Oleh
Hardiansyah B1C119104
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
A. Dasar Hukum
B. Definisi VFM
Value for money merupakan suatu konsep penilaian kerja suatu organisasi sektor publik yang
dinilai berdasarkan tingkat keberhasilan suatu program kerja.Tingkat keberhasilan yang dimaksud
mengacu pada tiga elemen utama, di antaranya adalah efisiensi, efektivitas, dan ekonomi.
jarang, sektor publik dinilai sebagai pusat inefisiensi, sumber kebocoran dana, pemborosan
sehingga sebuah institusi selalu mengalami kerugian. Hal ini yang akhirnya memunculkan tuntutan
baru supaya organisasi di sektor publik mulai memperhatikan value for money dalam setiap
kegiatannya.
meliputi penilaian finansial, ada juga penilaian kinerja yang bersifat non-finansial melalui
metode value for money.Salah satunya adalah penilaian pada kualitas pelayanan dengan
memperhatikan kualitas yang konsisten, yaitu memenuhi ekspektasi pelanggan sasaran.
Anggaran seringkali digunakan sebagai alat perencanaan suatu aktivitas publik yang
kemudian dinyatakan dalam satuan moneter.Anggaran juga bisa digunakan sebagai suatu alat
pengendalian supaya fungsi perencanaan dan pengawasan berjalan dengan baik.Demi berjalan sesuai
dengan fungsinya, seluruh pencatatan atas sistem anggaran harus dicatat dengan sistematis.Termasuk
juga seluruh penerimaan dan pengeluaran di dalamnya.
C. Karakteristik
Tiga elemen utama yang menjadi karakteristik dalam VFM
1) Ekonomi
Ekonomi merupakan perolehan input dengan kualitas tertentu yang didapatkan dengan harga
terendah. Ekonomi adalah suatu perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan
moneter.
2) Efisiensi
Efisiensi merupakan pencapaian output yang maksimal dengan input tertentu. Bisa juga dikatakan
sebagai penggunaan input yang terendah demi mencapai output tertentu. Selain itu, efisiensi ini juga
merupakan nilai yang didapatkan dari hasil perbandingan jumlah output ataupun input yang
dihubungkan dengan suatu standar kinerja tertentu.
3) Efektivitas
Karakteristik yang terakhir adalah efektivitas.Bisa dikatakan, efektivitas adalah suatu tingkat
pencapaian hasil program dengan target sederhana yang telah ditetapkan.Pada dasarnya, efektivitas
adalah perbandingan dari outcome dan output.
D. 3E vs 2E
a. Ekonomi
Ekonomi terkait dengan pengkonversian input primer berupa sumber daya. keuangan
(uang/kas) menjadi input sekunder berupa tenaga kerja, bahan, infrastruktur, dan barang
modal yang dikonsumsi untuk kegiatan operasi organisasi. Konsep ekonomi sangat terkait
dengan konsep biaya untuk memperoleh unit input.
b. Efisiensi
Jika ekonomi hanya berbicara mengenai input, yaitu bagaimana memperoleh input
dengan biaya atau harga lebih rendah, maka efisiensi berbicara mengenai input dan output.
Efisiensi terkait dengan hubungan antara output berupa barang atau pelayanan yang
dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Secara
matematis, efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input. Suatu organisasi,
program, atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampumenghasilkan output tertentu dengan
input serendah-rendahnya, atau dengan inputtertentu mampu menghasilkan output sebesar-
besarnya (spending well).
c. Efektivitas
Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sesungguhnya dicapai. Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan.
Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif
organisasi, program, atau kegiatan. Jika ekonomi berfokus pada input dan efisiensi pada
output atau proses, maka efektivitas berfokus pada outcome (hasil).
Penambahan konsep equity dan equality disebabkan bila pemerintah hanya berfokus pada
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas saja maka sangat mungkin akan mengorbankan pihak tertentu.
