Anda di halaman 1dari 27

HIPOTESIS

DISUSUN OLEH: TUTIN MARLIA


Definisi
⚫Hipotesis adalah pernyataan awal peneliti
mengenai hubungan antar variabel yang
merupakan jawaban peneliti tentang
kemungkinan hasil penelitian.
⚫Didalam pernyataan hipotesis terkandung variabel
yang akan diteliti dan hubungan antara variabel-
variabel tersebut
⚫Pernyataan hipotesis mengarahkan peneliti untuk
menentukan desainpenelitian, tehnik pemilihan
sampel, pengumpulan dan metode analisis data.
⚫Pernyataan hipotesis harus dapat diuji yang
artinya variabel-variabel yang tercantum dalam
hipotesis harus dapat diukur, data hasil
pengukuran dapat diuji sehingga dapat
membuktikan kebenaran pernyataan hipotesis
tersebut.
⚫Hipotesis digunakan dalam jenis penelitian
analitik baik penelitian korelasi maupun
penelitian eksperimen.
⚫Pembuktian kebenaran hipotesis dilakukan
dengan uji statistik yang relevan.
⚫Uji statistik digunakan untuk menentukan apakah
hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima.
⚫Jika hasil penelitian membuktikan kebenaran
hipotesis, maka pernyataan peneliti menjadi
sebuah tesis.
Manfaat Hipotesis:
1. Memberikan arah dalam merencanakan
penelitian seperti menentukan desain penelitian,
sampel, instrumen dan analisis data
2. Membuat penelitian lebih fokus yaitu
membuktikan kebenaran hipotesis
3. Membuat penelitian lebih objektif karena
terfokus pada pembuktian hipotesis.
SUMBER HIPOTESIS
1. Pengamatan terhadap fenomena
Untuk menemukan berbagai fenomena
ditatanan klinik, seorang peneliti memerlukan
banyak pengamatan terhadap fenomena
tersebut. Fenomena kemudian menjadi dasar
bagi peneliti untuk membuat pernyataan
hipotesis.
2. Analisis Teori
Hipotesis juga dikembangkan dari suatu teori jika
peneliti bermaksud untuk menguji atau
mengembangkan teori tersebut.
3. Tinjauan Literatur
Hipotesis literatur adalah hipotesis yang dirumuskan
dari tinjauan literatur. Hipotesis ini dibuat
berdasarkan hasil penelitian sebelumnya namun
berfokus pada variabel lainnya.
KARAKTERISTIK HIPOTESIS
1. Menyatakan hubungan
❑ Prediksi hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen
❑ Pernyataan hipotesis harus dijelaskan secara
eksplisit bentuk hubungan antar variabel
❑ Bentuk hubungan langsung antar variabel
dinyatakan dengan kata-kata: lebih dari, kurang
dari, berhubungan positif, berhubungan negatif,
terdapat perbedaan, meningkatkan, menurunkan,
mempercepat dan memperlambat.
Contoh:
⚫“Sinar ultraviolet tipe B mempercepat penyembuhan
luka pada pasien yang mengalami pressur ulcer”.
⚫Dalam pernyataan hipotesis ini tergambar secara
eksplisit variabel independen (sinar ultraviolet tipe B),
variabel dependen (penyembuhan luka) dan prediksi
hubungannya yang dinyatakan dengan kata
mempercepat.
⚫Pernyataan hubungan yang dinyatakan oleh
hipotesis adalah pernyataan yang spesifik
⚫Pernyataan yang tidak spesifik akan
membingungkan dan tidak memberikan arah
dalam penelitian.
⚫Contoh Hipotesis:
“ Terdapat hubungan antara kepatuhan diet
dengan kualitas hidup pasien end stage renal
desease yang menjalani terapi hemodialisa”
⚫Hipotesis ini menyatakan hubungan
variabel independen (kepatuhan diet)
dengan variabel dependen (kualitas hidup),
tetapi tidak menjelaskan secara spesifik
apakah kepatuhan diet meningkatkan atau
menurunkan kualitas hidup.
2. Dapat di uji (testability)
✔Suatu pernyataan hipotesis yang benar harus
dapat diuji
✔Hal ini mengandung pernyataan hubungan
tersebut dapat diobservasi, diukur dan dianalisis
✔Data hasil pengukuran akhirnya harus dapat
dianalisis dan digunakan untuk mendukung atau
menolak hipotesis.
Contoh:
⚫“Sinar ultraviolet tipe B mempercepat
penyembuhan luka pada pasien yang mengalami
pressur ulcer”.
⚫Variabel independen (Sinar ultraviolet tipe B)
merupakan variabel intervensi sedangkan variabel
independen (penyembuhan luka) dapat
diobservasi dan diukur melalui luas permukaan
luka, kedalaman luka, angka kuman pada luka dan
derajat granulasi jaringan.
⚫Data hasil pengukuran juga dapat dianalisis
dengan membandingkan antara data
sebelum dengan setelah diberikan sinar
ultraviolet atau dibandingkan dengan
kelompok pembanding (kontrol)
3. Disusun berdasarkan teori (theory base)
⮚ Pernyataan hipotesis harus didukung oleh teori dan
hasil penelitian terdahulu
⮚ Setelah menemukan fenomena masalah, peneliti
melakukan penelusuran literatur dan telaah pustaka.
Hal ini dilakukan untuk memperjelas teori dan hasil
penelitian sebelumnya yang mendukung pernyataan
hipotesis.
⮚ Dari suatu rencana penelitian akan tergambar alur
berpikir sistematis peneliti berdasarkan keterkaitan
antara fenomena masalah, tinjauan pustaka, kerangka
teori, kerangka konsep kemudian sampai pada
pernyataan hipotesis.
⮚ Semua aspek tersebut harus saling berhubungan dan
memperlihatkan adanya benang merah hingga sampai
pada pernyataan hipotesis.
Fenomena

