Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PHARMACEUTICAL CARE KARDIO ENDOKRIN


PERTEMUAN VI

Disusun Oleh :

Nama : Eunike Queen Kristanti Prananingtyas


NIM : 198114146
Golongan/ Kelompok : F1/ 2

LABORATORIUM PHARMACEUTICAL CARE KARDIO ENDOKRIN


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
Kelompok  A dan B (Pasien selalu periksa tgl 1 tiap bulan)
Suatu simulasi ketaatan pasien yang menggunakan 2 atau lebih obat kombinasi hitung
MPRnya. Skenario pasien rutin mendapatkan resep selama 1 tahun tetapi yang ditebus
mengikuti tabel. Obat HCT yang biasa diminum ½ tablet dinaikkan menjadi 1 tablet pada
bulan Juli.
Bulan Jumlah hari Obat Obat A (amlodipine 5mg) Obat B (HCT)
Januari 31 30 (1x1tab) 15 dosis (1x ½ tab)
Februari 28 30 (1x1tab)
Maret 31 30 (1x1tab)
April 30 30 (1x1tab) 15 dosis (1x ½ tab)
Mei 31 30 (1x1tab) 15 dosis (1x ½ tab)
Juni 30 30 (1x1tab) 15 dosis (1x ½ tab)
Juli 31 30 (1x1tab) 15 (1x1tab)
Agustus 31 30 (1x1tab) 15 (1x1 tab)
September 30 30 (1x1tab) 15 (1x1tab)
Oktober 31
November 30
Desember 31 15 (1x1 tab)
Total 365 hari obat 270 hari obat 180 hari obat

Pola penggunaan obat Pasien X

  JAN FEB MAR AP MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DEC
R
Obat A                      

Obat B                                

a. MPR Obat A

Hari mendapat obat 270 hari


MPR= = =0,99
hari seharusnyamendapatkan obat +hari obat peresepan 243 hari+30 hari
Hari mendapat obat 270
 MPR Y = =
Periode Observasi 365
= 0,74

 
b. MPR Obat B 

Hari mendapat obat 180 hari


MPR= = =0 , 62
hari seharusnyamendapatkan obat +hari obat peresepan 2 75 hari+15 hari
Hari mendapat obat 180
 MPRY = =
PeriodeObservasi 365
= 0,49

c. MPR rata-rata pasien =  (total hari pasien meminum obat A dan B / 2) / ((jumlah
seharusnya pasien meminum obat - jumlah hari pada bulan pertama pasien meminum
obat) + jumlah hari dibulan terakhir pasien meminum obat)
= (270+180/2) : ((365 - 31) + 15)
= 225 / 349
= 0,65

Diskusi

1. Faktor ketidaktaatan

Berbagai faktor penyebab ketidaktaatan yaitu kurangnya kesadaran dan pengetahuan


pasien tentang kesehatan, kejadian akan efek samping yang dapat menurunkan
kepatuhan dalam penggunaan obat, karakteristik pasien, biaya pengobatan,
komunikasi penyedia obat (Edi, 2015).

