Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI ANALISIS II


ANALISIS PARASETAMOL TABLET








Nama : Septianingsih Pratiwi
NIM : 10012037
Tanggal Praktikum :
30 Juni 2012

Dosen : Inawati, S.Si, M.Farm


Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor
2012
2



Dasar dan Teori Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan
antipiretik yang banyak digunakan untuk melegakan sakit
kepala, sakit ringan dan demam. Parasetamol aman dalam
dosis standar tetapi karena mudah didapat, sehingga
overdosis baik secara sengaja maupun tidak sengaja sering
terjadi. Persyaratan tablet paracetamol menurut Farmakope
Indonesia edisi IV yaitu mengandung paracetamol antara 90
110 %.
Spektrophotometer UV-VIS adalah salah satu cara dari
sekian banyak instrumen yang biasa digunakan untuk
menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrophotometer UV-
VIS adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet
(200 350 nm) dan sinar tampak (350 800 nm) oleh suatu
senyawa. Serapan cahaya UV atau cahaya tampak
mengakibatkan transisi elektron, yitu promosi elektron-
elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke
orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang
gelombang cahaya UV atau cahaya tampak bergantung pada
mudahnya promosi elektron. Molekul-molekul yang
membutuhkan lebih banyak energi untuk promosi elektron
akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek.
Molekul yang memerlukan energi yang lebih sedikit akan
menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang.
Senyawa yang menyerap cahaya pada daerah tampak
mempunyai elektron yang lebih mudah dipromosikan
daripada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang
lebih pendek.
Prinsip Penentuan kadar Paracetamol dalam tablet dengan metode
Spektrophotometri.
Tujuan Praktikum 1. Menentukan kadar paracetamol dengan metode
3



Spektrophotometri
Alat dan Bahan Alat yang digunakan :
1. Beaker Glass
2. Labu Semprot
3. Pipet volumetri
4. Timbangan
5. Pengaduk
6. Spatula
7. Labu Ukur
8. Spektrophotometer dan Cuvet
Bahan yang digunakan :
1. Tablet Paracetamol
2. Aquadest
3. Larutan NaOH 0,1 N
Prosedur Kerja 1. Ditimbang seksama lebih kurang 120 mg
paracetamol, masukkan dalam labu ukur 500 ml.
2. Ditambahkan 10 ml metanol, encerkan dengan air
hingga batas, homogenkan.
3. Pindahkan 5 ml larutan ini ke labu ukur 100 ml,
encerkan dengan air hingga batas dan homogenkan.
4. Ukur serapan larutan paracetamol standar FI dalam
pelarut yang sama pada konsentrasi 12 ppm bersama
larutan sampel pada panjang gelombang 244 nm,
menggunakanair sebagai blanko.
5. Hitung kadar asetaminofen denganmenggunakan
rumus :
Mg asetaminofen = 10C (Au/As)
Keterangan :
C = konsentrasi larutan standar (ppm)
Au = Serapan sampel
4



As = Serapan standar
Analisis Paracetamol Tablet
1. Timbang seksama sejumlah tablet setara dengan 150
mg, tambahkan 50 ml NaOH 0,1 N, encerkan dengan
100 ml air, kocok selama 15 menit, tambahkan air
secukupnya hingga 200 ml, campur dan saring.
2. Encerkan 10 ml filtrat dengan air secukupnya hingga
100 ml.
3. Pada 10 ml tambahkan 10 ml NaOH 0,1 N, encerkan
dengan air secukupnyahingga 100 ml.
4. Ukur serapannya 1 cm larutan pada maksimumnya
lebih kurang 257 nm. A (1%, 1 cm) pada maksimum
lebih kurang 257 nm adalah 715.
Hasil dan
Pembahasan
Bobot sampel = 25,00 mg
Faktor pengenceran sampel = 100/5 X 100 = 2000
A (1 % ; 1 cm) Paracetamol = 715
Kadar PCT =




No. Absorbansi Kadar
1 0,894 100,03 %
2 0,895 100,14 %
3 0,895 100,14 %
Rata-rata 100,10 %

Kadar paracetamol yang didapat sesuai dengan persyaratan
Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu 90 -110 % dari jumlah
yang tertera pada etiket.
Kadar paracetamol yang didapat lebih dari 100 %, hal ini
dapat disebabkan karena tablet parasetamol tidak hanya
mengandung zat aktif paracetamol saja tetapi juga
5



mengandung zat tambahan lain yang mungkin terdeteksi
juga pada panjang gelombang yang sama yaitu pada 257
nm. Penempatan kemasan tablet harus sesuai, misal suhu
ruang dan kelembaban harus dijaga untuk menjaga kondisi
dan kualitas dari obat karena kondisi yang tidak sesuai
dapat menyebabkan perubahan pada kandungan zat aktif.

Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kadar paracetamol
yaitu 100,10 %.
Hasil ini sesuai dengan persyaratan FI IV yaitu 90 110 %.
Daftar Pustaka Inawati, S.Si, M.Farm. Penuntun Praktikum Kimia Farmasi
Analisis. 2010. Laboratorium Farmasi. Sekolah Teknologi
Tinggi Farmasi Bogor.

Anda mungkin juga menyukai