Anda di halaman 1dari 6

Pengembangan Organisasi

Definisi Pengembangan Organisasi


Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan
efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan bersama akan
pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Pengembangan
organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada
penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-
organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar.
Tujuan
 Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi organisasi
itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa implikasi
terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan
melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya
manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya
organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan
keputusan yang efektif dalam organisasi.
 Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua tujuan akhir,
yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya.
Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan PO sebagai berikut:
1. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
2. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam
kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem
under the rug.
3. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan
dengan otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
4. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
5. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
6. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat
responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan
implementasi.
Ciri-ciri Pengembangan Organisasi

a. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang


memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi.
b. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan
yang akan terjadi.
c. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh
organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
d. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian
terpenting.
e. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya
interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian
integral di suasana yang utuh.
f. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

Metode Pengembangan Organisasi


 Metode pengembangan perilaku
Metode pengembangan perilaku atau Behavioral Development Methode
merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses
perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan
berbagai cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan
menjadi berberapa macam.
Jaringan manajerial : Jaringan manajerial atau kisi manajerial disebut
juga latihan jaringan adalah suatu metode pengembangan organisasi
yang didasarkan jaringan material. Teori ini dipelopori oleh Robert
Blake dan Jane Mouton. Menurut mereka, gaya kepemimpinan akan
menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi
dan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian pimpinan
menunjukkan perhatian tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap
orang.
Latihan kepekaan : merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena itu
metode ini dinamakan pula metode T-group. dalam metode ini yang
dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan
terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini
berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi
disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-
orang yang harus mencapi tujuan.
Pembentukan tim : Merupakan salah satu metode pengembangan
organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui suatu
teknik intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada
pengembangan perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan
secara efektif dengan membentuk tim.
Umpan balik survei : adalah suatu metode yang berusaha
mengumpulkan data-data dari para anggota organisasi. Data itu meliputi
data-data yang berhubungan dengan tingkah laku, sikap, seta berbagai
perasaan lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi.
 Metode pengembangan keterampilan dan sikap
Metode ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan secara terus-
menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan latihan atau training
adalah suatu proses pengembangan kecakapan, pengetahuan, keterampilan, keahlian,
dan sikap tingkah laku dari para anggota organisasi.
Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya ialah
latihan di tempat kerja, latihan instruksi kerja, latihan di luar tempat pekerjaan, dan
latihan di tempat kerja tiruan.
1) Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan
ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan
lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini antara
lain, sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama mereka
mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu prestasi anggota organisasi tidak
akan berkurang atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila dibanding dengan
latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan
mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke
tempat kerjanya masing-masing.
2) Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training
(latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan
mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan
berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan.)
Job Method Training (Latihan yang berhubungan dengan penyederhanaan kerja)
Job Relation Training (Latihan yang berhubungan dengan faktor manusian di
dalam pekerjaannya setiap hari)
3) Latihan di luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di luar tempat
kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi dari para
peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran mengingat mereka
tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka mengikuti latihan.
4) Latihan di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang diberikan pada tempat kerja
tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang bekerja di tempat-
tempat kerja yang membawa risiko cukup besar. Dengan latihan ini diharapkan
para peserta lebih banyak menguasai tentang teknik-teknik kerja yang baik.

Sifat-sifat Dasar Pengembangan Organisasi


a. PO merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas
dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi.
b. PO harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami dampak
perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi
harus mendapat perhatian.
c. Program PO menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan
kinerja seluruh anggota organisasi
d. PO mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam meningkatkan
efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi bagian yang penting
e. PO menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan
pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi
f. PO menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas organisasi
Para Pelaku Pengembangan Organisasi
 PO sebagai profesi,
 orang-orang dari lapangan yang terkait yang telah mencapai sejumlah
kompetensi di dalam PO
 Para manajer yang memiliki keahlian PO yang diperlukan untuk perubahan
dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka.
Proses Pengembangan Organisasi
Proses pengambangan organisasi sebagai bagian dari rencana perubahan organisasi
dilakukan dengan diawali oleh tindakan diagnosis, tindakan ini dilakukan untuk mengetahui
kebutuhan rencana perubahan dan pengembangan organisasi. Tindakan diagnosis ini
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisa sebanyak mungkin halhal yang berkaitan
dengn tujuan perubahan organisasi. Setelah tahap pengumpulan dan analisa tersebut, proses
selanjutnya adalah melakukan tindakan intervensi dengan melakukan kerjasama dengan
orang-orang yang memiliki keinginan untuk melakukan perubahan. Kemudian, barulah
melakukan penguatan-penguatan untuk mendapatkan dukungan penuh dari orang-orang yang
mendukung rencana perubahan dan pengembangan organisasi. Schermermon
menggambarkan proses pengambangan organisasi dalam gaambar dibawah ini(Siahaan &
Zen, 2012).
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan anggota-anggota organisasi agar berada
dalam suasana yang cukup stabil dan seimbang kemudian memotivasinya untuk siap
melakukan perubahan. Langkah ini dinamakan unfreezing. Selanjutnya proses perubahan.
Proses perubahaan inilah yang merupakan langkah krusial dalam tahap-tahap perubahan.
Setelah perubahan dilakukan dilanjutkan dengan langkah berikutnya yang disebut dengan
refreezing. Refreezing adalah tindakan atau tahapan yang berupaya melakukan
pengintegrasian setiap personal organisasi agar berada pada koridor perubahan sehingga
setiap anggota berpikir tentang perubahan dan terilibat didalamnya secara aktif.
Daftar Pustaka
Latar, B., 2020. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Jurnal Literasi Pendidikan
Nusantara Vol 1 (2). Halaman 81

Anda mungkin juga menyukai