Anda di halaman 1dari 12

DEFINISI OPERASIONAL

DISUSUN OLEH: TUTIN MARLIA


 Agar variabel dapat diukur dengan menggunakan
instrumen atau alat ukur, maka variabel harus
diberikan batasan atau definisi yang operasional
atau “definisi operasional variabel”.
 Definisi operasional ini penting dan diperlukan
agar pengukuran variabel atau pengumpulan data
(variabel) itu konsesten antara sumber data
(responden) yang satu dengan lainnya.
 Mendefinisikan variabel secara operasional
bertujuan untuk membuat variabel menjadi lebih
konkrit dan dapat diukur
 Dalam mendefinisikan suatu variabel peneliti
menjelaskan tentang:
 Apa yang harus diukur
 Bagaimana pengukurannya
 Apa saja kriteria pengukurannya
 Instrumen yang digunakan
 Skala pengukuran
 Meskipun dalam beberapa penelitian terlihat ada
beberapa variabel yang sama namun akan terlihat
berbeda sesuai dengan perspektif peneliti setelah
dijelaskan secara operasional
 Ada variabel yang dapat diukur secara langsung,
contoh: umur
 Ada variabel yang tidak dapat diukur secara
langsung, contoh: status gizi dinilai dengan
menentukan BB, IMT, Hb dll.
 Hipotesis dalam suatu penelitian adalah
pernyataan sementara tentang hubungan antar
variabel penelitian.
 Dari pernyataan hipotesis pada dasarnya peneliti
sudah menyampaikan variabel yang akan diteliti,
hanya masih bersifat abstrak.
 Masih belum tergambar apa yang akan diukur,
kriteria apa yang digunakan dalam pengukuran,
bagaimana pengukurannya, alat ukur apa yang
akan digunakan, bagaimana metode
pengukurannya serta skala pengukuran dari data.
 Dengan mendefinisikan variabel secara
operasional, mempermudah peneliti dalam
mengembangkan instrumen penelitian,
menentukan bagaimana metode pengumpulan
data dan jenis data/skala pengukurannya.
Contoh

 Definisi operasional
1. DO tentang variabel “status gizi” anak balita,
adalah hasil penimbangan atau pengukuran berat
badan dan tinggi badan anak balita berdasarkan
umur.
2. DO variabel “pendidikan” adalah lamanya
sekolah atau tingkat sekolah yang telah diikuti
oleh responden
3. DO variabel “kinerja” perawat ruangan adalah
kegiatan yang dilakukan perawat dalam merawat
pasien diruangan atau kegiatan asuhan perawatan
oleh perawat ruangan
 Cara pengukuran
Adalah metode atau cara apa yang digunakan peneliti
untuk mengukur atau untuk memperoleh informasi
(data) untuk variabel yang bersangkutan . Contoh:
1. Untuk variabel status gizi cara pengukurannya
dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan
2. Untuk variabel pendidikan cara mengukurnya
dengan wawancara
3. Untuk variabel kinerja, cara mengukurnya
dengan melihat, mengecek, atau observasi hasil
atau catatan/dokumen proses asuhan
keperawatan.
 Hasil ukur atau kategori
Adalah pengelompokan hasil pengukuran
variabel yang bersangkutan. Contoh:
1. Untuk variabel status gizi, hasil ukurnya gizi
buruk, gizi kurang, gizi baik (normal)
2. Untuk variabel pendidikan (SD,SMP,SMA,PT)
atau rendah (tidak sekolah dan SD), menengah
(SMP,SMA) dan tinggi (diatas SMA)

Anda mungkin juga menyukai