Dosen:
Prof. Dr. drg. Indang Trihandini, M.Kes
Oleh:
Leo Pratama Agung
(2306181203)
(Referensi : Rina (2023). Pengertian Penelitian Korelasional, macam, ciri dan cara
menulisnya. PenelitianIlmiah.com)
7. Obat baru dengan secara in vitroaktivitas melawan HIV diuji pada populasi pasien
dengan infeksi HIV yang dikonfirmasi Western blot. Dari 200 orang dalam populasi
pasien, 100 orang dipilih melalui undian untuk menerima obat tersebut. Obat yang
tidak berasa ini diberikan dalam secangkir jus jeruk; pasien lain menerima jus jeruk
murni. Baik perawat, dokter, maupun pasien tidak mengetahui pasien mana yang
menerima obat tersebut. Pada akhir masa penelitian, jumlah sel T CD4+ ditentukan
untuk semua subjek. Desain penelitian yang cocok yaitu Uji klinis acak tersamar
ganda. Metode ini merupakan desain penelitian paling meyakinkan dimana
pemberian intervensi secara acak dapat menghilangkan pengaruh variabel perancu
yang tidak diketahui atau tidak terukur yang dapat menyebabkan perkiraan efek
pengobatan yang bias dan salah. Selain itu pengecekan menghilangkan perancu
yang disebabkan oleh intervensi bersama, sehingga menghilangkan kemungkinan
bahwa efek intervensi yang diamati disebabkan oleh perbedaan penggunaan obat
lain. Uji ini umum digunakan pada uji coba obat atau prosedur medis.
(Referensi : Misra (2012). Randomized Double Blind Placebo Control Srudies, the
“Gold Standard” in Intervention based Studies. PubMed Central :
ncbi.nlm.nih.gov)
8. Ketika sebuah studi berfokus pada satu kelompok populasi dan mengumpulkan data
dalam satu periode waktu tertentu, studi tersebut disebut sebagai studi cross-
sectional. Studi cross sectional adalah penelitian untuk mempelajari dinamika
korelasi antara factor risiko dengan efek, melalui pendekatan, observasi serta
pengumpulan data sekaligus pada waktu yang bersamaan (point time approach).
Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan. Hal
ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama.
Penelitian cross sectional ini sering juga disebut penelitian transversal, dan sering
digunakkan dalam penelitian-penelitian epidemiologi. Atau dengan kata lain cross
sectional adalah suatu penelitian dimana variable-variabel yang termasuk factor
risiko dan varibel-variabel yang termasuk efek di observasi sekaligus pada waktu
yang sama.
(Referensi : Vionalita (2020). Modul Metode Penelitian Kuantitatif. Universitas Esa
Unggul)