Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu metode yang dapat diterapkan oleh instansi
terkait dalam penentuan kadar simultan sulfadoksin dan pirimetamin dalam bentuk sediaan tablet.
Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan metode spektrofotometri kemudian diuji
validitasnya yaitu linearitas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ serta intraday dan interday. Kemudian
metode tersebut diujicobakan pada sediaan tablet yang mengandung pirimetamin dan sulfadoksin
yang beredar di pasaran.
Penelitian menunjukkan penerapan metode panjang gelombang ganda pada konsentrasi 284,8 nm
dan 258,8 nm untuk pirimetamin dan pada 274,2 nm dan 291,6 nm untuk sulfadoksin. Hasil penelitian
berhasil menerapkan metode panjang gelombang ganda yang berhasil diterapkan untuk menentukan
konsentrasi pirimetamin dan sulfadoksin secara bersamaan dalam
sebuah tablet.
Pendahuluan:
Pyrimethamine - Sulfadoxine (PS) adalah obat anti malaria kombinasi golongan sulfonamida/sulfon
dengan sifat jaringan skizontosida diaminopirimidine. Obat ini sangat praktis karena dapat diberikan
dalam dosis tunggal. Pirimetamin memiliki nama kimia 2,4-Diamino-5- (p-klorofenil) -6-etil
pirimidin dan nama kimia sulfadoksin N1 (5,6-dimetoksi-4-pirimidinil) Sulfanilamida. Penentuan
PTN dan SDN dalam kondisi ditentukan dengan metode spektrofotometri, dimana PTN memiliki
absorbansi maksimum pada 284,8 nm dan 274,2 nm terhadap SDN (1-2).
Metode spektrofotometri sederhana, cepat dan relatif mudah dibandingkan dengan metode lainnya.
Metode beberapa panjang gelombang (DWM) adalah metode spektrofotometri yang dapat digunakan
untuk menganalisis dua campuran obat secara bersamaan tanpa harus melakukan pemisahan, mudah
diterapkan untuk analisis rutin dan tanpa perlu derivatisasi sebelumnya (3-4).
Metode panjang gelombang ganda, pada metode ini memiliki dua panjang gelombang (λ1, 2).
Metode ini dapat menjadi pilihan dalam menentukan kadar obat, perlu dilakukan penelitian untuk
membuktikan metode gelombang ganda dapat digunakan untuk menentukan kadar PTN dan SDN
dalam bentuk sediaan tablet.
Keterangan
● SDN ; 274,2 nm & 291,6 nm ; Perbedaan absorbansinya 0, bisa digunakan untuk PTN
● PTN ; 284,8 nm & 258,8 nm ; Perbedaan absorbansinya 0, Bisa digunakan untuk SDN
Untuk kurva kalibrasi, rasio spektral berkisar antara 5-13 mg/mL untuk PTN (seri A) dan 3-9ug/mL
untuk SDN (seri B) dan campuran kedua obat (seri C) dalam rentang konsentrasi yang sama dengan
rasio dari 9: 6 (tabel 1)
Pada tabel 2. Hasil kadar obat di pasaran menunjukkan bahwa obat memenuhi persyaratan
Dual wavelength method dapat diaplikasikan untuk menentukan kadar SDN dan PTN dalam
sediaan tablet karena telah memenuhi memenuhi persyaratan dimana kadar zat hasil analisis berada
dalam kisaran 90-110% .
Pada pengujian validasi metode dapat digambarkan sebagai hasil uji yang memiliki linearitas, presisi,
dan akurasi yang baik.
- linearitas
- Kurva kalibrasi PTN dan SDN linier pada kisaran 5-13ug/ mL dan 3-9ug/mL.
- Persamaan regresi kurva kalibrasi adalah Y(SDN) = 0,0127X + 0,0008, r =
0,9998 untuk SDN dan Y(PTN) = 0,0136X - 0,0014, r = 0,9997
- untuk PTN, nilai linearitas yang yang digambarkan adalah nilai koefisien
korelasi baik untuk Dual wavelength method karena hampir seluruhnya
mendekati angka satu yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan atau
korelasi yang sangat baik antara konsentrasi dengan nilai absorbansi. Hal ini
juga menandakan bahwa semakin meningkat konsentrasi maka nilai
absorbansi pun akan meningkat
- Presisi
Standar deviasi relatif (% RSD) untuk interday ditemukan 1,09 dan 5,45 untuk SDN
dan PTN. intraday presisi masing-masing menunjukkan% RSD 2,64 dan 2,97 untuk SDN dan
PTN.
hasil LOD untuk PTN dan SDN ditemukan masing-masing sebesar 0,20 mg/mL dan
0,39 mg/mL. sedangkan LOQ untuk SDN dan PTN ditemukan masing-masing 0,61 mg/mL
dan 1,18 mg/mL
- Recovery
persen recovery formulasi obat yang dipasarkan ditentukan oleh penambahan standar
obat murni dalam tiga (80%, 100% dan 120%) konsentrasi yang diketahui dan recovery yang
sangat baik diperoleh pada setiap tingkat. persen recovery untuk SDN di konsentrasi, 80%,
100% dan 120% yaitu 100,96; 101,08; dan 100,02, sedangkan untuk PTN adalah 99,8;
100,36; dan 100,37.
Kesimpulan:
Metode gelombang ganda yang diusulkan memberikan hasil yang akurat dan tepat untuk
penentuan Pirimetamin dan Sulfadoksin dalam formulasi yang dipasarkan (tablet) tanpa pemisahan
sebelumnya dan mudah diterapkan pada analisis rutin. Fitur yang paling menarik dari metode panjang
gelombang ganda adalah kesederhanaan dan kecepatan. Metode validasi telah ditunjukkan dengan
berbagai tes untuk linieritas, akurasi dan presisi. Metode yang diusulkan berhasil diterapkan pada
penentuan obat ini dalam tablet komersial.
Metode spektrofotometri sederhana, cepat dan relatif mudah dibandingkan dengan metode lainnya.
Metode beberapa panjang gelombang (DWM) adalah metode spektrofotometri yang dapat digunakan
untuk menganalisis dua campuran obat secara bersamaan tanpa harus melakukan pemisahan, mudah
diterapkan untuk analisis rutin dan tanpa perlu derivatisasi sebelumnya (3-4).
Metode panjang gelombang ganda, pada metode ini memiliki dua panjang gelombang (λ1, 2).
Metode ini dapat menjadi pilihan dalam menentukan kadar obat, perlu dilakukan penelitian untuk
membuktikan metode gelombang ganda dapat digunakan untuk menentukan kadar PTN dan SDN
dalam bentuk sediaan tablet.