METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Desain pada penelitian ini adalah pre eksperimental design. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian yang menggunakan one group pre and post test design
yaitu untuk mengetahui pengaruh yang diberikan pada kelompok perlakuan tanpa
secara non-randomisasi dengan cara peneliti menyeleksi sesuai dengan kriteria inklusi
yang ditulis oleh peneliti. Penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Subjek O1 X O2
Gambar 3.1.
Rancangan penelitian
Keterangan gambar 3.1:
O1 : Observasi ke 1, yaitu keadaan sebelum diberikan perlakuan pada
no
subjek (pre test)
48
49
minggu dimulai pada tanggal 5 Desember 2019 sampai tanggal 11 Januari 2020.
C. Subjek penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek yang akan diteliti. Pada penelitian ini
populasi yang digunakan adalah seluruh lansia di Posyandu Lansia Tanon Kidul
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian diambil dari lansia di Posyandu Lansia Tanon Kidul “Sehat
a. Kriteria Inklusi
Faktor-faktor yang memenuhi kriteria inklusi adalah (1) lansia laki-laki dan
perempuan berusia >60 tahun, (2) lansia dapat berjalan tanpa alat bantu sejauh 6
meter (4) lansia yang mampu melakukan aktivitas kerja sehari-hari secara mandiri (5)
a. Kriteria Eksklusi
lansia menolak mengikuti penelitian, (2) lansia yang buta, (3) lansia yang memiliki
penyakit akut dan kronis parah sehingga tidak mampu mengikuti penelitian, (4) lansia
yang mengalami fraktur pada ekstremitas bawah selama setahun terakhir, (5) lansia
yang memiliki gangguan kognitif (6) lansia yang menggunakan alat bantu jalan.
Faktor-faktor yang menjadi kriteria drop out adalah : (1) subjek yang tidak
menyelesaikan program penelitian selama >3 kali secara berurutan, (2) subjek tidak
Alat Ukur pada penelitian ini adalah menggunakan Time Up and Go test
(TUG), yakni alat ukur yang digunakan untuk mengukur kesimbangan pada lansia.
reliable. Lama berjalan lansia diukur dengan total lintasan pengukuran sejauh 6
stopwatch. Lansia di beri kesempatan 2 kali untuk melakukan tes ini. Catat hasil
pengukuran kemudian bandingkan hasil yang didapat sesuai dengan kategori usia,
jenis kelamin yang dijadikan pedoman saat mengukur peningkatan dan penurunan
keseimbangan dinamis.
51
Gambar 3.2.
Skema Time Up and Go Test (Vicent, 2016).
Variabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah otago exercise dan
1. Definisi oprasional
a. Lansia
Lansia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun keatas, proses degenerasi
yang dapat menyebabkan perubahan postur yang asimetris, gaya berjalan, penurunan
dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot, sehingga akan berdampak pada kontrol
2. Keseimbangan Dinamis
terhadap pusat gravitasi yang bertujuan untuk mempertahankan posisi statis maupun
Test (TUG), TUG merupakan alat ukur yang digunakan pada lansia untuk mengukur
b. Otago exercise
Otago exercise adalah program latihan yang terdiri dari program latihan
keseimbangan (blance), latihan kekuatan, dan latihan aerobik dengan berjalan. Otago
meningkatkan keseimbangan pada lansia. Otago exercise terdiri dari pemanasan, inti
Movements, Back Extension, Trunk Movements, Ankle Movements. Pada latihan inti
Walking – No Support, Walking and Turning Around, Sideways Walking, Heel Toe
Standing – Hold Support, Heel Toe Standing – No Support, Heel Toe Walking – Hold
Support, Heel Toe Walking – No Support, One Leg Stand – Hold Support, One Leg
Stand - No Support, Heel Walking – Hold Support, Heel Walking – No Support, Toe
53
Walking – Hold Support, Toe Walking – No Support, Heel Toe Walking Backwards,
Sit to Stand – Two Hand, Sit to Stand – One Hand, Sit to Stand – No Hand, Stair
Walking sedangkan latihan kekuatan dilakukan sebanyak 5-10 repetisi, yang terdiri
dari beberapa gerakan yaitu: Front Knee Strengthening Exercise, Back Knee
Strengthening Exercise, Side Hip Strengthening Exercise, Calf Raise – Hold Support,
Calf Raise – No Support, Toe Raise – Hold Support, Toe Raise – No Support.
Gerakan yang dilakukan pada saat pendinginan adalah program berjalan selama 5
menit. Dengan total waktu pelatihan 40 menit, yang dilakukan selama 6 minggu
F. Prosedur Penelitin
1. Tahap persiapan
Posyandu Lansia Tanon Kidul Sehat Bahagia Surakarta, (2) konsultasi kepada kader
Posyandu Lansia Tanon Kidul Sehat Bahagia Surakarta, (3) melakukan perekrutan
instrumen penelitian.
54
a. Recruitment subjek
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, (2) sebelum dilakukan penelitian, subjek
diberi penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian, (3) subjek diminta
b. Pre test
c. Pelaksanaan
lansia diberikan perlakuan selama 6 minggu dengan frekuensi 2 kali setiap minggu,
total waktu perlakuan 40 menit dengan dosis 5 menit pemanasan, 30 menit latihan inti
yang terdiri dari penguatan dan keseimbangan, latihan pendinginan dilakukan dengan
d. Post test
pengukuran yang kedua atau post test dengan menggunakan Time Up and Go test
55
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini,
1. Uji normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan di
analisa berdistribusi normal atau tidak. Analisa statistik yang digunakan untuk
2. Uji Probabilitas
menggunakan non-parametrik.
3. Uji Beda
Uji beda dilakukan untuk membandingkan antra pre test dan post test pada uji
beda pada penelitian ini karena sebaran data tidak normal maka menggunakan uji non
parametrik Wilcoxon. Hasil anaisis data nilai signifikansi p<0,05 maka ada beda