 Tingkat pendidikan : kurangnya tingkat pengetahuan akan akan menunjukkan


bahwa seseorang belum mengetahui, mengerti dan memahami maksud dari
pengobatan yang sedang dijalani
 Pengaruh motivasi : kurangnya motivasi atau reminder terutama dari orang-
orang terdekat akan mempengaruhi ketekunan seseorang untuk mencapai
tujuan terapi yang sedang dijalani
 Faktor dukungan petugas kesehatan : kurangnya dukungan dari petugas
kesehatan penyedia obat dalam hal pelayanan dan sikap akan menurunkan
ketaatan pasien untuk menjalani terapinya
 Faktor jumlah obat yang dikonsumsi : jumlah obat yang dikonsumsi sering
menjadi alasan munculnya ketidakpatuhan pengobatan pada penyakit kronik.
Semakin banyaknya obat yang harus diminum, semakin besar pula
kemungkinan pasien untuk tidak patuh dengan pengobatannya
 Faktor pekerjaan, dimana pasien yang bekerja cenderung tidak patuh karena
tidak memiliki waktu untuk menuju pelayanan kesehatan
 Tingkat pendidikan: kurangnya tingkat pengetahuan akan akan menunjukkan
bahwa seseorang belum mengetahui, mengerti dan memahami maksud dari
pengobatan yang sedang dijalani
 Pengaruh motivasi : kurangnya motivasi atau reminder terutama dari orang-
orang terdekat akan mempengaruhi ketekunan seseorang untuk mencapai
tujuan terapi yang sedang dijalani
 Faktor dukungan petugas kesehatan : kurangnya dukungan dari petugas
kesehatan penyedia obat dalam hal pelayanan dan sikap akan menurunkan
ketaatan pasien untuk menjalani terapinya
 Faktor jumlah obat yang dikonsumsi : jumlah obat yang dikonsumsi sering
menjadi alasan munculnya ketidakpatuhan pengobatan pada penyakit kronik.
Semakin banyaknya obat yang harus diminum, semakin besar pula
kemungkinan pasien untuk tidak patuh dengan pengobatannya
 Faktor pekerjaan, dimana pasien yang bekerja cenderung tidak patuh karena
tidak memiliki waktu untuk menuju pelayanan kesehatan

(Pujasari dkk, 2015)

2. Cara meningkatkan ketaatan


 Pelatihan untuk mengedukasi pasien; perbaikan hubungan antara dokter dan
pasien; monitoring ketaatan; pelatihan keterampilan komunikasi;
pengembangan obat yang lebih aman; dan pengembangan instrumen untuk
mengukur ketaatan pasien.
 Menggunakan asuransi kesehatan; sistem suplai obat yang baik dan dalam
jumlah cukup 
 Pencegahan ADR dengan pemilihan antihipertensi yang dapat ditoleransi lebih
baik; menyederhanakan aturan pakai obat antihipertensi long acting durasi ≥24
jam dan dosis 1 kali sehari, untuk mengurangi frekuensi penggunaan dan
penggunaan antihipertensi kombinasi dari obat yang digunakan bersamaan 
 Edukasi penggunaan obat, contoh: peningkatan pengetahuan pasien dengan
memperbaiki kemampuan pasien melakukan monitoring diri sendiri, akses
informasi yang lebih mudah pada tenaga kesehatan, dan penyediaan literatur
edukasi untuk meningkatkan ketaatan
(Suhadi, 2014)

Sheet Hasil Wawancara Simulasi

No Pertanyaan Ya Pasien Ket. Pasien B Ket.


(0)/Tidak A Dorothe
(1) Cindy a

1. Apakah anda Ya/Tidak 0 Ya. 1 Tidak. Pasien


kadang-kadang Pasien kadang tidak pernah lupa
lupa untuk minum lupa untuk untuk minum
obat rutin? minum obat obat rutin
rutin

2. Dalam 2 minggu Ya/Tidak 0 Ya. 1 Tidak.


terakhir ini apakah Dalam dua Dalam dua
ada hari di mana minggu minggu terakhir
anda tidak terakhir tidak terdapat
meminum obat terdapat hari hari dimana
rutin anda? dimana pasien pasien tidak
tidak minum minum obat rutin
obat rutin

3. Pernahkah anda Ya/Tidak 1 Tidak. 1 Tidak.


tidak meminum Pasien tidak Pasien tidak
obat anda tanpa pernah tidak pernah tidak
memberitahu meminum obat meminum obat
dokter karena saat tanpa tanpa
anda meminum memberitahu memberitahu
obat tersebut anda dokter dokter
merasa tidak enak
badan?

