Anda di halaman 1dari 8

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah kuantitatif

dengan menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu suatu pendekatan yang

tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya

menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Penelitian

non-eksperimen merupakan penelitian dimana peneliti hanya dapat

mengukur fenomena saja tanpa melakukan intervensi terhadap variabel

sedangkan penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan

gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada

perlakuan terhadap objek yang diteliti (Sugiyono, 2007). Tujuan dalam

penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan nilai keseimbangan

dengan instrumen Berg Balance Scale (BBS).

B. Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai kumpulan atau agregasi seluruh elemen

atau individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam satu riset

(Sumarsono, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan

jumlah minimal 30 responden di Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali.

Sampel dalam penelitian ini adalah lansia aktif di Desa Sawahan,

Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, yang diambil melalui teknik

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013) purposive sampling adalah


32

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu responden berusia lebih dari 60

tahun, mampu berjalan mandiri, dan bersedia menjadi responden.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Variabel dapat

didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai

variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek

yang lain (Hatch dan Farhady, 1981 dalam Sugiyono, 2015). Variabel

adalah faktor-faktor yang dapat berubah-ubah ataupun dapat diubah untuk

tujuan penelitian (Bungin, 2005). Variabel dalam penelitian ini merupakan

variabel tunggal (univariat) yaitu tingkat keseimbangan lansia.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan

observasi dan wawancara, kemudian responden yang memenuhi kriteria

inklusi disertakan dalam penelitian, responden diminta untuk mengisi

informed concern, diberi petunjuk dan melakukan tes menggunakan

instrumen Berg Balance Scale (BBS). Setelah melakukan tes sesuai

prosedur dalam BBS kemudian form pemeriksaan diperiksa

kelengkapannya kemudian dihitung dan diinterpretasikan.


33

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan

penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Definisi

operasional memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk

mengukur variabel-variabel yang akan diteliti (Kountur, 2004).

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah tingkat

keseimbangan lansia. Tingkat keseimbangan lansia adalah kemampuan

mempertahankan, mengontrol kemampuan postural ketika lansia tersebut

bergerak maupun dalam keaadaan diam yang diukur menggunakan

instrumen BBS dengan wawancara, observasi, dan melakukan tes

keseimbangan. Pemeriksaan dilakukan di Posyandu lansia dan rumah

responden masing-masing dengan waktu cukup 10 sampai 20 menit skala

ordinal.

F. Instrumen Penelitian

1. Berg Balance Scale (BBS)

Berg Balance Scale (BBS) merupakan skala untuk mengukur

keseimbangan statik dan dinamis secara obyektif yang dirancang

sebagai tantangan bagi pasien untuk menjaga keseimbangan dengan

secara bertahap mengurangi basis penyangga tubuh. Tahap awal mulai

dengan posisi duduk sampai berdiri dengan satu kaki. Perpindahan

basis penyangga tubuh, berputar dan menjangkau (reaching) juga

dinilai. BBS juga digunakan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi

dan deskripsi kuantitatif fungsi dalam praktik klinis dan penelitian


34

penilaian kemampuan keseimbangan. Berg Balance Scale (BBS)

dikembangkan untuk mengukur keseimbangan antara orang tua dengan

penurunan fungsi keseimbangan dengan menilai kinerja tugas

fungsional. Berg balance scale (BBS) telah dievaluasi dalam beberapa

studi reliabilitas dan validitasnya. BBS item yang diuji adalah

kemampuan memelihara posisi atau gerakan dengan tingkat kesulitan

yang bertambah, yaitu dengan mengurangi landasan penunjang base of

support=BOS. Mulai dari landasan penunjang yaitu duduk, kemudian

meningkat ke landasan yang lebih kecil yaitu berdiri, sampai berdiri

dengan satu kaki (Setiahardja, 2005).

