Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan penentuan kadar secara multikomponen pada campuran kombinasi
paracetamol dan kofein dalam sampel obat generic yang umumnya digunakan oleh masyarakat
dengan menggunakna metode spektrofotometer ultraviolet secara SSE (Simple Simultan
Equation). Kombinasi paracetamol dan kafein merupakan salah satu obat digunakan sebagai anti
influenza. Sediaan multikomponen adalah sediaan farmasi yang terdiri dari dua atau lebih zat
aktif dimana untuk mendapatkan efek terapi yang lebih baik dan penggunaannya lebih efisien.

Tablet multikomponen yang terdiri dari parasetamol 500 mg dan kofein 35 mg. SSE merupakan
metode perhitungan konsentrasi masing – masing senyawa berdasarkan pengukuran absorbansi
sampel maupun baku untuk campuranbeberapa senyawa (multi komponen) yang diukur pada
beberapa maksimum masing – masing senyawa. Penentuan kadar sampel dengan metode SSE ini
dapat dilakukan untuk campuran zat dimana kedua zat harus memiliki panjang gelombang
maksimumyang tidak berhimpit. Absorpsi larutan sampel atau campurannya pada
panjanggelombang pengukuran merupakan jumlah absorpsi dari masing-masing zat tunggalnya.
Dua buah kromofor yang berbeda, dalam percobaan ini kofein dan paracetamol, akan
mempunyai kekuatan absorbansi cahaya yang berbeda pula pada suatu daerah panjang
gelombang. Dalam percobaan ini, digunakan tigalarutan yang diukur pada alat spektrofotometri,
yaitu larutan baku paracetamol, larutan baku kofein, serta larutan sampel tablet yang merupakan
campuran paracetamol dan kofein. Larutan baku paracetamol yang digunakan dibuat
pengenceran pada konsentrasi 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm, 12 ppm, 14 ppm, dan 20 ppm.
Sedangkan larutan baku kofein yang digunakan dibuat pada pengenceran 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm,
6 ppm, 8 ppm, dan 10 ppm, dan 12 ppm. Sedangkan konsentrasi larutan sampel adalah 20 ppm,
kadar paracetamol dan kofein dalam tablet dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
pada metode simple simultan equation

Pada setiap pengukuran absorbansi larutan (sebelum dimasukan larutan yang akan diukur
absorbansinya kedalam alat spektrofotometer) terlebih dahulu dilakukan kalibrasi dengan
menggunakan aquadest + larutan blanko. Larutan blanko adalah seluruh substansi selain analit
yang terdapat dalam suatu sistemlarutan. Biasanya) larutan blanko yang digunakan adalah
pelarut yang melarutkan analit. Tujuan penggunaan larutan blanko adalah untuk membuat
konsentrasi pelarut menjadi nol sehingga tidak akan terukur oleh detektor dan tidak mengganggu
pembacaan absorbansi sampel) sehingga dengan demikian dapat memperkecil kesalahan
pengukuran. Dalam FI edisi VI juga disebutkan bahwa tujuan digunakannya larutan blanko
adalah untuk koreksi serapan yangdisebabkan oleh pelarut pereaksi ataupun pengaturan alat.
Larutan blanko yang digunakan harus sama dengan pelarut yang digunakan dalam melarutkan
analit. Dari pengukuran absorbansi larutan tunggal baku kerja parasetamol diperoleh panjang
gelombang maksimum parasetamol sebesar 242,6 nm, sedangkan pada pengukuran absorbansi
larutan tunggal baku kofein diperoleh panjang gelombang maksimum kofein sebesar 272,8 nm.
Pengukuran absorbansi larutan baku dan larutan sampel tablet dilakukan pada panjang
gelombang parasetamol (242,6 nm) dan pada panjang gelombang kofein (272,8 nm). Pada
pengukuran larutan baku parasetamol diperoleh persamaan kurva kalibrasi Y = 0,0645x + 0,0045
sedangkan kofein Y = 0,0136x + 0,0154. Pada pengukuran larutan baku kofein diperoleh
persamaan kurva kalibrasi pct Y = 0,0507x + 0,0028, sedangkan yang kofein Y = 0,0152x +
0,0116. Pada pengukuran sampel tablet di panjang gelombang 242,6 nm diperoleh absorbansi
rata-rata sebesar 0,917 sedangkan pada panjang gelombang 272,8 nm diperoleh absorbansi rata-
rata sebesar 0,259. Berdasarkan metode perhitungan SSE diperoleh kadar rata-rata parasetamol
dalam tablet tersebut sebesar 91,378% sedangkan kadar rata-rata kofein dalam tablet tersebut
sebesar 103,208. Kadar yang didapatkan pada percobaan ini memenuhi syarat karena kadar yang
tercantum dalam KI edisi III yaitu untuk tablet dengan kandungan paracetamol dan kofein ini
berada dalam rentang 90,0% - 110,0%.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan) maka dapat disimpulkan bahwa ;

1. Metode SSE digunakan untuk penetapan kadar tablet multikomponen dengan kadar galat
lebih dari 25%.
2. Metode SSE digunakan untuk zat-zat yang memiliki absorban yang saling berjauhan atau
tidak berhimpit
3. Kadar parasetamol dan kofein dalam tablet tersebut memenuhi syarat dalam FI edisi VI
yaitu berada dalam rentang 90,0% - 110,0% (Pct = 91,378% dan kofein = 103, 208%)

Daftar Pustaka

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta; Depekes RI

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta; Depekes R

Kamal, Amira H., El-Malla, Samah F., Hammad, Sherin F. A Seview on Spectrophotometric
Methods for Simultaneous Multicomponent Analysis European Jornal of Pharmaceutical
and Medical Research. 2016, 3 (2), 348-360. Egypt

Anda mungkin juga menyukai