4. Pernahkah saat Ya/Tidak 1 Tidak. 1 Tidak.


anda bepergian Pasien tidak Pasien tidak
dari rumah untuk pernah lupa pernah lupa
waktu yang tidak membawa obat membawa obat
sebentar anda lupa rutin saat rutin saat
membawa obat berpergian dari berpergian dari
rutin? rumah untuk rumah untuk
waktu yang waktu yang tidak
tidak sebentar sebentar

5. Anda meminum Ya/Tidak 1 Ya. 1 Ya.


semua obat anda Pasien Pasien meminum
kemarin? meminum semua obat
semua obat kemarin
kemarin

6. Apakah anda Ya/Tidak 0 Ya. 1 Tidak.


pernah tidak Pasien pernah Pasien selalu
meminum obat tidak meminum obat
karena anda meminum obat meskipun merasa
merasa sehat/tidak karena merasa sehat/tidak ada
ada gejala penyakit sehat/tidak ada gejala.
yang gejala
mengganggu?

7. Pernah anda Ya/Tidak 0 Ya. 0 Ya.


merasa Pasien pernah Pasien pernah
terganggu/jenuh merasa merasa
dengan jadwal terganggu/ terganggu/ jenuh
minum obat rutin jenuh dengan dengan jadwal
anda? jadwal minum minum obat rutin
obat rutin

8. Bagi anda seberapa A. Tidak 1 Tidak pernah. 1 Tidak pernah.


sulit untuk pernah Pasien tidak Pasien tidak sulit
mengingat untuk B. sulit untuk untuk mengingat
minum obat rutin? Pernah mengingat untuk minum
sekali untuk minum obat
C. obat rutin karena
Kadang- rutin sudah terbiasa.
kadang
D.
Biasanya
E. Selalu

Total 4 7

Pilihan respons adalah "ya" atau "tidak" untuk item 1 hingga 7 dan Item 8 memiliki
skala respon yaitu lima poin. Setiap jawaban “tidak” diberi nilai 1 dan setiap jawaban “ya”
diberi nilai 0,  kecuali untuk item 5, di mana setiap jawaban “ya” diberi nilai 1 dan setiap
jawaban “tidak” diberi nilai 0. Untuk Butir 8, kode (0-4) harus dibakukan dengan membagi
hasilnya dengan 4 untuk menghitung skor penjumlahan. Skor total pada MMAS-8 berkisar
dari 0 hingga 8, dengan skor 8 mencerminkan kepatuhan tinggi, 7 atau 6 mencerminkan
kepatuhan sedang, dan <6 mencerminkan kepatuhan rendah. Izin untuk menggunakan skala
diberikan oleh Donald Morisky, pemegang hak cipta instrumen (Cuevas & Periate, 2014).

Skor Hasil Morisky 


• Pasien Cindy = 4 (Ketaatan mengkonsumsi obat rendah)
• Pasien Dorothea = 7 (Ketaatan mengkonsumsi obat sedang) 

Jadi, dari kuesioner morisky didapatkan hasil pasien Dorothea memiliki ketaatan
mengkonsumsi obat yang sedang dan pasien Cindy memiliki ketaatan mengkonsumsi obat
yang rendah.
Daftar Pustaka

Cuevas, C. D. I., Periate, W.,  2014. Psychometric Properties of The Eight - Item Morisky
Medication Adherence Scale (MMAS-8) in a Psychiatric Outpatient Setting, Elsevier
International Journal of Clinical Health Psychology , 15(2). 

Edi, I G, M., 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Pada Pengobatan
Telaah Sistematik. Jurnal Ilmiah Medicamento, 1(1), 1-8.

Pujasari, A, Setyawan, H, Udiyono, A., 2015. Faktor-Faktor Internal Ketidakpatuhan


Pengobatan Hipertensi Di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 3(3), 99-108.

Suhadi, R., 2014. Pengaruh Ketaatan Terapi Pasien pada Luaran Penyakit Terkait
Kardiovaskular. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 3 (4), 114-126.

Anda mungkin juga menyukai