Hanya terfokus pada ekonomi, efisiensi, dan efektivitas saja dapat menyebabkan organisasi
mengabaikan etika bisnis dan tanggung jawab sosial.Padahal sektor publik bertujuan mewujudkan
kesejahteraan sosial.Oleh karena itu, prinsip 3E perlu dikuti dengan keadilan.
E. Formula 3E vs 2E
a) Formula 3E
1. Efektivitas
Efektivitas merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Secara sederhana efektivitas merupakan perbandian outcame dengan output. Menurut
Mardiasmo (2002:134) Efektifitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi tersebut
telah dapat dikatakan berjalan dengan efektif. Menurut Mahmudi, pengukuran efektifitas
dinyatakan dengan rumus berikut:
Outcome
Efektifitas= X 100 %
Output
Keterangan:
Outcome : dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan
Output : hasil yang dicapai oleh kebijakan program
Menurut mahsun, kriteria efektivitas yaitu:
Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100 %) maka tidak efektif.
Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X=100%) maka berimbang.
Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100 %) maka efekti .
2. Efisiensi
Efisiensi memakan perbandingan out input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau
target yang telah di tetapkan.Efisien merupakan salah satu bagian dari indikator value for
maoney yang dapat diukurdengan rasio antara output dengan input.Pengukuran efisiensi
dinyatakan dengan rumus berikut:
Outpu
Efisiensi= X 100 %
Input
Keterangan:
Output : hasil yang dicapai oleh kebijakan program dan aktivitas
Input : realisasi anggaran
Menurut Mahsun, Kriteria efisiensi adalah:
Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X< 100%) maka tidak efisien.
Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X= 100 %) maka
efisienberimbang.
Jika di peroleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X> 100%) maka efisien.
3. Ekonomis
Ekonomis terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisirinput
resource yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak
produktif.Menurut Mahmudi, pengukuran ekonomis dinyatakan dengan rumus berikut:
Input
Ekonomis= X 100 %
Input Value
Keterangan:
Input : realisasi anggaran
Input value : anggaran
Menurut mahsun, kriteria ekonomis yaitu:
Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X<100%) maka ekonomis.
Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X-100%) maka
ekonomisberimbang.
Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X> 100%) maka tidak ekonomis.
b) Formula 2E
1. Equity
Equity (keadilan) berarti bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperoleh pelayanan, tanpa diskriminasi atau hak istimewa bagi kelompok tertentu.
Output
Equity=
Input
Keterangan:
Output : hasil keluaran dari orang lain
Input : hasil pemasukan dari orang lain
2. Equality
Equality (pemerataa/kesetraan) berarti pemerintah harus menerapkan pemerataan
pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan mengutamakan pelayanan bagi masyarakat
yang lebih membutuhkan.
Outcome
Equality=
Input
Keterangan:
Outcome : hasil dari pemerataan
Input : pemasukan
G. Kinerja VPM
Value for Money merupakan sebuah konsep dalam pengukuran kinerja. Value for
Money yaitu indikator kinerja sebuah sektor publik yang memberikan informasi apakah
anggaran (dana) yang dibelanjakan menghasilkan suatu nilai tertentu bagi masyarakatnya.
Indikator yang dimaksud adalah ekonomi, efisien, dan efektif.
1) Ekonomi terkait analisis sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir
input resources yang digunakan yaitu dengan menghindaripengeluaran yang boros
dan tidak produktif.
2) Efisiens merupakan perbandingan output input yang dikaitkan dengan standar kinerja
atau target yang telah ditetapkan. Pencapaian output yang maksimumdengan input
yang terendah menunjukkan efisiensi.
3) Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, Hanan. 2021. Value for Money; Definisi, Manfaat, Indikator, dan Pengukuran.
Tersedia:https://www-jojonomic
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.jojonomic.com/blog/value-for-money/[Diakses 12
Oktober 2021].
Riadi, Muchlisin. 2020. Value for Money (Pengertian, Manfaat, Indikator dan Pengukuran).
Tersedia: https://www.kajianpustaka.com/2020/05/value-for-money.html?
m=1[Diakses 12 Oktober 2021].