Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Desain pada penelitian ini adalah pre eksperimental design. Penelitian ini

merupakan jenis penelitian yang menggunakan one group pre and post test design

yaitu untuk mengetahui pengaruh yang diberikan pada kelompok perlakuan tanpa

adanya kelompok kontrol atau kelompok pembanding. Pembagian sampel dilakukan

secara non-randomisasi dengan cara peneliti menyeleksi sesuai dengan kriteria inklusi

yang ditulis oleh peneliti. Penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Subjek O1 X O2

Gambar 3.1.
Rancangan penelitian
Keterangan gambar 3.1:
O1 : Observasi ke 1, yaitu keadaan sebelum diberikan perlakuan pada
no
subjek (pre test)

O2 : Observasi ke 2, yaitu keadaan setelah diberikan perlakuan pada

subjek (post test)

X : Perlakuan pada subjek dengan diberikan otago exercise

48
49

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Posyandu Lansia Tanon Kidul “Sehat

Bahagia” Surakarta. Pelaksanaan penelitian dilakukan 2 kali seminggu selama 6

minggu dimulai pada tanggal 5 Desember 2019 sampai tanggal 11 Januari 2020.

C. Subjek penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek yang akan diteliti. Pada penelitian ini

populasi yang digunakan adalah seluruh lansia di Posyandu Lansia Tanon Kidul

“Sehat Bahagia” Surakarta.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian diambil dari lansia di Posyandu Lansia Tanon Kidul “Sehat

Bahagia” Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria Inklusi

Faktor-faktor yang memenuhi kriteria inklusi adalah (1) lansia laki-laki dan

perempuan berusia >60 tahun, (2) lansia dapat berjalan tanpa alat bantu sejauh 6

meter (4) lansia yang mampu melakukan aktivitas kerja sehari-hari secara mandiri (5)

lansia bersedia mengikuti program penelitian yang dibuktikan dengan

menandatangani inform concent.


50

a. Kriteria Eksklusi

Faktor-faktor yang memenuhi kriteria eksklusi dalam penelitian adalah (1)

lansia menolak mengikuti penelitian, (2) lansia yang buta, (3) lansia yang memiliki

penyakit akut dan kronis parah sehingga tidak mampu mengikuti penelitian, (4) lansia

yang mengalami fraktur pada ekstremitas bawah selama setahun terakhir, (5) lansia

yang memiliki gangguan kognitif (6) lansia yang menggunakan alat bantu jalan.

b. Kriteria Drop Out

Faktor-faktor yang menjadi kriteria drop out adalah : (1) subjek yang tidak

menyelesaikan program penelitian selama >3 kali secara berurutan, (2) subjek tidak

mengikuti tes terakhir.

D. Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur pada penelitian ini adalah menggunakan Time Up and Go test

(TUG), yakni alat ukur yang digunakan untuk mengukur kesimbangan pada lansia.

Pengukuran menggunakan TUG merupakan pengukuran yang objektif, valid, dan

reliable. Lama berjalan lansia diukur dengan total lintasan pengukuran sejauh 6

meter, selama lansia berjalan di lintasan, pengukur mengukur menggunakan

stopwatch. Lansia di beri kesempatan 2 kali untuk melakukan tes ini. Catat hasil

pengukuran kemudian bandingkan hasil yang didapat sesuai dengan kategori usia,

jenis kelamin yang dijadikan pedoman saat mengukur peningkatan dan penurunan

keseimbangan dinamis.
51

Gambar 3.2.
Skema Time Up and Go Test (Vicent, 2016).

E. Variabel dan Definisi Oprasional

Variabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah otago exercise dan

variabel terkait (dependent) pada penelitian ini adalah risiko jatuh.

1. Definisi oprasional

a. Lansia

Lansia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun keatas, proses degenerasi

yang dapat menyebabkan perubahan postur yang asimetris, gaya berjalan, penurunan

propioseption, penurunan koordinasi, serta penurunan visual. Perubahan tersebut

dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot, sehingga akan berdampak pada kontrol

keseimbangan yang buruk.


52

2. Keseimbangan Dinamis

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kontrol postural

terhadap pusat gravitasi yang bertujuan untuk mempertahankan posisi statis maupun

dinamis. Gangguan keseimbangan disebabkan oleh penurunan propioseption,

penurunan koordinasi, perubahan pada sistem vestibulaar serta penurunan visual.

