Anda di halaman 1dari 8

Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada

waktu penerimaan atau pembeliannya dari


pengumpul atau pedagang simplisia.

Simplisia yang diterima harus berupa simplisia


murni dan memenuhi persyaratan umum untuk
simplisia seperti yang disebutkan dalam
Farmakope Indonesia, Ekstrak Farmakope
Indonesia ataaupun Materia Medika Indonesia.
Apabila untuk simplisia yang bersangkutan
terdapat paparannya dalam salah satu atau
ketiga buku tersebut, maka simplisia tadi
harus memnuhi persyaratan yang disebutkan
pada paparannya.
Suatu simplisia dapat dinyatakan bermutu Farmakope
Indonesia , atau MMI apabila simplisia bersangkutan
memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam buku
yang bersangkutan.

Agar selalu diperoleh simplisia yang bersangkutan


memiliki mutu yang mantap, seyogyanyalah disediakan
contoh-contoh untuk tiap-tiap simplisia dengan mutu
yang pasti dan memenuhi persyaratan yang dapat
digunakan sebagai simplisia pembanding. Pada tiap-tiap
penerimaan atau pembelian simplisia tertentu perlu
dilakukan pengujian mutu yang dicocokkan dengan
simplisia pembanding yang bersangkutan.
Contoh simplisia pembanding tersebut disimpan secara
khusus untuk menjaga mutunya dan tiap jangka waktu
tertentu diperiksa kembali mutunya, apabila terdapat
kemunduran mutu perlu diganti dengan simplisia
pembanding yang baru.
Pengambilan contoh untuk keperluan
pemeriksaan mutu simplisia dilakukan dengan
cara uji petik sehingga contoh tersebut dapat
mewakili keseluruhan simplisia yang diperiksa
mutunya.

Secara umum simplisa yang tudak memenuhi


syarat kekeringannya kurang, ditumbuhi kapang,
mengandung lendir, sudah berubah warna atau
baunya, berserangga atau termakan serangga,
harus ditolak penerimaannya.
Pada pemeriksaan mutu simplisia, pemeriksaan
dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

1. Pemeriksaan Organoleptik
2. Pemeriksaan Mikroskopis
3. Pemeriksaa Biologi
4. Pemeriksaan Kimia
5. Pemeriksaan Fisika
Pemeriksaan ini dilakukan dengan
menggunakan indra manusia dengan
mengamati :
Bentuk dan Ukuran simplisia
Warna, tanda-tanda bagian luar , misal
permukaan yang mengkerut, adanya bekas
daun dsb.
Bentuk-bentuk pecahan bagian dalam
Bau dan Rasa.
Untuk pemeriksaan ini adakalanya diperlukan
alat optik berupa alat kaca pembesar atau
sebagai alat bantu.
Pemeriksaan Pemeriksaan
Mikroskopis Biologi

Dilakukan dengan Pemeriksaan biologi


menggunakan yang paling umum
mikroskop yang telah
digunakan, adalah mengukur
pemeriksaan ini aktifitas
penting untuk farmakologi,
menetapkan mutu potensi simplisia
simplisa berdasarkan
zat aktifnya. secara mikrobiologi
Pemeriksaan Kimia Pemeriksaan Fisika

1. Identifikasi bahan obat / 1. Berat Jenis


Simplisia : Reaksi Warna
2. Kelarutan zat
2. Memastikan kemurnian dan kekentalan
suatu obat / simplisia
zat
3. Menentukan kadar
abuyang tidak larut 3. Fluoresensi
dalam asap. dalam cahaya
4. Penentuan efek dan ultraviolet
funsi gula dengan tes 4. Indeks Bias
molish dan Barfoerd 5. Titik beku
5. Penentuan karbohidrat 6. Titik leleh
dengan pereaksi fehling
6. Penentuan penyabunan 7. Kadar air
7. Penentuan bilangan
Iodium
1. Kromatografi Kolom
2. Kromatografi Kertas
3. Kromatografi Lapis Tipis
4. Kromatografi Gas

Anda mungkin juga menyukai