Penelusuran literatur dan tinjauan


pustaka

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis
4. Disusun dengan kalimat yang sederhana dan ringkas
❑Hipotesis yang baik disusun dengan kalimat
pernyataan yang jelas dan tidak mengandung makna
ganda.
❑Pernyataan juga dibuat dengan kalimat sederhana dan
ringkas yang mengandung 3 unsur utama yaitu:
variabel penelitian, populasi yang diteliti dan prediksi
terhadap hubungan antar variabel
Jenis Hipotesis
⚫Hipotesis berdasarkan rumusan pernyataannya dibagi
menjadi 2 yaitu hipotesis kerja (hipotesis alternatif)
dan hipotesis statistik (hipotesis null)
1. Hipotesis Kerja
❖ Hipotesis kerja adalah pernyataan tentang prediksi
hasil penelitian berupa hubungan antar variabel
yang diteliti (hipotesis alternatif)
❖Pernyataan dalam hipotesis kerja menyatakansecara
langsung tentang prediksi hasil penelitian.
❖CONTOH
“ Pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap tingkat
kecemasan, depresi dan konsep diri pada pasien pasca
stroke”
❖Peneliti dapat merumuskan hipotesis kerja yaitu:
“ Dukungan sosial keluarga dapat menurunkan tingkat
depresi pada pasien stroke”
❖Variabel Independen : Dukungan sosial keluarga
❖Variabel Dependen: Cemas, depresi dan konsep diri
❖Hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen dinyatakan dengan kata “menurunkan”
yang artinya jika variabel independen diberikan pada
populasi maka akan menyebabkan penurunan pada
nilai-nilai variabel dependen.
⚫Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang
menyatakan ada perbedaan suatu kejadian antara
kedua kelompok. Atau hipotesis yang menyatakan ada
hubungan variabel satu dengan variabel yang lainnya:
⚫Contoh:
1. Ada hubungan BB bayi antara mereka yang dilahirkan
dari ibu yang merokok dengan mereka yang
dilahirkan dari ibu yang tidak merokok
2. Ada hubungan antara merokok dengan berat badan
bayi
3. Ada hubungan antara ibu yang bekerja dengan
menyusui Asi eksklusif
2. Hipotesis Statistik
❑Hipotesis statistik adalah pernyataan hipotesis yang
digunakan untuk kepentingan uji statistik terhadap
data hasil penelitian.
❑Hipotesis statistik sering dinyatakan dengan istilah
hipotesis null (HO).
❑Hipotesis ini dirumuskan untuk menyatakan
kesamaan, tidak adanya perbedaan, atau tidak adanya
hubungan antar variabel.
❑Pernyataan hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen selalu dibuat dengan
rumusan: Tidak ada perbedaan atau tidak ada
hubungan.
❑Hipotesis statistik dirumuskan untuk ditolak.
❑Artinya jika hipotesis statistik (hipotesis null/HO)
ditolak maka hipotesis kerja (hipotesis
alternatifve/Ha) diterima atau sebaliknya.
Contoh rumusan hipotesis statistik (HO)
a. Menyatakan tidak ada hubungan antar variabel:
1. Tidak ada hubungan antar dukungan sosial keluarga
dengan tingkat depresi pada pasien pasca stroke
2. Tidak ada hubungan antara kepatuhan diet dengan
kualitas hidup pasien end stage renal dedease yang
menjalani terapi hemodialisis
3. Tidak ada hubungan antara pengetahuan perawat
tentang reward dan punishment dengan kinerja
perawat di Rumah Sakit X
b. Menyatakan tidak adanya perbedaan nilai variabel
dependen
1. Tidak ada perbedaan penurunan angka kuman
antara pasien ulkus diabetikum (luka diabetes) yang
dirawat dengan madu asli dengan perawatan luka
konvensional
2. Tidak ada perbedaan kualitas hidup antara pasien
end stage renal dedease (penyakit ginjal tahap akhir)
yang menjalani yang menjalani peritoneal dialysis
dengan hemodialisa
3. Tidak ada perbedaan kejadian inkontinensia urine
antara pasien yang dilakukan blader training dan yang
tidak dilakukan bladder training.

Anda mungkin juga menyukai