Pengukuran keseimbangan dinamis pada lansia dapat menggunakan Time Up and Go

Test (TUG), TUG merupakan alat ukur yang digunakan pada lansia untuk mengukur

kesimbangan dinamis pada lansia.

b. Otago exercise

Otago exercise adalah program latihan yang terdiri dari program latihan

keseimbangan (blance), latihan kekuatan, dan latihan aerobik dengan berjalan. Otago

exercise bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah dan

meningkatkan keseimbangan pada lansia. Otago exercise terdiri dari pemanasan, inti

dan pendinginan. Gerakan pada pemanasan meliputi: Head Movements, Neck

Movements, Back Extension, Trunk Movements, Ankle Movements. Pada latihan inti

terdiri dari program latihan keseimbangan dan kekuatan, latihan keseimbangan

dilakukan sebanyak 10 kali repetisi, gerakannya meliputi: Knee Bends – Hold

Support, Knee Bends – No Support, Backwards Walking – Hold Support, Backwards

Walking – No Support, Walking and Turning Around, Sideways Walking, Heel Toe

Standing – Hold Support, Heel Toe Standing – No Support, Heel Toe Walking – Hold

Support, Heel Toe Walking – No Support, One Leg Stand – Hold Support, One Leg

Stand - No Support, Heel Walking – Hold Support, Heel Walking – No Support, Toe
53

Walking – Hold Support, Toe Walking – No Support, Heel Toe Walking Backwards,

Sit to Stand – Two Hand, Sit to Stand – One Hand, Sit to Stand – No Hand, Stair

Walking sedangkan latihan kekuatan dilakukan sebanyak 5-10 repetisi, yang terdiri

dari beberapa gerakan yaitu: Front Knee Strengthening Exercise, Back Knee

Strengthening Exercise, Side Hip Strengthening Exercise, Calf Raise – Hold Support,

Calf Raise – No Support, Toe Raise – Hold Support, Toe Raise – No Support.

Gerakan yang dilakukan pada saat pendinginan adalah program berjalan selama 5

menit. Dengan total waktu pelatihan 40 menit, yang dilakukan selama 6 minggu

dengan pelatihan 2 kali perminggu.

F. Prosedur Penelitin

1. Tahap persiapan

Tahap persipan meliputi (1) peneliti melakukan perizinan ke pengurus

Posyandu Lansia Tanon Kidul Sehat Bahagia Surakarta, (2) konsultasi kepada kader

Posyandu Lansia Tanon Kidul Sehat Bahagia Surakarta, (3) melakukan perekrutan

tenaga pembantu dalam melakukan pengukuran, dimana tenaga pembantu bersedia

mengisi surat pernyataan kesediaan menjadi pengukur, (4) mempersiapkan alat

instrumen penelitian.
54

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi:

a. Recruitment subjek

Tahap pelaksanaan recruitment subjek meliputi: (1) peneliti mendata subjek

sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, (2) sebelum dilakukan penelitian, subjek

diberi penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian, (3) subjek diminta

untuk mengisi dan menandatangani surat pesertujuan untuk menjadi subjek

penelitian, (4) peneliti mengumpulakan data penelitian dengan melakukan

pemeriksaan subjektif (nama, alamat, jenis kelamin, usia)

b. Pre test

Pengukuran keseimbangan sebelum dilakukan tindakan, menggunakan Time

Up and Go test (TUG), subjek diberi kesempatan melakukan pengukuran sebanyak 2

kali kesempatan, peneliti mencatat hasilnya kemudian bandingakan dengan tabel.

c. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan menggukanan jenis latihan otago exercise,

lansia diberikan perlakuan selama 6 minggu dengan frekuensi 2 kali setiap minggu,

total waktu perlakuan 40 menit dengan dosis 5 menit pemanasan, 30 menit latihan inti

yang terdiri dari penguatan dan keseimbangan, latihan pendinginan dilakukan dengan

latihan jalan selama 5 menit.

d. Post test

Setelah dilakukan latihan selama 6 minggu, maka peneliti melakukan

pengukuran yang kedua atau post test dengan menggunakan Time Up and Go test
55

(TUG), melakukan pengukuran sebanyak 2 kali kesempatan, peneliti mencatat

hasilnya kemudian bandingakan dengan tabel.

G. Metode pengolahan dan analisis data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini,

meliputi uji normalitas, uji probabilitas, dan uji beda.

1. Uji normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan di

analisa berdistribusi normal atau tidak. Analisa statistik yang digunakan untuk

menguji normalitas data menggunakan Shapiro wilk test (subjek ≤ 50).

2. Uji Probabilitas

Dasar pengambilan keputusan uji probabilitas pada penelitian ini adalah

p<0,05 data dinyatakan berdistribusi tidak normal dan analisis statistiknya

menggunakan non-parametrik.

3. Uji Beda

Uji beda dilakukan untuk membandingkan antra pre test dan post test pada uji

beda pada penelitian ini karena sebaran data tidak normal maka menggunakan uji non

parametrik Wilcoxon. Hasil anaisis data nilai signifikansi p<0,05 maka ada beda

antara sebelum dan sesudah perlakuan.

Anda mungkin juga menyukai