NiM : 198114146
Seorang formulator PT FARMA RAYA akan melakukan formulasi sediaan tablet X yang
memiliki profil kelarutan yang rendah dan permeabilitas yang tinggi. Pertanyaan ke praktikan:
1. Senyawa X tersebut termasuk dalam BCS kelas berapa? Permasalahan apa yang harus
dihadapi oleh formulator terkait ini dan bagaimana solusinya?
Jawaban :
Senyawa X termasuk dalam klasifikasi BCS kelas II dengan permeabilitass tinggi.
Permasalahannya adalah Obat-obatan yang memiliki kelarutan rendah akan lebih lambat
diserap, menyebabkan rendahnya bioavabilitas obat dalam tubuh. Khusus untuk obat yang
termasuk Biopharmaceutics Classification System (BCS) kelas II (kelarutan rendah dan
permeabilitas tinggi), bioavailabilitas dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kelarutan
dan tingkat disolusi obat dalam cairan gastrointestinal. Pembatas untuk obat golongan BCS
kelas II adalah pelepasan obat dari bentuk sediaan dan kelarutannya pada cairan lambung,
sehingga meningkatkan kelarutan zat akan meningkatkan bioavailabilitas obat BCS kelas
II. Kelarutan yang buruk dan tingkat disolusi yang rendah dari obat yang kurang larut sering
menyebabkan bioavailabilitas yang tidak sesuai dan dapat diatasi dengan cara memperkecil
ukuran partikel untuk mudah dilarutkan sehingga dapat meningkatkan kelarutan
2. Hasil uji pengukuran volume awal dan volume mampat adalah sebagai berikut.
Tentukan nilai Indeks kompresibilitas dan Hausner Ratio-nya
Rumus :
• Indeks Kompresibilitas
Vo−Vmampat
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = x 100
Vo
• Hausner ration =
Vo
𝐻𝑎𝑢𝑠𝑛𝑒𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 = Vmampat x 100
Nilai penerimaan:
Np = x̄ - 101,5% + ks Np
= 103,1% - 101,5% + (2,4 x 5,014)
= 13,634%
Np ≤ 15% artinya sudah memenuhi persyaratan