2. Validitas dan Reliabilitas Berg Balance Independent Scale

Jurnal Fisioterapi (2007) menyatakan bahwa sebelas studi

dengan 668 peserta dimasukkan dalam kajian. Keandalan interrater

relatif dari Skala Berg Balance Scale (BBS) bernilai tinggi, perkiraan

gabungan 0,98 (95% CI 0,97 sampai 0,99). Keandalan antar-penilai

relatif juga bernialai tinggi, dengan perkiraan gabungan 0,97 (95% CI

0,96-0,98). Pengaruh dari Skala Berg Balance Scale (BBS) terbukti

bagi beberapa peserta. Dalam analisis reliabilitas absolut, semua

penelitian yang relevan memiliki nilai rata-rata 20 atau di atas pada

Berg Balance Scale (BBS). Bernilai 0 sampai 56. Keandalan absolut

di seluruh bagian skala ini, yang diukur dengan perubahan terdeteksi

minimal dengan kepercayaan 95%, bervariasi antara 2,8 poin dan 6,6

poin. Skala Berg Balance Scale (BBS) memiliki keandalan absolut


35

yang lebih tinggi bila mendekati 56 poin karena efek plafon. Kami

mengidentifikasi tidak ada data yang memperkirakan keandalan

absolut Berg Balance Scale (BBS) di antara peserta dengan skor rata-

rata di bawah 20 dari 56. Skala Berg Balance Scale (BBS) memiliki

reliabilitas intra dan inter-rater yang tinggi namun reliabilitas absolut

bervariasi antar skala menurut tinjauan sistematis (Downs, 2013).

3. Prosedur pelaksanaan instrumen Berg Balance Scale (BBS)

Pengambilan data dilaksanakan di bulan Februari sampai bulan

Maret. Tempat pelaksanaan tes di posyandu dan dirumah lansia

masing-masing. Tes keseimbangan ini memberi perintah/manuver

yang secara bertahap untuk mengurangi basis penyangga tubuh dan

subjek harus tetap dapat menjaga keseimbangannya. Tahap awal

dimulai dengan posisi duduk, kemudian berdiri, berdiri dengan mata

tertutup, berdiri tandem sampai berdiri dengan satu kaki. Perpindahan

basis penyangga tubuh, berputar, menjangkau dan stepping juga

dinilai. Pada kebanyakan item, subyek diminta untuk

mempertahankan posisi yang dialami selama periode waktu tertentu.

Skor akan dikurangi bila waktu atau jarak yang diberikan tidak

dipenuhi. Jika performa subyek memerlukan pengawasan, atau jika

subyek menyentuh sesuatu untuk ditopang atau menerima bantuan

dari pemeriksa.
36

Prosedur pelaksanaanya adalah sebagai berikut:

a. Pertama responden yang memenuhi kriteria dilakukan

wawancara dan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui

usia, pekerjaan, jenis olahraga, aktivitas fisik dan kesulitan apa

saja dalam hal keseimbangan aktivitas sehari-hari,

b. Kedua, dilakukan pemeriksaan fisik umum yaitu tekanan darah

dan berat badan lansia.

c. Ketiga, dilakukan tes tingkat keseimbangan menggunakan skala

Berg Balance Scale (BBS) terdiri dari 14 item tes keseimbangan

statis dan dinamis secara objektif, cukup mudah dan efektif

untuk memprediksi gangguan pada lansia. Penilaian ini

membutuhkan waktu cukup singkat antara 10 sampai 20 menit.

Berg Balance Scale (BBS) merupakan alat yang digunakan

cukup sederhana dan sudah diuji tingkat validitas oleh banyak

ahli (Setiahardja, 2005). BBS metode penilaian keseimbangan

yang tidak membutuhkan pelatihan khusus. Peralatan yang

digunakan sangat minimal yaitu stepping (bangku kecil), kursi

yang ada pegangan dan tidak ada pegangan, stopwatch,

penggaris dan ruangan (Blum dan Korner-Bitensky, 2008 dalam

Berg, Wood-Dauphinee, William dan Gayton 1989).

Pemeriksaan Berg Balance Scale pemeriksaan ini merupakan

pengukuran terhadap satu seri keseimbangan yang terdiri dari 14

jenis tes keseimbangan statis dan dinamis dengan skala 0-4,


37

maka nilai total skor maksimal adalah 56. Interpretasi hasil (0-

20) keseimbangan buruk, (21-40) keseimbangan sedang, dan

(42-56) keseimbangan baik.

G. Analisis data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data

adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

yang diajukan (Sugiyono, 2015). Analisis data secara deskriptif yang yang

dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul kemudian diisajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,

sebagai gambaran tentang keseimbangan lansia dihitung menggunakan

SPSS.
38

H. Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2019 di

Desa Sawahan, kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Adapun jadwal

penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

No 2018 2019

Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

1 Penyusunan proposal

2 Pengumpulan proposal

3 Pengambilan data

4 Pengumpulan data

5 Pengolahan dan analisis

data

6 Penulisan laporan

7 Ujian KTI

Anda mungkin juga menyukai