembelajaran (principles of learning)


b. Hubungan dengan analisa jabatan (relation to job analysis).
c. Motivasi.
d. Partisipasi Aktif (active participation)
e. Seleksi Peserta (selection of trainees)
f. Metode Pelatihan (training methods)
g. Perbedaan individu (individual differences principles)

Sedangkan faktor efektifitas pelatihan , yaitu

a. Participation atau partisipasi merupakan keterlibatan seorang peserta dalam


kegiatan secara aktif dan secara langsung.
b. Repetition adalah melakukan atau mengatakan secara berulang ulang dalam usaha
menanamkan ide dalam ingatan seseorang.
c. Relevance, pelatihan mempunyai arti atau manfaat yang sangat penting pada
seseorang.
d. Transference artinya adanya kesesuaian antara pelatihan dengan pekerjaan yang
dilakukan sehari-hari oleh anggota.
e. Feedback merupakan pemberian informasi atas perkembangan kemajuan yang telah
dicapai oleh peserta pelatihan, mana yang perlu diperbaiki atau dipertahankan.

4. Evaluasi Pelatihan

Evaluasi pelatihan dilihat dari efek pelatihan dikaitkan dengan:

a. Reaksi peserta terhadap isi dan proses pelatihan.


b. Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman latihan.
c. Perubahan perilaku.
d. Perbaikan pada organisasi.

TBM VERTEX FK UNEJ by SNH Page 4


Secara singkat, konsep diklat lapangan bisa di implementasikan menjadi sebuah program kegiatan
atau TOR dengan format berikut :

1. penentuan kebutuhan pelatihan


2. peserta pelatihan
3. tempat pelatihan
4. materi dan isi pelatihan
5. pemberian pelatihan
6. evaluasi pelatihan

TBM VERTEX FK UNEJ by SNH Page 5

Anda mungkin juga menyukai