PEMBAHASAN
A. Hasil
dalam rentang waktu 10 tahun terakhir dari 2011-2020. Sumber jurnal sangat
yang ada, abstrak serta hasil dari penelitian. Pada saat seleksi beberapa jurnal
isinya kurang lengkap, hanya berisi abstrak, tidak bisa dibuka, tidak bisa
tinggi, dan jurnal hanya memiliki kandungan satu kata kunci tidak diikutkan
jurnal.
15 jurnal tersebut dilakukan uji kelayakan dengan membaca secara utuh dan
44
45
studi hanya satu kali dalam penelitian. Populasi pada penelitian ini
berupa risiko jatuh pada usia lanjut. Analisis data berupa analisis
20.
dengan risiko jatuh (r = 0,334, p < 0,05) dan ada hubungan antara
rendah dan searah antara usia dengan risiko jatuh serta terdapat hubungan
dengan risiko jatuh pada pasien Instalasi Rawat Jalan Geriatri RSUD Dr.
jatuh pada lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicinin Kabupaten Padang
jatuh pada lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin tahun 2017 ( p
3. Faktor alat bantu jalan dengan resiko jatuh pada lansia di Posyandu
Kurnia. 2017)
adalah “Mann-Whitney”.
tidak mudah bergeser serta sesuai dengan ukuran tinggi badan lansia
kondisi lansia, dan lantai dibuat agar tidak licin sehingga dapat
intrinsik dengan risiko jatuh pada lansia di BPPLU Kota Bengkulu Tahun
2017. Ada hubungan antara faktor ekstrinsik dengan risiko jatuh pada
pada lansia.
5%.
resiko jatuh dengan rata rata resiko jatuh responden adalah beresiko
nilai p 0,000.
7. Hubungan antara aktivitas fisik dengan resiko jatuh pada lanjut usia di
digunakan pada penelitian ini adalah lanjut usia yang berusia 60 tahun
populasi 200 lanjut usia. Sampel yang diteliti adalah lanjut usia yang
bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dengan re siko jatuh pada
8. Hubungan antara fungsi kognitif dengan resiko jatuh pada lanjut usia di
untuk resiko jatuh menggunakan Morse Fall Scale (MFS). Analisa data
p-value 0.0001 dan lebih kecil dari 0.05 yang berarti data tersebut tidak
52
fungsi kognitif dengan tingkat risiko jatuh pada lansia. untuk mencari
kognitif lebih beresiko jatuh sebesar 8 kali lipat lebih besar dari pada
9. Analisis faktor – faktor yang berhubungan dengan risiko jatuh pada lansia
2018)
dan Morse fall scale. Analisis data yang digunakan adalah analisa
ada hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen (fak tor
risiko jatuh pada lansia yang tinggal dirumah adalah gangguan jantu ng
10. Hubungan antara aktivitas fisik dengan resiko jatuh pada lanjut usia di
dalam penelitian ini adalah lansia dengan usia diatas 65 tahun di Desa
oleh peneliti. Sedangkan tehnik analisa data yang digunakan yaitu uji
chi square.
Hasil uji chi square di ketahui ada hubungan antara aktivitas fisik
dengan risiko jatuh pada lanjut usia dengan didapatkan nilai p-value =
0,010 (p < 0,05) yang berarti Ho di tolak. Simpulan dari penelitian ini
11. Hubungan tingkat depresi dengan risiko jatuh pada lanjut usia di Rumah
risiko jatuh pada lanjut usia di Rumah Pelayanan Lanjut Usia Budi
sectional. Populasi penelitian ini semua lanjut usia yang berada di Balai
yang tidak ada pegangan, jalan yang tidak rata, pergantian ketinggian
yang tidak memiliki tanda, tangga rusak, dan lantai licin, sangat
membahayakan.
13. Faktor Resiko Jatuh pada Lansia di Unit Pelayanan Primer Puskesmas
(81%), dan keluarga tinggal serumah lebih dari 2 orang 84%. Hasil
faktor situasional 26%, faktor intrinsik 17% dan tidak ada dari faktor
46% beresiko tinggi, 36% beresiko rendah, dan 18% tidak beresiko. Hasil
uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dari faktor
jatuh pada klien lansia di Puskesmas Medan Johor. Hasil penelitian ini
pada lansia.
14. Faktor risiko jatuh pada lansia di Panti X Surabaya (Anastasia Putu,
merupakan alat ukur yang obyektif, valid dan reliabel untuk mengukur
keseimbangan saat berjalan (inter rater sebesar 0,94 dan intra rater
spearman.
faktor risiko yang paling kuat berpengaruh terhadap jatuh dengan nilai p
15. Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Risiko Jatuh Pada Lanjut Usia Di
Terdapat hubungan fungsi kognitif dan risiko jatuh pada usia la njut
B. Pembahasan
sebagai penyebut dan harus dibatasi hanya pada mereka yang dapat terpajan
ini tidak boleh diabaikan, begitu pula dengan setiap aspek yang tidak boleh
dipandang sekilas saja karena semua aspek yang berkaitan dengan kejadian
Makhfudli, 2009).
Lansia atau usia lanjut merupakan tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia (Keliat, 1999 dalam Maryam, 2010). Menua (menjadi tua
Pranarka, K 2009)..
a. Faktor Intrinsik
Faktor yang berasal dari dalam tubuh lansia sendiri, yaitu gangguan
dan antihipertensi), vertigo, atritis lutut, sinkop dan pusing, serta penyakit
sistemik lainnya.
b. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrisik adalah faktor yang berasal dari luar atau lingkungan,
faktor ekstrisik ini antara lain adalah cahaya ruangan yang kurang terang,
lantai yang licin, benda-benda dilantai, alas kaki yang kurang pas, tali
sepatu, kursi roda tidak terkunci, dan naik turun tangga. Penyebab luar lain
c. Faktor Situasional
pasien.
hubungan antara usia dan aktivitas sehari-hari dengan resiko jatuh pasien
hari dengan risiko jatuh (r = - 0,460, p < 0,05) pasien Instalasi Rawat
2017. Hal ini sejalan dengan penelitian Ulfah ( 2017) yang menyatakan
dengan resiko jatuh pada lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin
tahun 2017.
lingkungan fisik tempat tinggal yang berbahaya seperti tangga yang tidak
ada pegangan, jalan yang tidak rata, pergantian ketinggian yang tidak
61
memiliki tanda, tangga rusak, dan lantai licin, sangat berpotensi risiko
2011).
C. Keterbatasan
penulis lakukan dari artikel Wiley belum seimbang masih terbatas pada
Google Schoolar. Dari bentuk jenis penelitian dalam berbagai jurnal diatas
Dan juga dari segi metodologi penelitian di dalam studi literature review
ini ada beberapa yang tidak dilakukan uji statistic dimana kembali pada
konsep dari literature review bahwa literature review ini hanya melakukan
62
analisa dari jurnal-jurnal guna memperkuat suatu hasil penelitian agar bisa